10
DM, selain obat-obatan anti diabetes, perlu ditunjang dengan terapi diit untuk menurunkan kadar gula darah serta mencegah komplikasi-
komplikasi yang lain. Gejala klinis yang khas pada DM yaitu “Triaspoli” polidipsi banyak
minum, poli phagia banyak makan poliuri banyak kencing, disamping disertai dengan keluhan sering kesemutan terutama pada jari-jari tangan, badan
terasa lemas, gatal-gatal dan bila ada luka sukar sembuh. Kadang-kadang BB menurun secara drastis. Untuk mengetahui apakah seorang menderita DM yaitu
dengan memeriksakan kadar gula darah. Kadar gula darah normal adalah : Pada saat : Puasa nuchter : 80 - 110 mgdl
Setelah makan : 110 - 160 grdl.
7
2.3 Spektroskopi FTIR Fourier Transform Infra Red
Cahaya yang dapat dilihat melalui pengelihatan manusia terdiri dari gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang berbeda-beda, setiap frekuensi
tersebut bisa dilihat sebagai warna yang berbeda. Radiasi infra-merah juga merupakan gelombang dengan frekuensi yang berkesinambungan, hanya saja
karena keterbatasan mata manusia, terkadang tidak dapat terlihat. Jika suatu senyawa organik disinari dengan infra-merah yang mempunyai
frekuensi tertentu, maka akan didapat beberapa frekuensi yang diserap oleh senyawa tersebut. Sebuah alat pendetektor yang diletakkan disisi lain senyawa
tersebut akan menunjukkan bahwa beberapa frekuensi melewati senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali, tetapi frekuensi lainnya banyak yang diserap. Berapa
7
WHO department of noncommunicable disease surveillance,1999
11
banyak frekuensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur sebagai presentasi transmitasi percentage transmittance.
8
Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk
mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu
gugus fungsi spesifik. Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode
yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang
13.000 – 10 cm
-1
. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan
gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.
Gambar 2.2 Berkas Radiasi Elektromagnetik
8
Robert M Silverstein ,
Spectrometric identification of organic compounds,sixth edition
12
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan
kumpulan spektrum dari berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang pada Tabel 2.2, sinar infra merah dibagi atas tiga
daerah, yaitu: a.
Daerah Infra Merah dekat. b.
Daerah Infra Merah pertengahan. c.
Daerah infra merah jauh.
Tabel 2.2 Kisaran panjang gelombang,frekuensi,dan spectrum elektromagnetik
9
Spektrum Panjang Gelombang
Frekuensi,Hz Bilangan
Gelombang, cm
-1
Satuan Umum
Meter
Sinar-X 10
-12
– 10
-8
10
20
– 10
16
Ultra Ungu Jauh
10-200 nm
10
-12
– 2x10
-7
10
16
– 10
15
Ultra Ungu Dekat
200-400 nm
2x10
-7
– 4,0x10
-7
10
15
– 7,5x10
14
Sinar Tampak
400-750 4,0x10
-7
– 7,5x10
-7
7,5x10
14
– 4x10
14
25000 – 13000 Infra Merah
Dekat 0,75-2,5
µ
m
7,5x10
-7
– 2,5x10
-5
4x10
14
– 1,2x10
14
13000 – 4000 Infra Merah
Pertengahan 2,5-50
µ
m
2,5x10
-5
– 5,0x10
-5
1,2x10
14
– 6x10
12
4000 – 200 Infra Merah
Jauh 50-1000
µ
m
5,0x10
-5
– 1x10
-3
6x10
12
– 10
11
200 – 10 Gelombang
Mikro 0,1-100
cm 1x 10
-3
–
1
10
11
– 10
8
10 – 10
-2
Gelombang Radio
1-1000 m
1 –
10
3
10
8
– 10
5
9
Ibnu Gholib ,
Kimia farmasi analisis, pustaka pelajar, 2007
13
Gambar 2.3 Daerah Spektrum Elektromagnetik Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas, daerah
panjang gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah pada daerah infra merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 –
50 µm atau pada bilangan gelombang 4.000 – 200 cm
-1
. Satuan yang sering digunakan dalam spektrofotometri infra merah adalah Bilangan Gelombang
atau disebut juga sebagai Kaiser. Dasar Spektroskopi Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan
atas senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas seperti tampak pada gambar dibawah
ini. Jika pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sistim tersebut akan naik.
