8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Masyarakat
Menurut Paul B.Horton masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri yang hidup bersama-sama cukup lama yang mendiami suatu
wilayahtertentu memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.Pada bagian lain,Horton mengemukakan bahwa
masyarakat adalah suatu oraganisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lainya .Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli yaitu:
1.Peter L.Berger Masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas
sifatnya keseluruhan yang kompleks sendiriberarti bahwa keseluruhan itu terdiri dari beberapa bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
2.Mansur Fakih Masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri dari atas bagian-bagian yang saling
berkaitandan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan equilibriumdan harmoni.
3. Marx Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mempunyai kebiasaaan ,tradisi dan
perasaan yang persatuan yang diikat oleh kesamaan.
9
4.Harold J .Laski Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidupdan bekerja sama untuk
mencapai terkabulnya keinginan mereka
2.1.2PesisirLaut
Sebuah desa pantai atau laut yang sebagian besar penduduknya adalah masyarakat nelayan. Adapun menurut para ahli defenisi dari pesisir yaitu:
1.Soegiarto1976 Pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut ke arah darat meliputi
bagian daratan baik kering maupun terendam air yang masih seperti pasang surut,angin lautdan perembesan air asin sedangkan kearah laut meliputi bagian
laut yang masih dipengaruhi olehproses-prosesalami yang terjadi di daratseperti sedimentasidan aliran air tawar maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia
di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran. 2.Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.10MEN2002 Tentang
pedoman Umum Perencanaan Pengelolahan Laut Wilayah pesisir didefenisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat
dan lautyang saling berinteraksi dimana kearah laut 12 mildari garis pantai untuk provinsi sepertiga dari wilayahlaut itukewenangan provinsi untuk
kapubatenkota dan kearah darat batas administrasi kapubatenkota.
2.1.3Kehidupan Masyarakat Pesisir
Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal dan hidup di wilayah pesisir.Wilayah ini adalah wilayah transisi yang menandai tempat perpindahan
antara wilayah daratan dan lautanDahuri, 2001. Dikawasan pesisir yang
10
sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dengan menangkap ikan di laut dengan arti sekelompok terpenting bagi eksistensi masyarakat pesisir yang
mempunyai peran besar dalam mendorong kegiatan ekonomi wilayah dan pembentukan struktur sosial budaya masyarakat pesisir.Masyarakat nelayan
merupakan kelompok masyarakat yang pekerjaannya adalah menangkap ikan sebahagian hasil tangkapanya tersebut di konsumsiuntuk keperluan rumah atau di
jual seluruhnya.Biasanya istri dari nelayan mempunyai peran dalam urusan jualbeli ikan dan bertanggung jawab mengurus domestik rumah tangga.Kegiatan
melaut dilakukan setiap hari kecuali pada musim barat,musim terang bulan atau malam jumatlibur kerja.Kapan waktu keberangkatan dan kepulangan melaut
umumnyaditentukan oleh jenis dan kualitas alat tangkap biasanya nelayan akan berangkatke laut pada sore hari setelah ashar dan kembali mendaratpada pagi hari.
Tingkat produktivitas perikanan tidak hanya menentukan fluktuasi kegiatan eoknomi perdangangan desa-desa pesisir tetapi juga mempengaruhi pola
konsumsi penduduknya.Pada saat tingkat penghasilan besar gaya hidup nelayan cenderung boros dan sebaliknya ketika pacekliktiba mereka mengecangkan ikat
pinggangbahkan tidak jarang mereka menjual barang-barang yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari.
2.1.4Pola Pemukiman Nelayan
Kampung-kampung Nelayan yang padat tidak hanya membatasi keleluasaan gerak penduduknya tetapi juga menyumbang terhadap pemeliharaan terhadap keamanan
kampung dari ganguan pencuri.Pada wilayah tempat tinggal mereka banyak terjadi kegiatan kriminal seperti pencurian atau penjarahaan dan bahkan narkotika
11
marak peredarannya apalagi di kawasan yang akan saya teliti di Perkampungan Nelayan di Belawan yang baru-baru ini saya mendengar infomasinya di media
sosial saat ini. Menurut Mubyarto1984 nelayan dapat dibedakan yaitu:
1. Nelayan pemilik adalah nelayan yang memiliki kapal atau perahu atau kapal penangkap ikandan dia sendiri ikut serta atau tidak kelaut untuk
memperoleh hasil laut. 2. Nelayan juragan adalah nelayan yang membawa kapal orang lain tetapi ia
tidak memiliki kapal untuk melaut. 3. Nelayan buruh adalah nelayan yang hanya memiliki factor sumber daya
manusia tetapi ia tidak memiliki kapal.
