Bahan Pengawet Pengganti Formalin

b. Mata : Iritatif, mata merah, dan berair dan kebutaan c: Hidung : Mimisan d. Saluran Pernafasan : Iritasi lambung, mual, muntah, mules e. Hati : Kerusakan hati f. Paru-paru : radang paru-paru karena zat kimia pneumonitis g. saraf: Sakit kepala, lemas, susah tidur, sensitive, sukar konsentrasi, mudah lupa h. ginjal : Kerusakan ginjal i. Organ Reproduksi : Kerusakan testis dan ovarium, gangguan menstruasi sekunder

2.5. Bahan Pengawet Pengganti Formalin

Menurut Institut Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB bekerjasama dengan jejaring intelijen pangan BPOM-RI 2006, formula alternative pengganti formalin yang sudah diuji cobakan di beberapa UKM adalah formula 120 Na-asetat. Dalam penggunaannya harus memperhatikan kondisi hygiene sanitasi dan konsentrasi bahan tambahan yang digunakan. Formula tersebut dapat berguna untuk pengawet mi apabila sanitasi produksi dalam keadaan baik, penggunaan formula sesuai dengan konsentrasi yang telah diujicobakan dan produk mi disimpan pada penyimpanan dingin. Universitas Sumatera Utara Menurut Dr. Purnama dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Kompas, 9 Januari 2006. Pengawet alami yang dapat menggantikan formalin adalah pengawet dari asap cair. Meskipun tidak sehebat dan selama formalin. Tabel 1. Alternatif pengga nti formalin Bahan Baku Proses Nama Produk Tempurung kelapa Pendinginan dan pencairan asap Asap cair Limbah udang Penghilangan protein dan kandungan mineral melalui proses kimiawi Chitosan Kunyit Dicampur dengan bahan yang akan diwetkan Air bawang putih Direndam dengan bahan yang akan diawetkan Jerami Padi Merang dibakar, abunya dicampur air dan diendapkan Air ki Air Kelapa Air kelapa diberi mikroba Asam Sitbat Menurut Dra. Sukesi M.Si, seorang Dosen Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS, untuk mengurangi kandungan formalin dalam makanan yang telah diawetkan dengan formalin, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kandungan formalin tersebut dalam makanan yang bersangkutan dengan tidak mengeluarkan biaya , hanya dengan bagaimana cara memperlakukan bahan makanan itu sebelum dikonsumsi. Formalin dalam makanan tidak dapat dihilangkan, namun dapat diminimalisir. Deformalinisasi dapat dilakukan untuk mengurangi kadar formalin pada makanan, yaitu dengan melakukan perendaman bahan makanan ke dalam tiga macam larutan yaitu: air, air Universitas Sumatera Utara garam dan air leri. Perendaman yang dilakukan dalam air selama 60 menit mampu menurunkan kadar formalin sampai 61,25. Dengan air leri mampu menurunkan kadar formalin sampai 66,03, sedangkan pada air garam dapat mengurangi kadar formalin hingga 89,53. Deformalisasi pada mi baiknya dilakukan dengan perendaman air panas selama 30 menit. 2.6. Ciri-Ciri Beberapa Makanan yang Mengandung Formalin 2.6.1. Mi basah