10
Gambar 2.4 Perumpaan senyawa
10
Lau, W.S. 1999. karakterisasi inframerah untuk mikroelektronik. World Scientific.
14
Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu :
1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya, dan
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara periodik berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah
energi total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya k dari pegas dan massa m
1
dan m
2
dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan vibrasi.
Panjang gelombang atau bilangan gelombang dan kecepatan cahaya dihubungkan dengan frekwensi melalui bersamaan berikut :
…………….................................... 2.1
Energi yang timbul juga berbanding lurus dengan frekwesi dan digambarkan dengan persamaan Max Plank :
…………………………………… 2.2
sehingga :
…………………………………… 2.3
15
dimana :
E = Energi, Joule h = Tetapan Plank ; 6,6262 x 10
-34
J.s
c = Kecepatan cahaya ; 3,0 x 10
10
cmdetik
n = indeks bias dalam keadaan vakum harga n = 1
λλλλ
= panjang gelombang ; cm
υυυυ
= frekwensi ; Hertz Dalam spektroskopi infra merah panjang gelombang dan bilangan
gelombang adalah nilai yang digunakan untuk menunjukkan posisi dalam spektrum serapan. Panjang gelombang biasanya diukur dalam mikron atau mikro
meter µm . Sedangkan bilangan gelombang adalah frekwensi dibagi
dengan kecepatan cahaya, yaitu kebalikan dari panjang gelombang dalam satuan cm
-1
. Persamaan dari hubungan kedua hal tersebut diatas adalah :
……………………………. 2.4 Posisi pita serapan dapat diprediksi berdasarkan teori mekanikal tentang
osilator harmoni, yaitu diturunkan dari hukum Hooke tentang pegas sederhana yang bergetar, yaitu :
…………………………… 2.5 dimana :
16
…………………………… 2.6
Keterangan :
c = kecepatan cahaya : 3,0 x 10
10
cmdetik
k = tetapan gaya atau kuat ikat, dynecm µ = massa tereduksi
m = massa atom, gram
Setiap molekul memiliki harga energi yang tertentu. Bila suatu senyawa menyerap energi dari sinar infra merah, maka tingkatan energi di dalam molekul
itu akan tereksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan tingkatan energi yang diserap, maka yang akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan
energi vibrasi yang diikuti dengan perubahan energi rotasi.
11
Atom-atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan
yang menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan biasanya disebut vibrasi finger print. Vibrasi molekul dapat
digolongkan atas dua golongan besar, yaitu : 1.
Vibrasi Regangan Streching 2.
Vibrasi Bengkokan Bending
11
Silverstein, R.M. 1991. spectrometric identification of organic compound. John wiley Sons, Inc
17
Dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang ikatan yang menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya,
walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua macam, yaitu: 1.
Regangan Simetri, unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar.
2. Regangan Asimetri, unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah
tetapi masih dalam satu bidang datar.
a b Gambar 2.5 Vibrasi Regangan a Regangan Simetri b Regangan Asimetri
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu :
1. Vibrasi Goyangan Rocking, unit struktur bergerak mengayun asimetri
tetapi masih dalam bidang datar. 2.
Vibrasi Guntingan Scissoring, unit struktur bergerak mengayun simetri dan masih dalam bidang datar.
18
3. Vibrasi Kibasan Wagging, unit struktur bergerak mengibas keluar dari
bidang datar. 4.
Vibrasi Pelintiran Twisting, unit struktur berputar mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan molekul induk dan berada di dalam bidang
datar.
a b c d
Gambar 2.6 Vibrasi Bengkokan aVibrasi Goyangan bVibrasi Guntingan cVibrasi Kibasan dVibrasi Pelintiran
Para ahli kimia telah memetakan ribuan spektrum infra merah dan menentukan panjang gelombang absorbsi masing-masing gugus fungsi. Vibrasi
suatu gugus fungsi spesifik pada bilangan gelombang tertentu. Dari Tabel 2.3 diketahui bahwa vibrasi bengkokan C–H dari metilena dalam cincin siklo pentana
berada pada daerah bilangan gelombang 1455 cm
-1
. Artinya jika suatu senyawa spektrum senyawa X menunjukkan pita absorbsi pada bilangan gelombang
tersebut tersebut maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X tersebut mengandung gugus siklo pentana.
