EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA

(1)

commit to user

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

APRILLIA TRI ASIH NIM F3308137

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

iii 


(3)

commit to user

iv 


(4)

commit to user

 

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ujian keberanian yang terbesar di bumi ini adalah menanggung kekalahan tanpa putus asa” (R. G Ingersoll)

“Mulailah melakukan hal yang penting dan memungkinkan, maka segera kita akan sadar telah mampu melakukan hal yang tampaknya sangat sulit”

(Francis Assisi)

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:

Orang Tuaku tercinta Saudara-saudaraku


(5)

commit to user

vi 

 

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis sadar bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yang berupa material maupun spiritual, oleh karena itu dengan penuh rasa cinta dan hormat, penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. DR. Bambang Sutopo, M. Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak., selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Keuangan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ninuk Retnowati, S.E., Ak., selaku pembimbing akademis penulis. Terima kasih atas semua ilmu dan waktu yang telah ibu berikan kepada penulis selama ini.


(6)

commit to user

vii 

 

5. Sutaryo, S.E., M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingannya.

6. Bapak Djodi Hariwibowo, selaku asisten manajer akuntansi dan anggaran PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta yang telah memberikan bimbingan serta ilmunya kepada penulis.

7. Ibu Sulis, Ibu Susi, Ibu Ani, dan Ibu Rus atas semua ilmu yang diberikan kepada penulis selama magang di PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta.

8. Bapak ibu dosen DIII Akuntansi Keuangan UNS yang telah mentransfer ilmunya, serta seluruh staf Fakultas Ekonomi UNS yang telah membantu penulis dalam penyelesaian prosedur penyusunan TA ini.

9. Bapak Sukiran dan Ibu Yohanita Rukiyah orang tuaku tersayang, serta kakak-kakakku, yang selalu sabar memberikan nasehat, dukungan, kasih sayang dan doa yang sangat berharga untuk penulis dalam setiap langkah–langkah menuju kesuksesan.

10. Sahabat–sahabatku Bunga, Titin, Apik, Herlin, Happy, terima kasih untuk semangat yang kalian berikan untukku dan segalanya hingga penulis mengerti makna dari kesabaran, keikhlasan, setia kawan serta kasih sayang.

11. Teman–teman satu kampus angkatan 2008 yang telah memberikan saran serta semangat bagiku.

12. Pihak–pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis hingga terselesaikan Tugas Akhir ini.


(7)

commit to user

viii 

 

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi akademisi, perusahaan serta para pembaca yang budiman.

Surakarta, Juli 2011


(8)

commit to user

ix 

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Gambaran Umum Perusahaan ... 1

B. Latar Belakang Masalah ... 18

C. Perumusan Masalah ... 21

D.Tujuan Penelitian ... 21

E. Manfaat Penelitian ... 22

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Tinjauan Pustaka ... 23

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 31

BAB III TEMUAN A.Kelebihan ... 42


(9)

commit to user

 

BAB IV PENUTUP

A.Simpulan ... 44 B. Rekomendasi ... 45 DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user

xi 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman I.1 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta ... 5 II.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa

Pura I (Persero) Surakarta ... 35 II.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I

(Persero) Surakarta (Lanjutan) ... 36 II.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I


(11)

commit to user

xii 

 

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Penulisan Tugas Akhir.

2. Surat Keterangan Magang dari PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta. 3. Daftar Gaji Pegawai.

4. Daftar Rekapitulasi Penghasilan dan Potongan Lain Personil. 5. Bukti Pengeluaran Bank.

6. Bukti Transfer.


(12)

commit to user

xiii 


(13)

commit to user

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA

Aprillia Tri Asih F3308137

This research aims to have better understanding about strenght and

weakness of payroll system in PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta.

Methods used in this research are direct observation, interviews and documental observation related to research objectives.

The results show that there are still some weaknesses were found in

the payroll system on PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta. These

weaknesses include the use of documents that have not been printed serial numbered and the lack of supervision when employees perform presence on

the machine timers. In addition, payroll accounting system in PT. Angkasa

Pura I (Persero) also has several strenght, among others the checks and to create a good internal control and payment of salaries through banks that guarantee the security of transactions.

In conclusion, payroll system in PT. Angkasa Pura I (Persero)

Surakarta is adequate. On the basis of research results, researchers recommend that companies should use the serial number printed document and the company shall provide supervision of employees present at the

recording clock. Keywords: Payroll Accounting System, Document, Presence.


(14)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah berdirinya Bandara Adi Sumarmo Surakarta

Bandara Adi Sumarmo Surakarta dibangun pada jaman penjajahan pemerintah Belanda pada tahun 1940, dan digunakan sebagai lapangan terbang darurat. Akan tetapi, dengan masuknya bala tentara Jepang, lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1942 dibangun kembali oleh Pemerintah Jepang, yang digunakan untuk basis militer penerbangan Angkatan Laut (Kaigun-Bokusha).

Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, kesanggupan dan kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanifestasikan dalam bentuk organisasi yang dinamakan “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946, selanjutnya pada bulan Mei 1946 dari “Penerbangan Surakarta” berubah nama menjadi “Pangkalan Udara Panasan” yang bergerak dibidang penerbangan militer.

Menjelang konferensi PATA pada tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara keselamatan penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani penerbangan komersial disamping militer. Penerbangan komersial secara teratur resmi dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan penerbangan PT. Garuda Indonesia dengan route Jakarta- Solo– Jakarta 3 kali seminggu.


