3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem terdiri dari perancangan basis pengetahuan, mesin inferensi, perancangan proses, perancangan basis data dan perancangan antarmuka.
Gambar 3.1 Perancangan Arsitektur Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Ayam mengacu pada Arsitektur Umum
3.2.1 Perancangan Basis Pengetahuan
Seperti pembuatan sistem pakar lainnya, sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit ayam membutuhkan basis pengetahuan. Basis pengetahuan mengandung
pengetahuan untuk pemahaman dan penyelesaian masalah dan merupakan inti dari dari sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar yang tersusun atas
Pengguna
1. Angka
kematiantinggi 2.
Kematian terjadi secara mendadak
Pejelasan Mengenai penyakit ayam
Melakukan sanitasi dan desinfeksi, serta
memberikan multivitamin
Rule Based Method: Backward Chaining
Forward Chaining
Area tempat penyimpanan data
input, dan keputusan sementara
Virus avian influenza: -angka kematian tinggi
-kematian secara mendadak
- gangguan pernafasan
Pengetahuan tentang penyakit ayam
terdokumentasi
Penambahan gejala penyakit :
-penurunan produksi telur
Pengetahuan dokter hewan
spesialis penyakit unggas
Knowledge engineer organisasi atau badan
yang menangani masalah unggas
Akuisisi pengetahuan
Lingkungan Konsultasi Lingkungan Pengembangan
Universitas Sumatera Utara
2 dua elemen dasar yaitu, fakta dan aturan, dan mesin inferensi untuk mendiagnosis penyakit-penyakit yang diderita.
Basis pengetahuan ini berisi fakta-fakta yang dibutuhkan oleh sistem, sedangkan mesin inferensi digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang dimasukkan
pengguna lainnya sehingga dapat ditemukan suatu kesimpulan. Basis pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar ini terdiri dari : jenis penyakit ayam, gejala-gejala
penyakit, tindakan yang disarankan dan kaidah produksi.
Data yang menjadi input bagi sistem adalah data gejala, data penyakit dan data pencegahan yang didapat dari pakar. Data tersebut digunakan sistem untuk
menentukan jenis penyakit yang menyerang ayam serta memberikan saran pencegahan untuk penyakit yang berhasil didiagnosis. Tabel keputusan untuk gejala-
gejala penyakit ayam dan tabel keputusan untuk saran pencegahan dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2
Tabel 3.1 Tabel keputusan untuk gejala-gejala penyakit ayam
Kode Gejala
Penyakit P1 P2 P3
P4 P5 P6 P7
GJL01 Gangguan pernapasan Y
Y Y
Y Y
Y GJL02
Jengger dan Pial berwarna kemerahan sampai kebiruan
Y GJL03 Penurunan produksi telur
Y Y
Y Y
GJL04 Diare Y
Y GJL05 Kelumpuhan
Y GJL06 Bercak darah pada kaki
Y GJL07 Menyebabkan kematian
Y Y
Y Y
GJL08 Kematian Mendadak Y
GJL09 Angka kematian yang tinggi Y
Y GJL10 Diare berwarna hijau
Y GJL11 KelemahanMalas Bergerak
Y Y
Y GJL12 Kehilangan nafsu makan
Y
Universitas Sumatera Utara
GJL13 Kehilangan nafsu minum Y
Y GJL14 Batuk
Y Y
GJL15 Bulu Berdiri Y
Y GJL16 Keluarnya leleran dari hidung
Y
GJL17 Keluarnya leleran yang
bercampur darah dari hidung dan mulut
Y
GJL18 Mata Berair Y
GJL19 Mengantuk Y
GJL20 Munculnya lesi pada daerah
yang tidak di tumbuhi bulu. Y
GJL21 Pembengkakan dari sinus dan
mata Y
GJL22 Warna bulu kusam Y
GJL23 Konjungtiva kemerahan Y
GJL24 Bengkak pada kelenjar air
mata Y
GJL25 Ayam cenderung menggaruk
bagian muka Y
Tabel 3.2 Tabel keputusan untuk saran pencegahan penyakit ayam
Kode Pencegahan
Penyakit P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
PCG01 Dianjurkan untuk
dimusnahakan Y
PCG02 Melaksanakan bio security
secara ketat Y
PCG03 Melakukan sanitasi dan
desinfeksi Y
Y Y
Y Y
Y Y
PCG04 Memberikan multivitamin
Y Y
Y Y
Y Y
Y PCG05
Memberikan Vaksin Y
Universitas Sumatera Utara
VOLVAC - AI KV PCG06
Memberikan Vaksin SOTASEC
Y
PCG07 Memberikan Vaksin
AVABRON HN-63 Y
PCG08 Memberikan Vaksin LT -
IVAX Y
PCG09 Memberikan Vaksin
AVAPOX Y
PCG10 Memberikan Vaksin
BURSIMUNE atau BIOGUMBORO
Y
PCG11 Memberikan Vaksin
AVIFFA - RTI Y
Sumber: Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia Keterangan :
P1 = Jenis penyakit ayam 1 yaitu Avian Influenza P2 = Jenis penyakit ayam 2 yaitu Newcastle disease
P3 = Jenis penyakit ayam 3 yaitu Infectius Bronchitis P4 = Jenis penyakit ayam 4 yaitu Infectius Laryngotracheitis
P5 = Jenis penyakit ayam 5 yaitu Fowl Pox P6 = Jenis penyakit ayam 6 yaitu Infectious Bursal Disease
P7 = Jenis penyakit ayam 7 yaitu Swollen Head Syndrome
Berdasarkan analisis dari tabel keputusan, maka dapat dibuat himpunan kaidah
produksi diagnosis penyakit ayam dengan menggunakan IF-THEN. Dimana IF merupakan bagian premis atau informasi masukan sedangkan THEN merupakan
konklusi atau kesimpulan. Selain kaidah produksi, nilai faktor kepastian CF diberikan pada setiap gejala-gejala untuk masing-masing penyakit. Penyakit yang
mempunyai gejala yang sama dengan penyakit yang lain, dapat mempunyai nilai CF yang berbeda. Nilai CF ini berguna untuk memberikan nilai kepastian pada penyakit
saat proses konsultasi selesai dilakukan. Saat gejala-gejala dijawab, maka sistem akan mencari gejala yang sama ke semua penyakit dan memberikan nilai CF dari penyakit
Universitas Sumatera Utara
yang berhasil didiagnosis untuk gejala yang dijawab tersebut. Dan apabila gejala lebih dari satu, maka sistem juga akan mencari gejala yang sama ke semua penyakit dan
menghitung hasil kombinasi nilai CF untuk gejala.
Nilai CF untuk tiap-tiap gejala, diberikan langsung oleh pakar yang dapat menentukan nilai CF berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
dimilikinya, serta perhitungan terhadap gejala untuk jenis penyakit yang lain.
Himpunan kaidah dan nilai CF untuk gejala penyakit tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kaidah untuk penyakit Avian Influenza