9
2.3. Sumber Pencemaran Polutan
Proses pengolahan industri dari hampir setiap jenis memproduksi beberapa kuantitas bahan limbah. Dalam hampir seluruh kasus, dari material limbah ini
memiliki pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. U.S. Environmental Protection Agency, 1973.
Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar polutan yang dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut dan partikelat. Pencemaran memasuki badan
air dengan berbagai cara misalnya melalui limbah domestik, pembuangan limbah industri dan lain-lain Effendi, 2003.
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaannya yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal
pada yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar Palar, 1994.
Kandungan bahan kimia yang ada di dalam air dapat merugikan lingkungan melalui berbagai cara. Bahan organik terlarut dapat menghabiskan oksigen dalam
limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih Sugiharta, 1987.
2.4. Mutu Air
Indek mutu air adalah skor numerik yang menjelaskan kondisi mutu air pada waktu dan lokasi tertentu. Indek mutu air memberikan cara yang lebih baik untuk
Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008.
USU e-Repository © 2008
10
menentukan hubungan sebab akibat antara parameter mutu air dan respon biologi. Kaurish and Yournos, 2007.
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode storet ini dapat diketahui parameter-
parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status
Mutu Air. Baku mutu limbah cair industri adalah batas maksimum limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan. Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair
yang dihasilkan oleh kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan KEP-MEN LH NO. KEP-51 MENLH101995
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. Sungai memiliki peran yang penting bagi masyarakat sehingga kualitas air
sungai harus dikendalikan dan diawasi sesuai dengan peruntukannya dengan cara menetapkan baku mutu air sungai dan segmentasi sungai. Sasaran penetapan kelas air
sungai adalah meningkatnya manfaat air sungai untuk air baku, air minum atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Sungai dan Segmentasi Sungai di Propinsi Sumatera Utara. Gubernur Sumatera
Utara. Sungai Citarum bersumber dari Gunung Wayang di Desa Cibeureum,
Kecamatan Kertasan Kabupaten Bandung yang mengalir melalui daerah Majalaya yang banyak industri tekstilnya. Disamping cara storet untuk menetapkan status mutu
Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008.
USU e-Repository © 2008
11
air, dapat digunakan pula cara yang lainnya yaitu indeks Fisiki-Kimia yang telah dicoba pada Daerah Aliran Sungai Citarum oleh peneliti Balai Lingkungan Keairon,
Pusat Litbang SDA. Klasifikasi ini diharapkan dapat menyajikan kondisi yang lebih realistis sesuai dengan kondisi lapangan yaitu dengan tujuh kelas yaitu sangat baik,
baik, agak baik, sedang, agar tercemar, tercemar, dan sangat tercemar. Indeks Kimia Fisika merupakan salah satu cara untuk menilai kualitas air sungai atau suatu sumber
air. Nilai indeks kimia Fisika dihitung berdasarkan 8 parameter kualitas air yaitu : persen kejenuhan oksigen, BOD, pH, Daya Hantar Listrik, Temperatur, amonium,
Nitrat dan Fosfat. Dari hasil kajian status mutu air menunjukkan bahwa sumber- sumber air untuk Sungai Citarum pada Orde-I telah tercemar berat hampir
disepanjang ruas sungainya. Hal ini disebabkan karena terlampauinya daya tampung beban pencemaran airnya. Tetapi untuk anak-anak sungai Citarum yang berada pada
Orde-2 dan seterusnya, umumnya masih berstatus tercemar ringan Pusat Litbang SDA, 2004.
Penelitian kualitas perairan beberapa sungai tukad di Kabupaten Badung, yaitu Sungai Dangkang di Beringkit, Sungai Penet di Ayunan, Sungai Mati di Kuta
dan Sungai Yeh Ayung di Carang Sari dan bongkasa telah dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan tahun 2002. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kualitas perairan tersebut yang ditetapkan berdasarkan keputusan Gubernur Bali No. 515 tahun 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air sungai menduduki
derajat terendah. Jumlah parameter yang melampaui ambang batas baku mutu air untuk Sungai Mati 7 parameter, yaitu bau, rasa, pospat, DO, minyak lemak, Fecal
Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008.
