Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

59

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Terhadap Penerimaan Pajak Khususnya PPh Pasal 4 Ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini yang telah diberlakukan mulai tanggal 1 Juli Tahun 2013 yang masih terlaksana secara berkelanjutan sampai saat ini. Adapun tujuan PP 46 Tahun 2013 tersebut yang tercantum pada SE-42PJ2013, adalah: 1. Memberikan kemudahan dan penyederhanaan aturan perpajakan. 2. Mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi. 3. Mengedukasi masyarakat untuk transparansi.

4. Memberikan kesempatan masyarakat untuk berkontribusi dalam

penyelenggaraan negara. Adapun tujuan diberlakukannya PP 46 ini adalah Tujuan Pertama adalah memberikan kemudahan dan penyederhanaan aturan perpajakan khususnya bagi pengusaha kecil, selama ini banyak wajib pajak menganggap sulit berurusan dengan perpajakan, sehingga membuat Wajib Pajak malas untuk berurusan dengan pajak. Dulu sebelum adanya PP 462013 mekanisme perhitungan pajak terhutang bagi wajib pajak yang omsetnya di bawah 4,8 M lebih sulit, ada yang menggunakan pembukuan ataupun pencatatan maupun melalui angsuran PPh Pasal 25, tetapi dengan adanya PP 46 Tahun 2013 ini wajib pajak yang omsetnya di bawah 4,8 M dalam satu tahun tidak perlu melakukan pembukuan ataupun pencatatan. Tujuan kedua adalah mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi. Selama ini tingkat kepatuhan dalam hal tertib administrasi sangat kurang karena kesulitan itu tadi. Diharapkan dengan adanya kemudahan masyarakat semakin tertib dalam menjalankan administrasi perpajakan. Tujuan Ketiga adalah mengedukasi masyarakat untuk transparansi. Artinya banyak Wajib Pajak tidak mengerti pembukuan dengan ketidakpahaman para pengusaha masalah pembukuan sehingga tidak terciptanya transparansi. Dengan adanya aturan ini maka para pengusaha tidak perlu melakukan pembukuan dan pencatatan. Cukup bayar pajak dengan 1 dikaliakan dengan omset tiap bulannya. Tujuan Keempat adalah memberikan kesempatan masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan negara. dengan adanya kemudahan, penyederhanaan diharapkan masyarakat mau ikut berkontribusi dalam membayar pajak sehingga penerimaan pajak dapat meningkat untuk kedepannya. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini diterbitkan juga bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, meningkatnya pengetahuan tentang manfaat perpajakan bagi masyarakat, menciptakan kontrol sosial dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Dengan adanya peraturan pemerintah ini diharapkan penerimaan pajak meningkat sehingga kesempatan untuk mensejahterakan masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang mengatur tentang Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak yang memiliki omset tidak lebih 4,8 M per tahun akan berjalan secara efesien dan mencapai tujuan sesuai dengan harapan maka sangat diperlukan penggunaan sumber daya yang maksimal. Sumber daya yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia yaitu para petugas pajak dan wajib pajak. Jika bekerja secara maksimal hanya petugas pajak sedangkan wajib pajak tetap saja tidak mau ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan negara dibidang perpajakan sama saja tidak akan ada hasil yang maksimal. Jadi dalam hal penyelenggaran negara dibidang perpajakan perlu adanya kerjasama antara petugas pajak dan masyarakat, dan jangan sampai pengenaan pajak memberatkan perekonomian masyarakat harus mempertimbangkan daya pikul masyarakat. Maka dapat kita lihat pengaruh pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak khususnya Pajak Penghasilan Final 1. Dapat kita lihat pelaksanaan Pereturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Adapun pengaruh Peraturan Pemerintah ini terhadap pengenaan pajak lain yaitu pada Pajak Pertambahan Nilai dengan batasan omset dibawah 4,8 miliar yang dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Dalam hal ini pula akan sangat berpengaruh terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46 karena Peraturan Pemerintah ini juga mengatur Pajak Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu karena Wajib Pajak lebih memilih melakukan kewajiban perpajakannya dengan melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 46 atas Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan tarif 1 satu persen. Tabel 4.1 Jumlah Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Tahun Pajak 2011 2012 2013 2014 Rencan a 742.432.478.9 88 839.582.216.953 1.184.556.750 .916 1.323.754.315.0 00 Realisa si 749.182.155.4 48 867.203.962.799 1.069.326.195 .074 1.251.215.236.2 43 Total PPh 320.150.010.8 95 382.698.376.388 473.745.645.6 71 569.557.972.63 