5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Bab 2 ini akan membahas tentang dasar teori yang digunakan sebagai dasar acuan untuk melaksanakan penelitian tentang analisa kualitas panggilan layanan suara pada
jaringan GSM berdasarkan HOSR terhadap Drop Call Rate. Adapun dasar teori yang digunakan seperti dasar konsep seluler, sistem GSM, trafik, Handover, Coverage Area,
sektorisasi, Link Budget, Drop Call Rate, Drive test serta parameter-parameternya.
2.1 Konsep Seluler
Sel merupakan daerah layanan terkecil dalam sistem seluler. Setiap sel dilayani oleh sebuah Base Station BS yang mempunyai seperangkat peralatan pemancar dan penerima
dengan beberapa kanal frekuensi untuk berkomunikasi dengan pelanggan, maka sel didefinisikan sebagai luas cakupan dari sebuah base station untuk suatu daerah tertentu.
Idealnya sel mempunyai bentuk lingkaran untuk daerah cakupannya dan BS terletak pada pusat lingkaran tersebut. Dalam prakteknya untuk mendapatkan bentuk lingkaran
sangat sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor geografi daerah cakupan yang tidak teratur dan juga jenis antena yang digunakan ikut mempengaruhi bentuk cakupan sel,
serta ada kalanya daerah cakupan yang diinginkan tidak berbentuk lingkaran, sehingga bentuk cakupan sel sebenarnya didekatkan dengan bentuk sel segi enam beraturan
heksagonal.
Gambar 2.1 Bentuk Sel Sumber: Dewana, 2010 Sel Ideal
Sel Real Sel Model
2.2 Sektorisasi Antena
Ada dua metode yang digunakan dalam sektorisasi yaitu menggunakan tiga sektor 120° atau 6 sektor 60°. Kedua metode tersebut sama-sama mengurangi jumlah interferensi
sumber. Sektorisasi 3 sektor biasa digunakan pada pola pengulangan 7 sel dan akan memberikan total 21 kanal. Sektorisasi 6 sektor biasa digunakan pada pola pengulangan 6
sel dan akan menghasilkan 24 kanal.
Gambar 2.2 Sel dengan 3 Sektor 120° dan 6 Sektor 60° Sumber: Kurniawan, 2010
Kelemahan sektorisasi adalah banyaknya kanal yang terbentuk sehingga mengurangi efisiensi jaringan. Hal ini berarti bahwa total trafik yang dapat dibawa untuk memberikan
Grade of Service GoS menurun. Salah satu keuntungan dari sistem dengan enam sektor 60° akan diperoleh unjuk kerja
yang baik terutama dalam kualitas tetapi mempunyai kekurangan sbb: 1.
Mempunyai lebih banyak antena yang dipasang di tiang antena tidak ekonomis. 2.
Akan lebih sering terjadi handoff karena meningkatnya kemungkinan mobile station bergerak melintas antar sektor.
3. Mengurangi efisiensi trunking.
Karena alasan-alasan diatas dalam desain suatu sistem seluler apabila sistem tiga sektor 120° telah mencukupi unjuk kerja sistem, maka sistem ini lebih sering dipilih
dibandingkan sistem enam sektor 60°.
2.3 Arsitektur GSM