(15)

commit to user

Penggunaan bersama pangkalan Udara Panasan diatur dalam suatu SKB MENHANKAM, MENHUB, dan MENKEU No: Kep/ 30/ IX/ 1975; KM. 393/ S/ PHB- 1975; KEP. 927a/ KM/ IV/ 8/ 1975 tanggal 21 Agustus 1975. Penggunaan sebagian areal tanah pangkalan TNI- AU Adi Sumarmo Surakarta untuk pengembangan/ pembangunan bandara beserta fasilitasnya telah ditetapkan/ diatur dalam MOU/ Surat Persetujuan Bersama antara Tentara Nasional Indonesia– Angkatan Udara dengan Direktorat Jendral Perhubungan Udara No. PERJAMA/ 04/ VI/ 1994 tanggal 23 Juni 1994 dan telah disempurnakan dengan adanya MOU No. SKEP/ 64/ VI/ 1999 atau Surat Perjanjian Bersama No. SPB/ 4/ XII/ 2001; AU/ 4260/ kum. 134/ 2001 tanggal 12 Desember 2001.

Surat keputusan KSAU No. SKEP/ 07/ VII/ 1979 tanggal 25 Juli 1979 Pangkalan Udara Utama/ Lanuma Panasan berisi tentang perubahan nama menjadi Pangkalan Udara Utama/ Lanuma Adi Sumarmo, nama ini diambil guna menghormati jasa-jasa dari pahlawan bangsa Almarhum Kapten Udara Anumerta Adi Sumarmo Wiryo Koesoemo.

Sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kemudahan-kemudahan angkutan udara, departemen perhubungan telah menetapkan Bandara Adi Sumarmo Surakarta ditingkatkan pelayanannya disamping melayani penerbangan domestik juga melayani perjalanan keluar negeri. Kebijakan pemerintah tersebut ditetapkan dengan syarat keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP. 2/ AU. 005/ PHB- 89 tanggal 31 Maret 1989 dan Menteri Kehakiman No. M. 04- UM. 01. 06 tahun 1989 tanggal 10 April 1989. Penerbangan


(16)

commit to user

perdana Singapura– Jakarta– Solo diresmikan pada tanggal 1 Mei 1989 dan dilayani oleh PT. Garuda Indonesia.

Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1992 Bandar Udara Adi Sumarmo Surakarta secara resmi masuk dalam jajaran Perum Angkasa Pura I berdasarkan PP No. 5 tahun 1992. Dan sejak tanggal 2 Januari 1993 status badan hukum Perum Angkasa Pura I diubah menjadi PT. (Persero) Angkasa Pura I berdasarkan PP No. 14 tahun 1993. Bandar Udara Adi Sumarmo mulai tanggal 15 Maret 1997 secara resmi menjadi embarkasi haji untuk daerah Jawa Tengah dan DIY.

2. Tujuan dan tugas perusahaan

a. Tujuan

PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Sumarmo Surakarta senantiasa berupaya menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder. PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Sumarmo Surakarta dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional dan handal, sehingga mampu memberikan pelayanan di bidang kebandarudaraan yang maksimal bagi masyarakat serta tumbuh dan berkembang sesuai konsep bisnis yang tepat.

b. Tugas

Beberapa tugas yang diemban oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) cabang Surakarta, antara lain:


(17)

commit to user

1) menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan yang memenuhi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan,

2) memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa,

3) meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai,

4) mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang baik perlu diterapkan untuk mempermudah dalam pengawasan manajemen agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Penetapan struktur organisasi yang jelas sangat diperlukan sesuai dengan bagian masing-masing.

Adapun tujuan disusunnya struktur organisasi adalah untuk: a. mempermudah pelaksanaan tugas dan pekerjaan,

b. mempermudahkan pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan, c. mengkoordinasi kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan,

d. menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi dan kegiatan, sehingga mampu menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

Berikut adalah struktur organisasi yang dibentuk oleh PT. Angkasa Pura I (Persero):


(18)

commit to user

Gambar I. 1

Struktur organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Sumarmo Surakarta

4. Deskripsi Jabatan

Pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Sumarmo Surakarta adalah sebagai berikut ini.

a. General Manager

General manager mempunyai tugas antara lain:

GENERAL MANAGER 

KEPALA UNIT  PENGADAAN

AIRPORT DUTY  MANAGER 

MANAJER OPERASI &  TEKNIK 

ASISTEN MANAJER  KESELAMATAN 

&KEAMANAN

ASISTEN MANAJER  PELAYANAN BANDARA 

ASISTEN MANAJER  OPS.LALIN, PENERBANGAN 

PTS. 

ASISTEN MANAJER TEKNIK  UMUM & PERALATAN 

ASISTEN MANAJER TEKNIK  ELEKTRONIKA & LISTRIK 

 

MANAJER KEUANGAN,  KOMERSIAL, & UMUM 

ASISTEN MANAJER  KOMERSIAL & PENG. 

USAHA 

ASISTEN MANAJER  AKUNTANSI & ANGGARAN 

 

ASISTEN MANAJER  PERBENDAHARAAN & PKBL 

 

ASISTEN MANAJER  PERSONALIA & UMUM 


(19)

commit to user

1) mengendalikan seluruh kegiatan jasa pelayanan operasi lalu lintas udara dan bandara,

2) mengendalikan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan teknik bandara, 3) mengendalikan kegiatan pelayanan komersial dan pengembangan usaha

bandara,

4) mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan, personalia, dan administrasi.

b. Airport Duty Manager

Airport duty manager disebut juga office in charge (OIC) merupakan

staf fungsional yang memiliki fungsi penanggulangan masalah pelayanan dan kebandarusahaan selama waktu berlangsungnya kegiatan pelayanan operasi bandara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. OIC bertanggungjawab atas tugas dan fungsinya kepada general manager.

c. Kepala Unit Pengadaan

Kepala unit pengadaan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan kupon PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara). Kepala unit pengadaan bertanggung jawab kepada general manager.

d. Manajer/ Divisi Operasi dan Teknik 1) Kedudukan Divisi Operasi dan Teknik

Divisi Operasi dan Teknik berada di bawah general manager. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatannya Divisi Operasi dan Teknik dipimpin oleh seorang manajer operasional dan teknik.


