Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 3 PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100
LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2006 2007
Uraian 2006
Rp 2007
Rp I. Pendapatan Penjualan
Penjualan Potongan Penjualan
Penjualan Bersih
II. Harga Pokok Penjualan Biaya Iklan
Biaya Pemeliharaan Gedung Gaji Karyawan
Jumlah HPP
Laba Kotor
III. Biaya Usaha
Biaya Penjualan Biaya AdministrasiUmum
Rekening Listrik, Air Tel Penyusutan Aktiva Tetap
Biaya Hutang Usaha Biaya Lain-Lain
Jumlah Biaya Usaha
Laba Bersih
1,831,527,200 -
1,831,527,200
357,450,000 178,550,000
358,398,450 894,398,450
937,128,750
100,765,000 25,215,675
30,525,675 151,114,700
15,275,000 5,250,000
328,146,050 608,982,700
860,522,107 -
860,522,107
75,150,000 25,370,000
60,250,000 160,770,000
699,752,107
75,250,000 30,150,250
10,750,575 151,114,700
2,755,000 1,575,000
271,595,525 428,156,582
Sumber: PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 4 PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100
NERACA YANG DI PERBANDINGKAN Per 31 Desember 2006 2007
Aktiva 2006 2007 Naik Turun
Kewajiban 2006 2007 Naik Turun
Aktiva Lancar Kas Bank 97,505,600 65,502,000 32,003,600
Surat Berharga 160,504,300 92,110,270 68,394,030 Piutang Usaha 407,468,000 380,349,730 27,118,270
Persediaan 540,042,100 602,040,000 61,997,900 Jmlh Akt Lancar 1,205,520,000 1,140,002,000 65,518,000
Aktiva Tetap Tanah 190,500,000 190,500,000 -
Bangunan 710,000,000 705,000,000 5,000,000 Kendaraan 90,000,000 90,000,000 -
Perl Kantor 20,000,000 20,000,000 - Akum Peny 1,010,500,000 1,005,500,000 5,000,000
Jmlh Akt Tetap Hutang Usaha 120,000,000 133,800,600 13,800,600
Hutang Lain-Lain 117,800,700 274,500,400 156,699,700 Ak Biaya blm byr 6,236,000 6,044,418 191,582
Pjk Penghasilan blm byr
360,000,000 300,000,000 60,000,000 650,500,000 705,500,000 55,000,000
Jumlah Aktiva 1,856,020,000 1,845,502,000 120,518,000
3,000,600 3,000,000 600
Jumlah Kewajiban 247,037,300 417,345,418 170,308,118 MODAL
Modal Saham 1,000,000,000 1,000,000,000 - Laba ditahan 608,982,700 428,156,582 180,826,118
Jumlah Modal 1,608,982,700 1,428,156,582 180,826,118 Total Pasiva 1,856,020,000 1,845,502,000 10,518,000
Sumber: PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 5 PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100
LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2006 2007
AKTIVITAS OPERASI :
Laba Bersih Rp 428,156,582,00 Penyusutan Rp 60,000,000,00
Kenaikan Surat Berharga Rp 68,394,030.00 Kenaikan Piutang Rp 27,118,270.00
Penurunan Persediaan Rp 61,997,900.00 Kenaikan Hutang Usaha Rp 13,800,600.00
Penurunan Hutang Wesel Rp 156,699,700.00 Kenaikan Akumulasi belum dibayar Rp 191,582.00
Kenaikan PPh belum dibayar Rp 600.00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp 311,935,264.00
AKTIVITAS INVESTASI :
RenovasiInvestasi Bangunan Rp 5.000,000.00 Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi Rp 5,000,000.00
AKTIVITAS PENDANAAN :
Perubahan Modal Rp - Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan Rp -
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Awal Tahun 1 Januari 2007 Rp 163,007,600.00
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 31 Desember 2007 Rp 97,505,600.00 Rp 65,502,000.00
Sumber: PT. SEWI KAWASAN INDUSTRI MM 2100.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT.SEWI Kawasan Industri MM 2100, maka dilakukan analisa dan evaluasi, sebagai berikut:
A. Analisa Struktur Organisasi
B. Analisis Laporan Arus Kas
C. Sumber Kas
D. Penggunaan Kas
E. Analisa Laporan Keuangan
A. Analisa Struktur Organisasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, struktur organisasi pada PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 berbentuk organisasi lini garis. Artinya
struktur organisasi didukung oleh adanya pemberian wewenang kepada karyawan yang berasal dari manajemen yang paling tinggi. Di sini, terlihat adanya kesatuan
komando Unity Up Command yaitu perintah dan wewenang dari atasan kepada bawahan yang bersifat vertikal dari atas ke bawah, serta tanggung jawab
bertingkat dari bawahan kepada atasan. Dalam hal ini, pimpinan tertinggi berada ditangan Dewan Komisaris.
Pada struktur organisasi berbentuk lini garis berarti tiap-tiap bagian diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk menyelesaikan dan menetapkan
suatu keputusan dengan meminta persetujuan dari atasan terlebih dahulu.
41