Ibrahim 27 Iman dalam perspektif tafsir imam al-ghazali

mewujudkan ketenteraman dan kepercayaan dalam pergaulan hidup dan hubungan perorangan, hubungan jasmaniah dan hubungan rakyat dengan negara. Dalam hal menepati janji, Islam telah memegang peranan yang utama dan telah mencapai puncak ketinggiannya, baik terhadap kawan maupun lawannya. Sabar dalam penderitaan dan kesulitan serta ketika di medan jihad, nilainya adalah gemblengan untuk menyiapkan jiwa yang kuat agar tidak mudah dihanyutkan oleh suatu kesukaran atau kepahitan hidup, sehingga tidak akan lemah oleh penderitaan. Hal ini menandakan keberanian, kekuatan dan ketabahan menanti saat hilangnya kesukaran dan suasana gelap yang mengurung dan mewujudkan harapan penuh kepada Allah Swt. yang akan memberikan kemudahan setelah kesulitan, serta ikhlas kepada Allah dan yakin atas kekuasaan-Nya. Lalu ayat selanjutnya adalah :

B. Ibrahim 27

ﺓﺎﻴﺤﹾﻟﺍ ﻲﻓ ﺖﹺﺑﺎﱠﺜﻟﺍ ﹺﻝﻮﹶﻘﹾﻟﺎﹺﺑ ﺍﻮﻨﻣَﺁ ﻦﻳﺬﱠﻟﺍ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﺖﺒﹶﺜﻳ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﱡﻞﻀﻳﻭ ﺓﺮﺧَﺂﹾﻟﺍ ﻲﻓﻭ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ ُﺀﺎﺸﻳ ﺎﻣ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻞﻌﹾﻔﻳﻭ ﲔﻤﻟﺎﱠﻈﻟﺍ “Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki”. 24 Al-Ghaz}ali menterjemahkan ayat di atas dengan menggunakan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Hakim : “Bara ibn Azib : Kami telah keluar bersama Rasulullah Saw untuk pemakaman seorang laki-laki dari 24 Q.S. Ibrahim : 27 Anshor maka duduklah Rasulullah Saw dihadapan kuburnya sambil menundukan kepalanya lalu Rasulullah membacakan باﺬﻋ ﻦﻣ ﻚﺑذﻮﻋأ ﻲﻧا ﻢﮭﻠﻟا ﺮﺒﻘﻟا sampai tiga kali. Lalu Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya orang mu’min apabila sebelum berada di akhirat maka Allah akam mengutus malaikat-malaikatnya seakan-akan malaikatnya berwajah seperti sinar matahari, dan apabila ruhnya itu keluar dari tubuhnya maka para malaikat baik yang di langit maupun yang di bumi bersholawat atasnya maka pintu- pintu langitpun terbuka untuknya, untuk mempersilahkan masuk ke dalamnya, lalu malaikat bertanya siapa tuhanmu? Apa agamu? Siapa Nabimu, itulah pertanyaan atas seorang mayit yg meninggal, akan tetapi apabila mayit itu seorang mu’min maka Allah akan meneguhkan iman seorang mu’min baik itu di dunia maupun di akhirat. 25

a. al-Misbah

Kalimat Thayyibah yang baik serupa dengan pohon yang baik yang terhunjam akarnya ke bumi. Sebagaimana teguhnya akar pohon itu Allah juga meneguhkan hati orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh yakni kalimah thayyibah itu ke dalam hati mereka, sehingga mereka selalu konsisiten menghadapi segala ujian dan cobaan di dunia dan di akhirat. Dan sebaliknya, Allah menyesatkan orang-orang zalim karena mereka memilih pegangan yang bagaikan pohon yang buruk sehingga selalu terombang ambing tidak tahan menghadapi godaan dan cobaan dan Allah berbuat apa yang ia kehendaki. firmanNya : meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan 25 Muhammad Ar-Rihani, Tafsir al-imam al-Ghaz}ali, h. 191. yang teguh, dipahami oleh Ibn ‘Asyur dalam arti Allah mempermudah bagi mereka pemahaman ucapan-ucapan kebenaran yang bersumber dari allah sehingga hati mereka menjadi tenang, tidak disentuh oleh keraguan dan dengan demikian iman mereka pun menjadi mantap tidak goyah dan mereka melaksanakan tuntunan Allah dengan konsisiten. Salah satu hasil pemantapan itu adalah apa yang diinformasikan oleh Rasul Saw. Bahwa di dalam kubur apabila seorang muslim ditanya, dia akan bersyahadat bahwa tiada tuhan selain Allah Muhammad adalah Rasul Allah. Itulah makna firman Allah : “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di dunia dan di akhirat” HR. Buhari dan at-Tirmidzi melalui al-Bara’ Ibn ‘Azib. Thabathaba’i memahaminya dalam arti, orang-orang yang beriman apabila bertahan memantapkan iman mereka dan konsisiten, Allah akan memantapkan mereka atas dasar keimanan itu di dunia dan di akhirat. Tanpa pemantapan dari Allah, maka kemntapan yang bersumber dari diri manusia saja tidak akan bermanfaat dan mereka tidak akan mendapat sedikit faedah pun. 26

b. ath-Thabari

Abu Ja’far berkata : maksud firman Allah, “Allah meneguhkan orang- orang yang beriman.” adalah Allah merealisasikan amal dan iman mereka dengan ucapan yang benar. Maka maksud firman Allah “dengan hati uang teguh” adalah, dengan ucapan yang benar, yaitu kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Lalu “Allah akan 26 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-misbah, Jakarta: Lentera Hati. 2000 vol : 7, h. 54-55. menyesatkan orang-orang yang dzalim.” maksudnya adalah Allah tidak memberi taufiq pada orang munafik dan kafir dikehidupan dunia dan akhirat ketika ditanya di dalam kubur, taufik untuk mencapai iman kepada Allah dan RasulNya seperti yang dicapai orang mu’min. Lalu “Dan Allah memperbuat apa yang dia kehendaki.” Maksudnya dalah ditangan Allah jua hidayah dan penyesatan. Oleh karena itu wahai manusia, janganlah kalian mengingkari kekuasaanNya. Yang sesat di antara kalian tidak akan mendapat petunjuk, dan yang diberi petunjuk di antara kalian tidak akan tersesat. Di tanganNyalah kendali terhadap makhlukNya, dan di tanganNyalah hati mereka dibolak-balikkan. Dia memperbuat pada mereka apa yang dikehendakiNya. 27 Dan untuk ayat selanjutnya :

C. al-Baqarah 257