(20)

commit to user

2) Fungsi Divisi Operasi dan Teknik

Divisi Operasi dan Teknik memiliki fungsi pengelolaan pelayanan operasi lalu lintas penerbangan (air traffic service), pelayanan operasi bandara (airport service), penyedia fasilitas teknik umum, serta penyediaan peralatan elektronika dan listrik di bandara sesuai ketentuan yang berlaku.

3) Tugas Divisi Operasi dan Teknik

Dalam rangka menyelenggarakan fungsi unit kerja, Divisi Operasi dan Teknik memiliki tugas:

a) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi keselamatan dan keamanan bandara, b) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan

kegiatan jasa operasi bandara,

c) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan jasa lalu lintas penerbangan,

d) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik umum dan peralatan kebandarusahaan,

e) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik elektronika dan listrik bandara.

4) Susunan organisasi, fungsi, dan tugas dinas-dinas di bawah Divisi Operasi dan Teknik, antara lain:


(21)

commit to user

a) Dinas Keselamatan dan Keamanan

Dinas ini dipimpin oleh asisten manajer keselamatan dan keamanan. Dinas ini memiliki fungsi dan tugas antara lain:

i. dinas ini berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran serta operasi pengamanan bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

ii. dinas ini memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran serta pengamanan dan penertiban umum bandara.

b) Dinas Pelayanan Bandara

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer pelayanan bandara. Dinas ini mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut: i. dinas ini berfungsi menyelenggarakan kegiatan pelayanan

operasi sisi udara, sisi darat, terminal, penerangan bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

ii. dinas ini bertugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan operasi sisi udara, sisi darat, terminal, dan penerangan bandara.


(22)

commit to user

c) Dinas Operasi Lalu Lintas Penerbangan

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer operasi lalu lintas penerbangan. Dinas ini memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut:

i. menyelenggarakan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah aerodrome

traffic zone (ATZ), pelayanan jasa bantuan operasi

penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerbangan

aeronautika sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

ii. dalam rangka menjalankan fungsinya dinas operasi lalu lintas penerbangan memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah ATZ, pelayanan jasa bantuan operasi penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerbangan

aeronautika.

d) Dinas Peralatan dan Teknik Umum

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer peralatan dan teknik umum. Dinas ini mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:


(23)

commit to user

i. menyiapkan pemakaian fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan bandara, mekanikal, kendaraan operasi, alat-alat besar, dan perbengkelan sesuai ketentuan yang berlaku,

ii. dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Peralatan dan Teknik Umum mempunyai tugas membuat rencana, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pemakaian fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan bandara, mekanikal, air, kendaraan operasi, alat-alat besar, dan perbengkelan.

e) Dinas Teknik Elektronika dan Listrik

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer teknik elektronika dan listrik. Dinas ini mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:

i. menyiapkan pemakaian fasilitas teknik keselamatan penerbangan, listrik, dan peralatan elektronika lainnya,

ii. dalam menjalankan fungsinya Dinas Teknik Elektronika dan Listrik memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan fasilitas penerbangan, navigasi udara, radar, elektronika, dan listrik bandara yang memiliki sistem pembangkit dan jaringan listrik.


(24)

commit to user

e. Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum

1) Kedudukan Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum

Divisi ini berada di bawah general manager dan bertanggung jawab kepada general manager. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatannya, Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum dipimpin oleh seorang manajer keuangan, komersial, dan umum.

2) Fungsi Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum

Divisi ini memiliki fungsi pengelolaan keuangan, komersial, pengembangan usaha, personalia, administrasi, dan umum.

3) Tugas Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum

Dalam rangka melaksanakan fungsi unit kerja Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

a) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan komersial dan pengembangan usaha,

b) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan akuntansi dan anggaran,

c) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan perbendaharaan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL),

d) menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan personalia, administrasi, dan umum.


(25)

commit to user

4) Susunan organisasi, fungsi, dan tugas dinas-dinas di bawah Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum.

Susunan organisasi, fungsi, dan tugas dinas-dinas di bawah divisi ini antara lain sebagai berikut.

a) Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer komersial dan pengembangan usaha. Dinas ini mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:

i. penyelenggaraan kegiatan pengembangan produk jasa, pemasaran, dan pemungutan pendapatan jasa pelayanan

aeronautika serta non-aeronautika sesuai ketentuan yang

berlaku,

ii. dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan produk jasa, pemasaran serta pemungutan pendapatan jasa pelayanan aeronautika serta non

-aeronautika.

b) Dinas Akuntansi dan Anggaran

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer akuntansi dan anggaran. Dinas ini memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut: i. penyelenggaraan kegiatan pencatatan dan pelaporan akuntansi


(26)

commit to user

aktiva tetap serta menyusun, mengendalikan, dan melaporkan anggaran perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku,

ii. dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Akuntansi dan Anggaran bertugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pencatatan laporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan dan aktiva, serta menyusun, pengendalian, dan pelaporan anggaran perusahaan.

