2.8. Kerangka Konsep
Mi Basah dan ciri- ciri fisiknya:
1.Bau 2.Masa simpan
3.struktur mi: - Tampak
mengkilat - Liat
- Tidak lengket Uji
Laboratoriu m
Ada
t
Tidak ada
formalin
Permenkes RI No. 1168MenkesPerX1999
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada mi basah yang dijual di Pasar
Tradisional di Kota Medan menggunakan pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif serta melakukan observasi untuk membandingkan ciri-ciri fisik mi
basah yang positif mengandung formalin dan yang negatif mengandung formalin.
3.2. Lokasi dan waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 4 Pasar Tradisional di Kota Medan yaitu Pusat Pasar Pasar Central, Pasar Aksara, Pasar Pagi Padang Bulan, Pasar Ramai, dan
Pasar Sei Sikambing. Adapun alas an Pemilihan lokasi ini yaitu di Pasar ini memiliki banyak pengunjung dan penjual mi basah cukup banyak.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2010
3.3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah mi basah yang dijual di Pasar Tradisional di Kota Medan. Untuk pemeriksaan formalin diambil 50 gr dari masing-masing sampel yang
langsung diperiksa.
28
Universitas Sumatera Utara
Objek penelitian ini adalah mi basah dengan menggunakan metodel purposive sampling yaitu mi basah yang terdapat di 4 Pasar Tradisional di Kota
Medan dengan produsen yang berbeda.
3.4. Metode Pengumpulan data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan mi basah secara kualitatif dan kuantitatif terhadap kandungan formalin pada mi basah yang di Pasar Tradisional
Medan.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian.
3.5. Definisi Operasional
1. Mi Basah adalah mi mentah yang sebelum dipasarkan mengalami perebusan
dalam air mendidih lebih dahulu. 2.
Ciri-ciri fisik yaitu ciri-ciri mi basah yang bisa dilihat secara visual 3.
Pemeriksaan Laboratorium secara kualitatif adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya formalin pada sampel
4. Pemeriksaan Laboratorium secara kuantitatif adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui kadar formalin yang terdapat pada sampel. 5.
Ada formalin yaitu sampel positif mengandung formalin
Universitas Sumatera Utara
6. Tidak ada formalin yaitu sampel negatif mengandung formalin
7. Kadar Formalin adalah jumlah formalin dalam satuan ppm yang terdapat
pada sampel
3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Alat dan Bahan
Alat-alat
1. Neraca analitis timbangan
2. Labu kjehdal
3. Gelas ukur 5 ml
4. Erlenmeyer 300 ml
5. Waterbath
6. Pipet tetes ukur 5 ml
7. Tabung reaksi
8. Beaker glass
9. Batang pengaduk
Bahan
1. Asam phosphate 10
2. Asam Sulfat 60
3. Asam Kromatropat 0.5
4. Larutan Fehling A
5. Larutan Fehling B
Universitas Sumatera Utara
6. Larutan AgNO
3
2N 7.
Larutan NaOH 2N 8.
Larutan NH
4
OH 2N 9.
Aquadest air suling
3.6.2 Prosedur Analisa A. Uji Kualitatif
1. Sampel yang sebanyak 20-50 gram dimasukkan ke dalam labu kjedahl yang
telah berisi air 100 – 200 ml. 2.
Diasamkan dengan asam phosphat 10, destilasi perlahan – lahan hingga diperoleh 50ml destilat yang ditampung dalam Erlenmeyer yang telah berisi
10 ml air. 3.
Pemeriksaan dengan reaksi Kromatropat - 1 – 2 ml destilat dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Tambahkan 5ml larutan asam kromatropat 0.5 dalam asam sulfat 60 yang dibuat segar
- Masukkan kedalam waterbath selama 15 menit - Larutan bewarna ungu jika mengandung formalin
4. Pemeriksaan dengan reaksi Fehling - 1 – 2 ml destilat dimasukkan kedalam tabung reksi
- Tambahkan larutan Fehling A 0.5 ml dan Fehling B 0.5ml - Panaskan di atas api, amati hasil yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
- Larutan terbentuk endapan merah bata jika mengandung formalin Depkes, 1995.
B. Uji kuantitatif
1. Sampel yang sebanyak 20-50 gram dimasukkan ke dalam labu kjedahl yang
telah berisi air 100 – 200 ml. 2.
Diasamkan dengan asam phosphat 10, destilasi perlahan – lahan hingga diperoleh 50ml destilat.
3. Tambahkan dengan indicator phenolphtalen dan dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1N hingga terbentuk warna merah jambu. 4.
Kandungan formalin pada mi basah dapat dihitung dengan rumus
Dimana: V = Volume titrasi sampel
N = Normalitas NaOH yang digunakan
3.7 Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan di laboratorium diolah dan disajikan dengan mengacu pada Permenkes RI No.1168MenkesPerX1999
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Analisa Kualitatif pada Mi Basah di Pasar Tradisional Medan