vi
C. permasalahan dan upaya yang ditempuh dalam pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ................................... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 72
A. Kesimpulan ............................................................................................
72 B.
Saran ...................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia terus melaksanakan pembangunan dalam pencapaian target yang direncanakan oleh pemerintah dalam
mensukseskan pembangunan nasional secara merata untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga negara untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsadalam hal
mensejahterakan rakyat secara adil dan makmur. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi, yang mana daerah provinsi tersebut terdiri atas daerah-daerah kabupaten dan kota. Terutama kota Medan yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia
dan juga sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara yang tidak luput dari suasana pembangunan tersebut. Salah upaya pemerintah dengan menggali sumber dana
yang berasal dari dalam negeri berupa pajak.Seperti yang tertera pada Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009 menjelaskan bahwa pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa Pemungutan pajak menganut asas legalitas
artinyapemungutan pajak tersebut ditentukan dahulu di dalamundang- undang.Pajak merupakan salah satu sumber keuangan, yang diwajibkan kepada
seluruh warga negara untuk menunjang pembangunan. Kegiatan kenegaraan sulit untuk dilaksanakan tanpa pajak.
Pajak adalah sumber pendapatan utama bagi setiap negara untuk membiayai kegiatan pemerintah membiayai pengeluaran yang harus dilakukan
oleh negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum, pajak berfungsi sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluarannya fungsi budgetair, dan pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi fungsi
regulerend. Pajak merupakan penyumbang terbesar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN, lebih dari 70 penerimaan negara berasal dari pajak.
Karena penerimaan pajak yang begitu besar sehingga menjadikannya sebagai primadona dalam menopang keuangan dan perekonomian negara.Peranan pajak
yang begitu besar membuat pemerintah terus menggalih potensi-potensi yang dapat dikenakan pajak. Saat ini pemerintah mulai melirik sektor swasta memiliki
potensi yang besar untuk pemasukan pajak. Sesuai dengan usulan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, aturan baru itu akan menyasar sektor
usaha kecil yaitu dari Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM, yakni yang mempunyai omset Rp 300 juta-Rp 4,8 miliar per tahun. “Setelah Target Selalu
Meleset” Tempo,13 Januari 2013,108. Direktur Jenderal Pajak pada saat itu yaitu Fuad Rachmany menyatakan
Peraturan baru ini dibuat karena alasan sangat tidak adil bila para pengusaha dengan omset diatas Rp 300 juta itu tidak dipajaki. Ia membandingkan dengan
buruh dan pekerja dengan gaji diatas pendapatan tidak kenak pajak senilai Rp 24.300.000 per tahun,yang juga langsung dipotong pajak padahal pengusaha kecil
itu jauh lebih kaya dari pada buruh dan sangat banyak pembukuan dari pengusaaha kecil yang tidak jelas. “Setelah Target Selalu Meleset” Tempo,13 Januari
2013,109.Kerena alasan pembukuan dari pengusaha yang tergolung UMKM tidak tercatat secara terperinci, mempermudah dan penyederhanaan aturan pajak, tertib
administrasi, memberikan kesempatan masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan Negara diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2013tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 diterbitkan tanggal 12 Juni Tahun 2013 dan mulai diterapkan pada tanggal 1 Juli Tahun 2013. Berdasarkan ketentuan ini, bagi
wajib pajak yang memenuhi kriteria dikenakan Pajak final denga tarif 1 dari perederan bruto setiap bulan. Wajib pajak yang dimaksud adalah wajib pajak
orang pribadi atau wajib pajak badan yang tidak dalam bentuk badan usaha tetap BUT, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas
dengan peredaran bruto tidak melebihiRp4.800.000.000,00 empatmiliar delapan ratus juta rupiah dalam1 satu tahun pajak. Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2013 adalah termasuk dalam Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 yang bersifat final.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Lubuk Pakam adalah salah satu instansi pemerintah dibidang pelayanan perpajakan yang berada dibawah naungan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I.Di bawah Kanwil DJP Sumut 1 Wilayah kerja KPP Pakam adalah wilayah terluas nomor 2 setelah KPP
Binjai yaitu terdiri dari 22 kecamatan seluruhnya Kabupaten Deli Serdang. Karena
saya tertarik untuk mengambil judul“Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Dari Usaha
Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Lubuk Pakam”. B.
Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun tujuan dalam pelaksanaan PKLM adalah: 1.1
Mengetahui pengaruh pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak khususnya PPh pasal 4 ayat 2.
1.2 Mengetahui permasalahan dan upaya yang ditempuh dalam pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak. 1.3
Mengetahui jumlah Wajib Pajak yang terdaftar terhadap pembayaran pajak dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 pada Kantor
Pelayanan Pratama Lubuk Pakam. 1.4
Mengetahui peranan dan tujan pemerintah terhadap pengaruh pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.
2. Manfat PKLM
2.1 Bagi Mahasiswa
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa khususnya
mengenai pengaruh pelaksaaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 terhadap penerimaan Pajak Pengahsilan Final pasal 4 ayat 2.
b. Agar dapat menerapkan teori-teori yang dipelajari selama perkuliahan
terhadap masalah yang nyata dalam dunia kerja dan Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dengan disiplin ilmu.
c. Menguji dan mengukur kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi situasi dunia kerja yang sebenarnya. 2.2
Bagi Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU a.
Mempererat hubungan kerjasama Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara dengan instansi pemerintah khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam.
b. Untuk mendorong mahasiswa untuk selalu update dengan peraturan-
peraturan dibidang perpajakan. c.
Membuka interaksi antara Program Studi Administrasi Perpajakan dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dalam memberikan uji
nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui PKLM.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kurikulum untuk
mencapai standar mutu pendidikan di kalangan mahasiswa Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU.
e. Mempromosikan sumber-sumber daya yang potensial dari universitas dan
memperbaiki persepsi umum tentang Universitas. 2.3
Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam a.
Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan Program Studi
Administrasi Perpajakan FISIP USU. b.
Sebagai bahan masukan berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun bagi pimpinan untuk meningkatkan kinerja sumber daya
manusia melalui pembangunan di bidang pendidikan. c.
Dengan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, mahasiswa dapat memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki sistem
pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. d.
Mempromosikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam kepada masyarakat.
C. Uraian Teoritis