BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Polimer dapat didefenisikan sebagai molekul raksasa atau makromolekul yang tersusun dari perulangan unit-unit kimia yang kecil dan sederhana. Unit-unit
yang berulang tersebut disebut monomer. Panjang dari rantai polimer ditentukan oleh jumlah dari unit yang berulang pada rantai tersebut yang disebut derajat
polimerisasi. Derajat polimerisasi inilah yang menentukan besarnya Berat Molekul BM dari sebuah polimer. Polimer mempunyai BM antara 10.000
sampai dengan 1 juta grammol. Polistirena adalah polimer thermoplastik yang berwujud kristal yang
mempunyai banyak kelebihan. Polistirena berwujud kristal yang bening, transparan, tidak beracun, memiliki permukaan yang halus dan menghasilkan
warna yang tidak terbatas. Selain sifat fisis diatas, polistirena juga mempunyai sifat mekanik, elektris dan sifat optik yang baik. Namun, polistirena ini
mempunyai beberapa kelemahan, yaitu rapuh dan melunak di bawah suhu 100
o
C. Karena itu, untuk menutupi kelemahan ini, diproduksi High Impact Poliystyrene
HIP yang mempunyai daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan polistirena kristal.
Kegunaan dari HIP ini cukup luas, antara lain untuk isolasi atau bahan pelapis pada kawatkabel, peralatan rumah tangga dari plastik, botol, perabotan
rumah tangga, mainan anak-anak, bagian dari refrigerasi, radio, televisi, AC, bahan pembuat container, tempat baterai dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Dari kegunaan tersebut, dapat dilihat bahwa HIP merupakan produk yang penting. Tetapi saat ini kebutuhan akan HIP belum dapat terpenuhi secara
keseluruhan oleh produksi dalam negeri, sehingga untuk mencukupi kebutuhan tersebut Indonesia harus mengimpor dari negara lain. Dengan mempertimbangkan
data diatas, terutama besarnya peluang ekspor HIP ke luar negeri, maka pendirian pabrik High Impat Polystyrene HIP di Indonesia sangat tepat. Berikut data
impor HIP di Indonesia :
Sumber : BPS Sumut tahun 2002 – 2006
1.2. Perumusan Masalah
Proses pembuatan High Impact Polystyrene dilakukan dengan proses bulk continous
dimana pada proses ini menggunakan reaktor tangki berpengaduk CSTR yang diperkirakan produk yang dihasilkan lebih seragam, kemurniannya
lebih tinggi dan pengontrolan suhu lebih mudah.
1.3. Tujuan Pra Rancangan