c) Dinas Perbendaharaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer perbendaharaan dan PKBL. Dinas ini mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:

i. penyelenggaraan penerimaan dan pengeluaran kas/ kas bank, administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan, penghapusan aset, pengelolaan, penarikan dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, kegiatan administrasi keuangan lainnya, pengelolaan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang persediaan di gudang dan dukungan administrasinya, serta penyaluran dana dan pengendalian PKBL sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

ii. dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Perbendaharaan dan PKBL memiliki tugas membuat rencana kerja,


(27)

commit to user

menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas/ bank, administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan, penghapusan aset, pengelolaan, penarikan dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, kegiatan administrasi keuangan lainnya, pengelolaan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang persediaan di gudang dan dukungan administrasinya, serta penyaluran dana dan pengendalian PKBL.

d) Dinas Personalia dan Umum

Dinas ini dipimpin oleh seorang asisten manajer personalia dan umum. Dinas ini mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:

i. penyelenggaraan kegiatan pengelolaan personalia, ketatausahaan kantor, hubungan masyarakat, sistem informasi manajemen, pengadaan barang dan jasa yang bersifat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

ii. dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Personalia dan Umum memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan pengembangan personalia, administrasi personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, sistem informasi manajemen, termasuk perangkat keras dan perangkat lunaknya, kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian data,


(28)

commit to user

dan laporan, pengadaan barang dan jasa, serta pelayanan dan penyimpanan fasilitas umum perkantoran.

4. Kebijakan Akuntansi

a. Penyajian laporan keuangan

Laporan keuangan perusahaan merupakan bagian dari proses keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), dan catatan atas laporan keuangan, laporan lain seperti materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) di Indonesia yang tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Periode akuntansi perusahaan dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).


(29)

commit to user

b. Struktur dan isi laporan keuangan

1)Neraca

2)Laporan laba rugi

3)Laporan perubahan ekuitas 4)Laporan arus kas

5)Catatan atas laporan keuangan

c. Asumsi dasar penyusun laporan keuangan

Asumsi dasar penyusun laporan keuangan adalah: 1)basis akrual (accrual basis),

2)kelangsungan usaha perusahaan (going concern). d. Transaksi dalam mata uang asing

Transaksi dalam mata uang asing merupakan suatu transaksi yang didominasi atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi yang timbul ketika suatu perusahaan membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didominasi dalam suatu mata uang asing, meminjam (hutang) atau meminjamkan (piutang) dana yang didominasi dalam mata uang asing, menjadi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam suatu valuta asing yang belum terlaksana, memperoleh atau melepaskan aset, menimbulkan atau melunasi kewajiban, yang didominasi dalam suatu mata uang asing.

e. Transaksi akuntansi proyek pengembangan

Pengeluaran biaya yang mendukung pekerjaan investasi proyek pembangunan bandar udara baru dan pengembangan bandar udara yang dikelola oleh perusahaan, dicatat ke dalam akun aset tetap dalam


(30)

commit to user

penyelesaian sampai dengan aset tetap induknya dalam kondisi yang siap dipergunakan.

f. Transaksi hubungan istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan dan dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan (holding companies,

subsidiaries dan fellow subsidiaries),

2) perusahaan asosiasi,

3) joint venture,

4) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut,

5) karyawan kunci,

6) perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan atas perubahan-perubahan yang dimiliki dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dalam perusahaan.


(31)

commit to user

g. Tanggal pisah batas pembukuan (cut off date)

Tanggal pisah batas pembukuan (cut off date) perusahaan setiap tahunnya adalah tanggal 31 Januari tahun berikutnya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas dokumen transaksi keuangan yang berkenaan dengan tahun buku sebelumnya harus sudah diserahkan oleh semua unit terkait ke unit akuntansi paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya.

B.Latar Belakang Masalah

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3). Untuk menangani kegiatan perusahaan, umumnya dirancang beberapa sistem akuntansi untuk mendukung aktivitas yang dilakukan perusahaan, antara lain sistem penjualan kredit, sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi pembelian, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi penerimaan kas, sistem akuntansi pengeluaran kas, sistem akuntansi persediaan, dan sistem akuntansi aktiva tetap.

Salah satu sistem yang digunakan pada suatu perusahaan adalah sistem penggajian, sistem penggajian tidak kalah pentingnya dengan sistem-sistem lain yang ada pada suatu perusahaan, karena sistem akuntansi penggajian yang tidak berjalan dengan baik akan menyebabkan penurunan kinerja karyawan dan berakibat pula pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sistem penggajian perlu mendapat perhatian khusus.


(32)

commit to user

Gaji merupakan komponen yang penting dalam manajemen suatu perusahaan, khususnya bagi karyawan, tanpa gaji kemungkinan aktivitas operasi perusahaan akan terhenti karena tidak adanya timbal balik atas jasa yang mereka lakukan di perusahaan. Mengingat gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan karyawan kepada perusahaan (Mulyadi, 2001: 373), perusahaan harus menyediakan sistem dan prosedur yang baik dalam pembayaran gaji tersebut. Sistem akuntansi penggajian yang dijalankan perusahaan diharapkan dapat menjamin gaji yang diberikan oleh perusahaan benar-benar diberikan kepada pihak yang berhak menerimanya, dengan jumlah yang sesuai. Selain itu, adanya sistem yang mengatur proses penggajian diharapkan dapat menghindarkan perusahaan dari tindak penyelewengan dan kecurangan yang akan merugikan perusahaan maupun karyawan. Sistem penggajian yang yang baik akan memacu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dan bertanggung jawab penuh atas tugas yang diberikan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kebandarudaraan. Perusahaan menjalankan beberapa sistem akuntansi, salah satunya adalah sistem akuntansi penggajian. Sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) melibatkan tiga fungsi yaitu bagian personalia dan umum, bagian perbendaharaan dan PKBL, dan bagian akuntansi dan anggaran. Saat karyawan melakukan presensi pada mesin pencatat waktu, tidak ada pihak yang mengawasi, hal ini dapat menimbulkan perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.