USU e-Repository © 2008
12
Coli E. Coli dan Coliform. Tukad Penet dan Tukad Dangkang dengan 2 parameter telah melampaui ambang batas, yaitu pospat dan minyak lemak. Sungai Ayung
dengan 3 parameter, yaitu pospat, minyak lemak dan TDS. Semua sungai telah tercemar pospat dan minyak lemak baik pada musim kemarau maupun musim huja
Wijana, 2002. Kajian kualitas air bagi Sungai Bernam dan Sungai Manjung telah dijalankan
oleh pihak Jabatan Alam Sekitar JAS Negeri Perak. Tujuan utama terhadap data yang ada ialah untuk dianalisa dan menilai tahap kualitas air Sungai Bernam dan
kualitas air Sungai Munjung. Tiga dari parameter utama yang menjadi pilihan untuk dianalisa ialah BOD, NH
3
dan SS. Parameter di Sungai Bernam mengandung BOD, nh
3
-N dan SS sebanyak 5 mgl, 0.16 mgl dan 100 mgl untuk SS. Keputusan yang diperoleh menunjukkan bahwa tahap kualitas air Sungai Bernam dan Sungai Manjung
dalam tahap yang berlainan. Kualitas air Sungai Bernam adalah tercemar dibandingkan Sungai Manjung yang sedikit tercemar. Parameter SS didapati
terbanyak di dalam kandungan air sungai dibandingkan dengan parameter BOD dan NH
3
-N Yahya, 2007. Uji coba metode analisis kualitas air sungai berdasarkan organisme
Makrobenthos sebagai indikator pencemaran organik telah dilakukan di Sungai Cikapundung. Tingkat pencemaran air sungai ditentukan berdasarkan dominasi suatu
taksa famili makrobenthos dikorelasikan dengan kondisi dasar sungai dan parameter air BOD dan DO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas air sungai
Cikapundung di bagian hulu hingga daerah sebelum Bengkok-Dago menunjukkan
Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008.
USU e-Repository © 2008
13
kualitas air yang masuk ke dalam kategori antara belum hingga tercemar ringan, karena antara bahanlimbah organik yang masuk ke sungai itu dengan kemampuan
self purification sungai masih berimbang. Berbeda dengan didaerah hulunya, Sungai Cikapundung setelah daerah Bengkok-Dago ke arah hilirnya menunjukkan tingkat
pencemaran makin berat, sebagai akibat banyaknya limbahbahan organik yang masuk ke sungai itu Bahri, dkk. 2003.
Dalam upaya untuk pengendalian pencemaran air dan monitoring kualitas air sungai di Jakarta, terutama sekali Sungai Santer dan Ciliwung, analisis status, trend
dan parameter air dilakukan data selama tahun 2000-2005. parameter dari kualitas air yang digunakan sebagai indikator adalah Total Suspended Solid TDS, Total
Dissolved Suspended TDS, Dissolved Oxygen Demand COD, Total Nitrogen TN dan Phusphate. Status dan trend dari indeks kualitas air dihitung dengan
mengacu pada PP No. 82 Tahun 2001. Secara umum, hasil dari perhitungan menunjukkan adanya kemunduran indeks kualitas secara spasial dari hulu ke hilir
dan musiman dari musim kemarau ke musim hujan. Status indeks kualitas air dari sungai Ciliwung buruk sehingga pada bagian
hulu dan tengah dapat diketagorikan untuk peruntukan mutu air kelas III untuk budidaya ikan dan pertanian sedangkan hilir yang dapat dikategorikan sebagai mutu
air kelas IV untuk pertanian. Sementara di Sungai Sunter indeks kualitas air itu lebih buruk dan dikategorikan untuk peruntukan mutu air Kelas III dan IV
Sukmadewa, 2007.
Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008.
USU e-Repository © 2008
14
Saat ini Sungai Berantas merupakan salah satu sungai yang tercemar. Hal ini disebabkan karena adanya banyak limbah yang dibuang ke sungai. Secara umum
limbah yang masuk ke sungai dapat dibagi menjadi dua macam, dari sumber pencemar yang dapat diketahui dengan pasti asalnya Point-Sourcess-Pollutant
antara lain adalah daerah perumahan, perdagangan, perkantoran dan industri. Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari daerah perumahan, perkantoran, dan
pertanian. Dalam studi ini digunakan model simulasi AVSWAT 2000 untuk menganalisa kondisi beban pencemar yang berada pada badan sungai sehingga akan
didapatkan kondisi yang diharapkan Badan Pertimbangan Penelitian, 2006. Sungai Brantas merupakan sungai terpanjang di Jawa Timur dengan panjang
± 320 km dengan daerah aliran seluas ± 12.000 km
2
. Air dan sungai Brantas dipergunakan untuk pertanian, air minum dan sekaligus tempat pembuangan sampah.
Perubahan kualitas air di sungai menyebabkan perubahan komposisi komunitas makrozoobenthos. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat klassifikasi Sungai
Brantas bagian hulu berdasarkan komunitas hewan makrozoobentosnya serta menentukan status kualitas perairan Sungai Brantas akibat buangan organik.
Perubahan kualitas di sungai menyebabkan perubahan komposisi komunitas makrozoobentos. Untuk mengklasifikasikan Sungai Brantas bagian hulu berdaarkan
makrozoobentos digunakan furtran program Twinspan, sedangkan untuk menentukan status perairannya digunakan indeks BMWP Handayani, dkk. 2001.
Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008.
USU e-Repository © 2008
15
2.5. Pemanfaatan Air Lingkungan Sebagai Sumber Air