Definisi Operasional METODOLOGI PENELITIAN

3.5.2 Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah gigi berjejal.

3.5.3 Variabel terkendali

- Usia ≥ 17 tahun - Gigi permanen lengkap kecuali gigi molar tiga - Tidak ada gigi berlebih supernumerary teeth - Tidak ada karies atau tambalan pada bagian proksimal gigi - Belum pernah dirawat ortodonti pesawat lepasan cekat fungsional - Kelompok gigi berjejal ringan mild crowded yaitu terdapat kekurangan ruangan 2-3mm, kelompok gigi berjejal sedang moderate crowded yaitu terdapat kekurangan ruangan 4-6mm, kelompok gigi berjejal berat severe crowded yaitu terdapat kekurangan ruangan 7-10mm.

3.5.4 Variabel tak terkendali

- Jenis Kelamin

3.6 Definisi Operasional

1. Mahasiswa FKG-USU adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi USU. 3. Gigi berjejal adalah susunan gigi yang tidak teratur di dalam lengkung gigi dengan adanya kekurangan ruang. 3. Gigi yang ideal adalah gigi-geligi yang terletak dalam lengkung rahang tanpa adanya crowded kekurangan ruangan sebesar 0-1 mm. 4. Lebar mesio – distal gigi adalah jarak terbesar yang diukur dari titik kontak anatomis mesial ke titik kontak anatomis distal pada masing – masing gigi sampai gigi molar pertama pada rahang atas dan rahang bawah yang diukur dengan kaliper digital sebanyak satu kali. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Pengukuran lebar mesio-distal materi gigi. 5. Lebar lengkung terdiri dari lebar jarak maksimum diantara permukaan distal gigi insisivus lateralis dan rata-rata lebar intermolar. Rata – rata lebar intermolar baik pada bagian bukal dan lingual diukur dari titik perpotongan gingiva yang berbatasan dengan gingiva dibagian bukal serta fisur di bagian lingual pada gigi molar pertama permanen. Metode pengukuran dalam penelitian ini sama dengan metode pengukuran yang dilakukan oleh D. Radnzic pada tahun 1988. Gambar 4. Pengukuran jarak maksimum diantara permukaan distal gigi insisivus lateralis Universitas Sumatera Utara Lebar intermolar pada daerah bukal adalah jarak yang diukur 5 mm dari apikal menuju pertengahan mesiodistal dari margin gingiva gigi molar pertama disatu sisi ke titik yang sama pada sisi yang berlainan. Pada daerah palatal lingual, lebar intermolar adalah jarak yang diukur pada titik tengah daerah servikal gigi molar pertama disatu sisi ke titik yang sama pada sisi yang berlainan. Metode pengukuran dalam penelitian ini sama dengan metode pengukuran yang dilakukan oleh D. Radnzic pada tahun 1988. a a b Gambar 5. Pengukuran lebar intermolar pada daerah bukal a dan daerah palatal b. 6. Panjang lengkung merupakan suatu garis tegak lurus dari titik kontak antara gigi insisivus sentral permanen ke garis yang menghubungkan permukaan distal dari gigi molar pertama permanen. Metode pengukuran dalam penelitian ini sama dengan metode pengukuran yang dilakukan oleh D. Radnzic pada tahun 1988. Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Pengukuran panjang lengkung. 7. Perimeter lengkung diukur dengan modifikasi formula yang disarankan oleh Mills dan Hamilton yaitu : Perimeter lengkung = 2 �y² + 4x² 3 Dimana diketahui x adalah panjang lengkung dan y adalah rata-rata lebar intermolar dibagi dua. Metode pengukuran dalam penelitian ini sama dengan metode pengukuran yang dilakukan oleh D. Radnzic pada tahun 1988.

3.7 Alat dan Bahan Penelitian