Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT.SEWI Kawasan Industri MM 2100, maka dilakukan analisa dan evaluasi, sebagai berikut:
A. Analisa Struktur Organisasi
B. Analisis Laporan Arus Kas
C. Sumber Kas
D. Penggunaan Kas
E. Analisa Laporan Keuangan
A. Analisa Struktur Organisasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, struktur organisasi pada PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 berbentuk organisasi lini garis. Artinya
struktur organisasi didukung oleh adanya pemberian wewenang kepada karyawan yang berasal dari manajemen yang paling tinggi. Di sini, terlihat adanya kesatuan
komando Unity Up Command yaitu perintah dan wewenang dari atasan kepada bawahan yang bersifat vertikal dari atas ke bawah, serta tanggung jawab
bertingkat dari bawahan kepada atasan. Dalam hal ini, pimpinan tertinggi berada ditangan Dewan Komisaris.
Pada struktur organisasi berbentuk lini garis berarti tiap-tiap bagian diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk menyelesaikan dan menetapkan
suatu keputusan dengan meminta persetujuan dari atasan terlebih dahulu.
41
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
B. Analisis Laporan Arus Kas
Neraca dan laporan laba rugi pada tahun 2006 sampai tahun 2007 mengalami perubahan. Perubahan inilah yang selanjutnya disusun menjadi
laporan arus kas. Adapun analisis laporan arus kas pada PT. SEWI Kawasan Industri MM
2100 adalah, sebagai berikut: 1.
Kas Kas pada tahun 2006 sebesar Rp 97.505.600,- sedangkan pada tahun 2007
sebesar Rp 65.502.000,-. Untuk itu kas pada PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 mengalami penurunan sebesar Rp 32.003.600,-. Kas merupakan sumber
dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan.
2. Surat Berharga
Surat Berharga pada tahun 2006 sebesar Rp 160.504.300,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 92.110.270,-. Untuk itu surat berharga pada PT. SEWI Kawasan
Industri MM 2100 mengalami penurunan sebesar Rp 68.394.030,-. Surat berharga adalah pengeluaran perusahaan yaitu berupa pembayaran bunga.
3. Piutang Usaha
Piutang Usaha pada tahun 2006 sebesar Rp 407.468.000,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 380.349.730,-. Untuk itu piutang usaha pada PT. SEWI Kawasan
Industri MM 2100 mengalami penurunan sebesar Rp 27.118.270,-. Piutang Usaha merupakan pengeluaran perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya kas
perusahaan.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
4. Persediaan
Persediaan pada tahun 2006 sebesar Rp 540.042.100,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 602.040.000,-. Untuk itu persediaan pada PT. SEWI Kawasan Industri
MM 2100 mengalami kenaikan sebesar Rp 61.997.900,-. Ini merupakan sumber penerimaan kas bagi perusahaan.
5. Tanah
Pembelian tanah pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 adalah sama yaitu sebesar Rp 190.500.000,-. Untuk itu biaya untuk pembelian tanah pada PT. SEWI
Kawasan Industri MM 2100 adalah tetap atau tidak mengalami perubahan. Pembelian tanah adalah pengeluaran atau penggunaan dana untuk kegiatan
operasional perusahaan.
6. Bangunan
Biaya bangunan pada tahun 2006 sebesar Rp 710.000.000,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 705.000.000,-. Untuk itu biaya bangunan pada PT. SEWI
Kawasan Industri MM 2100 mengalami penurunan sebesar Rp 5.000.000,-. Biaya bangunan merupakan pengeluaran perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya
kas perusahaan.
7. Kendaraan
Pengeluaran kas untuk pembelian kendaraan pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 adalah sama yaitu sebesar Rp 90.000.000,-. Untuk itu biaya untuk membeli
kendaraan pada PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 adalah tetap atau tidak
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
mengalami perubahan. Ini merupakan pengeluaran perusahaan atau penggunaan dana untuk kegiatan operasional perusahaan.
8. Peralatan Kantor
Pembelian peralatan kantor pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 adalah sama yaitu sebesar Rp 20.000.000,-. Untuk itu biaya pembelian peralatan kantor pada
PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 adalah tetap.
9. Akumulasi penyusutan
Akumulasi penyusutan pada tahun 2006 sebesar Rp 360.000.000,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 300.000.000,-. Untuk itu turun sebesar Rp 60,000.
10. Hutang Usaha
Hutang Usaha pada tahun 2006 sebesar Rp 120.000.000,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 133.800.600,-. Untuk itu hutang usaha pada PT. SEWI Kawasan
Industri MM 2100 mengalami kenaikan sebesar Rp 13.800.600,-. Hutang usaha adalah pengeluaran perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya kas
perusahaan.
11. Hutang lain-lain
Hutang lain-lain pada tahun 2006 sebesar Rp 117.800.700,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 294.500.400,-. Untuk itu hutang lain-lain pada PT. SEWI
Kawasan Industri MM 2100 mengalami kenaikan sebesar Rp 156.699.700,-. Ini merupakan pengeluaran perusahaan yang berarti adanya pembayaran kas.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
12. Akumulasi belum dibayar
Akumulasi belum dibayar pada tahun 2006 sebesar RP 6.236.000,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 6.044.418,-. Untuk itu akumulasi belum dibayar pada
PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 mengalami penurunan sebesar Rp 191.582,-. Akumulasi belum dibayar merupakan sumber kas bagi perusahaan
yang mengakibatkan kenaikan kas bagi perusahaan.
13. Pajak Penghasilan belum dibayar
Pajak Penghasilan belum dibayar pada tahun 2006 sebesar Rp 3.000.600,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 3.000.000,-. Untuk itu pajak penghasilan
belum dibayar pada PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 mengalami penurunan sebesar Rp 600,-. Ini merupakan pengeluaran perusahaan.
14. Modal Saham
Modal Saham pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 adalah sama yaitu sebesar Rp 1.000.000.000,-. Untuk itu modal saham pada PT. SEWI Kawasan Industri MM
2100 adalah tetap atau tidak mengalami perubahan. Modal saham adalah sumber dana bagi perusahaan yang mengakibatkan kenaikan kas bagi perusahaan.
15. Laba ditahan
Laba ditahan pada tahun 2006 sebesar Rp 608.982.700,- sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp 428.156.582,-. Untuk itu laba ditahan pada PT. SEWI Kawasan
Industri MM 2100 mengalami penurunan sebesar Rp 180.826.118,-. Laba ditahan merupakan pengeluaran perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya kas.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
C. Sumber Kas