Etiologi Gigi Berjejal TINJAUAN PUSTAKA

Menurut analisis Merrifield kekurangan ruangan dilihat dari panjang lengkung anterior yang tersedia dikurangi dengan jumlah total mesiodistal gigi anterior. Sehingga derajat keparahan gigi berjejal dikategorikan sebagai berikut : 24 a. Ideal no crowded, yaitu tidak terdapat kekurangan ruangan pada regio anterior. b. Gigi berjejal ringan mild crowded, yaitu terdapat kekurangan ruangan sebesar 0–2 mm pada regio anterior. c. Gigi berjejal sedang moderate crowded, yaitu terdapat kekurangan ruangan sebesar 2-4 mm pada regio anterior. d. Gigi berjejal berat severe crowded, yaitu terdapat kekurangan ruangan 4 – 6 mm pada regio anterior.

2.3 Etiologi Gigi Berjejal

Hingga abad 21 sudah banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui etiologi gigi berjejal, ada banyak teori yang dikemukakan namun hingga saat ini etiologi gigi berjejal masih belum diketahui secara pasti. Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa etiologi gigi berjejal merupakan faktor genetik dan faktor lingkungan tetapi bukan hanya faktor genetik atau faktor lingkungan saja yang dikatakan sebagai etiologi dari gigi berjejal. Etiologi dari gigi berjejal biasanya multifaktorial. 1,2,7,21,25,26 Adapun etiologi dari gigi berjejal : a. Faktor Genetik - Terjadinya evolusi, dimana terjadi pengurangan ukuran rahang namun tidak diikuti oleh pengurangan ukuran gigi. 1,7 - Sindroma genetik, kehadiran DNA Y tunggal atau polimorfisme nukleotida tunggal dan mtDNA haplotype serta variasi 1-4 alel dari lokus autosomik dapat menyebabkan gigi berjejal, dimana Polimorfisme nukleotida tunggal rs372024 secara bermakna dikaitkan dengan terjadinya gigi berjejal. Selain itu gen homeobox juga terbukti mempunyai pengaruh terhadap perkembangan gigi. Gen homeobox spesifik yaitu MSX1 dan MSX2 terlibat dalam interaksi epitel mesenkim dan berpengaruh pada Universitas Sumatera Utara perkembangan kraniofasial. MSX-1 dan MSX-2 berpengaruh pada tahap perkembangan benih gigi yaitu pada tahap bud. 26 - Adanya cacat ketika perkembangan embriologi, kadangkala perkembangan gigi disertai dengan cacat bawaan. Misalnya hilangnya gigi secara kongenital seperti gangguan yang terjadi pada tahap awal pembentukan gigi inisiasi dan proliferasi. 21 b. Faktor Lingkungan - Adanya tekanan yang terus terjadi lebih dari 4 – 6 jam hari pada saat pertumbuhan gigi, misalnya tekanan dari jaringan lunak disekitarnya dimana tekanan dari jaringan lunak akan memberi pengaruh yang besar terhadap letak gigi. Meskipun tekanannya kecil akan tetap memberikan dampak. Kebiasaan buruk seperti menghisap ibu jari apabila dilakukan dengan intensitas yang cukup dapat menyebabkan gigi berjejal. 25 - Trauma, Jika terjadi trauma pada gigi sulung akan mengakibatkan benih gigi permanen bergeser sehingga akan mengakibatkan kelainan pertumbuhan dan nantinya erupsi gigi permanen berada di luar lengkung gigi. 1 - Gigi yang transposisi 12 - Gigi desidui yang tidak mengalami resorpsi 12 - Gigi desidui yang mengalami premature loss yang menyebabkan pengurangan panjang lengkung yang dihubungkan dengan miringnya drifting gigi permanen 12 - Pengurangan panjang lengkung yang dihubungkan dengan karies interproksimal pada gigi desidui 12 - Gigi desidui yang persisten 12 Hooton menyatakan bahwa gigi berjejal mungkin merupakan hasil evolusi dari manusia modern dengan terjadinya pengurangan ukuran skeletal wajah tanpa pengurangan ukuran gigi. 27 Lundstrom menyatakan bahwa ukuran gigi merupakan faktor yang mempengaruhi gigi berjejal, Apabila ukuran gigi lebih besar maka resiko terjadinya gigi berjejal juga akan meningkat serta apabila ukuran dimensi lengkung lebih kecil maka resiko terjadinya gigi berjejal juga semakin meningkat. Namun Edward F. Harris menyimpulkan bahwa ukuran lengkung, bentuk lengkung mempunyai pengaruh yang lebih besar. 27 Universitas Sumatera Utara Profitt mengatakan bahwa gigi berjejal disebabkan karena terdapatnya perbedaan proporsi antara ukuran gigi dan dimensi lengkung. Gigi berjejal ringan dan gigi berjejal sedang bisa juga disebabkan oleh kebiasaan atau faktor lingkungan. Kasus gigi berjejal berat ataupun gigi berjejal ekstrim biasanya lebih dipengaruhi oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Hal itu didukung oleh John Mew yang mengatakan bahwa gigi berjejal terjadi karena faktor genetik dan faktor lingkungan. 27 Brash menyatakan bahwa faktor penyebab gigi berjejal adalah faktor herediter dan diturunkan dari satu keturunan ke keturunan berikutnya selain itu Brash juga berpendapat bahwa gigi berjejal dipengaruhi oleh faktor ras. 27 Barber berpendapat bahwa gigi berjejal merupakan hasil dari tekanan otot yang abnormal dan arah erupsi gigi yang abnormal, tekanan oklusal yang berlebih sehingga mengakibatkan migrasi gigi serta pengurangan panjang lengkung yang dihubungkan dengan karies interproksimal. 27 Egil P. Harvold mengatakan adanya penyimpangan fungsional dari metabolisme atau neuromuskular merupakan penyebab dari terjadinya gigi berjejal. 27

2.4 Ukuran Gigi dan Dimensi Lengkung