Perendaman Cakram kosong dalam Bahan coba Persiapan Suspensi Bakteri Peletakan Cakram yang Telah Direndam Bahan Coba pada Media Hasil Penelitian

4.7.4 Uji Efektifitas Antibakteri

Biakan uji bakteri yang digunakan pada penelitian

S.mutans

pada media TYC yang diambil dari Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Urutan pengujian antibakteri Streptococcus mutans adalah sebagai berikut :

a. Perendaman Cakram kosong dalam Bahan coba

Cakram kosong diambil dengan pinset dan diletakkan pada piring petri steril yang sudah berisi bahan coba sesuai kelompok perlakuan. Setelah itu, dibiarkan selama selama 60 menit. Gambar 12. Perendaman cakram pada bahan coba

b. Persiapan Suspensi Bakteri

Sebanyak 1-2 ose dari biakan murni bakteri uji yang telah dikultur, disuspensikan dengan menggunakan NaCl 0,85 sampai diperoleh kekeruhan yang sama dengan standard MC.Farland 1x10 8 CFUml. Setelah itu sebanyak 130 ml MHA dibagi ke dalam 13 tabung reaksi dengan masing-masing tabung reaksi berisi 10 ml media MHA , kemudian 13 tabung reaksi yang berisi media MHA dituang ke dalam 13 petri yang telah disediakan, dibiarkan sampai memadat, kemudian tiap cawan petri dibagi menjadi 2 area dan 3 area. Suspensi bakteri diambil dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan cotton bud steril lalu diusapkan di seluruh permukaan media secara merata dan dieramkan dalam inkubator selama 15 menit. Gambar 13. Pengusapan bakteri pada media MHA

c. Peletakan Cakram yang Telah Direndam Bahan Coba pada Media

MHA Cakram yang berisi bahan coba diletakkan pada pertri yang telah terdapat bakteri. Setelah itu cawan petri diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam. Setelah 24 jam dilihat banyak

S.mutans

yang tumbuh dengan mengukur zona bening yang dilihat dengan menggunakan kaliper. Gambar 14. Peletakan cakram pada media MHA

4.7.5 Cara pengukuran Zona Hambat

Universitas Sumatera Utara Zona hambat yang terbentuk diukur sebanyak dua kali yaitu pengukuran berdasarkan garis tengah diagonal dan hasilnya dirata-ratakan. Alat pengukuran zona hamabat adalah Kaliper. Supaya terbukti validitasnya, pengukuran dilakukan tiga kali. D1 diameter zona hambat = = zona hambat D2 diameter zona hambat

4.8 Analisis data

Data dari setiap perlakuan dianalisis secara statistik dengan tingkat kemaknaan α= 0,05, dengan memakai uji statistik : 1. Uji One Way Anova , untuk melihat perbedaan efek antibakteri pada semua kelompok perlakuan 2. Uji komparasi ganda Least Significant Difference LSD, untuk melihat perbedaan efek antibakteri antar kelompok. Zona Hambat = D1+D2 2 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

Setelah peletakan cakram yang berisi pasta gigi bahan coba dan pasta gigi placebo kontrol negatif pada media MHA yang telah diinokulasi suspensi

S.mutans

, kemudian diinkubasi dan dilakukan pengamatan untuk melihat zona hambat yang terbentuk 24 jam kemudian. Masing-masing bahan coba dilakukan tiga kali pengulangan. Pengamatan dilakukan terhadap seluruh pengulangan dari bahan coba pada waktu yang bersamaan.

5.1 Hasil Penelitian

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap penelitian ini, ditemukan zona hambat di sekitar cakram yang berisi bahan coba dan kontrol. Zona hambat ini merupakan zona dimana koloni

S.mutans

dihambat pertumbuhannya oleh bahan-bahan coba. Gambar 12. Hasil uji sensitivitas pasta gigi yang mengandung ekstrak daun sirih pada konsentrasi 100, 10, 1, 0,1 dan 0,01 terhadap

S.mutans

setelah 24 jam 10 1 100 10 1 0,1 100 100 0,01 0,01 0,1 0,01 10 0,1 1 Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Hasil uji sensitivitas pasta gigi yang mengandung fluor pada konsentrasi 100, 10, 1, 0,1 ,0,01 dan pasta gigi placebo terhadap Streptococcus mutans setelah 24 jam

5.2 Analisis Hasil Penelitian