suatu imbalan yang langsung bisa ditunjuk serta digunakan untuk pembiayaan yang diperlukan pemerintah.
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dijelaskan bahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak Daerah dapat dibagi menjadi :
1. Pajak Provinsi meliputi Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air,
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
2. Pajak KabupatenKota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak
Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan.
B. Ketentuan Pajak Parkir
Pajak Parkir merupakan salah satu dari Pajak Daerah yang diatur oleh KabupatenKota yang dipungut atas penyelenggaraan tempat parkir. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pajak Parkir pasal 1 Nomor 10, Pajak Parkir adalah Pajak atas penyelenggarakan tempat parkir di luar
badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang
disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut orang dan barang yang beroda dua atau lebih yang dijalankan dengan
tenaga mesin. Penitipan kendaraan bermotor adalah jasa yang menyediakan tempat parkir kendaraan bermotor untuk jangka waktu berupa harian, mingguan atau
bulanan.
C. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Parkir
Pemungutan Pajak Parkir di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar hukum yang jelas dan kuat, sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak
yang terkait. Dasar hukum pemungutan Pajak Parkir pada suatu kabupaten atau kota adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. 2.
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. 3.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. 4.
Peraturan Daerah KabupatenKota yang mengatur tentang Pajak Parkir. 5.
Keputusan BupatiWalikota yang mengatur tentang Pajak Parkir sebagai aturan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pajak Parkir pada Kabupaten
Kota dimaksud.
D. Objek dan Subjek Pajak Parkir
1. Objek Pajak Parkir
Pada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 pada pasal 3 dinyatakan bahwa, Objek pajak parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir
di luar badan jalan, baik yang di sediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat
penitipan kendaraan beermotor. Pengertian di luar badan jalan ialah tempat parkir tersebut berada di gedung parkir, pelataran parkir, garasi kendaraan
bermotor yang memungut bayaran dan tempat penitipan kendaraan bermotor yang memungut bayaran. Parkir yang diselenggarakan pada badan jalan tidak
dipungut oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan, melainkan dipungut oleh Dinas Perhubungan. Yang tidak termasuk Objek Pajak Parkir pada ayat
1 adalah : a.
Penyelenggaraan tempat Parkir oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. b.
Penyelenggaran tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untuk karyawannya sendiri ; dan
c. Penyelenggaraan tempat parkir oleh kedutaan, konsulat, perwakilan negara
asing dan asas timbal balik. d.
Subjek Pajak Parkir Pada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 pada pasal 4,
Subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan parkir kendaraan bermotor. Wajib Pajak Parkir adalah orang pribadi atau Badan yang
menyelenggarakan tempat parkir. Dalam hal ini Parkir diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga tersebut menjadi wajib Pajak Parkir yang
bertanggung jawab kepada manajemen penyedia fasilitas, dan dalam hal pembayaran Pajak Parkir, manajemen penyedia fasilitas wajib bertanggung
jawab atas pembayaran Pajak Daerah.
E. Mekanisme Pendaftaran, Pelaporan, dan Pemungutan