(33)

commit to user

Meliana (2009) mengevaluasi tentang sistem penggajian pada PT. Alandick. Kelebihan dari sistem penggajian pada PT. Alandick antara lain, penggunaan finger print untuk mencatat waktu hadir karyawan, penggunaan jasa bank sehingga menjamin keamanan proses penggajian, dan penggunaan komputer untuk mempermudah, dan menghemat waktu dalam proses penggajian. Sedangkan kelemahannya adalah payment voucher belum bernomor urut tercetak, dan perusahaan hanya mempunyai satu server sebagai pusat penyimpanan data.

Adityo (2010) mengevaluasi tentang sistem penggajian dan pengupahan pada UD. Berdikari. Kelebihan dari sistem penggajian dan pengupahan pada UD. Berdikari antara lain, penggunaan dokumen bernomor urut tercetak, dan perusahaan telah melaksanakan pemisahan fungsi yaitu fungsi administrasi dan umum, fungsi jurnal, dan fungsi pengeluaran kas. Sedangkan kelemahannya adalah dokumen-dokumen yang dibuat tidak dicetak rangkap sehingga apabila terjadi kehilangan dokumen perusahaan tidak memiliki dokumen sumber yang digunakan melakukan pencatatan.

Safitri (2010) mengevaluasi tentang sistem penggajian karyawan pada PT. BPR Sukadana Surakarta. Kelebihan dari sistem penggajian karyawan pada PT. BPR Sukadana Surakarta antara lain, adanya pemisahan fungsi yang memadai yaitu fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Sedangkan kelemahannya adalah bukti pengeluaran umum yang digunakan perusahaan belum bernomor urut tercetak.


(34)

commit to user

Penelitian ini merujuk pada Meliana (2009), Adityo (2010), dan Safitri (2010), dengan perbedaan pada objek penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta. Penulis memilih PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta sebagai objek penelitian, karena ketersediaan akses data dalam perusahaan, dan terkait dengan sistem penggajian PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta yang masih memiliki kelemahan.

Atas dasar paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan

judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT.

ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA”.

C. Perumusan Masalah

Atas dasar latar belakang yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana sistem akuntansi penggajian karyawan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta?

2. Apa sajakah kelemahan dan kelebihan sistem akuntansi penggajian karyawan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui sistem akuntansi penggajian karyawan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta.

2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem akuntansi penggajian karyawan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta.


(35)

commit to user

3. Memberikan solusi untuk kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem akuntansi penggajian karyawan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian memberikan saran terhadap perusahaan yang mungkin berguna dimasa yang akan datang.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem akuntansi persediaan bahan baku, serta dapat digunakan sebagai bahan referensi penyusunan tugas akhir pada waktu yang akan datang.


(36)

commit to user

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem dan Prosedur

a. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001: 2).

b. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 1990: 3).

c. Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran (Davis, 2000: 3). d. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Romney dan Steinbart, 2003: 2).

Atas dasar definisi tentang sistem tersebut dapat ditarik kesimulan bahwa sistem merupakan jaringan prosedur yang terdiri dari sekelompok unsur yang saling berhubungan erat satu sama lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, pengertian tentang prosedur yang dikemukakan para ahli adalah sebagai berikut:

a. prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk


(37)

commit to user

menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi (Baridwan, 1990: 3),

b. prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5).

Atas dasar pengertian tentang prosedur tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang disusun untuk menjamin adanya penanganan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.

2. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001: 3- 5) unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah sebagai berikut.

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan


(38)

commit to user

dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

c. Buku besar

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. d. Buku pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

e. Laporan

Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal.

3. Sistem Akuntansi Penggajian

Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan, umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan (Mulyadi, 2001: 373). Agar proses penggajian kepada karyawan dapat berjalan dengan baik, maka sistem akuntansi penggajian harus dirancang sebaik mungkin melalui jaringan prosedur dan bukti-bukti serta catatan akuntansi yang memadai.


(39)

commit to user

a. Informasi yang diperlukan oleh manajemen

Informasi yang dibutuhkan manajemen, dari kegiatan penggajian karyawan menurut Mulyadi (2001: 374) adalah sebagai berikut.

1) Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

2) Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

3) Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.

4) Rincian unsur biaya yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

b. Fungsi terkait dalam sistem akuntansi penggajian

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi (2001: 382) adalah sebagai berikut ini.

1) Fungsi kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. 2) Fungsi pencatat waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan.


(40)

commit to user

3) Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak karyawan dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.

4) Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam kaitannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian berada ditangan bagian utang, bagian kartu biaya dan bagian jurnal.

a) Bagian utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji untuk mebayarkan gaji kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut.

b)Bagian kartu biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji.


(41)

commit to user

c) Bagian jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.

5) Fungsi keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji karyawan, dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.

c. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi (2001: 374) adalah sebagai berikut.

1) Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen-dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan dan lain sebagainya.

2) Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan perusahaan.

3) Daftar gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, dan lain sebagainya.


(42)

commit to user

4) Rekap daftar gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji yang dibuat berdasarkan daftar gaji.

5) Surat pernyataan gaji

Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji.

