Teori Stakeholders Corporate Social Responsibility

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Stakeholders

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970an, yang secara umum dikenal dengan stakeholder theory artinya sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai- nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Stakeholder theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai value secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha. Teori stakeholder adalah kumpulan konsep yang berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memanage stakeholdernya. Cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk memanage stakeholdernya tergantung pada strategi yang diadopsi perusahaan. Chariri dan Ghazali 2007: 32 mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholders-nya shareholders, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain. Sekarang ini perusahaan besar biasanya harus memperhatikan berbagai kepentingan khususnya kepentingan masyarakat secara umum. Stakeholders 11 dalam konsep ini teori ini yang menjadi pusat perhatian adalah keseluruhan pihak atau kontestan yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan Harahap, 2012; 77.

2.1.2 Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility adalah kewajiban manajemen untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan yang akan meningkatkan kesejahteraan dan kepentingan masyarakat serta perusahaan Daft, 2012:182. Pertanggungjawaban sosial atau Corporate Social Responsibility CSR adalah mekanisme bagi suatu perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial kedalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggungjawab perusahaan di bidang hukum. Menurut The World BusinessCouncil for Sustainable Development WBCSD Kusumadilaga, 2010:14 dinyatakan bahwa Corporate Social Responsibilty atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Sekitar 50 tahun yang lalu,Bowen berpendapat bahwa para pelaku bisnis memiliki kewajiban untuk mengupayakan suatu kebijakan serta membuat keputusan atau melaksanakan berbagai tindakan yang sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Kewajiban atau tanggung jawab sosial dari perusahaan 12 bersandar kepada keselarasan dengan tujuan objectives dan nilai-nilai value dari suatu masyarakat. Kedua hal tersebut yakni keselarasan dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat merupakan dua premis dasar tanggung jawab sosial Solihin,2008:1. Premis pertama, perusahaan bisa mewujud dalam suatu masyarakat karena adanya dukungan dari masyarakat. Oleh sebab itu, perilaku perusahaan dan cara yang digunakan perusahaan saat menjalankan bisnis harus berada dalam bingkai pedoman yang ditetapkan masyarakat. Premis kedua, yang mendasari tanggung jawab sosial adalah bahwa pelaku bisnis bertindak sebagai agen moral dalam suatu masyarakat. Oleh sebab itu, agar terjadi keselarasan antara nilai yang dimiliki perusahaan dengan nilai yang dimiliki oleh masyarakat, perusahaan harus berperilaku sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Solihin,2008:2 Robbins dan Coulter Solihin,2008:5 menggambarkan perkembangan CSR dalam sebuah kontinum adopsi pelaksanaan CSR perusahaan kepada berbagai konstituen. Kontinum tersebut juga menunjukkan bahwa jika cakupan semakin luas CSR maka semakin besar pula CSR yang harus dilakukan. Pada tahap awal, CSR lebih tertuju kepada pemilik perusahaan pemegang sahamowners dan manajer. Pada tahap ini pemimpin perusahaan akan mengedepankan kepentingan para pemegang saham melalui berbagai upaya untuk menggunakan sumber daya perusahaan seefisien mungkin dan melakukan maksimalisasi laba. 13 Pada tahap kedua, perusahaan mulai mengembangkan CSRnya kepada para pekerja. Pada tahap ini, manajer perusahaan tidak hanya memerhatikan memaksimalisasi laba, tetapi mereka mulai memberikan perhatian yang besar kepada sumber daya manusia. Pada tahap ketiga, perusahaan mengembangkan CSR kepada para konstituen dalam suatu lingkungan yang spesifik dimana konstituen tersebut biasanya merupakan masyarakat setempat yang terkena dampak secara langsung oleh operasional perusahaan di daerah tempat mereka tinggal. Pada tahap keempat, perusahaan tidak hanya mengembangkan CSR kepada masyarakat setempat, melainkan mencakup pula pada masyarakat luas. Para manajer memandang bisnis mereka sebagai bagian dari entitas publik dan mereka merasa bertanggung jawab untuk melakukan berbagai kebijakan kepada publik. Konsep CSR akan lebih mudah dipahami, dengan menanyakan kepada siapa sebenarnya pengelola perusahaan manajer bertanggung jawab. Menurut Friedman Solihin, 2009:6 tanggung jawab sosial perusahaan adalah menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan owners, biasanya dalam bentuk menghasilkan uang sebanyak mungkin dengan senantiasa mengindahkan aturan dasar yang digariskan dalam suatu masyarakat sebagaimana diatur oleh hukum dan perundang- undangan.Dengan demikian, tujuan utama dari suatu perusahaan korporasi adalah memaksimalisasi laba atau nilai pemegang saham. Meskipun pengertiannya lugas, CSR dapat menjadi sebuah konsep yang sulit dipahami karena orang-orang yang berbeda memiliki keyakinan yang berbeda mengenai tindakan apa yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. 14 Konsep Corporate Social Responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, lembaga sumberdaya masyarakat, serta komunitas setempat lokal. Kemitraan ini merupakan tanggung jawab bersama secara sosial antara stakeholders. Pertanggung jawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainibility Reporting. Sustainibility Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan Nurlela dan Islahuddin, 2008: 7.

2.1.3 Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,Dan Nilai Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility DenganGood Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 95 137

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

3 60 132

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 15 88

Cover Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Abstract Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Chapter I Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Chapter II Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Reference Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Appendix Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19