7. Menyediakan kemampuan analisis untuk mencoba mengubah sebagian dari
proses, lalu mengamati efek terhadap proyek secara keseluruhan. 8.
Terdiri atas metode Activity On Arrow dan Activity On Node Precedence Diagram Method.
2.4.5. Activity On Arrow Diagram AOA
Gambar 3.2 Diagram A0A
Metode ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1.
Diagram Network dibuat dengan menggunakan anak panah untuk menggambarkan kegiatan dan node-nya menggambarkan peristiwanyaevent.
Node pada permulaan anak panah ditentukan sebagai I-Node, sedangkan pada akhir anak panah ditentukan sebagai J-Node, hubungan keterkaitannya adalah
Finish -Start. 2.
Menggunakan perhitungan maju forward pass untuk memperoleh waktu mulai paling awal EETi= Earliest Event Time node i pada I-Node dan waktu
mulai paling awal EETj = Earliest Event Time node j pada J-Node dari seluruh kegiatan, dengan mengambil nilai maksimumnya, begitu juga dengan
nilai seperti di bawah ini. a.
ES Earliest Start: Saat paling cepat untuk mulai kegiatan. b.
EF Earliest Finish: Saat paling cepat unruk akhir kegiatan.
3. Menggunakan perhitungan mundur backwardpass untuk memperoleh waktu
selesai paling lambat LETi = Latest Event Time node i pada I-Node dan waktu selesai paling lambat LETj = Latest Event Time node J pada J-Node
dari seluruh kegiaran, dengan mengambil nilai minimumnya, begitu juga dengan nilai seperti di bawah ini.
a. LF Latest.Finish: Saat paling lambar untuk akhir kegiatan
b. LS Latest Start: Saar paling lambat untuk mulai kegiatan
4. Di antara 2 peristiwa tidak boleh ada dalam 2 kegiatan, sehingga untuk
menghindarinya digunakan kegiatan semu atau dummy yang tidak mempunyai durasi.
5. Menggunakan CPM critical Path Method atau metode lintasan kritis, di
mana pendekatan yang dilakukan hanya menggunakan satu jenis durasi pada kegiatannya. Lintasan kritis adalah lintasan dengan kumpulan kegiatan yang
mempunyai durasi terpanjang yang dapat diketahui bila kegiatannya mempunyai Total Float, TF = 0.
6. Float batas toleransi keterlambatan suatu kegiatan yang dapat dimanfaatkan
untuk optimasi waktu dan alokasi sumber daya. Jenis-jenis Float adalah:
1. TF Total Float
• Waktu tenggang maksimum di mana suatu kegiatan boleh terlambat tanpa menunda waktu penyelesaian proyek.
• Berguna untuk menentukan lintasan kritis untuk mempercepat durasi proyek, bila nilai TF = 0.
• TF
ij
= LET
j
- EET
i
- Duras
ij
= LF - EF = LS -ES Activity Oriented ; Event Oriented
2. FF Free Float:
• Waktu tenggang yang diperoleh dari saat paling awal peristiwa j dan saat paling awal peristiwa i dengan selesainya kegiatan tersebut.
• Berguna untuk alokasi sumber daya dan waktu dengan memindahkannya ke kegiatan lain.
• FF
ij
= EET
j
- EET
i
- Durasi 3.
IF Independent Float:
ij
• Waktu tenggang yang diperoleh dari saat paling awal peristiwa j dan saat paling lambat peristiwa j dengan selesainya kegiatan tersebut
• IF
ij
= EET
j
- LET
i
- Durasi
ij
Gambar 3.3. Variasi float dari Suatu Kegiatan X
Dari kegiatan X seperti Gambar 3.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa, • Total Float,
CTF = LETj - EETi - Durasi = 22 - 7 - 7 = 8 hari
• Free FIoat, FF = EETj – EETi – Durasi = 19 - 7 - 7 = 5hari
• Independent FIoat, IF = EETj - LETi - Durasi = 19 - 10 - 7 = 2hari Dibawah ini diberikan contoh network AOA serra tabel perhitungannya
Gambar 3.4. Diagram AOA dengan Metode CPM
Gambar 3.4 menjelaskan contoh Activity On Arrow Diagram dengan metode CPM, dimana kegiatannya ada pada anak panah disertai dengan jumlah
durasi masing-masing kegiatan. Hasil perhitungan arah maju forward pass untuk mendapatkgn nilai ES dan EF serta arah mundur backward pass untuk
menddpatkan nilai LF dan LS, diperlihatkan pada Tabel 3.3. Pada node yang menunjukkan nomor event i, EETi menunjukkan nilai ES, sedangkan pada nomor
event j, LETj menunjukkan nilai LF. Nilai EF = ES + durasi kegiatan dan nilai LS = LF - durasi kegiatan.
1. Perhitungan forward pass arah maju pada peristiwa dan kegiatan
a. Pada peristiwaevent No.2
EET
2
= EET
1
+ durasi
B
= 0 + 5 = 5 hari, dimana EET
1
= 0
b. Pada peristiwaevent No. 3, terdapat 2 kegiatan yang mendahului A dan D,
dipilih nilai yang maksimum yaitu D. EET
3
= EET
2
+ durasi
D
c. Pada kegiatan A
= 5 + 6 = 1l hari
ES
A
=EET
1
=0 EF
A
= ES
A
+ durasi
A
d. Pada kegiatan H, terdapat 2 kegiatan yang mendahului C dan E, dipilih
nilai yang maksimum yaitu E = 0 + 4 = 4 hari
Perhitungan di atas dilanjutkan untuk semua peristiwa dan kegiatan. 2.
Perhitungan backrward pass arah mundur pada peristiwa dan kegiatan. a.
Pada peristiwaevent No.2, terdapat 3 kegiatan yang mengikuti D, E dan G, dipilih nilai yang minimum yaitu G
LET
2
= LET
5
- durqsi
G
= 1l – 6 = 5 hari, dimana LET
5
b. Pada peristiwaevent No. 3
= 1 hari
LET
3
=LET
6
- durasi
F
= 15 – 2 = l3 hari, dimana LET
6
c. Pada kegiatan A
= l5 hari
LF
A
= LET
3
= 13 hari LS
A
=LF
A
– durasi
A
d. Pada kegiatan H
= I3 – 4 = 9 hari
LF
H
= LET
6
= 15 hari LS
H
= LF
H
-durasi
H
e. Total Float kegiatan A = LETj - EETi - Durasi = 13 – 0 – 4 = 9 hari
= l5 – 4 = 11 hari
f. Free Floa t kegiatan A = ESTj- EETi - Durasi = 11 – 0 – 4 = 7 hari
Perhitungan di atas dilanjutkan untuk semua peristiwa dan kegiatan.
Tabel 3.1. Hasil Perhitungan Diagram AOA
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: • Lintasan kritisnya adalah lintasan dengan durasi terpanjang dan kegiatannya
mempunyai total float = 0, yaitu B - G - I • Durasi terpanjang ada pada lintasan B - G - I, yakni 15 hari
2.4.6. Activity On Node DiagramPrecedence Diagram Method PDM