Activity On Node DiagramPrecedence Diagram Method PDM Hubungan Keterkaitan Antarkegiatan PDM

Tabel 3.1. Hasil Perhitungan Diagram AOA Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: • Lintasan kritisnya adalah lintasan dengan durasi terpanjang dan kegiatannya mempunyai total float = 0, yaitu B - G - I • Durasi terpanjang ada pada lintasan B - G - I, yakni 15 hari

2.4.6. Activity On Node DiagramPrecedence Diagram Method PDM

Gambar 3.5. Bentuk Diagram AONPDM Metode ini sering digunakan pada software komputer dan mempunyai karakteristik berbeda dengan metode Activity On Arrow Diagram, yaitu: 1. Pembuatan diagram network dengan menggunakan simpulnode untuk menggambarkan kegiatan. 2. Float, waktu tenggang maksimum dari suatu kegiatan • Total Float, adalah float pada kegiatan: LF – ES – Durasi • Relation Float RF, float pada hubungan keterkaitan: FS, RF = LSj – Efi – Lead, SS, RF= LSj – Esi – Lag FF, RF = LFj – Efi – Lead, SF, RF= LFj – Esi – Lag 3. Lag, jumlah waktu tunggu dari suatu priode kegiatan j terhadap kegiatan i telah dimulai, pada hubungan SS dan SF. 4. Lead, jumlah waktu yang mendahuluinya dari suatu periode kegiatan j sesudah kegiatan i belum selesai, pada hubungan FS dan FF. 5. Dangling, keadaan di mana terdapat beberapa kegiatan yang tidak mempunyai kegiatan pendahulu predecessor atau kegiatan yang mengikuti successor. Agar hubungan kegiatan tersebut tetap terikat oleh satu kegiatan, dibuatkan dummy finish dan dummy start.

2.4.7. Hubungan Keterkaitan Antarkegiatan PDM

FS Finish to start: Mulainya suatu kegiatan bergantung pada selesainya kegiatan pendahulunya, dengan waktu mendahului lead. Gambar 3.6. Hubungan Keterkaitan Diagram FS Finish to start SS Start to Start: Mulainya suatu kegiatan bergantung pada mulainya kegiatan pendahulunya, dengan waktu tunggu lag. Gambar 3.7. Hubungan Keterkaitan Diagram SS Start to Start: FF Finish to Finish: Selesainya suatu kegiatan bergantung pada selesai kegiatan pendahulunya, dengan waktu mendahului Iead. Gambar 3.8. Hubungan Keterkaitan Diagram FF Finish to Finish SF Start to Finish: Selesainya suatu kegiatan bergantung pada mulainya kegiatan pendahulunya, dengan waktu tunggu lag. Gambar 3.9. Hubungan Keterkaitan Diagram SF Start to Finish Dari hasil uraian-uraian di atas, diberikan contoh penjadwalan metode PDM dengan data-data analisisnya, diagram PDM serta hasil kesimpulannya, seperti di bawah ini. Tabel 3.2. Data Analisis Network Planning untuk PDM Kode Kegiatan Durasi Hari Predecessor Jenis Keterkaitan A 5 - - B 6 A FS C 4 - - D 5 B FS E 4 B, C FS F 1 C SS + 1 Hari G 1 E, H, I FS H 5 D FS – 3 Hari I 3 F FS Data-data di atas kemudian diselesaikan dengan langkah-langkah seperti berikut: Langkah pertama adalah membuat diagram precedence untuk masing-masing kegiatan, dengan menampilkan data kegiatan, durasi dan hubungan keterkaitan antar kegiatan. Kemudian melakukan perhitungan maju forward pass sehingga didapat ES dan EF dari nilai yang paling maksimum. Selanjutnya dilakukan perhitungan mundur backward pass sehingga didapat nilai LS dan LF dari nilai yang paling minimum. Bila beberapa kegiatan tidak mempunyai predecessor dan successor, maka agar tidak membuat kondisi dangling, diberikan kegiatan dummy. Gambar 3.10. Contoh Metode Network Planning untuk PDM 1. Perhitungan forward pass arah maju pada KegiatanNode a. Task B ES B = EF A = 5 hari EF B = ES B + dur E b. Task E, terdapat 2 kegiatan yang mendahului B dan C, dipilih nilai maksimum yaitu B. = 5 + 6 = 11 hari ES E = EF B = 1l hari EF E = ES E + dur E c. Task F = 11 + 4 = 15 hari ES F = ES C + Lag = 0 + 1 = l hari, EF F = ES F + dur F d. Task H = 1 + 1 = 2 hari ES H = EF D – Lead = 16 – 3 = 13 hari, EF H = ES H + dur H Perhitungan di atas dilanjutkan untuk semua kegiatan = 13 + 5 = 18 hari 2. Perhitungan backward pass arah mundur pada KegiatanNode a. Task B, terdapat 2 kegiatan yang mengikuti D dan E, dipilih nilai yang minimum yaitu D. LF B = LS D = ll hari LS B = LF B – dur B b. Task E = 11 – 6 = 5 hari LF E =LS G = 18 hari LS E = LF E – dur E c. Task C, terdapat 2 kegiatan yamg mengikuti E dan F, dipilih nilai yang minimum yaitu E. = l8 – 4 = 14 hari LF C = LS E = 14 hari LS C = LF C – dur C d. Task D = l4 – 4 = l0 hari LF D = LS H + Lead = 13 + 3 = 16 hari, LS D = LF D – dur D e. Total Float kegiatan A = LF = 16 – 5 = 11 hari A – ES A – Durasi A f. Total Float kegiatan C = LF = 5 - 0 – 5 = 0 hari C – ES C – Durasi C g. Total Float kegiatan E = LF = 14 -0 – 4 = 10 hari E – ES E – Durasi E Perhitungan di atas dilanjutkan untuk semua kegiatan = 18 - ll – 4 = 3 hari Tabel 3.3. Analisis Durasi, Total Float dan Kegiatan Kritis PDM Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: • Kegiatan kritisnya pada total floatnya, TF = 0 dengan durasi proyek terpanjang, adalah pada A – B – D – H – G. • Durasi proyek pada lintasan tersebut di atas adalah 19 hari

2.5. Jenis Evaluasi Kerja Proyek.