3 PPh Pasal 25 40.428.808.51 7 33.726.382.592 47.619.339.57 3 60.555.779.401 PPh Final PP 46 - - 2.090.364.324 10.112.045.931 1. Dapat dilihat data yang terdapat pada tabel di atas bahwa rencana penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam setiap tahunnya meningkat. Pemerintah berusaha meningkatkan jumlah penerimaan pajak melalui rencana yang disusun terlebih dahulu, rencana penerimaan pajak dapat disusun dengan adanya anggaran pengeluaran negara untuk mendanai rumah tangga negara dan demi berlangsungnya pembangunan nasional maka dibuatnya rencana untuk memenuhi kebutuhan negara melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Penerimaan pajak yang meningkat tidak lepas dari campur tangan masyarakat yang ikut serta dalam membayar pajak dan jumlah masyarakat yang terdaftar sebagai wajib pajak. Penerimaan pajak dari tahun 2013-2014 untuk penerimaan pajak yang dikategorikan sebagai PP 46 atau wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu belum terlalu terlihat secara signifikan perubahannya. Hal tersebut terjadi karena kebijakan baru tersebut berjalan selama dua tahun ini karena Peraturan Pemerintah Nomor 46 diterbitkaan sejak 1 juli 2013. Namun tujuan pemerintah dengan menerbitkan Peraturan ini telah berjalan karena jumlah penerimaan Pajak Penghasilan Final 1 satu persen atau disebut Peraturan Pemerintah Nomor 46 meningkat dari tahun 2013-2014 sebesar 65,74, mungkin jumlah penerimaan atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 belum banyak berperan bagi realisasi penerimaan pajak tetapi jumlah penerimaan ini bisa saja terus meningkat pada tahun berjalan berikutnya. Tabel 4.2 Jumlah Penerimaan PPh Final, PP 462013, dan PPh Pasal 25 Terhadap Recana Dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun Pajak 2011 2012 2013 2014 Realisasi 749.182.155.448 867.203.962.799 1.069.326.195.074 1.251.215.236.243 Total PPh 320.150.010.895 382.698.376.388 473.745.645.671 569.557.972.633 Total PPh Final 78.552.147.818 105.766.266.775 166.590.942.894 193.377.516.025 PPh Pasal 25 40.428.808.517 33.726.382.592 47.619.339.573 60.555.779.401 PPh Final PP 46 - - 2.090.364.324 10.112.045.931 2. Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2011-2014 meningkat sebesar 13,26, total keseluruhan Pajak Penghasilan juga terjadi peningkatan 14,28 pada tahun 2011-2014, penerimaan Pajak Penghasilan Final juga terdapat peningkatan sebesar 21,1 pada tahun 2011-2014, dan Pajak Penghasilan Pasal 25 juga selalu mengalami peningkatan sebesar 11,04 pada tahun 2011-2014 serta penerimaan Pajak Penghasilan Final PP 46 juga mengalami peningkatan yang terjadi pada tahun 2013-2014 sebesar 65,74. Dapat kita lihat penerimaan keseluruhan Pajak Penghasilan Final terus meningkat setiap tahunya ditambah lagi dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 46 dengan jumlah penerimaan yang juga terus bertambah setiap tahunnya, dan yang kita ketahui pula Wajib Pajak yang hanya menerima penghasilan bersifat final sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 tidak diwajibkan melakukan pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25. Ternyata dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah tersebut tidak mempengaruhi Jumlah penerimaan Pajak Penghasilan 25 justru penerimaan Pajak Penghasilan 25 semakin meningkat dikarenakan penerimaan Pajak penghasilan 25 masih tetap dilakukan bagi Wajib Pajak yang menerima penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan bersifat final dan juga menerima atau memperoleh penghasilan yang dikenai Pajak Penghaasilan berdasarkan tarif umum, serta Wajib Pajak dengan peredaran bruto yang telah melebihi 4,8 miliar dalam satu tahun pajak.

B. Jumlah Wajib Pajak Yang Terdaftar Terhadap Pembayaran Pajak

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 45 46

Tata Cara Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 56 52

Peranan Nomor Pokok Wajib Pajak Dalam Administrasi Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

2 47 53

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

2 61 54

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU (STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA YOGYAKARTA).

0 0 15

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN DARI USAHA KECIL MENENGAH OLEH KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAGELANG DITINJAU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLE

0 0 3

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU (STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR).

0 1 19

PERSEPSI, IMPLEMENTASI, DAN RESPON WAJIB PAJAK DI PASAR KLEWER TERHADAP PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU.

0 1 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto

0 0 13