7
7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Kewirausahaan
Kewirausahaan dalam bahasa Indonesia sama dengan entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, dan ondernemen dalam
bahasa Belanda. Awalnya belum ada suatu konsep yang menjelaskan tentang entrepreneurship. Sehingga perkembangannya berdasarkan naluri, personal, dan
alamiah. Entrepreneur berasal dari bahasa Prancis yaitu enterprende yang berarti petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha, dan pencipta yang menjual
hasil ciptaannya. Pengertian kewirausahaan menurut beberapa para ahli yaitu sebagai berikut:
1. Kasmir 2006:16 “wirausahawan entrepreneur adalah orang yang berjiwa
berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan”;
2. Peter F. Drucker dalam Kasmir, 2006:17 “kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptaka n sesuatu yang baru dan berbeda”;
3. Zimmerer
dan Scarborough
2008:4 “seseorang
wirausahawan entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan
mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan
….”; dan 4.
Hendro 2011:23 “entrepreneurship Wirausaha adalah orang yang berani memutuskan dan mengambil risiko dari satu pekerjaan, proyek, ide, atau lebih
pilihan di mana semua pilihannya memiliki manfaat dan risiko yang berbeda”.
Seseorang perlu memiliki syarat untuk menjadi pekerja yang baik, bagi sebagian orang yang sudah bekerja maupun belum bekerja, hal ini juga perlu
diperhatikan agar suatu pekerjaan tetap berjalan lancar. Menurut Sudradjad 2005:4 ada beberapa syarat yang perlu dimiliki oleh seorang pekerja maupun
karyawan agar menjadi pekerja yang baik yaitu mempunyai kemauan yang keras, jujur, menepati janji, dan kreatif. Pekerjaan bukan hanya seseorang yang melamar
pekerjaan, melainkan bagi orang - orang yang menciptakan usaha. Usaha wiraswasta tidak hanya yang berskala besar, yang berskala kecil pun sangat
8
8 diperlukan kehadirannya sebagai pelengkap dari keberadaan usaha besar, karena
tidak semua usaha besar mampu memenuhi semua kebutuhan masyarakat yang ada disekitarnya. Kewirausahaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
Kasmir, 2006:19: 1.
memiliki modal dan mampu pengelolanya,
2.
menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra, serta
3. hanya menyerahkan tenaga umum dikonversikan ke dalam bentuk saham
sebagai bukti kepemilikan usaha.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah wirausahawan yang berani mengambil risiko dari suatu pekerjaan, proyek, ide,
dan dari suatu pilihan yang memiliki keuntungan dan risiko tertentu, atau seseorang yang mampu menciptakan usaha baru yang berbeda dari berbagai
kesempatan dengan ketidakpastian di masa mendatang.
2.2 Usaha Mikro