Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
D. Penggunaan Kas Perusahaan
Pengelompokan atau pengklasifikasian biaya pada PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100 didasarkan pada hubungan biaya dengan kegiatan operasional
perusahaan, yakni: biaya operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung dengan kegiatan utama perusahaan. Biaya operasional langsung adalah
biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan perusahaan, sedangkan biaya operasional tidak langsung adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan perusahaan dan perlu dialokasikan lebih lanjut. Berikut ini dijelaskan penggunaan kas yang dilaksanakan PT. SEWI Kawasan Industri MM 2100.
1. Dengan Metode Langsung Direct Method. -
Kas dibayarkan kepada pemasok merupakan pengeluaran kas sebesar Rp 13.800.600,-.
- Kenaikan pajak sebesar Rp 600,- merupakan kas pengeluaran perusahaan
untuk pembayaran pajak. -
Biaya Renovasi Investasi bangunan merupakan pengeluaran kas perusahaan untuk beban masa yang akan datang yakni sebesar Rp
5.000.000,-. -
Kenaikan aktiva tetap sebesar Rp 5.000.000,- merupakan pembelian peralatan kantor dengan kas selama periode tersebut.
2. Dengan Metode Tidak Langsung Indirect Method.
- Kenaikan surat berharga merupakan pengeluaran perusahaan berupa
pembayaran bunga obligasi sebesar Rp 68.394.030,-. -
Kenaikan piutang sebesar Rp 27.118.270,-.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
- Penurunan hutang lain-lain berarti ada pembayaran kas yang berarti
pengeluaran bagi perusahaan sebesar Rp 156.699.700,-. -
Biaya RenovasiInvestasi bangunan merupakan pengeluaran kas perusahaan untuk beban masa yang akan datang sebesar Rp 5.000.000,-.
- Penurunan aktiva tetap sebesar Rp 5.000.000,- merupakan pembelian
peralatan kantor dengan kas selama periode tersebut.
Persentase Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar a.
Arus Kas Masuk
Laba Bersih = 428.156.528 x 100 = 262,6 163.007.600
Laba Bersih merupakan sumber dana perusahaan. Laba bersih tahun 2007 sebesar Rp 428.156.528,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun 2007 sebesar Rp
163.007.600,- maka akan menghasilkan laba bersih 262,6.
Penurunan Persediaan = 61.997.900 x 100 = 38,03 163.007.600
Perbandingan persediaan tahun 2006 dan 2007 adalah sebesar Rp 61.997.900,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun 2007 sebesar Rp 163.007.600,- maka
akan menghasilkan penurunan persediaan sebesar Rp 38,03.
Akumulasi Penyusutan = 60.000.000 x 100 = 36,80 163.007.600
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
Perbandingan akumulasi penyusutan tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 60.000.000,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun 2007 sebesar
163.007.600,- maka akan menghasilkan akumulasi penyusutan sebesar 36,80.
Kenaikan Hutang Usaha = 13.800.600 x 100 = 8,46 163.007.600
Perbandingan hutang usaha tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 13.800.600,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun sebesar Rp 163.007.600,-
maka akan menghasilkan kenaikan hutang dagang sebesar 8,46.
Penurunan Hutang Lain-Lain = 156.699.700 x 100 = 96,13 163.007.600
Perbandingan hutang lain-lain tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 156.699.700,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun sebesar Rp 163.007.600,-
maka akan menghasilkan penurunan hutang lain-lain sebesar 96,13.
Kenaikan Akum belum dibayar = 191.528 x 100 = 117,4 163.007.600
Perbandingan akumulasi belum dibayar tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 191.528,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun sebesar Rp 163.007.600,-
maka akan menghasilkan kenaikan akumulasi belum dibayar sebesar Rp 117,4.
Kenaikan Pajak Penghasilan = 600 x 100 = 0,0037
163.007.600
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
Perbandingan pajak penghasilan tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 600,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun sebesar Rp 163.007.600,- maka
akan menghasilkan kenaikan sebesar 0,0037.
b. Arus Kas Keluar
Kenaikan Piutang Dagang = 27.182.270 x 100 = 16,67 163.007.600
Perbandingan piutang dagang tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 27.182.270,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun sebesar Rp 163.007.600,-
maka akan menghasilkan kenaikan sebesar 16,67.
Kenaikan Surat Berharga Efek = 68.394.030 x 100 = 41,95 163.007.600
Perbandingan surat berharga tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 68.394.030,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun sebesar Rp 163.007.600,-
maka akan menghasilkan kenaikan sebesar 41,95.
Kenaikan Investasi Bangunan = 5.000.000 x 100 = 3,07 163.007.600
Perbandingan Investasi Bangunan tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebesar Rp 5.000.000,- selanjutnya dibagi dengan kas awal tahun sebesar Rp 5.000.000,-
maka akan menghasilkan kenaikan sebesar 3,07.
Mey Siskha Siregar : Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Sewi Kawasan Industri MM 2100, 2008. USU Repository © 2009
E. Analisa Laporan Keuangan