6) Amplop gaji

Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji, di halaman muka amplop gaji karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih dalam bulan tertentu.

7) Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji. d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian

Menurut Mulyadi (2001: 382) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut ini.

1) Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji, jurnal umum ini digunakan untuk mencatat biaya gaji karyawan pada perusahaan.


(43)

commit to user

2) Kartu biaya

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya dalam perusahaan. 3) Kartu penghasilan karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Selain itu, kartu penghasilan karyawan ini sebagai tanda terima gaji karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. e. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001: 385- 386) adalah sebagai berikut. 1) Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir karyawan.

2) Prosedur pembuatan daftar gaji

Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.


(44)

commit to user

3) Prosedur pembayaran gaji

Dalam prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji kepada karyawan.

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

a. Bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

1) Bagian personalia dan umum

Bagian ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan, membuat rekap jam hadir karyawan dan bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji pegawai dan daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak karyawan dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.

2) Bagian akuntansi dan anggaran

Bagian akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam kaitannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya


(45)

commit to user

utang gaji, utang pajak, utang dana pensiun). Selain itu, bagian ini bertugas untuk memverifikasi perhitungan dalam daftar gaji pegawai dan daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil yang dibuat oleh bagian personalia, dan membuat bukti pengeluaran bank. 3) Bagian perbendaharaan dan PKBL

Bagian ini bertanggung jawab untuk mentransfer gaji karyawan melalui bank.

b. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

1) Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan untuk mencatat jam hadir setiap karyawan perusahaan.

2) Daftar gaji pegawai

Dokumen ini berisi jumlah gaji setiap karyawan.

3) Daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil

Dokumen ini berisi jumlah gaji setiap dinas dan potongan-potongan gaji.

4) Bukti pengeluaran bank

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh bagian akuntansi dan anggaran kepada bagian perbendaharaan dan PKBL, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari bagian personalia dan umum.


(46)

commit to user

5) Daftar rekening karyawan

Dokumen ini berisi nomor-nomor rekening karyawan, yang digunakan untuk mentrasfer gaji.

c. Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

1) Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji, jurnal umum ini digunakan untuk mencatat biaya gaji karyawan pada perusahaan.

2) Formulir distribusi dan alokasi biaya

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya dalam perusahaan. 3) Buku besar

Catatan ini digunakan untuk mencatat pengeluaran perusahaan untuk biaya gaji karyawan.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

1) Prosedur pembuatan daftar gaji

Dalam prosedur ini, bagian personalia dan umum membuat daftar gaji pegawai dan daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan rekap daftar hadir.


(47)

commit to user

2) Prosedur pembayaran gaji

Dalam prosedur ini melibatkan bagian akuntansi dan anggaran, dan bagian perbendaharaan dan PKBL. Bagian akuntansi dan anggaran membuat perintah pengeluaran kas kepada bagian perbendaharaan dan PKBL (kasir), kemudian bagian perbendaharaan dan PKBL membayarkan gaji karyawan melalui bank.

e. Bagan alir dokumen sistem akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah sebagai berikut:


(48)

commit to user

Bagian Personalia dan Umum

Gambar II.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta Mulai Membuat DGP KJH Membuat DRPP 2

DRPP 1

2

DGP 1

1 2 2

DRPP 1

2

DGP 1

2

BKK 1

Membuat daftar nomer rekening karyawan 2

DRPP 1

2

DGP 1

2

BPB 1 DRK

N 3

T

DGP = Daftar Gaji Pegawai DRK = Daftar Rekening Karyawan KHJ = Kartu Jam Hadir

DRPP = Daftar Rekapitulasi Penghasilan dan Potongan Lain Personil BPB = Bukti Pengeluaran Bank

Membuat rekap jam hadir karyawan


(49)

commit to user

Bagian Akuntansi dan Anggaran

Gambar II.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta (Lanjutan)

2

DRPP 1

2

DGP 1

1 Verifikasi perhitungan DGP Verifikasi perhitungan DRPP Membuat bukti pengeluaran bank 2

DRPP 1

2

DGP 1

2

BPB 1

2 4 DRPP 1

DGP 1

BPB 1 DRK Bukti Transfer FDAB Jurnal umum N Selesai

DRPP = Daftar Rekapitulasi Penghasilan dan Potongan Lain Personil

DGP = Daftar Gaji Pegawai BPB = Bukti Pengeluaran Bank DRK = Daftar Rekening Karyawan FDAB = Formulir Distribusi dan


(50)

commit to user

Bagian Perbendaharaan dan PKBL (Kasir)

Gambar II.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta (Lanjutan)

3

DRPP 1 DGP 1 BKK 1 DRK

Mentransfer uang gaji lewat bank

DRPP 1 DGP 1 BPB 1 DRK

Bukti Transfer

4

DRPP = Daftar Rekapitulasi Penghasilan dan Potongan Lain Personil

DGP = Daftar Gaji Pegawai BPB = Bukti Pengeluaran Bank DRK = Daftar Rekening Karyawan


(51)

commit to user

f. Uraian mengenai flowchart sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

Sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta, melibatkan beberapa bagian yaitu:

1) Bagian personalia dan umum

Tugas bagian personalia dan umum yang pertama adalah membuat rekap jam hadir karyawan. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pembuatan rekap jam hadir karyawan adalah kartu jam hadir karyawan. Setelah itu, rekap jam hadir karyawan digunakan sebagai dasar membuat daftar gaji pegawai. Karyawan yang datang tepat waktu, akan mendapat tunjangan makan siang sebesar Rp. 25.000,00. Karyawan yang terlambat selama 1 menit, akan mendapat tunjangan makan siang sebesar Rp. 15.000,00. Dan karyawan yang terlambat lebih dari 1 menit hanya akan mendapat tunjangan makan siang sebesar Rp. 5.000,00. Setelah daftar gaji pegawai selesai dibuat, bagian personalia dan umum membuat daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil, dokumen-dokumen tersebut dibuat sebanyak 2 rangkap. Setelah itu, dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada bagian akuntansi dan anggaran, untuk diverivikasi perhitungannya dan dibuatkan bukti pengeluaran kas. Tugas terakhir dari bagian personalia adalah untuk membuat daftar rekening karyawan.


