Pompa Penukar Anion PU9 Deaerator DA Pompa Boiler PU10 Boiler BO Tangki Pelarutan Kaporit TPU5 Pompa Kaporit PU11

VII-28 - Kecepatan Pengaduk = 2,5 rps - Daya Pengaduk = 20 1 hp - Bahan konstruksi = carbon steel

7.7.18 Pompa larutan NaOH PU8

Fungsi : Untuk memompakan larutan NaOH ke anion exchanger Tipe : dosing pump Spesifikasi : - Sistem : Digital electronic - Tegangan : 220 – 230 V - Jumlah pompa = 1 buah - Daya pompa = 20 1 hp

7.7.19 Penukar AnionAnion Exchanger AE

Fungsi : Untuk mengurangi kesadahan anion Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal. Spesifikasi : - Volume air yang diolah = 182,82 ft 3 jam - Jumlah = 1 unit - Volume tangki = 228,768 ft 3 - Tinggi tangki = 9,869 m - Tinggi ellipsoidal = 0,229 m

7.7.20 Pompa Penukar Anion PU9

Fungsi : Untuk memompakan air dari Penukar Cation Exchanger ke Penukar Anion Exchanger. Tipe : Pompa sentrifugal Spesifikasi : - Debit pompa = 0,051 ft 3 s - Jumlah pompa = 1 buah - Diameter pipa = 2 in - Schedule number = 40 Universitas Sumatera Utara VII-29 - Kecepatan alir = 2,19 fts - Total friksi = 5,39 ft.lb f lbm - Kerja poros = 17,39 ft.lb f lbm - Daya pompa = 0,12 hp - Bahan konstruksi = commercial steel pipe

7.7.21 Deaerator DA

Fungsi : Memanaskan air yang dipergunakan sebagai air umpan boiler dan menghilangkan gas CO 2 dan O 2 Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal. Spesifikasi : - Volume air masuk = 5,18 m 3 - Volume tangki = 6,91 m 3 jam - Diameter tangki = 1,8 m - Tinggi tangki = 2,7 m - Panas yang dibutuhkan = 309525,41 kkaljam - Kebutuhan steam = 643,31 kgjam

7.7.22 Pompa Boiler PU10

Fungsi : Untuk memompakan air dari deaerator ke boiler Tipe : Pompa sentrifugal Spesifikasi : - Debit pompa = 0,051 ft 3 s - Jumlah pompa = 1 buah - Diameter pipa = 2 in - Schedule number = 40 - Kecepatan alir = 2,19 fts - Total friksi = 5,39 ft.lb f lbm - Kerja poros = 17,39 ft.lb f lbm - Daya pompa = 0,12 hp - Bahan konstruksi = commercial steel pipe Universitas Sumatera Utara VII-30

7.7.23 Boiler BO

Fungsi : Untuk memanaskan air hingga menjadi steam Tipe : Ketel pipa api Spesifikasi : - Luas perpindahan panas = 2942,10 ft 2 - Jumlah tube = 65 buah - Daya boiler = 294,21 hp

7.7.24 Tangki Pelarutan Kaporit TPU5

Fungsi : Sebagai tempat penampungan kaporit untuk bahan domestik Tipe : Tangki silinder tegak Spesifikasi : - Kapasitas tangki = 0,0042 m 3 - Diameter tangki = 0,15 m - Tinggi tangki = 0,225 m - Tebal tangki = 4 1 in - Bahan konstruksi = carbon steel

