Profitt mengatakan bahwa gigi berjejal disebabkan karena terdapatnya perbedaan proporsi antara ukuran gigi dan dimensi lengkung. Gigi berjejal ringan dan
gigi berjejal sedang bisa juga disebabkan oleh kebiasaan atau faktor lingkungan. Kasus gigi berjejal berat ataupun gigi berjejal ekstrim biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor
genetik daripada faktor lingkungan. Hal itu didukung oleh John Mew yang mengatakan bahwa gigi berjejal terjadi karena faktor genetik dan faktor lingkungan.
27
Brash menyatakan bahwa faktor penyebab gigi berjejal adalah faktor herediter dan diturunkan dari satu keturunan ke keturunan berikutnya selain itu Brash juga
berpendapat bahwa gigi berjejal dipengaruhi oleh faktor ras.
27
Barber berpendapat bahwa gigi berjejal merupakan hasil dari tekanan otot yang abnormal dan arah erupsi
gigi yang abnormal, tekanan oklusal yang berlebih sehingga mengakibatkan migrasi gigi serta pengurangan panjang lengkung yang dihubungkan dengan karies
interproksimal.
27
Egil P. Harvold mengatakan adanya penyimpangan fungsional dari metabolisme atau neuromuskular merupakan penyebab dari terjadinya gigi berjejal.
27
2.4 Ukuran Gigi dan Dimensi Lengkung
Pada kasus gigi berjejal, ukuran lebar mesiodistal dan dimensi lengkung merupakan hal yang sangat penting dalam menegakkan diagnosa, rencana perawatan
dan prognosa perawatan ortodonti. Ukuran lebar mesiodistal dan lengkung gigi akan terlihat berbeda pada ras yang berbeda pula.
28
2.4.1 Ukuran Gigi Lebar Mesiodistal gigi
Ukuran gigi merupakan faktor penting di dalam pertimbangan perawatan dan diagnosis ortodonti. Ukuran gigi adalah lebar mesio-distal gigi geligi pada maksila dan
mandibula. Hubungan dimensi mesio-distal yang harmonis merupakan faktor besar yang mempengaruhi koordinasi tonjol gigi geligi posterior, overbite dan overjet pada
oklusi sentrik. Ukuran gigi juga harus harmonis dengan ukuran lengkung untuk menciptakan susunan yang sesuai. Menurut Bolton, kebanyakan maloklusi yang terjadi
akibat diskrepansi ukuran gigi. Jika ketidaksesuaian tersebut tidak terdeteksi secara dini maka bisa menyebabkan maloklusi. Oleh karena itu, pengukuran dan analisis lebar
Universitas Sumatera Utara
mesio-distal gigi perlu diperhatikan sebelum perawatan dimulai agar penempatan gigi tepat di dalam lengkungnya.
29,30
Ukuran lebar mesiodistal gigi geligi ditentukan dengan mengukur jarak maksimal dari titik kontak mesial dan distal gigi pada permukaan interproksimalnya
ataupun diukur pada titik kontak gigi yang bersinggungan dengan titik kontak gigi tetangganya dengan menggunakan kaliper digital dengan ujung yang tajam dan
mempunyai ketelitian dua angka di belakang koma.
31,32
2.4.2 Dimensi Lengkung a. Lebar Lengkung Gigi Dental Arch Width
Ada dua ukuran yang digunakan untuk menghitung lebar lengkung yaitu jarak maksimum diantara permukaan distal gigi insisivus lateralis dan rata-rata lebar
intermolar yang dihitung dari nilai lebar bukal dan lingual intermolar. Baik bagian bukal dan lingual diukur dari titik perpotongan gingiva yang berbatasan dengan gingiva
dibagian bukal serta fisur di bagian lingual pada gigi molar pertama permanen. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kaliper digital dengan ketepatan 0.01 mm.
7
Lebar intermolar pada daerah bukal adalah jarak yang diukur 5 mm dari apikal menuju pertengahan mesiodistal dari margin gingiva gigi molar pertama disatu sisi ke
titik yang sama pada sisi yang berlainan. Pada daerah palatal lingual, lebar intermolar adalah jarak yang diukur pada titik tengah daerah servikal gigi molar pertama disatu sisi
ke titik yang sama pada sisi yang berlainan.
7,20,27
Gambar 1. Titik referensi dalam pengukuran lebar intermolar pada daerah bukal dan lingual.
7,20
Universitas Sumatera Utara
b. Panjang Lengkung Arch Length