VII-28 - Kecepatan Pengaduk
= 2,5 rps - Daya Pengaduk
=
20 1
hp - Bahan konstruksi
= carbon steel
7.7.18 Pompa larutan NaOH PU8
Fungsi : Untuk memompakan larutan NaOH ke anion exchanger Tipe : dosing pump
Spesifikasi : - Sistem
: Digital electronic - Tegangan
: 220 – 230 V - Jumlah pompa
= 1 buah - Daya pompa
=
20 1
hp
7.7.19 Penukar AnionAnion Exchanger AE
Fungsi : Untuk mengurangi kesadahan anion Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal.
Spesifikasi : - Volume air yang diolah = 182,82 ft
3
jam - Jumlah
= 1 unit - Volume tangki
= 228,768 ft
3
- Tinggi tangki = 9,869 m
- Tinggi ellipsoidal = 0,229 m
7.7.20 Pompa Penukar Anion PU9
Fungsi : Untuk memompakan air dari Penukar Cation Exchanger ke Penukar Anion Exchanger.
Tipe : Pompa sentrifugal Spesifikasi :
- Debit pompa = 0,051 ft
3
s - Jumlah pompa
= 1 buah - Diameter pipa
= 2 in - Schedule number = 40
Universitas Sumatera Utara
VII-29 - Kecepatan alir
= 2,19 fts - Total friksi
= 5,39 ft.lb
f
lbm - Kerja poros
= 17,39 ft.lb
f
lbm - Daya pompa
= 0,12 hp - Bahan konstruksi = commercial steel pipe
7.7.21 Deaerator DA
Fungsi : Memanaskan air yang dipergunakan sebagai air umpan boiler dan menghilangkan gas CO
2
dan O
2
Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal. Spesifikasi :
- Volume air masuk = 5,18 m
3
- Volume tangki = 6,91 m
3
jam - Diameter tangki
= 1,8 m - Tinggi tangki
= 2,7 m - Panas yang dibutuhkan
= 309525,41 kkaljam - Kebutuhan steam
= 643,31 kgjam
7.7.22 Pompa Boiler PU10
Fungsi : Untuk memompakan air dari deaerator ke boiler Tipe : Pompa sentrifugal
Spesifikasi : - Debit pompa
= 0,051 ft
3
s - Jumlah pompa
= 1 buah - Diameter pipa
= 2 in - Schedule number = 40
- Kecepatan alir = 2,19 fts
- Total friksi = 5,39 ft.lb
f
lbm - Kerja poros
= 17,39 ft.lb
f
lbm - Daya pompa
= 0,12 hp - Bahan konstruksi = commercial steel pipe
Universitas Sumatera Utara
VII-30
7.7.23 Boiler BO
Fungsi : Untuk memanaskan air hingga menjadi steam Tipe : Ketel pipa api
Spesifikasi : - Luas perpindahan panas = 2942,10 ft
2
- Jumlah tube = 65 buah
- Daya boiler = 294,21 hp
7.7.24 Tangki Pelarutan Kaporit TPU5
Fungsi : Sebagai tempat penampungan kaporit untuk bahan domestik Tipe : Tangki silinder tegak
Spesifikasi : - Kapasitas tangki
= 0,0042 m
3
- Diameter tangki = 0,15 m
- Tinggi tangki = 0,225 m
- Tebal tangki =
4 1
in - Bahan konstruksi
= carbon steel
7.7.25 Pompa Kaporit PU11
Fungsi : Untuk memompakan kaporit untuk kebutuhan air domestik Fungsi : Untuk memompakan larutan alum ke clarifier
Tipe : dosing pump Spesifikasi :
- Sistem : Digital electronic
- Tegangan : 220 – 230 V
- Jumlah pompa = 1 buah
- Daya pompa =
20 1
hp
Universitas Sumatera Utara
VIII-1
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Tata letak peralatan dan lokasi dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan
pabrik yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan.
8.1 Pemilihan Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri pada saat ini dan pada masa yang akan
datang karena berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya
produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik. Dengan analisa yang mendalam dan
pertimbangan berbagai faktor yang menyangkut kemajuan perusahaan ini, antara lain sumber bahan baku dan tenaga kerja serta lingkungan dan masyarakat
disekitar lokasi pabrik, maka ditetapkan lokasi pabrik pabrik pembuatan High Impact Polystyrene
dengan proses bulk continous di daerah Merak, Banten. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan lokasi
pabrik pembuatan minyak atsiri adalah sebagai berikut : 1. Faktor Primer
2. Faktor Sekunder
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor Primer Faktor ini secara langsung mempengaruhi tujuan utama dari usaha pabrik
yaitu meliputi produksi dan distribusi produk yang diatur menurut macam dan kualitanya. Yang termasuk dalam faktor utama adalah Bernasconi, 1995:
1. Letak Sumber Bahan Baku Idealnya sumber bahan baku tersedia dekat lokasi pabrik, hal ini lebih
menjamin penyediaan bahan baku dan kontinuitasnya. Setidaknya dapat mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku, terutama untuk bahan baku
yang berat. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai bahan baku adalah : - Lokasi sumber bahan baku
- Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut dapat diandalkan pengadaannya.
