Pengertian Dasar Pencemaran Air

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Dasar Pencemaran Air

Dewasa ini masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat untuk mendapatkan air yang berkualitas baik diperlukan energi dan biaya yang mahal sesuai dengan yang disyaratkan. Air menjadi barang primadona karena banyaknya sumber-sumber air sudah tercemar oleh bermacam-macam zat pencemar dari hasil kegiatan manusia, baik dalam bentuk cair ataupun padat dari aktifitas rumah tangga, industri dan kegiatan lainnya. Pencemaran air dapat didefinisikan dengan berbagai cara, tetapi pada dasarnya berpangkal tolak pada konsentrasi pencemar tertentu di dalam air pada waktu yang cukup lama untuk dapat menimbulkan pengaruh tertentu Suratmo, 1992. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar Darmono, 2001. Pencemaran air merupakan akibat kegiatan dan perbuatan manusia, yang dilatarbelakangi berbagai hal. Karena pencemaran, tata lingkungan air mengalami gangguan. Ekosistem air menjadi tercemar dan rusak setelah menerima kehadiran bahan-bahan pencemar yang berasal dari manusia dengan perbuatannya Susilo, 2003. Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008. USU e-Repository © 2008 6 Untuk menetapkan standar air yang bersih tidaklah mudah, karena sangat tergantung pada banyak faktor penentu antara lain : 1. Kegunaan air seperti : air untuk minum, air untuk industri, irigasi dll. 2. Asal sumber seperti : air mata air, air sungai, air danau, air sumur dll. Walaupun penetapan standar air yang bersih tidak mudah, namun ada kesepakatan yang telah teruji menyatakan bahwa air bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air, tetapi lebih didasarkan pada keadaan normalnya. Ketika terjadi penyimpangan dari keadaan normalnya maka dapat disimpulkan air tersebut telah mengalami pencemaran. Air dari mata air di pegunungan akan mengalami perlakuan kenormalannya pula meskipun dari aspek kualitas jauh lebih baik dari air sungai Wardhana, 2001. Air yang ada di bumi ini tidak sama satu dengan lainnya ditinjau dari aspek kualitas dan mutunya dan tidak pernah terdapat dalam keadaan benar-benar murni bersih, tetapi dapat dipastikan selalu ada senyawa atau mineral unsur lain yang terlarut di dalamnya. Hal ini bukan pula berarti bahwa semua air di bumi ini tercemar. Selain itu air seringkali mengalami perlakuan khusus dalam perjalanan waktunya dimana seringkali juga mengandung bakteri atau mikroorganisme lainnya. Air yang mengandung bakteri tidak dapat langsung digunakan sebagai air layak minum, tetapi harus mendapat perlakuan-perlakuan fisika atau kimia agar bakteri dimaksud mati. Wardhana, 2001. Mangambar Portibi Harahap: Studi Status Mutu Air Sungai Belawan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Sunggal Dan Sebelum Instalasi Pengolahan Air IPA Hamparan Perak Untuk Pemanfaatan Sumber Air Bersih, 2008. USU e-Repository © 2008 7

2.2. Indikator Pencemaran Air