VII-4
1. Pengendapan
Air yang dipompakan dari sungai ditampung dalam bak pengendapan penampungan sementara. Pada bak ini lumpurpartikel padat yang berdiameter
besar akan mengendap sacara gravitasi. Diameter partikel padat dalam air berkisar antara 10 mikron hingga 10 milimeter Alearts,1987.
2. Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari bak pengendapan dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan larutan
alum, Al
2
SO
4 3
yang berfungsi sebagai koagulan dan soda abu Na
2
CO
3
berfungsi penetral pH.
Setelah pencampuran sambil dilakukan pengadukan maka akan terbentuk flok-flok yang akan mengendap ke dasar clarifier secara gravitasi dan air jernih
akan keluar melimpah dan selanjutnya masuk ke penyaringan pasir sand filter untuk disaring.
Pemakaian alum umumnya 5 - 50 ppm terhadap jumlah air yang akan diolah. Pemakaian Al
2
SO
4 3
dan Na
2
CO
3
masing-masing adalah 30 ppm dan 15 ppm dari jumlah air yang akan diolah. Foust, 1976
Reaksi koagulasi yang terjadi: Al
2
SO4
3
+ 3H
2
O + Na
2
CO
3
2AlOH
3
+ 3Na
2
SO
4
+ 3CO
2
Total air yang dipompakan dari sungai = 6016,98 kgjam Al
2
SO4
3
yang dibutuhkan = 50.10
-6
x 6016,98 = 0,3 kgjam Na
2
CO
3
yang dibutuhkan = 25.10
-6
x 6016,98 = 0,15 kgjam Campuran air dan koagulan dalam clarifier diaduk dengan kecepatan
pengadukan 150 rpm untuk menyempurnakan kelarutan koagulan dalam air. Endapan dalam clarifier akan diambil dari bagian dasarnya, dan air dari bagian
atas clarifier akan dialirkan ke sand filter.
3. Filtrasi
Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan penyaring pasir sand filter
. Sand filter ini berfungsi untuk menyaring kotoranflok yang masih
Universitas Sumatera Utara
VII-5 terkandung atau tertinggal di dalam air. Sand filter yang digunakan terdiri dari 3
lapisan, yaitu: • Lapisan I terdiri dari Antrasit, sehingga 15 in = 38,10 cm
• Lapisan II terdiri dari pasir hijau, setinggi 8 in = 20,32 cm • Lapisan III terdiri dari garnet, setinggi 5 in
= 12,70 cm Eckenfelder, 2000
Total tinggi lapisan = 15 + 8 + 5 = 28 in
= 2,33 ft Pada bagian bawah sand filter dilengkapi dengan strainer agar air
menembus celah-celah pasir secara merata. Daya saring sand filter akan berkurang sehingga diperlukan pencucian back wash secara berkala. Dari
penyaring ini, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan ke berbagai pemakaian air.
Untuk air umpan ketel, diperlukan lagi pengolahan air lanjut yaitu proses demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik dilakukan proses klorinasi yaitu
membubuhkan klor ke dalam air untuk membunuh kuman-kuman di dalam air agar syarat air minum dapat terpenuhi. Klor yang digunakan biasanya dalam
bentuk kaporit CaClO
2
. Kebutuhan air domestik
= 1764,382 kgjam Kaporit yang direncanakan mengandung klorin 70
Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air Kebutuhan kaporit =
6
10 2
7 ,
1764,382
−
⋅ ×
jam kg
= 0,005 kgjam
4. Demineralisasi