- Cara mendapatkan bahan baku tersebut dan cara transportasinya - Harga bahan baku serta biaya pengangkutan
- Kemungkinan mendapatkan sumber bahan baku yang lain. 2. Pemasaran
Pabrik yang letaknya dekat dengan daerah pemasaran dapat lebih cepat melayani konsumen , sedangkan biayanya juga lebih rendah terutama biaya
pengankutan. 3. Fasilitas Transportasi dan Komunikasi
Faktor transportasi perlu diperhatikan dalam merencanakan lokasi pendirian pabrik, yaitu transportasi bahan baku dan transportasi produk. Jarak lokasi pabrik
dengan pasar harus dapat dijangkau. Dengan lancarnya transportasi dari lokasi pabrik dengan lokasi pemasaran produk maka produktifitas pabrik akan berjalan
Universitas Sumatera Utara
lancar. Begitu juga dengan komunikasi yang lancar akan meningkatkan produktifitas pabrik tersebut, oleh sebab itu lokasi pabrik yang akan dibangun
harus memiliki jaringan telepon agar hubu ngan dari luar ke dalam pabrik dan dari dalam keluar dapat berjalan lancar.
4. Tenaga Kerja Tersedianya tenaga kerja menurut kualifikasi tertentu merupakan faktor
penting pada penetapan lokasi pabrik, biasanya skilled labour tenaga kerja ahli dari daerah setempat tidak selalu tersedia. Bila didatangkan dari tempat lain
dibutuhkan biaya transportasi atau penyediaan fasilitas sebagai penarik. Sedangkan tenaga kerja kasar, operator serta tenaga kerja menengah dapat
dipenuhi dari penduduktenaga kerja yang bermukim di sekitar lokasi pabrik yang direncanakan.
5. Bahan Bakar Pabrik yang menggunakan tenaga listrik yang besar akan memilih lokasi
yang dekat dengan sumber tenaga listrik.
b. Faktor Sekunder 1. Tanah dan Gedung
Harga tanah dan pembangunan gedung yang relatif murah merupakan daya tarik tersendiri tetapi perlu dikaitkan dengan rencana jangka panjang. Jika harga
tanah mahal mungkin hanya dapat diperoleh luas tanah yang terbatas sehingga perlu dipikirkan untuk membuat bangunan bertingkat walaupun pembangaunan
gedungnya lebih mahal.
Universitas Sumatera Utara
2. Kemungkinan Perluasan Kemungkinan perluasan dapat dilakukan di sekitar lokasi pabrik, karena
arealnya yang masih kosong dan tidak menggangu pemukiman yang ada di sekitar lokasi pabrik.
3. Fasilitas Pelayanan Fasilitas yang akan disediakan seperti bengkel, klinik, tempat ibadah, taman
dan lain-lain. Bengkel diperlukan untuk servis alat, yang terdiri dari perbaikan alat, pembersihan alat serta penyediaan instrumen-instrumen kecil lainnya yang
dibutuhkan oleh pabrik. 4. Fasilitas Finansial Perkembangan Perusahaan
Suatu pabrik atau perusahaan dibantu oleh fasilitas finansial seperti adanya pasar modal, bursa, sumber modal, bank, koperasi simpan pinjam serta lembaga
keuangan yang lain. Fasilitas tersebut akan lebih membantu atau lebih memberikan kemungkinan bagi suksesnya industri dalam usaha pengembangan.