19
Tabel 2.3 Vibrasi Suatu Gugus Fungsi
12
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi bengkokan, khususnya goyangan rocking, yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang
2000 – 400 cm
-1
. Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm
-1
merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini
menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah
12
Silverstein, R.M. 1991. spectrometric identification of organic compound. John wiley Sons, Inc
Frekuensi cm
-1
Golongan Jenis Vibrasi
3400 Metilena
Vibrasi regangan O-H 2962
Metil Vibrasi regangan asimetris dari ikatan C-H
2926 Metilena
Vibrasi regangan asimetris dari ikatan C-H 2890
-CH Tersier
Vibrasi regangan dari ikatan C-H 2872
Metil Vibrasi regangan simetris dari ikatan C-H
2853 Metilena
Vibrasi regangan simetris dari ikatan C-H 1467
Metilena Vibrasi bengkokan C-H dari rantai metilena lurus
1460 Metil
Vibrasi bengkokan asimetris dari ikatan C-H 1455
Metilena Vibrasi bengkokan C-H dari cincin siklo pentane
1452 Metilena
Vibrasi bengkokan C-H dari cincin siklo heksana 1397
1370 Butil Tersier
Vibrasi bengkokan simetris C-H dari metal 1385
1368 Iso propil dan
di-metil Vibrasi bengkokan simetris C-H dari metal
1378 Metil
Vibrasi bengkokan simetris C-H 1350-1150
Metilena Vibrasi kibasan dan pelintiran C-H
1345 Iso propel
1305 Metilena
Vibrasi kibasan C-H 1250
1210 Butil Tersier
Vibrasi goyangan C-CH
3
1170 Iso propil
Vibrasi goyangan C-CH
3
1141-1132 Metil dalam
normal parafin Vibrasi goyangan C-CH
3
955 Iso propil
Vibrasi C-C 930
Butil Tersier Vibrasi C-C
920 Iso propil
Vibrasi C-C 835-739
Butil Tersier Vibrasi C-C
720 -CH
2
- Vibrasi goyangan C-H
20
antara 2000 – 400 cm
-1
seringkali sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada daerah tersebut.
Dalam daerah 2000 – 400 cm
-1
tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari
fingerprint region. Meskipun pada daerah 4000 – 2000 cm
-1
menunjukkan absorbsi yang sama, pada daerah 2000 – 400 cm
-1
juga harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa dua senyawa adalah sama.
Prinsip kerja alat FTIR secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: sample discan, yang berarti sinar infra merah akan dilewatkan ke sampel.
Gelombang yang diteruskan oleh sample akan ditangkap oleh detector yang terhubung ke komputer yang akan memberikan gambaran spectrum sample yang
diuji. Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsi tertentu sample yang diuji menjadi dasar bentuk spectrum yang akan diperoleh dari hasil analisa.
Sistem optik dari spektroskopi FTIR dilengkapi dengan cincin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. System optic ini bekerja atas dasar fourier
transform interferometer. Ada tiga bagian utama dari interferometer yaitu cermin diam Fixed mirror,cermin bergerak vibrated mirror dan cermin penjatah sinar
chopper mirror. Sinar dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama dilewatkan pada cermin diam F kemudian kembali, sedangkan bagian yang lain dilewatkan pada
cermin bergerak M dan kembali. Kedua berkas digabung kembali di O kemudian dipancarkan ke sample dan kemudian dibaca oleh detector.
21
Gambar 2.7 Sistem optik spektrofotometer FTIR
13
Detektor fotoconducing biasanya digunakan dalam FTIR. Tranduser photoconducing terdiri dari film tipis bahan semi konduktor, seperti PbS atau
indium antimonid. Bahan tersebut di depositkan pada permukaan gelas yang diberi penutup untuk melindungi dari udara. Adanya absorpsi IR akan
mempromosikan electron valensi non konduksi ketingkat konduksi yang lebih tinggi, sehingga nilai tahanan turun dan voltase luar akan berkurang apabila
terjadi absorpsi radiasi. Prinsip kerja alat FTIR dibandingkan dengan panjang gelombang sinar
ultraviolet dan tampak, panjang gelombang infra merah lebih panjang dan dengan demikian energinya lebih rendah. Energi sinar inframerah akan berkaitan dengan
energi vibrasi molekul. Molekul akan dieksitasi sesuai dengan panjang gelombang yang diserapnya. Vibrasi ulur dan tekuk adalah cara vibrasi yang dapat diekstitasi
13
Sandra Hermanto,Teknik analisa kromatografi spektroskopi,2009
22
oleh sinar dengan bilangan gelombang jumlah gelombang per satuan panjang dalam rentang 1200-4000 cm
-1
. Hampir semua gugus fungsi organik memiliki bilangan gelombang serapan khas di daerah yang tertentu. Jadi daerah ini disebut
daerah gugus fungsi dan absorpsinya disebut absorpsi khas.
