26
n = 1,4
2
0,50,5 0,1
2
= 49,0
3.6Jenis Dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah : 1.
Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yang
dipilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner dan melakukan wawancara.
2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lainnya
yang telah mendapatkan informasi terlebih dahulu seperti data perusahaan, jurnal, buku-buku pendukung, penelusuran internet dan lainnya.
3.7Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Memberikan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang telah ditetapkan sebagai sampel atau responden penelitian.
2. Studi dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal dan informasi
dari internet yang berhubungan dengan penelitian.
3.8 Metode Analisis Data
27
3.8.1 Metode Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono 2012:105 menyatakan definisi metode deskriptif
analisis sebagai berikut: Metode Deskriptif Analisis merupakan metode penelitian dengan cara
mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan
gambaran mengenai masalah yang ada. 3.8.2 Analisis Linear Berganda Sederhana
Analisis berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen X yang terdiri dari variabelkredit X
1
, modal X
2
terhadap variabel dependen Y yaitu kesejahteraan nelayan.
Persamaan regresi berganda sederhana yang digunakan adalah : Y’ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
+e Keterangan:
Y = Variabel dependen nilai yang diprediksikan
b = Intersepkonstanta
X
1,
X
2
.X
3
= Variabel independen dengan X
1
= Kredit;X
2
=Modal;X
3
=Kepemilikan kapal
d
1i
= kredit; 1 =jika menggunakan 0 = jika tidak d
3i
=kapal:1=milik sendiri 0=orang lain sewa b
1
,b
2
= Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan e= standard error
3.9Pengujian Hipotesis
28
3.9.1 Uji SerentakSimultan Uji F
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan statistik F uji F. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
diterima atau H
a
ditolak, sedamgkan F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,005 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah:
H : b
1
, b
2
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X
1
, X
2,
X
3
yaitu modal,kredit, kepemilikan kapal terhadap kesejahteraan nelayan Y.
H : b
1
, b
2
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X
1
, X
2,
X
3
yaitu modal, kredit, dan kepemilikan kapal terhadap kesehjahteraan nelayan Y.
Nilai F
hitung
dapat diperoleh dangan menggunakan software SPSS. Selanjutnya nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.9.2 Uji Parsial Uji-t
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji-t. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima atau H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel,
maka H ditolak atau H
a
diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima.
29
Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan Y, apakah modal X
1
,kreditX
2
,dan kepemilikan kapalX
3
terhadap variabel kesejahteraan nelayan Y secara terpisah atau parsial.Variabel independen
dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika
probabil itas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka
variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen
tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan Model pengujiannya adalah
H
o
: b
i
= 0 Artinya variabel independen yaitu modal, kredit dan kepemilikan
kapalsecara parsial tidak berpengaruh positif terhadap kesehjateraan nelayan Y.
H
o
: b
i
≠ 0 Artinya variabel independen yaitu berupamodal,kredit,dan kepemilikan
kapal secara parsial berpengaruh positif kesehjateraan nelayan Y. Kriteria pengambilan keputusan :
H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada a=5 H
o
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada a=5
3.9.3 Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi
30
berkisar antara nol sampai dengan satu 0R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X
1
, X
2,
X
3
adalah besar terhadap variabel dependen Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang
diteliti terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X
1
, X
2,
X
3
terhadap variabel dependen Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang
diteliti terhadap variabel dependen.
3.10Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel
independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan
kolmogrof smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 , yang artinya variabel residul berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2012:107.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas. Cara menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk
31
pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas titik-titiknya menyebar diatas dan
dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar
variabel independen dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarya nilai tolerance dan VIF Variance
Inflation Factor melalui aplikasi SPSS. Nilai umum yang dapat dipakai adalah nilai tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas.
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN