Mesin Inferensi Kaidah untuk penyakit Swollen Head Syndrome

3.2.2 Mesin Inferensi

Mesin inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi, mesin inferensi menggunakan metode berbasis aturan yaitu proses backward chaining pelacakan ke belakang dan proses forward chaining pelacakan ke depan. Backward chaining digunakan untuk mendapatkan kesimpulan penyakit ayam yang terinfeksi dari beberapa fakta gejala penyakit dan forward chaining digunakan untuk mendapatkan saran dan pencegahan dari kesimpulan penyakit ayam yang terinfeksi. Pendekatan mulai dari kesimpulan dan hipotesis bahwa kesimpulan adalah benar. Mesin inferensi kemudian mengidentifikasi kondisi JIKA yang diperlukan untuk membuat kesimpulan benar. Dan mencari fakta untuk menguji apakah kondisi JIKA adalah benar. Jika kondisi JIKA adalah benar, maka aturan akan menghitung total nilai kombinasi CF untuk semua kondisi jika yang dijawab benar kemudian memberikan kesimpulan yang dicapai. Jika kondisi salah, maka aturan dibuang. Penelusuran penyakit diterjemahkan secara sistematis ke dalam kaidah produksi dengan menggunakan aturan IF…THEN jika…maka dan perhitungan nilai CF. Setiap pertanyaan yang dijawab iya, sistem akan melakukan penelusuran ke setiap penyakit dan mencari aturan yang sesuai. Setelah aturan didapat, maka sistem akan menghitung nilai kombinasi CF jika terdapat lebih besar sama dengan 2 gejala yang sesuai dengan aturan. Tetapi untuk satu gejala yang dijawab, sistem tidak melakukan perhitungan kombinasi. Nilai CF dari gejala yang dijawab iya tersebut, langsung ditampilkan untuk setiap penyakit yang mempunyai gejala sama. Semakin banyak gejala yang dijawab iya, maka nilai CF semakin besar. Dan apabila nilai CF tersebut semakin besar, maka semakin besar pula kepastian dari hasil diagnosis. Universitas Sumatera Utara Untuk contoh kaidah penyakit, akan diterjemahkan sebagai berikut : Diantara 25 pertanyaan yang diajukan, dianggap pertanyaan yang dijawab iya yaitu: “Apakah terdapat angka kematian yang tinggi? “Apakah ayam Mati secara mendadak?” ” Maka sistem melakukan pencarian kestiap penyakit, dilihat dari tabel keputusan untuk gejala-gejala penyakit ayam tabel 3.1, dapat diketahui bahwa penyakit yang menyerang yaitu penyakit avian influenza dan newcastle disease 1. Setelah aturan ditelusuri, sistem melakukan perhitungan nilai CF untuk setiap penyakit tersebut. Sebagai contoh untuk melakukan perhitungan nilai CF : 1. Untuk penyakit avian influenza R1 : Angka Kematian yang tinggi CF = 0.5 R2 : Kematian mendadak CF = 0.4 CF R1,R2 = CFR1 + CF R2 – [CFR1 x CFR2] = 0.5 + 0.4 – [0.5 x 0.4] = 0.8 – 0.2 = 0.7 2. Untuk penyakit newcastle disease R1 : Angka Kematian yang tinggi CF = 0.3 Untuk penyakit avian influenza, sistem melakukan perhitungan kombinasi nilai CF karena terdapat 2 gejala yang terpenuhi, dan untuk newcastle disease sistem tidak melakukan perhitungan karena 1 gejala yang terpenuhi. Setelah penyakit berhasil didiagnosis, sistem akan menelusuri saran pencegahan yang harus ditampilkan sesuai dengan aturan pencegahan. Dalam hal ini penyakit yang berhasil didiagnosis yaitu Avian Influenza dan newcastle disease, maka sistem menampilkan keterangan dan saran pencegahan untuk penyakit tersebut sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi, hasil konsultasi seluruhnya yaitu : 1. Avian Influenza nilai CF 0.7 Universitas Sumatera Utara Avian Influenza AI atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk Drift, Shift, dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinase H dan Neuroamidase N, kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya. Ini merupakan virus yang paling berbahaya, karena bersifat zoonosis menyerang manusia. Avian Influenza dapat memberikan dampak kerugian ekonomik yang cukup tinggi dalam industri perunggasan. Cara Pencegahan : a. Melakukan Sanitasi dan desinfeksi Kandang ayam dikosongkan, kemudian kandang dibersihkan dari semua kotoran ayam yang ada, lalu kandang disemprot dengan air. Kemudian setelah bersih dan kering, baru kandang disemprot dengan desinfektan. b. Memberikan Multivitamin Untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada ayam c. Memberikan Vaksin VOLVAC - AI K Dipakai secara suntikan bawah kulit sub cutan d. Melaksanakan Bio Security secara ketat Membatasi lalu lintas orang, pekerja dan kendaraan keluar masuk peternakan. Para pekerja peternakan dan semua orang yang berada di lokasi peternakan harus dalam kondisi sehat. e. Dianjurkan Untuk dimusnahkan Dikarenakan dapat menular dengan sangat cepat dan menyebabkan kematian. Dan alasan tambahan untuk Flu Burung yaitu karena bersifat Zoonosis dapat menyerang Manusia. 2. Newcastle Disease nilai CF 0.3 Newcastle disease ND merupakan suatu penyakit pernapasan dan sistemik, yang bersifat akut dan mudah sekali menular, yang disebabkan oleh Universitas Sumatera Utara virus Avian Paramyxovirus dan menyerang berbagai jenis unggas, terutama ayam. Newcastle disease merupakan suatu penyakit yang bersifat kompleks oleh karena isolat dan strain virus yang berbeda dapat menimbulkan variasi yang besar dalam drajat keparahan dari penyakit. Newcastle disease dapat memberikan dampak kerugian ekonomik yang cukup tinggi dalam industri perunggasan. Cara pencegahan : a. Melakukan Sanitasi dan desinfeksi Kandang ayam dikosongkan, kemudian kandang dibersihkan dari semua kotoran ayam yang ada, lalu kandang disemprot dengan air. Kemudian setelah bersih dan kering, baru kandang disemprot dengan desinfektan. b. Memberikan Multivitamin Untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada ayam c. Memberikan Vaksin SOTASEC Pemakaiannya dengan cara di suntik, spray atau dengan cara lewat air minum

3.2.3 Perancangan Proses