2.1.5Kesejahteraan Sosial
Kehidupan masyarakat yang lebih baik sedangkan menurut rumusan UU Indonesia no 6 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesehjateraan
pasal2 ayat 1 adalahkesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materi maupun spiritualyang diliputi oleh rasa
keselamatan,kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkanbagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
jasmani,rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri,keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusiaHAM serta kewajiban manusia
sesuai dengan Pancasila. Salah satu ciri ilmu kesejahteraan sosial adalah upaya pengembangan metodologi untuk menangani berbagai macam masalah sosial baik
12
tingkat individu,kelompok maupun masyarakatAdi,1994:3-5. Dan dibawah terdapat pengertian kesejahteraan menurut para ahli yaitu:
1.Artur Dunham Kesejahteraan dapat didefenisikansebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan didalam beberapa
bidang seperti kehidupan keluarga dan anak,kesehatan ,penyesuaian sosial,waktu senggang, standart-standart kehidupan sosial dan hubungan-hubungan
sosial.Pelayanan kesejahteraan sosial member perhatian utama terhadap individu,kelompok dan komunitas dan kesatuan pendudukyang lebih
luas,pelayanan ini mencakup pemeliharaan atau perawatan,penyembuhan atau pencegahan.
2.Harold L.Wilensky dan Charles N.Lebeaux Kesejahteraan adalahsuatu sistem yang terorganisirdari usaha-usaha pelayanan
dan lembaga sosialuntuk membantu individu-individu atau kelompokdalam mencapai tingkat hidup serta kesehatan yang memuaskan.Maksudnya agar
individurelasi-relasi sosialnyamemperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan serta meningkatkan kesejahteraan
sebagai manusia sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2.1.6Kesejateraan Nelayan
Kegiatan atau kehidupan nelayan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tidak mengalami kekurangan ataupun hidup didalam kemiskinan, tingkat
kesehjahteraan nelayan dapat diukur dari Nilai Tukar NelayanNTN,artinya
13
perbandingan antara Indeks hargaIT yang diterima nelayan dan indeks harga yang di bayar nelayanIB.
��� = ��
��
Keterangan:
IT=Indeks pergerakan hargapaket komoditas yang dihasilkan oleh nelayan di
bandingkan dengan tahun dasar.
IB=Indeks pergerakan harga paket komoditas yang dikeluarkan oleh nelayan dan biaya produksi dan biaya penambahan modal dibandingkan dengan tahun
dasar NTNNilai Tukar Nelayan
Indikator kesehjateraan bagi nelayan dengan arti bahwa: 1. NTN100 berarti bahwa harga produksi naik lebih besar daripada kenaikan
harga konsumsinya artinya pendapatan nelayan naik lebih besar daripada pengeluarannya atau surplus
2. NTN=100 memiliki arti bahwa kenaikan harga produksi sama dengan kenaikan harga konsumsiimpas.
3.NTN100 memiliki arti bahwa kenaikan harga produksi lebih rendah disbanding dengan kenaikan harga konsumsi.
14
Menurut Badan Pusat Statistik2005,indikator yang digunakan untuk menunjukan tingkat kesejahteraanmasyarakat yaitu:
1. Pendapatan 2. Komsumsi
3. Keadaan tempat tinggal 4. Fasilititas tempat tinggal
5. Kesehatan anggota keluarga 6. Kemudahan mendapatkan pendidikan
7. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
2.1.7Pembiayaan
Menurut berbagai literatur yangada sebagai berikut, Menurut UU No.10 Tahun 1998, Pembiayaan adalah penyediaan uang tagihanyang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara banknon bank yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang tagihan tersebut
setelah jangka waktu yang telah ditentukan.
A. Prinsip Pemberian Kredit Dalam pemberian pembiayaan atau kredit dikenal dengan istilah 5C yaitu:
a. Character; pemberian kredit adalah atas dasar kepercayaan yaitu adanya keyakinan dari pihak Bank atau pemberi kredit bahwa peminjam memiliki
moral, watak, ataupun sifat pribadi yang positif, kooperatif,dan juga penuh rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, anggota
masyarakat, ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.
