commit to user
18
g. Tanggal pisah batas pembukuan cut off date Tanggal pisah batas pembukuan cut off date perusahaan setiap
tahunnya adalah tanggal 31 Januari tahun berikutnya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas dokumen transaksi keuangan yang berkenaan dengan
tahun buku sebelumnya harus sudah diserahkan oleh semua unit terkait ke unit akuntansi paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya.
B. Latar Belakang Masalah
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001: 3. Untuk menangani kegiatan perusahaan, umumnya
dirancang beberapa sistem akuntansi untuk mendukung aktivitas yang dilakukan perusahaan, antara lain sistem penjualan kredit, sistem akuntansi
piutang, sistem akuntansi pembelian, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi penerimaan kas, sistem
akuntansi pengeluaran kas, sistem akuntansi persediaan, dan sistem akuntansi aktiva tetap.
Salah satu sistem yang digunakan pada suatu perusahaan adalah sistem penggajian, sistem penggajian tidak kalah pentingnya dengan sistem-sistem lain
yang ada pada suatu perusahaan, karena sistem akuntansi penggajian yang tidak berjalan dengan baik akan menyebabkan penurunan kinerja karyawan dan
berakibat pula pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sistem penggajian perlu mendapat perhatian khusus.
commit to user
19
Gaji merupakan komponen yang penting dalam manajemen suatu perusahaan, khususnya bagi karyawan, tanpa gaji kemungkinan aktivitas
operasi perusahaan akan terhenti karena tidak adanya timbal balik atas jasa yang mereka lakukan di perusahaan. Mengingat gaji merupakan pembayaran
atas penyerahan jasa yang dilakukan karyawan kepada perusahaan Mulyadi, 2001: 373, perusahaan harus menyediakan sistem dan prosedur yang baik
dalam pembayaran gaji tersebut. Sistem akuntansi penggajian yang dijalankan perusahaan diharapkan dapat menjamin gaji yang diberikan oleh perusahaan
benar-benar diberikan kepada pihak yang berhak menerimanya, dengan jumlah yang sesuai. Selain itu, adanya sistem yang mengatur proses penggajian
diharapkan dapat menghindarkan perusahaan dari tindak penyelewengan dan kecurangan yang akan merugikan perusahaan maupun karyawan. Sistem
penggajian yang yang baik akan memacu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dan bertanggung jawab penuh atas tugas yang diberikan, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta adalah Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak di bidang kebandarudaraan. Perusahaan menjalankan beberapa sistem akuntansi, salah satunya adalah sistem akuntansi penggajian.
Sistem akuntansi penggajian pada PT. Angkasa Pura I Persero melibatkan tiga fungsi yaitu bagian personalia dan umum, bagian perbendaharaan dan
PKBL, dan bagian akuntansi dan anggaran. Saat karyawan melakukan presensi pada mesin pencatat waktu, tidak ada pihak yang mengawasi, hal ini dapat
menimbulkan perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.
commit to user
20
Meliana 2009 mengevaluasi tentang sistem penggajian pada PT. Alandick. Kelebihan dari sistem penggajian pada PT. Alandick antara lain,
penggunaan finger print untuk mencatat waktu hadir karyawan, penggunaan jasa bank sehingga menjamin keamanan proses penggajian, dan penggunaan
komputer untuk mempermudah, dan menghemat waktu dalam proses penggajian. Sedangkan kelemahannya adalah payment voucher belum
bernomor urut tercetak, dan perusahaan hanya mempunyai satu server sebagai pusat penyimpanan data.
Adityo 2010 mengevaluasi tentang sistem penggajian dan pengupahan pada UD. Berdikari. Kelebihan dari sistem penggajian dan pengupahan pada
UD. Berdikari antara lain, penggunaan dokumen bernomor urut tercetak, dan perusahaan telah melaksanakan pemisahan fungsi yaitu fungsi administrasi dan
umum, fungsi jurnal, dan fungsi pengeluaran kas. Sedangkan kelemahannya adalah dokumen-dokumen yang dibuat tidak dicetak rangkap sehingga apabila
terjadi kehilangan dokumen perusahaan tidak memiliki dokumen sumber yang digunakan melakukan pencatatan.
Safitri 2010 mengevaluasi tentang sistem penggajian karyawan pada PT. BPR Sukadana Surakarta. Kelebihan dari sistem penggajian karyawan pada
PT. BPR Sukadana Surakarta antara lain, adanya pemisahan fungsi yang memadai yaitu fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat
daftar gaji, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Sedangkan kelemahannya adalah bukti pengeluaran umum yang digunakan perusahaan belum bernomor
urut tercetak.
commit to user
21
Penelitian ini merujuk pada Meliana 2009, Adityo 2010, dan Safitri 2010, dengan perbedaan pada objek penelitian. Objek dalam penelitian ini
adalah PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta. Penulis memilih PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta sebagai objek penelitian, karena ketersediaan akses
data dalam perusahaan, dan terkait dengan sistem penggajian PT. Angkasa Pura I Persero Surakarta yang masih memiliki kelemahan.
Atas dasar paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan
judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. ANGKASA PURA I PERSERO SURAKARTA”
.
C. Perumusan Masalah