Metode Pengumpulan Data Letak Geografis Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

upaya yang terbaik dalam pembahasan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk menngumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam PKLM ini,maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Daftar Pertanyaan Interview Guide Kegiatan mengajukan beberapa pertanyaan dengan para petugas yang mengetahui dan memahami permasalahan yang dihadapi dan Wajib Pajak yang melaksanakan kewajiban atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 yang berpotensi mendukung hasil laporan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. 2. Daftar Observasi Observation Guide Kegiatan mengumpulkan dan mencari data secara langsung dengan terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar, dan meneliti bagaimana pengaruh pelaksaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Penerimaan Pajak Khususnya Pajak Penghasilan Final pasal 4 ayat 2 pada instansi pemerintahan tersebut. 3. Daftar Dokumentasi Optional Guide Mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi maupun Wajib Pajak. Penulis juga melakukan pengamatan yang dilakukan berdasarkan bahan bacaan di perpustakaan, Undang-Undang Perpajakan, Peratuaran Pemerintah, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, Surat Edaran, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan Tugas Akhir penulis, untuk memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini.

G. Sistematika Penulisan Laporan PKLM

Adapun yang menjadi maksud dalam membuat sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan, pemahaman, dan penulisan laporan PKLM. Sistematika penulisan laporan PKLM dibuat dalam 5 lima bab dengan sub bab dan diberi penjelasan yang terperinci, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang antara lain menguraikan tentang latar belakang PKLM, tujuan PKLM, manfaat PKLM, uraian teoritis, ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan PKLM.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM

Pada bab ini penulis menerangkan tentang sejarah singkat, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, keadaan pegawaikaryawan, dan mekanisme administrasi seksi Pengolahan Data dan Informasi dan seksi Pelayanan KPP Pratama Lubuk Pakam.

BAB III : GAMBARAN DATA

Pada bab ini penulis menguraikan tentang ketentuan, subjek dan objek, cara penghitungan, cara penyetoran, dan cara pelaporan PP Nomor 46 tahun 2013.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis akan menganalisa dan mengupas masalah atau kendala dalam peraturan ini dan alternative pemecahan masalah, dan evaluasi terhadap pemecahan masalah tersebut.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis sehubungan dengan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya. 18

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK

PAKAM A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Pada tahun 1987 kantor pelayanan pajak masih disebut kantor inspeksi pajak. Pada saat itu ada 2 dua kantor inspeksi pajak yaitu kantor inspeksi pajak medan selatan dan kantor inspeksi pajak kisaran. Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat didalam pelayanan pembayaran pajak, maka berdasarkan keputusan menteri keuangan republik indonesia nomor 267KMK.011989 diadakanlah perubahan secara menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak yang diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak sekaligus dibentuk kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Berdasarkan pada keputusan menteri keuangan republik indonesia No.785KMK.011993 tertanggal 3 agustus 1993, kantor pelayanan pajak berubah menjadi 4 empat wilayah kerja yaitu; 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan modern yang berorientasi pada pelayanan dan pengawasan, maka struktur organisasi Direktorat Jenderal Pajak perlu diubah, baik di level kantor pusat sebagai pembuat kebijakan maupun level kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan. Sebagai langkah pertama, untuk memudahkan wajib pajak, ketiga jenis kantor pajak yang ada yaitu, Kantor Pelayanan Pajak KPP, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPPBB, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Karipka dilebur menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Pratama. Adapun kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I Kanwil Sumut I akan mengoperasikan delapan unit kantor pelayanan modern yang dijuluki kantor Pelayanan Pajak Pratama. Delapan KPP Pratama dimaksud yakni enam unit KPP konvensional yang ada saat ini dimodernisasi dan ditambah dua KPP baru. Keenam KPP konvensional yang dijadikan KPP Pratama yakni: 1. KPP Pratama Medan Belawan 2. KPP Pratama Medan Barat 3. KPP Pratama Medan Polonia 4. KPP Pratama Medan Kota 5. KPP Pratama Medan Timur 6. KPP Pratama Binjai Dua KPP baru yang dibentuk adalah: 1. KPP Pratama Medan Petisah 2. KPP Pratama Lubuk Pakam KPP Pratama Lubuk Pakam sebelumnya adalah Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Lubuk Pakam yang berada dibawah organisasi Kanwil Sumut II. Sejak dileburnya ketiga jenis Kantor Pelayanan Pajak menjadi satu, maka Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Lubuk Pakam berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dan berada dibawah organisasi Kanwil Sumut I. Tugas DJP sekarang adalah melaksanakan eksekusinya dengan penuh komitmen, kesungguhan, dan tanggung jawab. Semoga transformasi visi ini akan menjadi resolusi awal tahun 2013 yang mampu membakar semangat kita selaku punggawa negeri untuk mewujudkan agar Direktorat Jenderal Pajak mampu menjadi instansi yang terbaik di kancah internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Sejak tahun 2002, Direktorat Jenderal Pajak – Departemen Keuangan melakukan modernisasi perpajakan sebagai bagian dari reformasi perpajakan tax-reform dan reformasi birokrasi. Dilakukan perubahan paradigma perpajakan dengan mengedepankan aspek pelayanan kepada Wajib Pajak , yang diimbau dengan pengawasan dan konsultasi. Untuk implementasinya dibentuk Kantor Pelayanan Pajak KPP modern dengan tiga model, yakni KPP Wajib Pajak Besar, KPP Madya, dan KPP Pratma. Salah satunya adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yang terletak di Jalan Diponegoro no. 42-44 Lubuk Pakam sebelum akhirnya pindah ke Jalan P. Diponegoro No. 30 A Medan. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep- 95PJ2008 tanggal 27 Mei 2008 tentang Saat Mulai Operasi SMO KPP Pratama di lingkungan Kanwil DJP Sumatera Utara I, KPP Pratama Lubuk Pakam ditetapkan mulai beroperasi tanggal 27 Mei 2008. KPP Pratama Lubuk Pakam berada di bawah lingkungan Kanwil DJP Sumatera Utara I yang membawahi seluruh wilayah Kabupaten Deli Serdang. Visi dan Misi KPP Pratama Lubuk Pakam Visi Menjadi Institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di wilayah Asia Tenggara. Menjadi Kantor Pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan sesuai ketentuan Perpajakan yang berlaku. Misi Menyelenggarakan fungsi administrasi Perpajakan dengan menerapkan menerapkan Undang-undang Perpajakan secara adil dalam rangka membiayai penyelenggaraan Negara demi kemakmuran rakyat. Menciptakan sinergi yang profesional dalam penyelenggaraan Administrasi Perpajakan.