5. Masyarakat Daerah Sikap dan tanggapan masyarakat daerah terhadap pembangunan industri
tersebut perlu diperhatikan secara seksama karena hal ini ikut menentukan perkembangan industri. Masyarakat daerah dapat merupakan sumber tenaga kerja
maupun tempat pemasaran produk. Tetapi keselamatan dan keamanan dalam masyarakat perlu dijaga dengan baik, misalnya bahan buangan pabrik yang
berbahaya harus dicarikan pengamanan dan pembuangannya, walaupun bagi pabrik merupakan tambahan biaya, tetapi hal ini merupakan sumbangan kepada
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
6. Iklim di Daerah Lokasi Suatu pabrik ditinjau dari segi teknik ada kalanya membutuhkan kondisi
operasi tertentu, misalnya kelembaban udara, suhu rata-rata sekitar pabrik, panas matahari dan variasi iklim kemungkinan berkaitan dengan kegiatan proses,
penyimpanan bahan baku dan produk. Iklim juga dapat mempengaruhi gairah kerja, sebab keaktifan kerja para karyawan dapat meningkatkan hasil produksi
walaupun pada saat ini ruang kerja dapat diatur dengan AC dan heater sehingga pengaruh keadaan di luar ruang dapat dihindari tapi semua pengaturan ini akan
menambah beban biaya.
8.2 Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik adalah suatu cara penyusunan peralatan yang diperlukan
dalam suatu pabrik agar diperoleh suatu hubungan yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan baku menjadi produk. Tujuan
pokok penyusunan tata letak pabrik ini adalah untuk memperoleh daerah kerja yang paling efisien dengan tetap menjaga keamanan pabrik dan karyawan dalam
melaksanakan tugasnya. Tata letak bangunan pabrik pembuatan HIP ini dapat dilihat pada Gambar
8.1. Dalam gambar terlihat bahwa bangunan pabrik untuk proses ditempatkan dalam suatu lokasi yang startegis sehingga mempermudah jalannya aliran proses.
Sedangkan bengkel, kantor maupun pembangkit tenaga listrik dibangun secara terpisah diantara jalan-jalan dalam lokasi pabrik. Hal ini bertujuan untuk
memberikan ketenangan bagi para staf dan karyawan yang bekerja di kantor dari gangguan polusi suara yang ditimbulkan alat-alat proses dan generator. Letak
Universitas Sumatera Utara
gudang bahan baku dan gudang bahan kimia dibuat berdekatan dengan ruang proses sehingga mempermudah pengangkutan bahan-bahan sewaktu digunakan.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan, seperti :
1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi material handling.
2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan mesin peralatan yang rusak atau di-blow down.
3. Mengurangi ongkos produksi. 4. Meningkatkan keselamatan kerja.
5. Mengurangi kerja seminimum mungkin. 6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.
8.3 Perincian Luas Tanah Untuk mendirikan pabrik pembuatan High Impact Polystyrene dengan
proses bulk continous ini diperkirakan luas tanah yang digunakan beserta rencana pengembangannya adalah seluas 24.475 m
2
. Setelah memperhatikan ketentuan- ketentuan dan syarat-syarat di atas, maka dalam perencanaan ini, tata ruang pabrik
yang secara garis besarnya dapat dilihat pada gambar gambar 8.1 dan luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam tabel 8.1
berikut ini : Tabel 8.1 Perincian Luas Tanah
No Jenis Areal
Luas m
2
1 Areal Proses
6000
Universitas Sumatera Utara
No Jenis Areal
Luas m
2
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 Gudang Produk
Unit Pengolahan Air Ruang Boiler
Unit Pembangkit Listrik Gudang Bahan Baku
Unit Pengolahan Limbah Ruang Kontrol
Laboratorium Bengkel
Gudang Peralatan Perkantoran
Ruang Ibadah Poliklinik
Areal Parkir Taman
Area Perluasan Jalan + faktor kelonggaran
Pos jaga Kantin
Perumahan Karyawan Unit Pemadam Kebakaran
1200 2000
200 400
500 4000
300 300
400 150
900 100
100 300
200 1500
3000 75
150 2500
200 Total
24475
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
IX-1
BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
9.1 Pengertian Manajemen
Masalah organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam suatu perusahaan karena akan menentukan
kelangsungan hidup dan keberhasilan suatu perusahaan. Manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau cara yang
sistematis untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber dayaorganisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan organisasi merupakan suatu alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan tersebut.
9.2 Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan usaha yang direncanakan untuk Pra perancangan pabrik pembuatan High Impact Polystyrene dengan proses Bulk Continous ini adalah
Perseroan Terbatas PT. Perseroan Terbatas merupakan persekutuan untuk menjalankan perusahaan, dimana modal usaha yang diperlukan terbagi atas
beberapa saham dalam mana setiap sekutu atau persero mengambil sebanyak satu atau lebih saham. Pemilihan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas tersebut
dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : − Lebih mudah mendapatkan modal, yaitu dengan penjualan saham pada pihak
swasta atau badan hukum dan kredit bank.
Universitas Sumatera Utara