4. Exception pengecualian.
2.7 Pemodelan Propagasi
Perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima mengalami rugi-rugi propagasi. Besarnya rugi propagasi tersebut bervariasi sesuai spektrum frekuensi dan
kondisi alam serta lingkungan sekitarnya. Secara empiris, terdapat beberapa model propagasi yang dapat digunakan. Model propagasi yang secara umum dipergunakan antara
lain adalah model Okumura-Hata, model Walfisch-Ikegami, serta model W.C.Y. Lee. Dalam analisa tugas akhir ini digunakan model propagasi Okumura-Hata.
2.7.1 Model Okumura-Hatta
Model Hatta merupakan bentuk persamaan empirik dari kurva redaman lintasan yang dibuat oleh Okumura, karena itu model ini lebih sering disebut sebagai model
Okumura-Hatta. Model ini valid untuk daerah range frekuensi antara 150-1500 MHz. Model Okumura-Hata merupakan salah satu model perhitungan propagasi yang
paling banyak dipergunakan. Laporan Okumura merupakan informasi path loss yang berbentuk grafik yang sepenuhnya berdasarkan data-data pengukuran yang dilakukan di
kota Tokyo. Model Hata merupakan relasi matematis empiris dari laporan teknis Okumura, sehingga hasilnya dapat diimplementasikan pada perhitungan komputer.
Formula rugi-rugi propagasi untuk daerah urban yang dipergunakan, yaitu Wirasati, 2000:
– – – .............. 2.18
Dimana nilai ahm untuk kota kecil dan sedang : [ ] [ ] [ ] ..... 2.19
dan nilai ahm untuk kota besar : [ ]
......................... 2.20 Jika perambatan sinyal terjadi di daerah suburban dan rural, maka perlu dilakukan koreksi.
Berdasarkan pendekatan matematis pada daerah suburban diperoleh perbaikan sebesar :
.................. 2.21 Pada daerah rural diperoleh perbaikan sebesar :
...... 2.22 dengan:
L.Hatta = rata-rata path loss dB f = frekuensi kerja MHz
hb = tinggi antena base station m hm = tinggi antena mobile m
ahm = faktor koreksi untuk tinggi antena mobile dB R = jarak mobile dengan base station km
2.8 Handover