UKGS, kemungkinan karena terdapat keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengetahuan tentang pentingnya melakukan pencegahan dan perawatan gigi dan
mulut.
12
Berdasarkan data laporan kegiatan kepaniteraan klinik mahasiswa FKG USU di beberapa Puskesmas di kota Medan, Puskesmas Polonia merupakan salah satu
Puskesmas yang telah melaksanakan program UKGS. Laporan data dasar Usaha Kesehatan Sekolah puskesmas Polonia tahun 20082009 menunjukkan cakupan
sekolah dasar yang diberikan pelayanan program UKGS berjumlah 20 SD.
13
Oleh karena itu, ingin diketahui bagaimana status kesehatan gigi dan mulut murid SD yang
telah mendapat pelayanan UKGS di wilayah kerja Puskesmas Polonia Medan. Penelitian dilakukan pada Puskesmas Polonia oleh karena Puskesmas Polonia
tersebut merupakan salah satu Puskesmas yang telah menyelenggarakan upaya pelayanan UKGS pada sekolah dan merupakan Puskesmas yang mudah untuk
dijangkau baik dari segi waktu, materi, dan mobilitas.
1.2 Permasalahan
Bagaimana status kesehatan gigi dan mulut murid SDN dan bagaimana pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, cakupan pelayanan UKGS di
wilayah kerja Puskesmas Polonia Medan tahun 2009?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui status kesehatan gigi dan mulut karies, dan OHIS murid SDN.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengetahui pelaksanaan kegiatan UKGS di wilayah kerja Puskesmas Polonia Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini akan dapat memberikan masukan bagi tenaga kesehatan gigi untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan program UKGS.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu kegiatan Puskesmas adalah UKGS. UKGS di lingkungan tingkat pendidikan dasar mempunyai sasaran semua anak sekolah tingkat pendidikan dasar
yaitu dari usia 6 sampai 14 tahun, sasaran UKGS dapat diperluas sampai dengan usia 18 tahun.
11
Sasaran UKGS dalam wilayah kerja Puskesmas yaitu 100 SD melaksanakan pendidikanpenyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan
kurikulum Diknas, minimal 80 SDMI Madrasah Ibtidaiyah melaksanakan sikat gigi masal, minimal 50 SDMI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas
permintaan, dan minimal 30 SDMI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan.
9
Pada anak-anak sekolah dasar yang tidak memiliki program UKGS kemungkinan terjadinya penyakit gigi akan lebih besar apabila dibandingkan dengan
anak-anak sekolah yang memiliki program UKGS. Hal ini disebabkan terdapat keterbatasan pengetahuan tentang pentingnya melakukan pencegahan dan perawatan
gigi.
9
Di Jakarta, sebanyak 90 anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80 menderita penyakit gingivitis.
4
Penelitian yang dilakukan oleh Magdarina pada 20 SD di kabupaten Bekasi Provinsi Jabar, terlihat bahwa prevalensi karies gigi tinggi yaitu
97,5 dan pengalaman karies DMFT mendekati 2,8. Oleh karena itu, sangat
diperlukan pencegahan dan perawatan gigi sejak dini untuk menghindari proses
Universitas Sumatera Utara
kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Anak juga harus diajak atau diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat
bermanfaat dalam membiasakan pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi rasa takut anak kepada dokter gigi.
14
2.1 Usaha Kegiatan Gigi Sekolah UKGS 2.1.1 Pengertian