34
4.2 Pertanyaan Data Sekunder 4.2.1 Perkembangan Kredit Sektor Perikanan oleh Lembaga Perbankan
Dapat dilihat dari tabel 4.2 yang menjelasakan perkembangan kredit sektor perikanan di Sumatera Utara dari tahun 2010-2015.
TABEL 4.2 DATA KREDIT PERIKANAN di SUMATERA UTARA
2010-2015 TAHUN
JUMLAH KREDITRpDalam Miliar
2010 Rp 1.901.096.880.070
2011 Rp 1.840.703.049.732
2012 Rp 2.277.416.454.410
2013 Rp. 2.569.007.564.962
2014 Rp. 3.616.407.776.664
2015 bulan 1-8 Rp 2.690.318.573.775
Sumber:Data olahan Bank Indonesia 2010-2015
Dari data tersebut bahwa dapat dilihat bahwa kredit dari tahun 2012-2014 mengalami peningkatan berarti lembaga perbankan sebagai pihak pemberi kredit
memberikn kredit sehingga pihak perbankan peduli kepada kehidupan nelayan agar kehidupan nelayan dapat lebih baik lagi.
4.2.2Dampak Pengaruh Kredit Bagi kesejahteraan Nelayan
Dampak pengaruh kredit kepada usaha nelayan memang menunjukan perubahan yang signifikan karena nelayan mampu mendapatkan hasil yang besar dibanding
35
dengan nelayan yang tidak menggunakan kredit karena masyarakat mungkin tidak melaut akibat kapal tidak ada bahan bakar dan itu akan menghambat nelayan
mendapatkan pendapatan yang mau memenuhi kebutuhan hidupnya.namun itu menurut pendapat dari responden pendapatan naik namun mereka lupa akan
membyar kredit tersebut karena banyaknya kebutuhan mereka sehingga kurang untuk menutupi biaya kredit.
4.3 Karakteristik Responden
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 responden.dengan 25 responden yang memakai kredit dan 25 yang tidak memakai kredit. Dengan
karakteristik responden yang berkaitan dengan kredit,modal,dan kepemilikan
kapal. 4.3.1 Responden Menurut Kredit
Kredit yang didapatkan dari suatu lembaga perbankan atau non-perbankan merupakan suatu tolak ukur bagi nelayan apakah mampu memanfaatkan dengan
syarat ketentuan yang dipertimbangkan dengan besarnya bunga dari kredit tersebut.
TABEL 4.3 Pengguna Kredit di Kecamatan Medan Belawan
Memakai kredit Tidak memakai kredit
25 nelayan 25 nelayan
Sumber : Hasil Penelitian, Agustus 2015
36
4.2.2 Responden Menurut Modal
Modal yang di punya oleh nelayan berasal dari individu lain atau lembaga lain modal sangat penting bagi nelayan untuk menjalankan usaha menangkap ikan dan
memenuhi kebutuhan hidup.
TABEL 4.4 Responden menurut Modal
di Kecamatan Medan Belawan tahun 2015 Jumlah Modal
Jumlah responden Persentase
Rp 5.000.000 19 orang
76 Rp 7.000.000
1 orang 4
Rp 8.000.000 2 orang
8 Rp 10.000.000
1 orang 4
Rp 20.000.000 2 orang
8 JUMLAH
25 orang 100
Sumber : Hasil Penelitian, Agustus 2015
4.3.3 Responden Menurut Kepemilikan kapal
Biasanya dalam melaut nelayan memerlukan kapal sebagai sarana untuk menangkap ikan jadi dalam hal ini komponen kapal sangatlah berpengaruh
terhadap kemajuan nelayan dalam menangkap ikan apalagi hal ini mendukung mereka untuk mendapat tangkapan.
