Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah survei deskriptif.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah murid kelas V dan VI di 2 SD binaan Puskesmas Polonia yaitu SDN 060880 dan SDN 060890. Penelitian dilakukan di SDN 060880 dan SDN 060890 karena adanya kerja sama dari pihak sekolah kedua SD dalam kelangsungan penelitian ini. WHO merekomendasikan untuk memeriksa anak umur 12 tahun yaitu anak kelas V dan VI SD karena anak akan meninggalkan bangku Sekolah Dasar. Pada SDN 060880, jumlah kelas V mempunyai 2 kelas yaitu kelas VA dan VB dan kelas VI mempunyai 1 kelas, jumlah murid kelas V dan VI adalah 78 orang, seluruh murid kelas V dan VI dijadikan sampel. Dan pada SDN 060890, jumlah kelas V mempunyai 1 kelas dan kelas VI mempunyai 2 kelas yaitu kelas VIA dan VIB, jumlah murid kelas V dan VI adalah 107 orang, seluruh murid kelas V dan VI dijadikan sampel. Jumlah sampel seluruhnya yaitu 185 orang. Pada Puskesmas Polonia, responden adalah dokter gigi dan pada SDN 060880 dan SDN 060890 responden adalah Kepala Sekolah.

3.3 Variabel Penelitian

a. Status Kesehatan gigi dan mulut : karies gigi dan OHI-S Universitas Sumatera Utara b. Kegiatan UKGS 7.4 Definisi Operasional 1. Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi dan pendukung gigi yang berbentuk : Decay adalah karies yang belum mengenai pulpa. Kerusakan gigi ditandai dengan adanya lubang pada gigi yang dapat dideteksi dengan sonde, yaitu : a. Pit dan fisur berwarna kehitaman dan ujung sonde terasa menyangkut. b. Jaringan permukaan gigi terasa lunak dan ujung sonde terasa masuk ke dalam. Missing adalah gigi yang sudah dicabut karena karies. Filling adalah gigi karies yang sudah ditambal. P Involvement pup : karies gigi yang telah menyebar ke pulpa, di mana kamar pulpa terbuka dan kelihatan atau apabila struktur korona gigi telah hancur akibat proses karies dan hanya sisa fragmen akar yang tinggal. U traumatic ulseration : karies gigi dengan tepi permukaan gigi yang mengalami karies dengan kerusakan pada pulpa atau akar gigi sehingga mengakibatkan traumatik ulser pada jaringan lunak seperti mukosa bukal dan lidah. F fistula : karies gigi dengan adanya saluran pus yang berhubungan dengan keterlibatan pulpa pada gigi yang mengalami karies. A abscess : karies gigi disertai pembengkakan yang mengandung pus pada gigi yang mengalami karies. Universitas Sumatera Utara 2. Oral higiene adalah kebersihan gigi dan mulut anak yang diukur dari skor indeks debris dan indeks kalkulus. Indeks oral higiene yang digunakan adalah menurut Green dan Vermillion, yaitu indeks Oral Hygiene Simplified OHI-S yang merupakan penjumlahan dari indeks debris dan indeks kalkulus. 3. Kegiatan UKGS di Puskesmas meliputi jenis program UKGS, jumlah sekolah dasar yang telah memperoleh pelayanan UKGS, jumlah sekolah dasar yang telah memperoleh pelayanan UKGS Tahap I, II dan III, dan pelayanan medik gigi dasar yang diberikan kepada siswa yang membutuhkan perawatan. Kegiatan UKGS di sekolah berupa frekuensi penyuluhan pertahun, sasaran penyuluhan, frekuensi sikat gigi masal pertahun, sasaran sikat gigi masal, frekuensi kumur-kumur fluor pertahun, sasaran kumur-kumur fluor, pelayanan medik gigi dasar serta rujukan bagi siswa yang membutuhkan perawatan. 3.5 Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data kegiatan UKGS dilakukan di Puskesmas yang diperoleh dengan mewawancarai dokter gigi dan di sekolah dengan mewawancarai kepala sekolah. Data status kesehatan gigi dan mulut diperoleh dengan memeriksa rongga mulut semua sampel. Pemeriksaan karies gigi dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar dan sonde tajam setengah lingkaran dengan penerangan sinar matahari. Pemeriksaan dilakukan pada setiap gigi. Untuk gigi posterior, yang merupakan daerah penting adalah permukaan oklusal yang disebut dengan daerah fisur, serta permukaan bukal yang disebut daerah pit. Untuk gigi anterior, yang merupakan daerah penting adalah Universitas Sumatera Utara daerah singulum. Untuk mengetahui adanya karies di daerah proksimal dengan melihat adanya warna hitam, kemudian dipastikan dengan sonde. Untuk mengetahui karies yang telah mengenai pulpa, adanya ulser traumatik, fistel dan abses pada gigi yang mengalami karies dapat diperiksa secara visual atau dengan memakai kaca mulut. Pemeriksaan oral higiene dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde yang terbentuk setengah lingkaran serta menggunakan disclosing solution. Untuk mengukur indeks debris, sonde ditempatkan pada insisal gigi kemudian digerakkan ke arah mesial dan distal, selanjutnya bergerak ke arah gingiva setiap 13 permukaan gigi dan skor diberikan sesuai kriteria. Pengukuran indeks kalkulus dilakukan dengan menempatkan ujung sonde pada daerah subgingival terlebih dahulu, kemudian digerakkan dari mesial ke distal dan naik ke arah insisal dan diberi skor sesuai kriteria. Indeks oral higiene yang digunakan menurut Green dan Vermillion, yaitu indeks Oral Hygiene Simplified OHI-S yang terdiri atas indeks debris dan indeks kalkulus. Pemeriksaan dilakukan oleh tim yang terdiri atas pemeriksa dan pencatat. Dua hari sebelum penelitian dilakukan kalibrasi untuk menyamakan persepsi agar hasil yang diperoleh lebih baik. Hasil pemeriksaan karies, debris, dan kalkulus dicatat pada formulir yang tersedia. 3.6 Pengolahan Data Semua lembar kuesioner diedit dan diperiksa kembali apakah semua isian telah dijawab. Selanjutnya semua data yang diperoleh dipindahkan ke kartu kode menurut Universitas Sumatera Utara tujuan penelitian.

3.7 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

29 338 136

Perilaku kebersihan gigi dan perbedaan status oral higiene murid kelas V SD di daerah rural Kecamatan Pantai Cermin dan daerah urban Kecamatan Medan Barat.

3 71 67

Pembentukan Model Jaringan Kerja Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 17 1

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid

0 75 1

Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009

7 92 144

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid SMU Di Kabupaten Langkat Tahun 2004

4 82 135

GAMBARAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA STATUS KEBERSIHAN GIGI DNA MULUT SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGANYAR TURI SLEMAN PADA PELAKSANAAN PROGRAM UKGS

0 4 61

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH ( UKGS) Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 2 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI PUSKESMAS Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 1 14

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

0 0 19