Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

125

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis SWOT Penerapan K3 PT. Kutai Timber Indonesia maka kesimpulan yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai berikut: a. PT. Kutai Timber Indonesia telah menerapkan dan mendapat sertifikat OHSAS 18001:2007 sejak tahun 2013 sampai saat ini dari Sucofindo yang merupakan anggota ALSI Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia. Dalam memastikan Sistem Manajemen K3 berjalan dengan baik, pada bulan Januari tahun 2008 dibentuklah P2K3 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai penanggung jawab dari pelaksanaan operasional dan pengendalian keseluruhan Sistem Manajemen K3 yang ada di perusahaan. b. Komponen internal yang menjadi kekuatan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja PT. Kutai Timber Indonesia adalah kebijakan, sumber daya manusia yang meliputi ketersediaan sumber daya manusia K3 dan management representatif, fasilitas P3K yang meliputi alat evakuasi dan alat transportasi serta APD, budaya keselamatan yang meliputi pendekatan K3 dan program 5R, promosi K3, perencanaan, penerapan, pemeriksaan, serta tinjauan manajemen. Sedangkan komponen internal yang menjadi kelemahan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja PT. Kutai Timber Indonesia adalah sumber daya manusia yang meliputi Ahli K3, fasilitas P3K yang meliputi ketersediaan fasilitas P3K, ruang P3K serta Kotak dan Isi P3K dan standar jumlah kecelakaan kerja. c. Komponen eksternal yang menjadi peluang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja PT. Kutai Timber Indonesia adalah tenaga kerja, ekonomi dan teknologi. Sedangkan komponen eksternal yang menjadi ancaman penerapan keselamatan dan kesehatan kerja PT. Kutai Timber Indonesia adalah bencana dan kebijakan pemerintah. d. Perhitungan nilai pembobotan komponen IFAS dan EFAS yakni penilaian untuk komponen internal sebesar 1,2538 dengan nilai posistif, sedangkan penilaian untuk komponen eksternal sebesar 0,4290 dengan nilai positif. e. Penentuan posisi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja PT. Kutai Timber Indonesia berdasarkan diagram analisis SWOT terletak pada kuadran I yakni strategi pertumbuhan cepat atau strategi agresif Growth Strategy. f. Strategi agresif merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan K3 demi mencapai pertumbuhan yang baik. Cara yang digunakan antara lain dengan mengembangkan dan meningkatkan citra perusahaan, mempertahankan budaya kerja aman safety culture, mempertahankan kebersihan lingkungan kerja dengan program 5S5R, meningkatkan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, meningkatkan kompetensi pekerja, memantau kualitas peralatan maupun fasilitas, mengembangkan identifikasi bahaya kecelakaan dan kebakaran, serta memaksimalkan teknologi yang optimal dari luar sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

5.2 Saran