B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, agar pembahasan tidak terlalu luas, karena Ada empat jenis pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya cost centre, pusat penghasilan revenue centre,
pusat laba profit centre dan pusat investasi investment centre. Maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada masalah akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat bantu
manajemen pada pusat biaya cost center.
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan dari akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan pada PT.
Garuda Indonesia Branch Office Medan. 2.
Apakah akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian biaya studi kasus PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan sudah
berjalan dengan baik.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan dari akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan pada PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan.
2. Untuk Mengetahui Apakah akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat bantu
manajemen dalam pengendalian biaya studi kasus PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan sudah berjalan dengan baik
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Menambah wawasan dari penulis tentang sistem akuntansi pertanggunjawaban
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai bahan masukan kepada PT. Garuda Indonesia tempat penulis
melakukan penelitian. 3.
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berkeinginan dalam mengembangkan lebih dalam mengenai akuntansi pertanggungjawaban.
E. Kerangka Konseptual
Dalam penyusunan anggaran, setiap manajer dalam organisasi merencanakan aktiva, pendapatan, danatau biaya yang menjadi tanggung jawabnya dibawah koordinasi
manajemen puncak. Pelaksanaan anggaran tersebut memerlukan informasi akuntansi guna memantau sampai seberapa jauh setiap manajer tersebut melaksanakan rencananya. Informasi
akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka
yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing. Struktur organisasi yang dipakai oleh PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan
adalah struktur organisasi garis. Hal ini dapat dilihat dari jenjang tanggungjawab dan wewenang yang diturunkan dari General Manager kepada para staf yang dibawahinya.
Adapun lingkup dan tanggungjawab masing-masing unit struktur organisasi PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan adalah sebagai berikut :
1. General Manager
Dalam melaksanakan tugasnya, General Manager dibantu oleh seorang sekretaris dan seorang General Affairs.
2. Finance Manager
Dalam melaksanakan tugasnya, Finance Manager dibantu oleh 3 orang supervisor dan 7 orang staf.
Universitas Sumatera Utara
3. Sales Manager
Dalam melaksanakan tugasnya, Sales Manager dibantu oleh 5 orang supervisor dan 17 orang staf.
4. Station Manager
Dalam melaksankan tugasnya, Station Manager dibantu oleh 2 orang asisten, 3 orang station operasional assisten manager, 2 orang quality control dan 2 orang staf.
5. Cargo Manager
Dalam melaksanakan tugasnya, Cargo Manager dibantu oleh 2 orang supervisor, dan 10 orang staf.
Kerangka konseptual pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Pertanggungjawaban PT. Garuda Indonesia Branch Office
Medan PT. Garuda Indonesia
Branch Office Medan
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengendalian Biaya Studi Kasus
PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi Pertanggungjawaban
1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban
Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh : -
Menurut Ikhsan 2009:57: Akuntansi pertanggungjawaban adalah jawaban akuntansi manajemen terhadap pengetahuan-pengetahuan umum, dimana
kegagalan-kegagalan bisnis dapat diefektifkan dengan cara mengendalikan tanggung jawab orang-orang untuk membawanya ke luar operasionalisasi.
-
Prawironegoro dan Purwati 2008:83: Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem dalam menyusun strategi, kebijakan, program kerja, anggaran dan
melaksanakannya, serta evaluasi kinerja manajemen harus menentukan sistem pemberian tangungjawab, sistem anggaran, sistem pengukuran kinerja dan
sistem memberi imbalan kepada setiap manajer.
-
Carter 2009:7: Suatu bagan Organisasi menunjukkan posisi manajemen utama dari suatu entitas; membantu untuk mendefenisikan wewenang, tanggungjawab
dan akuntabilitas; serta penting dalam mengembangkan suatu sistem akuntansi biaya yang dapat melaporkan tanggungjawab dari para individu. Pengembangan
organisasi suatu perusahaan yang terkoordinasi dengan sistem biaya dan anggaran mengarah pada pendekatan terhadap akuntansi dan pelaporan yang
disebut akuntansi pertangungjawaban Responsibility Accounting.
2. Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Menurut Mulyadi 2001:174 Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :
a Infomasi akuntansi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b Infomasi akuntansi sebagai penilaian kinerja manager pusat pertanggungjawaban.
c Infomasi akuntansi sebagai pemotivasi manager
d Infomasi akuntansi memungkinkan pengelolaan aktivitas.
e Infomasi akuntansi memungkinkan pemantauan efektivitas program pengelolaan
aktivitas.