Tabel 2.4 Serapan khas beberapa gugus fungsi.
14
Gugus Jenis Senyawa
Daerah Serapan cm
-1
C−H Alkana
2850-2960, 1350-1470 C−H
Alkena 3020-3080, 675-1000
C−H Aromatik
3000-3100, 675-870 C−H
Alkuna 3300
C=C Alkena
1640-1680 C≡C
Alkuna 2100-2260
C=C
Aromatik cincin 1500-1600
C−H Alkana
2850-2960,1350-1470 C−O
Alkohol,eter,asam karboksilat,ester 1080-1300
C=O
Aldehyda,keton,asam karboksilat,ester 1690-1760
O−H Alkohol,fenolmonomer
3610-3640 O−H
Alkohol,fenolikatan H 200-3600lebar
O−H
Asam karboksilat 500-3000lebar
N−H Amina
3300-3500 C−N
Amina 1180-1360
C≡N Nitril
2210-2260 −NO
2
Nitro 1515-1560,1345-1385
Bilangan gelombang vibrasi ulur karbonil agak berbeda untuk aldehida, keton dan asam karboksilat, yang menunjukkan bahwa analisis bilangan
gelombang karakteristik dengan teliti dapat memberikan informasi bagian struktur molekulnya. Di Tabel 2.4 serapan khas beberapa gugus ditampilkan. Serapan khas
sungguh merupakan informasi yang kaya, tetapi harus diingat bahwa kekuatan absorpsi tidak memberikan informasi kuantitatif. Dalam hal ini spektroskopi IR
memang bersifat kualitatif, berbeda dengan spektrokopi UV-VIS dan NMR.
14
Robert M Silverstein ,
Spectrometric identification of organic compounds,sixth edition
23
2.4
Spektroskopi UV-Vis Ultra Violet-Visible
Molekul-molekul dapat mengabsorbsi atau mentransmisi radiasi gelombang elektromagnetik. Berkas cahaya putih adalah kombinasi semua
panjang gelombang spectrum tampak. Perbedaan warna yang terlihat sebenarnya ditentukan dengan bagaimana gelombang cahaya tersebut diabsorpsi dan
ditransmisikan dipantulkan oleh objek atau suatu larutan
.
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang diabsorpsi atau ditransmisi oleh molekul-molekul didalam larutan. Ketika panjang
gelombang cahaya ditransmisikan melalui larutan, sebagian energy cahaya tersebut akan diserap diabsorpsi. Besarnya kemampuan molekul-molekul zat
terlarut untuk mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu dikenal dengan istilah absorbansiA, yang setara dengan nilai konsentrasi larutan
tersebut dan panjang berkas cahaya yang dilalui biasanya 1 cm dalam spektrofotometer ke suatu point dimana presentase jumlah cahaya yang
ditransmisikan diabsorpsi diukur dengan phototube.
15
Sumber Lampu Monokromator
Detektor
Wadah sampel
Celah Celah
Slit Slit
Computer and Chart recorder
Gambar 2.8 Diagram Skematis Spectrometer UV-Vis
16
15
Sandra Hermanto,Teknik analisa kromatografi spektroskopi,2009
16
Ibnu Gholib ,
Kimia farmasi analisis, pustaka pelajar, 2007
24
Spektrometer yang sesuai untuk pengukuran didaerah spectrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu system dalam jangkauan panjang gelombang
200-800 nm. Sebuah spektofotometer memiliki lima bagian penting, yaitu: a
Sumber cahaya lampu,umumnya digunakan lampu deuterium D
2
O digunakan untuk daerah UV pada panjang gelombang dari 190-350 nm,
lampu deuterium mengandung gas deuterium pada kondisi tekanan rendah dan dihubugkan dengan tegangan tinggi sehingga menghasilkan
spectrum kontinu yang merupakan spectrum UV, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten xenon Auc digunakan untuk daerah
visible pada panjang gelombang antara 350-900 nm. b
Monokromator, suatu alat yang berfungsi mengubah cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik, dengan mendispersikan sinar kedalam
komponen-komponen panjang gelombangnya yang selanjutnya akan dipilih oleh celah slit. Monokromator berputar sedemikian rupa
sehingga kisaran panjang gelombang dilewatkan pada sample sebagai scan instrument melewati spektrum.