(52)

commit to user

2) Bagian akuntansi dan anggaran

Tugas bagian akuntansi dan anggaran adalah memverifikasi perhitungan pada daftar gaji pegawai maupun daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil, dan membuat bukti pengeluaran bank sebanyak 2 rangkap. Selain itu, bagian akuntasi bertugas untuk memasukkan biaya gaji ke formulir distribusi dan alokasi biaya, dan menjurnal transaksi penggajian.

3) Bagian perbendaharaan dan PKBL

Tugas bagian perbendaharaan dan PKBL adalah untuk mentrasfer gaji karyawan melalui bank, kemudian menyerahkan bukti transfer, daftar gaji pegawai, daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil, dan bukti pengeluaran bank ke bagian akuntansi dan anggaran.

2. Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

a. Evaluasi terhadap bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

Bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta adalah bagian personalia dan umum, akuntansi dan anggaran, dan bagian perbendaharaan dan PKBL. Pembagian tugas pada masing-masing bagian telah dilaksanakan dengan baik, sehingga setiap bagian dapat menentukan pertanggungjawaban setiap bagian.


(53)

commit to user

b. Evaluasi terhadap dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

Dokumen yang digunakan perusahaan cukup lengkap, hal ini terbukti dari penggunaan dokumen berupa kartu jam hadir, daftar gaji pegawai, daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil, daftar rekening karyawan dan bukti pengeluaran bank. Akan tetapi, dokumen bukti pengeluaran bank yang digunakan perusahaan belum bernomor urut tercetak. Menurut Mulyadi (2001: 85), penggunaan dokumen bernomor urut tercetak akan memudahkan dalam pencarian kembali dokumen dan pengawasan terhadap pertanggungjawaban terlaksananya transaksi.

c. Evaluasi terhadap catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta Catatan akuntansi yang digunakan perusahaan cukup lengkap, hal ini terbukti dari penggunaan jurnal umum, formulir distribusi dan alokasi biaya, dan buku besar. Catatan akuntansi tersebut menyediakan informasi tentang pengeluaran kas untuk penggajian dan distribusi biaya.

d. Evaluasi terhadap jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) terdiri dari prosedur pembuatan daftar gaji dan prosedur pembayaran gaji. Perusahaan tidak mengadakan prosedur


(54)

commit to user

pencatatan waktu hadir karyawan karena karyawan melakukan presensi dengan menggunakan mesin pencatat waktu. Menurut Mulyadi (2001: 390), pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi. Untuk menjamin keandalan data jam hadir yang direkam dalam kartu jam hadir harus dilakukan pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu. Dengan diawasinya perekaman jam hadir karyawan dapat dihindari perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.


(55)

commit to user

BAB III TEMUAN

Atas dasar penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta, penulis mendapati adanya kelebihan dan kelemahan yang terjadi pada sistem yang diterapkan perusahaan mengenai sistem akuntansi penggajian.

A. KELEBIHAN

1. Perusahaan telah mengadakan pemisahan fungsi untuk sistem akuntasi penggajian karyawan, sehingga dapat menentukan pertanggungjawaban setiap bagian.

2. Perusahaan menggunakan catatan akuntansi yang cukup lengkap, sehingga informasi tentang pengeluaran kas untuk penggajian dan distribusi biaya tersedia dengan baik.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian diotorisasi oleh pihak yang berwenang, sehingga dapat menghasilkan dokumen pembukuan yang dapat dipercaya.

4. Pembayaran gaji dilakukan melalui bank, hal ini menjamin keamanan dalam pembayaran dan mempercepat pembayaran gaji kepada karyawan.

5. Adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan Satuan Pengendalian Intern sehingga tercipta pengendalian intern yang baik.


(56)

commit to user

B. KELEMAHAN

1. Bukti pengeluaran bank belum bernomor urut tercetak, sehingga memungkinkan penyelewengan dalam penggunaan dokumen tersebut. 2. Saat karyawan melakukan presensi pada mesin pencatat waktu, tidak

ada pihak yang mengawasi, hal ini dapat menimbulkan perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.


(57)

commit to user

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

Atas dasar analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penggajian, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta sudah cukup baik. Hal ini dapat tercemin dari adanya hal-hal berikut ini.

6. Perusahaan telah mengadakan pemisahan fungsi untuk sistem akuntasi penggajian karyawan, sehingga dapat menentukan pertanggungjawaban setiap bagian.

7. Perusahaan menggunakan catatan akuntansi yang cukup lengkap, sehingga informasi tentang pengeluaran kas untuk penggajian dan distribusi biaya tersedia dengan baik.

8. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian diotorisasi oleh pihak yang berwenang, sehingga dapat menghasilkan dokumen pembukuan yang dapat dipercaya.

9. Pembayaran gaji dilakukan melalui bank, hal ini menjamin keamanan dalam pembayaran dan mempercepat pembayaran gaji kepada karyawan.