Universitas Sumatera Utara
Mulyadi 2001:175 dalam activity-based responsibility accounting system, informasi akuntansi manajemen terutama biaya, informasi akuntansi pertanggungjawaban ini bermanfaat
bagi manajemen untuk: a
Mengelola aktivitas, dengan cara mengarahkan usaha manajemen dalam mengurangi dan akhirnya menghilangkan biaya bukan penambah nilai non value
added costs. b
Memantau efektifitas program pengelolaan aktivitas.
3. Sifat Pusat Tanggung Jawab
Menurut Anthony, Govindarajan 2002:172: Pusat tanggungjawab muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yang disebut dengan cita-cita. Perusahaan secara
keseluruhan memiliki cita-cita dan manajemen senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Fungsi dari berbagai pusat tanggungjawab dalam perusahaan
adalah untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tangungjawab, maka jika setiap pusat tanggungjawab telah memenuhi
tujuannya, maka cita-cita organisasi tersebut juga telah tercapai.berikut gambaran sifat pusat tanggungjawab;
Input Output
Sumber daya yang Barang atau Jasa
digunakan, diukur Modal
dari biayanya
Gambar 2.1
Gambaran Sifat Pusat Tanggungjawab
Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Gambaran sifat pusat tanggungjawab mengambarkan cara kerja setiap pusat tanggungjawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa.
Dengan menggunakan modal kerja capital seperti persediaan, piutang, peralatan, dan aktiva lainnya. Pusat tanggungjawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dengan tujuan akhir untuk
mengubah input menjadi output, baik yang berwujud seperti barang atau tidak berwujud seperti jasa. Dalam sebuah pabrik outputnya berbentuk barang. Dalam unit-unit staf seperti
sumber daya manusia, transportasi, teknik, pencatatan dan administrasi, maka outputnya berbentuk jasa.
Produk-produk seperti barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggungjawab bisa saja kemudian diserahkan ke pusat tanggungjawab yang lain, dimana
output tersebut kemudian menjadi input atau bisa juga dilempar ke pasar sebagai ouput organisasi secara keseluruhan.
4. Jenis – Jenis Pusat Pertanggungjawaban.
Menurut Anthony, Govindarajan 2002:175: Pusat pertanggungjawaban Responsibility center adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Kegiatannya adalah mengolah masukan bahan, tenaga kerja atau jasa menjadi keluaran barang atau jasa yang diserahkan kepada
pusat pertanggungjawaban yang lain dalam suatu organisasi atau dijual kepada pihak luar yang merupakan penghasilan bagi pusat pertanggungjawaban tersebut.
Menurut Anthony, Govindarajan 2002:175: Dalam suatu perusahaan pada umumnya terdapat empat kelompok pusat pertanggungjawaban, yaitu :
a Pusat Biaya expense center.
Universitas Sumatera Utara
Pusat pertanggungjawaban yang manajernya hanya bertanggung jawab terhadap biaya, dan keberhasilan manajernya diukur atas dasar masukan atau biaya yang terjadi. Suatu
unit organisasi dapat ditunjuk atau ditetapkan sebagai pusat biaya kalau manajer organisasi tersebut mempunyai kewenangan untuk mempengaruhi besar kecilnya biaya
yang terjadi pada unit organisasi tersebut. Sebagai tolak ukur bagi pusat biaya adalah biaya standar atau anggaran biaya yang telah ditetapkan oleh manajer atasannya.
b Pusat Penghasilan revenue center
Pusat pertanggungjawaban yang manajernya hanya bertanggung jawab terhadap penjualan atau penghasilan, dan prestasinya diukur atas dasar penghasilan yang
diperoleh tanpa harus memperhatikan biaya atau masukan yang terjadi. Dengan kata lain diartikan bahwa manajer pusat penghasilan tidak bertanggung jawab atas biaya
yang terjadi untuk membuat barang atau melaksanakan jasa yang dijualnya. Namun demikian, manajer pusat penghasilan tersebut masih tetap bertanggung jawab atas
biaya yang terjadi di unitnya, misalnya biaya pemasaran, biaya angkutan, yang pada umumnya merupakan biaya discretionary. Oleh karena itu, pusat penghasilan pada
umumnya sekligus juga merupakan discretionary expense center atau pusat biaya kebijakan.