37
TABEL 4.5 Kepemilikan kapal di Kecamatan Medan Belawan
Tahun 2015 Kepemilikan kapal
Jumlah responden Persentase
Memiliki kapal 34 nelayan
68 Tidak memiliki
kapalSewa 16 nelayan
32
JUMLAH 50 nelayan
100
Sumber : Hasil Penelitian, Agustus 2015
38
Tabel 4.6 crostab variabel pendapatan dan kepemilikan kapal
Tabel 4.7 chi-squere
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Pearson Chi-Square 29.167
a
18 .046
Likelihood Ratio 36.516
18 .006
Linear-by-Linear Association 5.675
1 .017
N of Valid Cases 50
PendapatanRp
Kepemilikan kapal
Total
Sewa kapal Kapal sendiri
Rp.600.000 1
1 Rp. 1.000.000
5 3
8 Rp. 1.200.000
1 1
Rp. 1.300.000 1
1 Rp. 1.400.000
1 1
Rp.1.500.000 5
1 6
Rp. 1.600.000 2
1 3
Rp.1.700.000 2
2 Rp. 1.800.000
4 4
Rp. 1.850.000 1
1 Rp. 1.900.000
1 1
Rp. 2.000.000 1
4 5
Rp. 2.100.000 1
1 Rp. 2.200.000
1 1
2 Rp. 2.300.000
1 1
Rp. 2.400.000 1
1 Rp. 2.500.000
9 9
Rp.4.500.000 1
1 Rp. 10.000.000
1 1
TOTAL
17 33
50
39
Dilihat dari data tabel dapat diketahui bahwa variabel pendapatan Y dan kepemilikan kapalx3 bahwa pada pendapatan 1.000.000 dan 1.500.000 terdapat
5 responden yang memiliki tidak memiliki kapal lebih besar daripada yang lain,sedangkan pada pendapatan Rp.2.500.000 ada 9 responden yang
menggunakan kapal dalam melaut dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki
kapal akan mempengaruhi pendapatan mereka 4.3.4 Responden Menurut Pendapatan
Pendapatan sangatlah menjadi patokan bagi para nelayan apakah nelayan tersebut dikatakan sejahtera apa tidak karena pendapatan merupakan hasil yang didapat
nelayan dalam bentuk uang saat menjual hasil tangkapan setelah melaut di pelelangan ataupun menjual ke pasar secara langsung tanpa melalui perantara dari
pihak manapun.
TABEL 4.8 Pendapatan Nelayan
di Kecamatan Medan Belawan tahun 2015 Pendapatan Rp
Jumlah Responden Persentasi
Rp.600.000-1.000.000 9 orang
18 Rp.1.100.000-1.500.000
9 orang 18
Rp.1.600.000-2.000.000 14 orang
28 Rp.2.100.000-2.500.000
16 orang 32
Rp.5.000.000
2 orang 4
Jumlah 50 orang
100
Sumber : Hasil Penelitian, Agustus 2015
40
Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nelayan di Kecamatan Medan Belawan memiliki penghasilan antara Rp.1.600.000-
Rp.2.500.000 yang saya kira masih sangat rendah yang memiliki tingkat pengeluaran yang sangat tinggi.
4.3.5 Responden Menurut Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu jenjang untuk mendapatkan ilmu dari lembaga formal sekolah dan melihat sejauh mana seseorng mampu menamatkan pendidika
nya.
TABEL 4.9 Tingkat Pendidikan Terakhir nelayan
di kecamatan Medan Belawan
2015 Jenjang Pendidikan
Jumlah Persentase
Tidak tamat -
SD 20
40 SMP
20 40
SMASMK 8
16 Perguruan Tinggi
2 4
TOTAL 50
100
Sumber : Hasil Penelitian, Agustus 2015
Dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Medan Belawan tamatan pendidikan yan g terakhirnya adalah tamatan SD dan tamatan SMP dengan masing-masing 20 res
ponden dengan persentasi 40 dari 50 responden.
41
4.3.5 Responden Menurut Alat Tangkap Melaut
Setiap nelayan pasti punya alat tangkap yang biasanya digunakan untuk melaut biasanya alat tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam melaut sehingga lebih
maksimal dalam mendapatkan tangkapannya
Tabel 4.10 Alat Tangkap yang digunakan
Alat Tangkap Jumlah
Persentase
Jaring 38
76 Pancing
7 14
Lainnya 5
10 TOTAL
50 100
Sumber : Hasil Penelitian, Agustus 2015
42
Tabel 4.11 Crosstab pendapatan dan alat tangkap
Tabel 4.12 Chi -squere
PendapatanRp
Alat tangkap melaut
Total
Jaring Pancing
Lain-lain
Rp.600.000 1
1 Rp. 1.000.000
3 2
3 8
Rp. 1.200.000 1
1 Rp. 1.300.000
1 1
Rp. 1.400.000 1
1 Rp.1.500.000
3 2
1 6
Rp. 1.600.000 2
1 3
Rp.1.700.000 2
2 Rp. 1.800.000
4 4
Rp. 1.850.000 1
1 Rp. 1.900.000
1 1
Rp. 2.000.000 5
5 Rp. 2.100.000
1 1
Rp. 2.200.000 2
2 Rp. 2.300.000
1 1
Rp. 2.400.000 1
1 Rp. 2.500.000
9 9
Rp.4.500.000 1
1 Rp. 10.000.000
1 1
TOTAL
38 7
5
50
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Pearson Chi-Square 35.323
a
36 .501
Likelihood Ratio 31.997
36 .659
Linear-by-Linear Association .165
1 .684
N of Valid Cases 50
43
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nelayan di Kecamatan Medan Bela wan kebanyakan menggunakan jaring dalam menangkap hasil tangkapan dengan 7
6 menggunakan jaring sedangkan 14 menggunakan pancing sedangkan lain-l ain ada 10 dengan menggunakan alat bubu kepiting.
4.4 Metode Analisis