Indikator Pencemaran Air Drs. Chairul Azhar Dalimunthe, MSc., Apt

7

2.2. Indikator Pencemaran Air

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, mandi dan mencuci, pertanian, perikanan, sanitasi transportasi dan lain-lainnya. Kegunaan air dimaksud disebut sebagai kegunaan air konvensional. Selain itu air juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yaitu untuk menunjang seluruh aktifitas industri dan teknologi. Kegiatan industri dan teknologi tidak terlepas dari kebutuhan air yang berkenaan dengan kelancaran proses industri dan teknologi berjalan baik. Apabila air yang diperlukan dalam kegiatan industri dan teknologi dalam jumlah besar, maka perlu dipikirkan dari mana air tersebut diperoleh. Pengambilan air dari sumber air tidak boleh mengganggu keseimbangan lingkungan. Faktor keseimbangan air lingkungan ini tidak hanya berkaitan dengan jumlah volume debit air yang digunakan saja, akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana menjaga agar air lingkungan tidak menyimpang dari keadaan normalnya Wardhana, 2001. Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut, zat yang tersuspensi, dan makhluk hidup. Khususnya jasad renik, di dalam air. Air murni, yang tidak mengandung zat yang terlarut, tidak baik untuk kehidupan kita. Sebaliknya zat yang terlarut ada yang bersifat racun. Apabila zat yang terlarut, zat yang tersuspensi dan makhluk hidup dalam air membuat kualitas air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita, air itu disebut tercemar Soemarwoto, 1984. Pembuangan bahan kimia, limbah maupun pencemaran baik ke dalam air akan mempengaruhi kehidupan dalam air itu. Tetapi mengukur populasi dalam air tidak Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008. USU e-Repository © 2008 8 cukup hanya dengan bahan biologi saja. Pengujian secara kimia bersama-sama dengan data Biologi barulah dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kualitas air Sastrawijaya, 1991. Pemantauan kualitas air pada sungai perlu disertai dengan pengukuran atau pencatatan debit air, agar analisis hubungan parameter pencemaran air debit badan air, sungai dapat dikaji untuk keperluan pengendalian pencemarannya Irianto dan Machbub, 2007 Wardhana, 2001 dalam bukunya Dampak Pencemar Lingkungan memberikan beberapa indikator bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan yang dapat diamati secara fisik yakni : 1. Terjadinya perubahan suhu air. 2. Terjadinya perubahan pH atau konsentrasi ion hydrogen. 3. Terjadi perubahan warna, bau dan rasa air. 4. Timbulnya endapan koloid, bahan terlarut. 5. Meningkatnya mikroorganisme air lingkungan. 6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air PP RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air. Sungai adalah elemen alam sekitar yang penting kepada manusia. Dengan berkembangnya kegiatan industri serta perdagangan, kualitas sungai mulai mengalami kemerosotan dan pencemaran Rahman, 2007. Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008. USU e-Repository © 2008 9

2.3. Sumber Pencemaran Polutan