Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel

21

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian adalah suatu usulan untuk memecahkan masalah, sehingga akan diperoleh data yang valid sesuai dengan tujuan penelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rancangan penelitian merupakan suatu rencana kegiatan yang dibuat oleh peneliti untuk memecahkan masalah, sehingga dapat diperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian, Arikunto 2006:12. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat untuk tujuan deskriptif, membantu dan membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan juga dalam pelaksanaan evaluasi, Umar 2005:88. Penelitian ini diorientasikan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan persepsi konsumen ritel tradisional dengan ritel modern di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok suatu riset khusus, Santoso 2005:79. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah berbelanja diritel tradisional dan ritel modern di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi pada periode 1 April 2013 sampai dengan 20 Mei 2013. 3.2.2 Sampel Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci, Santoso 2005:80. Sampling yang digunakan didalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non probability sampling, dimana populasi tidak mempunyai kesempatan untuk dijadikan 22 sample lagi. Metode pengambilan sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu dimana pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan didalam sampel dilakukan dengan segaja, dengan catatan bahwa sample tersebut representative atau mewakili populasi Arikunto, 2006:84. Metode purposive sampling diambil dan dilakukan dalam penelitian ini karena beberapa pertimbangan seperti keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Syarat-syarat yang harus dipenuhi responden didalam penelitian ini, yang menggunakan metode purposive sampling adalah : a. Usia responden dalam penelitian ini adalah ≥ 17 tahun, dimana pada usia ini diasumsikan responden telah mampu dan mengerti serta dapat menanggapi masing-masing pertanyaan dalam kuesioner penelitian dengan baik. b. Responden pernah berbelanja minimal 2 kali di ritel tradisional dan 2 kali ritel modern dengan alasan para konsumen yang pernah berbelanja di ritel tradisional maupun ritel modern mampu menginterpretasikan keadaan ritel dengan tepat sehingga mampu memahami terhadap maksud dari kuesioner yang diberikan. Pengambilan jumlah sampel penelitian minimal yaitu dengan mengalikan variabel dengan angka 5 sampai dengan 10 Supranto, 2005:46. Mengacu pada jumlah sampel minimal yang harus diambil, maka variabel yang ada adalah sebanyak 7 dikalikan dengan angka 10, yaitu sebanyak 70 responden. Jumlah sampel untuk konsumen ritel tradisional adalah 70 responden dan jumlah sampel untuk konsumen ritel modern adalah 70 responden. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 140 responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM BERBELANJA DARI RITEL TRADISIOANAL KE RITEL MODERN DI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

0 9 17

ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM BERBELANJA DARI RITEL TRADISIONAL KE RITEL MODERN (MINIMARKET) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 8 16

ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM BERBELANJA DARI RITEL TRADISIONAL KE RITEL MODERN (MINIMARKET) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 8 16

ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM BERBELANJA DARI RITEL TRADISIONAL KE RITEL MODERN (MINIMARKET) DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

0 6 16

Dampak pasar ritel modern terhadap pasar dan pedagang ritel tradisional di Kota Tangerang Selatan dan upaya penanggulangannya

3 21 98

PERBANDINGAN PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KARAKTERISTIK MANAJEMEN TOKO RITEL TRADISIONAL DAN RITEL MODERN (Studi Kasus di Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung)

1 26 77

ANALISIS DAMPAK KEBERADAAN RITEL MODERN TERHADAP KEUNTUNGAN USAHA RITEL TRADISIONAL DI DAERAH Analisis Dampak Keberadaan Ritel Modern Terhadap Keuntungan Usaha Ritel Tradisional Di Daerah Gemolong Kecamatan Gemolong.

0 3 13

ANALISIS DAMPAK KEBERADAAN RITEL MODERN TERHADAP KEUNTUNGAN USAHA RITEL TRADISIONAL DI DAERAH Analisis Dampak Keberadaan Ritel Modern Terhadap Keuntungan Usaha Ritel Tradisional Di Daerah Gemolong Kecamatan Gemolong.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Dampak Keberadaan Ritel Modern Terhadap Keuntungan Usaha Ritel Tradisional Di Daerah Gemolong Kecamatan Gemolong.

0 2 6

DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEBERADAAN RITEL MODERN BERJARINGAN TERHADAP PEDAGANG RITEL TRADISIONAL DI DESA SRUWEN KECAMATAN TENGARAN

0 0 125