Sejarah berdirinya Bandara Adi Sumarmo Surakarta

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah berdirinya Bandara Adi Sumarmo Surakarta

Bandara Adi Sumarmo Surakarta dibangun pada jaman penjajahan pemerintah Belanda pada tahun 1940, dan digunakan sebagai lapangan terbang darurat. Akan tetapi, dengan masuknya bala tentara Jepang, lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1942 dibangun kembali oleh Pemerintah Jepang, yang digunakan untuk basis militer penerbangan Angkatan Laut Kaigun-Bokusha. Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, kesanggupan dan kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanifestasikan dalam bentuk organisasi yang dinamakan “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946, selanjutnya pada bulan Mei 1946 dari “Penerbangan Surakarta” berubah nama menjadi “Pangkalan Udara Panasan” yang bergerak dibidang penerbangan militer. Menjelang konferensi PATA pada tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara keselamatan penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani penerbangan komersial disamping militer. Penerbangan komersial secara teratur resmi dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan penerbangan PT. Garuda Indonesia dengan route Jakarta- Solo– Jakarta 3 kali seminggu. 1 commit to user 2 Penggunaan bersama pangkalan Udara Panasan diatur dalam suatu SKB MENHANKAM, MENHUB, dan MENKEU No: Kep 30 IX 1975; KM. 393 S PHB- 1975; KEP. 927a KM IV 8 1975 tanggal 21 Agustus 1975. Penggunaan sebagian areal tanah pangkalan TNI- AU Adi Sumarmo Surakarta untuk pengembangan pembangunan bandara beserta fasilitasnya telah ditetapkan diatur dalam MOU Surat Persetujuan Bersama antara Tentara Nasional Indonesia– Angkatan Udara dengan Direktorat Jendral Perhubungan Udara No. PERJAMA 04 VI 1994 tanggal 23 Juni 1994 dan telah disempurnakan dengan adanya MOU No. SKEP 64 VI 1999 atau Surat Perjanjian Bersama No. SPB 4 XII 2001; AU 4260 kum. 134 2001 tanggal 12 Desember 2001. Surat keputusan KSAU No. SKEP 07 VII 1979 tanggal 25 Juli 1979 Pangkalan Udara Utama Lanuma Panasan berisi tentang perubahan nama menjadi Pangkalan Udara Utama Lanuma Adi Sumarmo, nama ini diambil guna menghormati jasa-jasa dari pahlawan bangsa Almarhum Kapten Udara Anumerta Adi Sumarmo Wiryo Koesoemo. Sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kemudahan-kemudahan angkutan udara, departemen perhubungan telah menetapkan Bandara Adi Sumarmo Surakarta ditingkatkan pelayanannya disamping melayani penerbangan domestik juga melayani perjalanan keluar negeri. Kebijakan pemerintah tersebut ditetapkan dengan syarat keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 2 AU. 005 PHB- 89 tanggal 31 Maret 1989 dan Menteri Kehakiman No. M. 04- UM. 01. 06 tahun 1989 tanggal 10 April 1989. Penerbangan commit to user 3 perdana Singapura– Jakarta– Solo diresmikan pada tanggal 1 Mei 1989 dan dilayani oleh PT. Garuda Indonesia. Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1992 Bandar Udara Adi Sumarmo Surakarta secara resmi masuk dalam jajaran Perum Angkasa Pura I berdasarkan PP No. 5 tahun 1992. Dan sejak tanggal 2 Januari 1993 status badan hukum Perum Angkasa Pura I diubah menjadi PT. Persero Angkasa Pura I berdasarkan PP No. 14 tahun 1993. Bandar Udara Adi Sumarmo mulai tanggal 15 Maret 1997 secara resmi menjadi embarkasi haji untuk daerah Jawa Tengah dan DIY.

2. Tujuan dan tugas perusahaan