B. Letak Geografis Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Penentuan lokasi kantor pelayanan pajak pratama KPP Pratama merupakan salah satu faktor terpenting dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada Wajib Pajak. Kantor Pelayananan Pajak Pratama Lubuk Pakam terletak di Jalan Diponegoro Nomor 17 A Medan. Kantor Pemerintah ini disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah, kedekatan dengan kantor pemerintah lainnya, seperti kantor polisi deli serdang dan kantor bank, ini juga memudahkan pengawasan dan memberikan pelayanan terhadap wajib pajak dalam membayar pajak. Kantor pelayanan pajak pratama lubuk pakam dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang terdiri atas sub bagian umum dan beberapa seksi yang dipimpin oleh masing-masing seorang kepala seksi. Agar dapat lebih jelas dan trasparan tentang keadaan dari kantor pelayanan pajak pratama lubuk pakam, maka penulis akan menggambarkan kedudukan, tugas, fungsi dan struktur organisasi KPP Pratama Lubuk Pakam. C. Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Wilayah kerja kantor pelayanan pajak pratama lubuk pakam adalah wilayah kabupaten deli serdang yang memiliki kecamatan, adapun sektor dominan per kecamatan adalah Real EstatPerumahan, Industri Pengolahan, Orang Pribadi dan Perdagangan, Jasa Kebandarudaraan, dan Perkebunan. Adapun wilayah kerja sebagai berikut, kecamatan: a. Sunggal b. Kutalimbaru c. Labuhan Deli d. Pancur Batu e. Batang Kuis f. Deli tua g. Tanjung Morawa h. Beringin i. Pagar Merbau j. Lubuk Pakam k. Hamparan Perak l. Gunung Meriah m. Patumbak n. Percut Sei Tuan o. Sibolangit p. STM Hulu q. Biru-Biru r. Galang s. Pantai Labu t. Bangun Purba u. STM Hilir v. Namo Rambe Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam berdasarkan pembagian Waskon WASKON KECAMATAN Waskon I Melayani Permohonan Perpajakan dan Konsultasi untuk seluruh Kecamatan Waskon II Batang Kuis Percut Sei Tuan Deli Tua Pantai Labu Pagar Merbau Beringin Pancur Batu Sibolangit Waskon III Sunggal S.Tanjungmuda Hulu Tanjung Morawa Biru-Biru Labuhan Deli S.Tanjungmuda Hilir Gunung Meriah Waskon IV Hamparan Perak Lubuk Pakam Namo Rambe Galang Bangun Purba Kotalimbaru Petumbak Sumber : Data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

D. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 45 46

Tata Cara Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 56 52

Peranan Nomor Pokok Wajib Pajak Dalam Administrasi Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

2 47 53

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

2 61 54

PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU (STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA YOGYAKARTA).

0 0 15

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN DARI USAHA KECIL MENENGAH OLEH KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAGELANG DITINJAU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLE

0 0 3

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU (STUDI KASUS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR).

0 1 19

PERSEPSI, IMPLEMENTASI, DAN RESPON WAJIB PAJAK DI PASAR KLEWER TERHADAP PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU.

0 1 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto

0 0 13