BAB III METODE PENELITIAN
Metode merupakan cara mendekati, menganalisis, mengamati, dan
menjelaskan suatu fenomena dari objek yang diteliti. 3.1 Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat-kalimat dan bukan angka-angka. Dalam penelitian kualitatif, data formal
adalah kata-kata, kalimat, dan wacana Ratna, 2004: 47. Data yang dimaksud adalah kata-kata, kalimat, dan wacana yang terdapat pada novel Habibie dan
Ainun karya Bacharuddin Jusuf Lubis Adapun yang menjadi sumber data yang akan dianalisis adalah:
Judul : Habibie dan Ainun
Ukuran buku : 16 x 21 cm
Pengarang : Bacharuddin Jusuf Habibie
Penerbit : PT THC Mandiri
Tebal Buku : xxi + 323 halaman
Cetakan : pertama
Tahun Terbit : 2010
Sumber data di atas merupakan data primer yang akan dianalisis sebagai data utama. Selain data primer terdapat juga data sekunder yang juga diperlukan
seorang peneliti. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku sastra, artikel dari internet, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif. Metode kualitatif menitikberatkan pada segi alamiah dan mendasarkan pada karakter yang
terdapat pada data. Dalam karya sastra, sumber data yang degunakan adalah naskah, karya, data penelitian yang digunakan sebagai data formal adalah kata-
kata, kalimat, dan wacana. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode
kepustakaan, library research, yaitu mengumpulkan data-data dari buku-buku, majalah, dan sumber data lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Sebelum
dianalisis, data akan diolah dengan menggunakan teknik pengamatan, yaitu metode simak dan catat.
3.3 Teknik Analisis Data.
Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif, yaitu penelitian yang sangat erat kaitannya dengan konseptual. Data-data yang telah dikumpulkan akan
diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu menguraikan hasil penelitian secara sistematis.
Teknik analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan pengklasifikasian data. Data yang diperoleh berupa data primer dan sekuder akan
disusun secara sistematika. Pemerolehan data dilakukan dengan cara pembacaan secara berulang, mencatat, dan memilih. Setelah itu, dilakukan tahap penyusunan
data yang dianalisis. Dalam penelitian ini, analisis tersebut didukung oleh teori
penerapan psikologi dan kejiwaan menurut Alan Swingewood.
Penelitian ini berangkat dari pendekatan tekstual, yaitu dengan mengkaji pesan moral dalam novel kemudian menganalis dan mendeskripsikan pesan moral
dan bagaimana pesan moral itu disampaikan dalam novel Habibie dan Ainun. Berdasarkan hal tersebut, penulis menganalisis data dengan langkah-
langkah sebagai berikut. 1.
Membaca novel Habibie dan Ainun karya Bacharuddin Jusuf Habibie untuk memahami isinya secara keseluruhan.
2. Mencari dan menentukan kutipan dalam novel yang memiliki ciri-ciri
bagaimana pesan moral dalam novel Habibie dan Ainun karya Bacharuddin Jusuf Habibie
3. Menganalisis data dengan mengidentifikasi bagian-bagian yang berkenaan
dengan pesan moral dalam novel Habibie dan Ainun karya Bacharuddin Jusuf Habibie
4. Menyimpulkan hasil penelitian tentang pesan moral
3.4 Sinopsis Novel Habibie Ainun Karya Bacharuddin Jusuf Lubis
Kisah yang diceritakan dalam novel bermula dari kisah di sekolah, yaitu saat pertama kalinya Pak Habibie bertemu dengan Ibu Ainun. Kisah ini sangat
inspiratif. Tentang cinta yang tulus dan sederhana. Pak Habibie dan Ibu Ainun berasal dari SMA yang sama. Hanya saja pada waktu itu, ia belum merasakan
getar cinta. Alih-alih suka, ia malah terkesan suka mengejek Ibu Ainun yang dianggapnya berkulit gelap. Pada saat itu, Pak Habibie bahkan menjuluki ibu
Ainun dengan sebutan Gula Jawa. Walaupun Pak Habibie suka mengejek Ibu Ainun, para guru sering menjodoh-jodohkan mereka berdua walaupun sekatar
ejekan. Setelah lulus dari SMA, ternyata mereka bertemu kembali di lain waktu,
yaitu saat mereka sudah dewasa dan di sinilah muncul rasa cinta Pak Habibie terhadap Bu Ainun. Saat ini, Fanny, adik bapak Habibie mengajaknya berkunjung
saat hari raya ke kediaman keluarga Ibu Ainun. Saat pertama kali melihat Ainun, bapak Habibie langsung bergetar hatinya. Cinta bapak Habibie tersebut disambut
oleh ibu Ainun. Dalam waktu yang singkat keduanya sepakat untuk menikah. Perjalanan selanjutnya, bapak Habibie dikisahkan memboyong Ibu Ainun
kembali ke Jerman. Di sinilah perjuangan mereka dimulai. Bapak Habibie merintis karirnya dari nol. Namun berkat kegigihan dan sokongan cinta dari Ibu
Ainun, mereka berhasil melalui masa-masa sulit yang menguras tenaga juga emosi. Pada akhirnya bapak Habibie terus memperlihatkan prestasi yang membuat
ia dikagumi banyak orang di Jerman. Kisah di dalam buku ini juga menyisipkan nilai nasionalisme dan
menyimpan pesan moral di dalamya. Bapak Habibie bercerita mengenai
kepeduliannya pada bangsa, hanya saja beberapa kendala politik dan intriknya membuat bapak Habibie kapayahan. Namun, berkat niatnya yang tulus, ia
kemudian berhasil menjadi orang Nomor 1 di Indonesia. Kisah ini sebenarnya tidak fokus pada bagaimana Pak Habibie memimpin Indonesia, tetapi seberapa
kuatnya ibu Ainun mendampingi beliau yang sangat sibuk. Perannya sebagai Istri dan juga Ibu Negara dijalankan dengan baik. Meski beliau susah menemukan
waktu untuk bercengkrama dengan Bapak Habibie. Kisah manis ini kemudian ditutup dengan kematian ibu Ainun akibat
kanker yang dideritanya selama bertahun-tahun. Salah satu kisah paling mengharu biru dalam buku ini adalah pada saat ibu Ainun hendak dioperasi. Biasanya pak
Habibie selalu datang menjenguknya di waktu yang sama. Hanya saja karena hari itu Ibu Ainun menjalani Operasi, Bapak Habibie tidak diperkenankan masuk
ruangan tempat ibu Ainun dirawat. Hal ini kemudian mengguncang jiwa Ibu Ainun. Ia menangis sedih, karena ia berpikir ada hal buruk yang membuat
suaminya belum datang. Ibu Ainun, wanita penyabar tersebut, masih mengkhawatirkan suaminya meski faktanya ia tengah sekarat. Begitulah cinta
yang selalu belajar untuk tulus.
BAB IV PEMBAHASAN