10.Adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan Satuan Pengendalian Intern sehingga tercipta pengendalian intern yang baik.


(58)

commit to user

Selain kelebihan, sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut.

3. Bukti pengeluaran bank belum bernomor urut tercetak, sehingga memungkinkan penyelewengan dalam penggunaan dokumen tersebut. 4. Saat karyawan melakukan presensi pada mesin pencatat waktu, tidak

ada pihak yang mengawasi, hal ini dapat menimbulkan perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.

B. Rekomendasi

1. Dokumen bukti pengeluaran bank harus diberi nomor urut tercetak, hal ini dapat menghindarkan perusahaan dari penyelewengan dalam penggunaan bukti pengeluaran bank.

2. Perusahaan sebaiknya menggunakan finger print untuk absen karyawan, hal ini dapat menghindarkan perusahaan dari perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.


(1)

commit to user

b. Evaluasi terhadap dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

Dokumen yang digunakan perusahaan cukup lengkap, hal ini terbukti dari penggunaan dokumen berupa kartu jam hadir, daftar gaji pegawai, daftar rekapitulasi penghasilan dan potongan lain personil, daftar rekening karyawan dan bukti pengeluaran bank. Akan tetapi, dokumen bukti pengeluaran bank yang digunakan perusahaan belum bernomor urut tercetak. Menurut Mulyadi (2001: 85), penggunaan dokumen bernomor urut tercetak akan memudahkan dalam pencarian kembali dokumen dan pengawasan terhadap pertanggungjawaban terlaksananya transaksi.

c. Evaluasi terhadap catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta Catatan akuntansi yang digunakan perusahaan cukup lengkap, hal ini terbukti dari penggunaan jurnal umum, formulir distribusi dan alokasi biaya, dan buku besar. Catatan akuntansi tersebut menyediakan informasi tentang pengeluaran kas untuk penggajian dan distribusi biaya.

d. Evaluasi terhadap jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) terdiri dari prosedur pembuatan daftar gaji dan prosedur pembayaran gaji. Perusahaan tidak mengadakan prosedur


(2)

commit to user

pencatatan waktu hadir karyawan karena karyawan melakukan presensi dengan menggunakan mesin pencatat waktu. Menurut Mulyadi (2001: 390), pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi. Untuk menjamin keandalan data jam hadir yang direkam dalam kartu jam hadir harus dilakukan pengawasan terhadap pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu. Dengan diawasinya perekaman jam hadir karyawan dapat dihindari perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.


(3)

commit to user

BAB III TEMUAN

Atas dasar penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta, penulis mendapati adanya kelebihan dan kelemahan yang terjadi pada sistem yang diterapkan perusahaan mengenai sistem akuntansi penggajian.

A. KELEBIHAN

1. Perusahaan telah mengadakan pemisahan fungsi untuk sistem akuntasi penggajian karyawan, sehingga dapat menentukan pertanggungjawaban setiap bagian.

2. Perusahaan menggunakan catatan akuntansi yang cukup lengkap,

sehingga informasi tentang pengeluaran kas untuk penggajian dan distribusi biaya tersedia dengan baik.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian

diotorisasi oleh pihak yang berwenang, sehingga dapat menghasilkan dokumen pembukuan yang dapat dipercaya.

4. Pembayaran gaji dilakukan melalui bank, hal ini menjamin keamanan dalam pembayaran dan mempercepat pembayaran gaji kepada karyawan.

5. Adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan Satuan Pengendalian

Intern sehingga tercipta pengendalian intern yang baik.


(4)

commit to user

B. KELEMAHAN

1. Bukti pengeluaran bank belum bernomor urut tercetak, sehingga

memungkinkan penyelewengan dalam penggunaan dokumen tersebut. 2. Saat karyawan melakukan presensi pada mesin pencatat waktu, tidak

ada pihak yang mengawasi, hal ini dapat menimbulkan perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.


(5)

commit to user

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

Atas dasar analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penggajian, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta sudah cukup baik. Hal ini dapat tercemin dari adanya hal-hal berikut ini.

6. Perusahaan telah mengadakan pemisahan fungsi untuk sistem akuntasi penggajian karyawan, sehingga dapat menentukan pertanggungjawaban setiap bagian.

7. Perusahaan menggunakan catatan akuntansi yang cukup lengkap,

sehingga informasi tentang pengeluaran kas untuk penggajian dan distribusi biaya tersedia dengan baik.

8. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian

diotorisasi oleh pihak yang berwenang, sehingga dapat menghasilkan dokumen pembukuan yang dapat dipercaya.

9. Pembayaran gaji dilakukan melalui bank, hal ini menjamin keamanan dalam pembayaran dan mempercepat pembayaran gaji kepada karyawan.

10.Adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan Satuan Pengendalian

Intern sehingga tercipta pengendalian intern yang baik.


(6)

commit to user

Selain kelebihan, sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut.

3. Bukti pengeluaran bank belum bernomor urut tercetak, sehingga

memungkinkan penyelewengan dalam penggunaan dokumen tersebut. 4. Saat karyawan melakukan presensi pada mesin pencatat waktu, tidak

ada pihak yang mengawasi, hal ini dapat menimbulkan perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.

B. Rekomendasi

1. Dokumen bukti pengeluaran bank harus diberi nomor urut tercetak, hal ini dapat menghindarkan perusahaan dari penyelewengan dalam penggunaan bukti pengeluaran bank.

2. Perusahaan sebaiknya menggunakan finger print untuk absen karyawan, hal ini dapat menghindarkan perusahaan dari perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.