7.7.25 Pompa Kaporit PU11

Fungsi : Untuk memompakan kaporit untuk kebutuhan air domestik Fungsi : Untuk memompakan larutan alum ke clarifier Tipe : dosing pump Spesifikasi : - Sistem : Digital electronic - Tegangan : 220 – 230 V - Jumlah pompa = 1 buah - Daya pompa = 20 1 hp Universitas Sumatera Utara VIII-1 BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK Tata letak peralatan dan lokasi dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan. 8.1 Pemilihan Lokasi Pabrik Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri pada saat ini dan pada masa yang akan datang karena berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik. Dengan analisa yang mendalam dan pertimbangan berbagai faktor yang menyangkut kemajuan perusahaan ini, antara lain sumber bahan baku dan tenaga kerja serta lingkungan dan masyarakat disekitar lokasi pabrik, maka ditetapkan lokasi pabrik pabrik pembuatan High Impact Polystyrene dengan proses bulk continous di daerah Merak, Banten. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan lokasi pabrik pembuatan minyak atsiri adalah sebagai berikut : 1. Faktor Primer 2. Faktor Sekunder Universitas Sumatera Utara a. Faktor Primer Faktor ini secara langsung mempengaruhi tujuan utama dari usaha pabrik yaitu meliputi produksi dan distribusi produk yang diatur menurut macam dan kualitanya. Yang termasuk dalam faktor utama adalah Bernasconi, 1995: 1. Letak Sumber Bahan Baku Idealnya sumber bahan baku tersedia dekat lokasi pabrik, hal ini lebih menjamin penyediaan bahan baku dan kontinuitasnya. Setidaknya dapat mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku, terutama untuk bahan baku yang berat. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai bahan baku adalah : - Lokasi sumber bahan baku - Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut dapat diandalkan pengadaannya. - Cara mendapatkan bahan baku tersebut dan cara transportasinya - Harga bahan baku serta biaya pengangkutan - Kemungkinan mendapatkan sumber bahan baku yang lain. 2. Pemasaran Pabrik yang letaknya dekat dengan daerah pemasaran dapat lebih cepat melayani konsumen , sedangkan biayanya juga lebih rendah terutama biaya pengankutan. 3. Fasilitas Transportasi dan Komunikasi Faktor transportasi perlu diperhatikan dalam merencanakan lokasi pendirian pabrik, yaitu transportasi bahan baku dan transportasi produk. Jarak lokasi pabrik dengan pasar harus dapat dijangkau. Dengan lancarnya transportasi dari lokasi pabrik dengan lokasi pemasaran produk maka produktifitas pabrik akan berjalan Universitas Sumatera Utara lancar. Begitu juga dengan komunikasi yang lancar akan meningkatkan produktifitas pabrik tersebut, oleh sebab itu lokasi pabrik yang akan dibangun harus memiliki jaringan telepon agar hubu ngan dari luar ke dalam pabrik dan dari dalam keluar dapat berjalan lancar. 4. Tenaga Kerja Tersedianya tenaga kerja menurut kualifikasi tertentu merupakan faktor penting pada penetapan lokasi pabrik, biasanya skilled labour tenaga kerja ahli dari daerah setempat tidak selalu tersedia. Bila didatangkan dari tempat lain dibutuhkan biaya transportasi atau penyediaan fasilitas sebagai penarik. Sedangkan tenaga kerja kasar, operator serta tenaga kerja menengah dapat dipenuhi dari penduduktenaga kerja yang bermukim di sekitar lokasi pabrik yang direncanakan. 5. Bahan Bakar Pabrik yang menggunakan tenaga listrik yang besar akan memilih lokasi yang dekat dengan sumber tenaga listrik. b. Faktor Sekunder 1. Tanah dan Gedung Harga tanah dan pembangunan gedung yang relatif murah merupakan daya tarik tersendiri tetapi perlu dikaitkan dengan rencana jangka panjang. Jika harga tanah mahal mungkin hanya dapat diperoleh luas tanah yang terbatas sehingga perlu dipikirkan untuk membuat bangunan bertingkat walaupun pembangaunan gedungnya lebih mahal. Universitas Sumatera Utara 2. Kemungkinan Perluasan Kemungkinan perluasan dapat dilakukan di sekitar lokasi pabrik, karena arealnya yang masih kosong dan tidak menggangu pemukiman yang ada di sekitar lokasi pabrik. 3. Fasilitas Pelayanan Fasilitas yang akan disediakan seperti bengkel, klinik, tempat ibadah, taman dan lain-lain. Bengkel diperlukan untuk servis alat, yang terdiri dari perbaikan alat, pembersihan alat serta penyediaan instrumen-instrumen kecil lainnya yang dibutuhkan oleh pabrik. 4. Fasilitas Finansial Perkembangan Perusahaan Suatu pabrik atau perusahaan dibantu oleh fasilitas finansial seperti adanya pasar modal, bursa, sumber modal, bank, koperasi simpan pinjam serta lembaga keuangan yang lain. Fasilitas tersebut akan lebih membantu atau lebih memberikan kemungkinan bagi suksesnya industri dalam usaha pengembangan. 5. Masyarakat Daerah Sikap dan tanggapan masyarakat daerah terhadap pembangunan industri tersebut perlu diperhatikan secara seksama karena hal ini ikut menentukan perkembangan industri. Masyarakat daerah dapat merupakan sumber tenaga kerja maupun tempat pemasaran produk. Tetapi keselamatan dan keamanan dalam masyarakat perlu dijaga dengan baik, misalnya bahan buangan pabrik yang berbahaya harus dicarikan pengamanan dan pembuangannya, walaupun bagi pabrik merupakan tambahan biaya, tetapi hal ini merupakan sumbangan kepada masyarakat. Universitas Sumatera Utara 6. Iklim di Daerah Lokasi Suatu pabrik ditinjau dari segi teknik ada kalanya membutuhkan kondisi operasi tertentu, misalnya kelembaban udara, suhu rata-rata sekitar pabrik, panas matahari dan variasi iklim kemungkinan berkaitan dengan kegiatan proses, penyimpanan bahan baku dan produk. Iklim juga dapat mempengaruhi gairah kerja, sebab keaktifan kerja para karyawan dapat meningkatkan hasil produksi walaupun pada saat ini ruang kerja dapat diatur dengan AC dan heater sehingga pengaruh keadaan di luar ruang dapat dihindari tapi semua pengaturan ini akan menambah beban biaya. 8.2 Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik adalah suatu cara penyusunan peralatan yang diperlukan dalam suatu pabrik agar diperoleh suatu hubungan yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan baku menjadi produk. Tujuan pokok penyusunan tata letak pabrik ini adalah untuk memperoleh daerah kerja yang paling efisien dengan tetap menjaga keamanan pabrik dan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Tata letak bangunan pabrik pembuatan HIP ini dapat dilihat pada Gambar 8.1. Dalam gambar terlihat bahwa bangunan pabrik untuk proses ditempatkan dalam suatu lokasi yang startegis sehingga mempermudah jalannya aliran proses. Sedangkan bengkel, kantor maupun pembangkit tenaga listrik dibangun secara terpisah diantara jalan-jalan dalam lokasi pabrik. Hal ini bertujuan untuk memberikan ketenangan bagi para staf dan karyawan yang bekerja di kantor dari gangguan polusi suara yang ditimbulkan alat-alat proses dan generator. Letak Universitas Sumatera Utara gudang bahan baku dan gudang bahan kimia dibuat berdekatan dengan ruang proses sehingga mempermudah pengangkutan bahan-bahan sewaktu digunakan. Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan, seperti : 1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi material handling. 2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan mesin peralatan yang rusak atau di-blow down. 3. Mengurangi ongkos produksi. 4. Meningkatkan keselamatan kerja. 5. Mengurangi kerja seminimum mungkin. 6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik. 8.3 Perincian Luas Tanah Untuk mendirikan pabrik pembuatan High Impact Polystyrene dengan proses bulk continous ini diperkirakan luas tanah yang digunakan beserta rencana pengembangannya adalah seluas 24.475 m 2 . Setelah memperhatikan ketentuan- ketentuan dan syarat-syarat di atas, maka dalam perencanaan ini, tata ruang pabrik yang secara garis besarnya dapat dilihat pada gambar gambar 8.1 dan luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam tabel 8.1 berikut ini : Tabel 8.1 Perincian Luas Tanah No Jenis Areal Luas m 2 1 Areal Proses 6000 Universitas Sumatera Utara No Jenis Areal Luas m 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Gudang Produk Unit Pengolahan Air Ruang Boiler Unit Pembangkit Listrik Gudang Bahan Baku Unit Pengolahan Limbah Ruang Kontrol Laboratorium Bengkel Gudang Peralatan Perkantoran Ruang Ibadah Poliklinik Areal Parkir Taman Area Perluasan Jalan + faktor kelonggaran Pos jaga Kantin Perumahan Karyawan Unit Pemadam Kebakaran 1200 2000 200 400 500 4000 300 300 400 150 900 100 100 300 200 1500 3000 75 150 2500 200 Total 24475 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara IX-1

BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

9.1 Pengertian Manajemen

Masalah organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam suatu perusahaan karena akan menentukan kelangsungan hidup dan keberhasilan suatu perusahaan. Manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau cara yang sistematis untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber dayaorganisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan organisasi merupakan suatu alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan tersebut.

9.2 Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha yang direncanakan untuk Pra perancangan pabrik pembuatan High Impact Polystyrene dengan proses Bulk Continous ini adalah Perseroan Terbatas PT. Perseroan Terbatas merupakan persekutuan untuk menjalankan perusahaan, dimana modal usaha yang diperlukan terbagi atas beberapa saham dalam mana setiap sekutu atau persero mengambil sebanyak satu atau lebih saham. Pemilihan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas tersebut dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : − Lebih mudah mendapatkan modal, yaitu dengan penjualan saham pada pihak swasta atau badan hukum dan kredit bank. Universitas Sumatera Utara