Tujuan Manfaat Sejarah Kelapa Sawit

dapat menekan sekecil mungkin kualitas CPO dengan menekan kadar air minyak sejak minyak berada di COT crude oil tank. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk lebih mendalami dan menulis karya ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Suhu pada COT Crude Oil Tank Terhadap Kadar Air Minyak Sawit Mentah CPO di PTPN IV Kebun Adolina Perbaungan”.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah kadar air yang terkandung dalam CPO setelah keluar dari COT Crude Oil Tank dengan variasi perubahan suhu antara 50 – 90 O C sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan di PTPN IV Kebun Adolina Perbaungan.

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui berapa besar pengaruh suhu terhadap kenaikan kadar air minyak kelapa sawit yang keluar dari COT Crude Oil Tank dengan variasi perubahan suhu 50 – 90 O C.

1.4. Manfaat

- Untuk meliat secara langsung penerapan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah terhadap variabel – variabel yang berkaitan dengan proses produksi dalam skala besar. - Untuk mengetahui kadar air pada setiap variasi suhu antara 50 - 90 O C dari minyak kelapa sawit yang keluar dari COT crude oil tank. Adilla Pratiwi Simanjuntak : Pengaruh Suhu Pada Crude Oil Tank COT Terhadap Kadar Air Dari Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolina, 2010. - Untuk masukan bagi pabrik dalam penekanan kadar air CPO Adilla Pratiwi Simanjuntak : Pengaruh Suhu Pada Crude Oil Tank COT Terhadap Kadar Air Dari Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolina, 2010. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Kelapa Sawit

Kelapa sawit Elaeis Guineensis Jacq merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria Afrika Barat karena pertama kali ditemukan di hutan belantara negara tersebut. Kelapa sawit pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1848, di bawah dari Mautitius dan Amsterdam oleh seorang warga Belanda. Bibit kelapa sawit yang berasa dari kedua tempat tersebut masing – masing berjumlah dua batang dan pada tahun itu juga ditanam di kebun raya Bogor. Hingga saat ini, dua dari empat pohon tersebut masih hidup dan diyakini sebagai nenek moyang kelapa sawit yang ada di Asia Tenggara. Sebagai keturunan kelapa sawit dari kebun raya Bogor tersebut telah diintroduksi ke Deli Serdang Sumatera Utara hingga dinamakan varietas Deli Dura. Perkebunan kelapa sawit komersial pertama di Indonesia mulai diusahakan pada tahun 1911 di Aceh dan Sumatera Utara oleh Adrien Hallet, seorang kebangsaan Belgia. Luas kebun kelapa sawit terus bertambah, dari 1.272 hektar pada tahun 1916 menjadi 92.307 hektar pada tahun 1983. Sebagai areal perkebunan kelapa sawit di Sumatera pada mulanya dimiliki oleh masyarakat secara perorangan, namun dalam perkembangannya, kepemilikan perkebunan ini digantikan oleh perusahaan-perusahaan asing dari Eropa. Pada tahun 1957, pemerintah republik Indonesia menasionalisaikan mengambil alih seluruh perkebunan milik asing menjadi perusahaan milik negara. Perkebunan kelapa sawit di Adilla Pratiwi Simanjuntak : Pengaruh Suhu Pada Crude Oil Tank COT Terhadap Kadar Air Dari Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolina, 2010. Indonesia terus mengalami perkembangan, meskipun dalam perjalannya mengalami pasang surut.

2.2 Varietas Tanaman Kelapa Sawit