c Pusat Laba profit center
Pusat pertanggungjawaban yang manajernya harus bertanggung jawab terhadap penghasilan dan biaya yang terjadi pada pusat laba tersebut, dan manajernya diukur
prestasinya atas dasar laba yang diperoleh. Karena merupakan selisih antara penghasilan dan biaya, maka manajer pusat laba tersebut pada dasarnya dinilai
prestasinya dari dua segi yaitu biaya atau masukan dan dari segi penghasilan atau keluaran. Oleh karena itu, suatu unit dalam suatu organisasi dapat ditetapkan sebagai
Universitas Sumatera Utara
pusat laba kalau manajer unit tersebut mempunyai wewenang untuk mempengaruhi atau menentukan besar kecilnya biaya dan penghasilan di unit tersebut.
d Pusat Investasi investment center
Pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan, biaya dan investasi yang terjadi pada pusat pertanggungjawaban tersebut. Prestasi
manajer pusat investasi diukur atas dasar laba yang dihasilkan dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Unit dalam suatu organisasi
dapat ditetapkan sebagai pusat investasi kalau manajer unit tersebut mempunyai wewenang untuk mengendalikan biaya, mengendalikan penghasilan dan menentukan
besar kecilnya maupun jenis aktiva yang digunakan oleh unit organisasi tersebut.
5. Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Dan Akuntansi Pertanggungjawaban Kontemporer
Menurut Prawironegoro dan Purwati 2008:83: kondisi bisnis dapat dikategorikan menjadi dua yaitu stabil dan dinamis. Kondisi bisnis stabil ialah situasi
bisnis dimana relatif tidak ada perubahan tingkat suku bunga, harga, dan tingkat pajak, dan persaingan relatif tidak tajam. Sedangkan kondisi bisnis dinamis ialah situasi
bisnis di mana terjadi perubahan yang terus-menerus tingkat suku bunga, harga, dan tingkat pajak, dan persaingan sangat tajam. Dalam situasi bisnis stabil, manajemen
perusahaan relatif lebih mudah menyusun strategi, kebijakan, program kerja, anggaran, dan melaksanakannya, serta mudah mengadalcan evaluasi kinerja; tetapi dalam situasi
bisnis yang dinamis, manajemen sulit untuk melakukan itu semuanya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hondisi bisnis yang stabil pada umumnya perusahaan menggunakan sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional dan dalam kondisi bisnis yang dinamis
menggunakan sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Kontemporer. a
.Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Akuntansi pertanggungjawaban tradisional hanya dapat diterapkan dalam kondisi
bisnis yang stabil: tidak ada fluktuasi nilai tukar mata uang yang signifikan, tidak ada inflasi, tingkat suku bunga relatif stabil, pendapatan masyarakat stabil, persaingan tidak
tajam. Dalam kondisi yang demikian program kerja dan anggaran mudah disajikan dan kinerja manajemen mudah diukur karena biaya-biaya relatif mudah dikendalikan.
Organisasi perusahaan dapat diklasifikasikan berdasar unit-unit kerja fungsional yang dipimpin oleh manajer, sehingga peranan individu sebagai manajer atau pekerja sangat
dominan. Namun dalam praktek bisnis dewasa ini persaingan sangat tajam dan inovasi
teknologi cepat berkembang sehingga perkembangan bisnis sangat dinamis, sehingga akuntansi pertanggungjawaban tradisional sulit diterapkan karena berbagai
keterbatasan yang dimilikinya, antara lain: -
Berfokus internal yaitu pembuatan standar biaya, anggaran, dan analisis varian biaya dan pendapatan.
- Penekanannya pada penghematan biaya clan pengukuran kinerja keuangan return
on investment ROI dan return on equity ROE. -
Model ini mengabaikan kalsifikasi biaya yang bernilai tambah dan biaya yang tidak bernilai tambah.
- Model ini hanya menggunakan varian sebagai alat untuk memberi insentif
b Akuntansi Pertanggungjawaban Kontemporer
Universitas Sumatera Utara
Akuntansi pertanggungjawaban kontemporer ialah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan pada situasi bisnis yan dinamis yang
melibatkan proses seluruh tim manajemen yang bertujuan reduksi biaya dan peningkatan kualitas melalui mata rantai nilai. Seluruh tim manajemen harus
bertanggungjawab kesuksesan operasional
,
mulai dari riset sampai dengan layanan purna jual produk yang dihasilkan.
- Berfokus kerja sama tim dan mata rantai nilai.