15
b. Capacity; yaitu suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau
kegiatan usaha yang akan dilakukan yang akan dibiayai oleh kredit dari Bank. c. Capital; yaitu jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur.
d. Collateral; yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
B. Penggolongan pembiayaan atau kredit Menurut Siamat 1999, kredit digolongkan ke dalam 6 bentuk yaitu:
1. Penggolongan kredit berdasarkan jangka waktu maturity, antara lain: a. Kredit jangka pendek short-term loan
b. Kredit jangka menengah .
medium-term loan c. Kredit jangka panjang
long-term loan 2. Penggolongan kredit berdasarkan barang jaminan
. collateral
a. Kredit dengan jaminan , antara lain:
secured loan b. Kredit tanpa jaminan
. unsecured loan
3. Kredit berdasarkan segmen usaha, seperti otomotif, farmasi, tekstil, .
makanan, konstruksi dan sebagainya. 4. Penggolongan kredit berdasarkan tujuannya, antara lain:
a. Kredit komersil commercial loan memperlancar kegiatan usaha nasabah di bidang perdagangan.
, yaitu kredit yang diberikan untuk
b. Kredit konsumtif consumer loan memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif.
, yaitu kredit yang diberikan untuk
16
c. Kredit produktif productive loan rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar
produksi. , yaitu kredit yang diberikan dalam
5. Penggolongan kredit menurut penggunaannya, antara lain: a.
Kredit modal kerja working capital credit diberikan oleh Bank untuk menambah modal kerja debitur.
, yaitu kredit yang
b. Kredit investasi invesment credit
bank kepada perusahaan untuk digunakan melakukan investasi dengan , yaitu kredit yang diberikan oleh
membeli barang-barang modal. c.
Kredit non kas non cash loan
C. Resiko Pembiayaan atau Kredit
, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah yang hanya boleh ditarik apabila suatu transaksi yang telah
diperjanjikan telah direalisasikan atau efektif.
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tentang Penerapatan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, menyatakan bahwa risiko kredit diartikan sebagai risiko yang timbul sebagai akibat kegagalancounterpartydalam memenuhi
kewajibannya. Risiko kredit berkaitan dengan pihak peminjam tidak dapat atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya
secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya. Pinjaman yang dimaksud adalah aktiva produktif bank, yakni alokasi dana bank yangditempatkan pada
pihak lawan transaksi atau peminjam atau debitur, dimana peminjam berkewajiban untuk mengembalikannya kembali pada waktu yang disepakati.
17
Pengembalian dana dari peminjam adalah berupa pokok pinjaman ditambah bunga.
Berdasarkan counterparty, risiko kredit dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Risiko kredit pemerintahan sovereign credit risk Risiko kredit pemerintahan berhubungan dengan Pemerintah suatu negara yang
tidak mampu membayar pokok dan bunga pinjamannya pada saat jatuh tempo, terutama pinjaman bilateral antarnegara.
2. Risiko kredit korporat corporate credit risk Risiko kredit korporat adalah risiko gagal bayar dari perusahaan yang
menerbitkan surat utang, gagal bayar dari perusahaan yang telahpenyertaan modal. Risiko korporat lebih berisiko dan lebih sering
terjadi dalam bank. 3. Risiko kredit konsumen retail customer credit risk
Risiko kredit konsumen adalah risiko kredit yang terkait dengan ketidakmampuan debitur perorangan dalam menyelesaikan pembayaran kreditnya.
D. Lembaga Pembiayaan atauKredit
Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung sedangkan
perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang didirikan khusus melakukan
kegiatan termasuk dalam bidang usaha pembiayaan.
E. Pembiayaan yang Dilakukan oleh Perbankan
18
Bank konvensional dan bank syariah sedangkan non-bank adalah koperasi,lembaga simpan pinjam,LPS
Lembaga Penjamin Simpanan.Pembiayaan sering digunakan untuk aktivitas kredit karena
berhubungan dengan pendapatan khususnya masyarakat nelayan.Berdasarkan UU.No.7.Tahun1992yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkantujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank atau non bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjamuntuk melunasi utangnya sesuai jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga sedangan menurut PP.No.9.Tahun1995 tentang
pelaksanaan simpan pinjamoleh koperasi,pengertian adalah penyediaan uang atau tagihanyang dapatdipersamakan dengan itu berdasarkan kesepakatan persetujuan
pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain untuk melunasi hutang atas pinjamannya setelah jangka waktu yang telah
ditentukan.
