4. Pajak yang menggunakan karcis Parkir yang tidak diperporasi oleh Dinas
Pendapatan, dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 400 empat ratus persen dari dasar pengenaan pajak.
Pada pasal 18 Tata cara penggunaan karcis parkir diatur sebagi berikut : a.
Karcis parkir dibuat sekurang-kurangnya 3 tiga rangkap dengan atau tanpa warna berbeda dan harus memuat :
a. Catatan tentang kendaraan bermotor roda dua, roda empat, roda
enam dan seterusnya yang memasuki lokasi tempat parkir ; 1.
Nomor urut dan seri ; 2.
Nama dan alamat usaha ; 3.
Macam, jenis kuantum, biaya parkir per kendaraan ; 4.
Jumlah pajak parkir yang harus dipungut. b.
Karcis Parkir harus digunakan secara berurutan dimulai dari nomor terkecil dan seri huruf menurut alpabet.
c. Karcis Parkir harus diserahkan kepada subjek pajak pada saat wajib
pajak mengajukan jumlah yang harus dibayar oleh subjek pajak. d.
Karcis Parkir yang telah dibayar oleh subjek pajak atau konsumen, diserahkan :
1. Lembar kesatu, untuk subjek pajak atau konsumen ;
2. Lembar kedua, untuk Dinas Pendapatan ;
3. Lembar ketiga, untuk wajib pajak yang bersangkutan.
F. Dasar pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Parkir.
1. Dasar Pengenaan Pajak Parkir
Dasar pengenaan pajak parkir adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat parkir. Dalam hal parkir
diselenggarakan sendiri, dasar pengenaan sebagai mana dimaksud pada ayat 1 dihitung dengan memperhitungkan jenis tarif, area parkir, waktu dan jumlah
kendaraan. Pembayaran parkir sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah jenis tarif sewa parkir yang meliputi tarif tetap, progresif, vallet dan parkir area khusu
insidentil. Jumlah yang seharusnya dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 termasuk potongan harga parkir dan parkir Cuma-Cuma yang diberikan kepada
penerima jasa parkir. 2.
Tarif Pajak Parkir Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebagai berikut :
a. Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada
penerima jasa parkir dengan menggunakan tarif sewa parkir tetap dikenakan tarif sebesar 20 dua puluh persen dari pembayaran ;
b. Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada
penerima jasa parkir dengan menggunakan tarif sewa parkir progresif dikenakan pajak parkir sebesar 25 dua puluh lima persen dari
pembayaran ; dan c.
Penyelenggara tempat parkir yang memungut sewa parkir kepada penerima jasa parkir dengan menggunakan tarif sewa parkir vallet
dikenakan pajak parkir sebesar 30 tiga puluh persen dari pembayaran.
3. Cara Perhitungan Pajak Parkir
Cara perhitungan Pajak Parkir : 1.
Roda empat a.
Untuk parkir tetap tarif dasar maksimal adalah sebesar Rp 2.000 ; b.
Untuk parkir progresif, tarif dasar maksimal adalah sebesar Rp 2.000 untuk lima jam pertama, dan penambahan sebesar Rp 1.000 per satu
jam berikutnya ; c.
Untuk parkir vallet tarif dasar maksimal sebesar Rp 25.000 2.
Roda dua tarif dasar tetap maksimal sebesar Rp 1.000 3.
Tidak dibedakan tarif parkir pada hari-hari tertentu Cara perhitungan besarnya Pajak Parkir yang terutang :
Besaran pokok Pajak Parkir yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif Pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum
perhitungan pajak parkir adalah sesuai dengan rumus berikut :
Contoh Perhitungan Pajak Parkir yang terutang : Dany memiliki sebuah swalayan besar di kota Medan, swalayan tersebut
memiliki area parkir yang di komersilkan setiap kendaraan di pungut bayaran,
Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif x Jumlah Pembayaran atau
Yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara parkir
selama 1 bulan mendapat penghasilan dari parkir pengunjungnya sebesar Rp 4.000.000 empat juta rupiah. Berapakah Pajak Parkir yang harus dibayar dany
untuk bulan tersebut?
Jawab :
Pajak yang harus dibayar adalah = 20 x Rp 4.000.000 = Rp 800.000
Jadi, Pajak Parkir sebesar Rp 800.000 delapan ratus ribu rupiah disetorkan kepada Dinas Pendapatan Daerah kota Medan. Penyetoran Pajak
tersebut dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah SSPD
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Mekanisme Pengenaan dan Pemungutan