c Optik-optik, dapat didesain untuk memecah sumber sinar sehingga sumber
sinar melewati 2 komartemen, dan sebakaimana spectrometer berkas ganda double beam, suatu larutan blanko dapat digunakan dalam suatu
kompartemen untuk mengoreksi pembacaan atau spectrum sampel. Yang paling sering digunakan sebagai blanko dalam spectrometer adalah
semua pelarut yang digunakan untuk melarutkan sample atau pereaksi.
25
d Sel penyerap wadah pada sample, cell alam spektrofotometer disebut juga
dengan kuvet, dibuat sedemikian rupa sehingga jarak yang dilalui berkas sinar adalah 1 cm
e Photodetector, berfungsi untuk menguah energy cahaya menjadi energy
listrik. f
Computer, untuk spektrofotometer modern biasanya dilengkapi dengan computer sebagai Analyzer pengolah data dan perekam grafik.
Kalibrasi Instrumen Spektrometer yang digunakan untuk pengukuran harus dikalibrasi dengan
baik terhadap skala panjang gelombang dan absorbansinya. Demikian juga untuk kalibrasi suatu instrument dilakukan pengecekan terhadap resolusi spectrometer
daya pisah spectrometer biasanya dikontrol dengan lebar celah dan adanya penyesatan sinar stray radiation, adalah sinar yang sampai kedetektor akan tetapi
tidak melewati sample. Adanya sesatan sinar ini akan memberikan pembacaan absorbansiyang rendah tetapi palsu terhadap suatu sample, karena seolah-olah
sample hanya menyerap sedikit sinar daripada yang seharusnya. Keadaan ini menjadi lebih serius jika suatu sample mempunyai absorbansi 2
Spektrofotometer UV-Vis biasanya bekerja pada daerah panjang gelombang sekitar 200nm pada ultra violet dekat sampai sekitar 800nm sinar
tampak. Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet UV dan sinar tampak VIS dibahas bersama karena sering kedua pengukuran dilakukan pada waktu
yang sama. Karena spektroskopi UV-VIS berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi elektron dalam molekul, informasi yang didapat cenderung
26
untuk molekul keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya. Metoda ini sangat sensitif dan dengan demikian sangat cocok untuk tujuan analisis. Lebih lanjut,
spektroskopi UV-VIS sangat kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan oleh ungkapan hukum Lambert-Beer. Menurut hukum ini,
absorbansi larutan sampel sebanding dengan panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi larutannya c.
Hukum Lambert-Beer
log
10
I I = εcd
2.7 ε
koefisien ekstingsi molar, yang khas untuk zat terlarut pda kondisi pengukuran. c adalah konsentrasi larutan mol dm
-3
d adalah tebal kuvet cm I
dan I adalah intensitas cahaya setelah melewati pelarut murni dan larutan. II
juga disebut dengan transmitans T A = ε c d
2.8 A = log
10
I I = εcd
2.9 ε
= 2.10
2.10 A adalah absorbansi
Dengan mengukur transmitansi larutan sampel, nilai konsentrasi dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Konsentrasi dan panjang
larutan yang dilalui sinar menjadi pertimbangan dalam menghitung nilai absorbansi. Spektroskopi UV-VIS sangat sensitif dan spektrometernya dapat
27
dibuat dengan ukuran yang sangat kecil, metoda ini khususnya sangat bermanfaat untuk analisis lingkungan, dan khususnya cocok untuk pekerjaan di lapangan.
Hukum Lambert-Beer dipenuhi berapapun panjang gelombang sinar yang diserap sampel. Panjang gelombang sinar yang diserap oleh sampel bergantung
pada struktur molekul sampelnya. Jadi spektrometri UV-VIS dapat digunakan sebagai sarana penentuan struktur. Sejak 1876, kimiawan Swiss-Jerman Otto
Nikolaus Witt 1853-1915 mengusulkan teori empiris warna zat yang ditentukan oleh panjang gelombang sinar yang diserap dan struktur bagian-bagiannya.
17
2.5 Proses Freeze Draying pengeringan beku