2.2Peneliti Terdahulu Peneliti menemukan beberapa peneliti terdahulu dengan skripsi:
1. Dewi Nur Asih2008 dengan judul “Analisis Kebijakan Kredit terhadap Pengembangan Usaha Perikanan Nelayan Tradisional di Kabupaten Tojo Una-
UNA”,menggunakan sumber data primer dan sekunder dengan metode model analisis dampak kebijakan pembiayaan kredit terhadap pengembangan usaha
perikanan dan ekonomi rumah tangga nelayan tradisional menggunakan pendekatan ekonometrika yang dianalisis secara simultan dengan hasil:
19
Kredit yang diberikan kepada nelayan tradisional pada kebijakan pengembangan perikanan melalui kredit memberikan dampak positif .Hal ini terlihat dari
peningkatan pendapatan nelayan sebesar Rp.8.192.450nelayantahun dimana masing masing nelayan memperoleh manfaat sebesar Rp.7.933.950tahun dari
peningkatan produksi sebesar4.928 tonnelayantahun, dan hasil pendugaan model rumah tangga nelayan menunjukan bahwa nilai kredit yang diterima masyarakat
nelayan tradisional dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga dari kegiatan perikanan,produksi nelayan,umur perahu dan komsumsi total rumah tangga.
2. Karina Shinta Utami mahasiswi fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul skripsi “Pengaruh Pemberian Kredit KUD MINA
terhadap Pendapatan Nelayan Tradisional Kota Tegal”. Kesimpulan :
1. Variabel modal sendiri berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan
maka hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi modal maka pendapatan nelayan akan semakin besar .
2. Variabel ukuran kapal berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan
semakin besar ukuran kapal nelayan maka pendapatan nelayan akan semakin besar .
3. Variabel kredit berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan maka
semakin nelayan mendapatkan kredit maka pendapatan nelayan semakin besar.
20
4. Variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap pendapatan
nelayan maka semakin besar atau sedikitnya jumlah tenaga kerja tidak ada pengaruhnya terhadap pendapatan nelayan.
3. Ari Syofwan 2009 mahasiswa ekonomi USU dengan judul”Peran Kredit Usaha Rakyat KUR terhadap Pengembangan UMK Kecamatan Gebang
Kabupaten Langkat. Kesimpulan:
1. Variabel modal X1 berpengaruh positif terhadap pendapatan pengusaha
mikro dan kecil pengaruh bernilai positif atau dapat dikatakan bahwa semakin tinggi modal akan semakin tinggi tingkat pendapatan yang
didapatkan. 2.
Variabel modal setelah Kredit Usaha Rakyat KUR terhadap tingkat pendapatan yang berpengaruh positif atau dapat dikatakan semakin tinggi
Kredit Usaha Rakyat KUR maka akan semakin tinggi pula tingkat pendapatan yang didapatkan pengusaha Usaha Mikro dan Kecil dimana
setiap kenaikan modal Kredit Usaha Rakyat KUR pendapatan usaha akan meningkat.
21
2.3Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4Hipotesis
Menurut Sugiyono 2012:96, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka
pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Hipotesis ada dua yaitu hipotesis nol Ho dan hipotesis statistik Ha. Hipotesis
nol adalah hipotesis negatif yang menyangkal jawaban sementara yang dirancang oleh peneliti yang harus diuji kebenarannya dengan analisa statistik. Sedangkan
hipotesis statistik adalah rumusan hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui perhitungan statistik. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual
maka peneliti menetapkan hipotesis di dalam penelitian adalah:
Modalx2
Kepemilikan kapalx3
Kesejahteraan nelayany
kredit x1
22
1. Variabel kredit X1 bepengaruh positif terhadap kesehjateraan nelayan
Y di Belawan. 2.
Variabel modal X2 berpengaruh positif terhadap kesejahteraan nelayan Y di Belawan.
3. Variabel kepemilikan kapal X3 berpengaruh positif terhadap
kesejahteraan nelayan di Belawan.
BAB III METODE PENELITIAN