- Penekanannya reduksi biaya dan perbaikan terus-menerus di segala bidang
- Model ini menekankan pentingnya kalsifikasi biaya yang bernilai tamball dan
biaya yang tidak bernilai tambah. -
Model ini menggunakan keberhasilan kerja tim yaitu peningkatan kualitas dan pengurangan biaya sebagai alat untuk memberi insentif.
c Perbedaan Antara Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Dengan
Kontemporer
Keterangan Akuntansi Akuntansi
Pertanggunjawaban Pertanggungjawaban Traditional Kontermporer
Lingkungan Stabil Dinamis
Orientasi Kemampuan individu Kemampuan
tim Model berpikir
Parsial, analitik Holistik, dialektik Keuangan Unit
organisasi Mata rantai
nilai Standar
pengukuran • Standar yang bisa
dicapai • Kepuasan pelanggan
• Proses yang optimal Pengukuran
kinerja Perbandingan biaya aktual
dengan biaya standar Efektivitas, Just in Time,
Produktivitas Dasar imbalan
Kepada individu Kinerja anggaran
Kinerja tim, mata rantai nilai kelompok
Karakteristik biaya
Mudah dikendalikan Sulit dikendalikan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2
Perbedaan Antara Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Dengan Kontemporer.
6 Laporan Akuntansi Pertanggungjawaban.
Menurut Ikhsan 2009:58: Tujuan dari mengembangkan laporan pusat pertanggungjawaban adalah untuk :
a Mengijinkan manajemen puncak untuk mendelegasikan tanggungjawaban dan otoritas
terhadap kepala departemen sehingga mereka dapat mencapai tujuan operasi departemen. b
Menyediakan manajemen puncak dengan informasi umumnya terhadap dasar akuntansi untuk mengukur kinerja dari setiap departemen dalam pencapaian tujuan operasi. Dengan
praktek akuntansi pertanggungjawaban organisasi tunggal, departemen dapat di identifikasi sebagai pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, atau pusat investasi.
Laporan pertanggungjawaban yang disajikan harus memuat ciri-ciri pokok sebagai berikut :
a laporan harus sesuai dengan bagan organisasi; artinya harus ditujukan terutama pada
pribadi-pribadi yang bertanggungjawab untuk mengontrol bidang yang dilaporkan. Para manajer dididik untuk menggunakan hasil-hasil dari sistem pelaporan.
b Bentuk dan isi laporan harus konsisten setiap kali diterbitkan. Perubaha-perubahan
hanya bisa dilakukan dengan alasan yang tepat disertai keterangan yang jelas untuk para pemakai.
c Laporan harus cepat dan tepat waktu. Penyajian laporan yang cepat memerlukan
pencatatan biaya yang terorganisir sehingga informasi dapat tersedia pada saat dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
d Laporan harus diterbitkan secara teratur. Kecepatan dan keteraturan sangat erat
berkaitan dengan peralatan pembantu yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan laporan.
e Laporan harus mudah dimengerti. Seringkali laporan-laporan memuat istilah akuntansi
yang sulit dimengerti para manajer yang hanya sedikit atau tanpa berpendidikan akuntansi, sehingga informasi yang vital bisa disalahtafsirkan.
f Laporan harus memberikan perincian yang cukup namun tidak berlebihan. Jumlah dan
sifat perincian sangat tergantung pada tingkat manajemen yang menerima laporan itu. Laporan pada manajemen tidak boleh dibanjiri fakta-fakta yang tidak perlu dan juga
tidak boleh diringkas sedemikian rupa sehingga manajemen kehilangan informasi vital yang esensial untuk melaksanakan tanggungjawabnya.
g Laporan harus memberi angka-angka yang dapat diperbandingkan perbandingan
antara angka aktual dengan anggaran, atau antara standar yang ditentukan dengan hasil aktual harus menunjukkan varians-varians yang terjadi.
h Laporan harus bersifat analisis.
i Laporan untuk manajemen operasi harus dinyatakan baik dalam unit fisik maupun
dalam nilai uang, sebab informasi dalam nilai uang mungkin tidak relevan bagi pengawas yang tidak mengerti bahasa akuntansi. Juga nilai uang mungkin lebih sulit
dibandingkan dari waktu ke waktu karena adanya dampak inflasi. j
Laporan dapat cenderung menonjolkan keefisiensian dan ketidak efisiensian dalam departemen-departemen. Harus diperhatikan agar laporan semacam itu tidak
mengakibatkan kegiatan departemen diarahkan untuk “membuat penampilan yang baik” tanpa mempedulikan efeknya pada keseluruhan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Contoh laporan pertanggungjawaban pada pusat biaya pada perusahaan manufacture:
Gambar 2.3
Contoh Laporan Pertanggungjawaban Pada Pusat Biaya
Universitas Sumatera Utara
B. Pengendalian Biaya