Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kota Medan Pada Tahun 2009-2013

(1)

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2009-2013

TUGAS AKHIR

JENNY FRIDAYANTI 072407076

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2009-2013

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

JENNY FRIDAYANTI 072407076

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA

MEDAN PADA TAHUN 2009-2013

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : JENNY FRIDAYANTI

Nomor Induk Mahasiswa : 072407076

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disahkan di

Medan, Juni 2010 Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, Msc Drs. Gim Tarigan


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2009-2013

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, keculi beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

JENNY FRIDAYANTI 072407076


(5)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil alamin. Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta kasih sayang dan kesehatan kepada semua hamba-Nya. Salawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya pada program studi D-3 Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Mirjak manurung dan Ibunda tercinta Helena butar-butar, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

2. Bapak Prof.Dr.Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU.

3. Bapak Dr.Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika FMIPA USU.

4. Bapak Drs. Gim Tarigan, selaku pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.

5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku Koordinator program studi Statistika FMIPA USU.

6. Untuk abang-abangku (Muzlin Manurung, Lembiansyah Manurung, Apriandi Manurung) dan kakakku (Rumondang Siagian), adikku (Azlia Helmi Manurung), serta keponakanku (icha) yang selalu memberikan masukan, dorongan, motivasi dan semangat serta materi yang tak ternilai.

7. Untuk keluarga dan kerabat yang telah memberikan semangat, doa dan menjadi penopang setiap langkahku.

8. Untuk sahabat-sahabatku (Dian, Wendy, Elfi, Mbak Iin, ayu, Buq com (eka), mimi, yuni, desi, devi n novi) yang telah membantu, memberi semangat dan motivasi kepada penulis.

9. Rekan-rekan Mahasiswa Statistika stambuk 2007, terkhusus Stat-C, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama masa perkuliahan dan selama masa pengurusan surat-surat Tugas Akhir, baik secara langsung maupun tidak langsung.

10. Untuk para senior yang sudah banyak membantu.

Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal alamin.


(6)

Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan dan khususnya bagi penulis sendiri.

Medan, Juni 2010 Penulis,

Jenny Fridayanti 072407076


(7)

DAFTAR ISI

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Daftar Gambar viii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar

Belakang 1

1.2 Perm

asalahan 3

1.3 Identi

fikasi Masalah 3

1.4 Maks

ud dan Tujuan 4

1.5 Lokas

i Penelitian 4

1.6 Meto

dologi Penelitaian 4

1.7

Tinjauan Pustaka 5

1.8 Siste

matika Penelitian 7

Bab 2 Tinjauan Teoritis

2.1 Pengerian-pengertian 9

2.1.1 Kesempatan Kerja 9

2.1.2 Metode Proyeksi 12

2.2 Metode Analisis Data 13

2.2.1 Perumusan Masalah 13

2.2.1.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk 14 tahun 2009-2013

2.2.1.2 Perumusan peramalan tingkat kesempatan kerja 15 tahun 2009-2013

Bab 3 Sejarah Singkat BPS

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia 17

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik 20

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPS 21

3.2.2 Tata Kerja BPS 22

3.3 Struktur Organisasi BPS 23


(8)

Bab 4 Pembahasan

4.1 Pengolahan Data 25

4.1.1 Angkatan Kerja di Kota Medan 33

4.1.2 Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Medan 35

4.2 Proyeksi 37

4.2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Medan 37 4.2.2 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja 41

di Kota Medan

4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka 45

4.2.4 Proyeksi Kesempatan Kerja 51

Bab 5 Implementasi Sistem

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 54

5.2 Tahap Implementasi Sistem 55

5.3 Pengaktifan Excel 55

5.4 Fungsi Regresi Linier Sederhana 57

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan 60

6.2 Saran 61

6.2.1 Pemerintah dan Pengusaha 61

6.2.2 Angkatan Kerja 61

Daftara Pusaka Lampiran


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Banyaknya Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di 26 Kota Medan Tahun 1999-2008

Tabel 4.2 Peramalan Penduduk di Kota Medan Tahun 1999-2008 32 Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 1999-2008 34 Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja 36

Di Kota Medan Tahun 1999-2008

Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 1999-2008 38

Tabel 4.6 Peramalan Angkatan Kerja di Kota Medan 41

Tahun 2009-2013

Tabel 4.7 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja 42 Di Kota Medan Tahun 1999-2008

Tabel 4.8 Peramalan Angkatan Kerja di Kota Medan 44

Tahun 2009-2013

Tabel 4.9 Proyeksi Pengangguran Terbuka di Kota Medan 45 Tahun 1999-2008

Tabel 4.10 Peramalan Pengangguran Terbuka di Kota Medan 48 Tahun 2009-2013

Tabel 4.11 Jumlah Angkatan kerja, Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja 49 Dan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 1999-2013

Tabel 4.12 Kesempatan Kerja dari Seluruh Angkatan Kerja 52 Di Kota Medan Tahun 1999-2013


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pertumbuhan Penduduk dari Tahun 1999-2013 33 Gambar 4.2 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Non-Angkatan Kerja 35

Dari tahun 1999-2008

Gambar 4.3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan 37 Pengangguran Terbuka

Gambar 4.4 Peramalan Angkatan Kerja, Angkatan Kerja 51 Yang Sudah Bekerja dan Pengangguran Terbuka

Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Excel 56

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft Excel 56

Gambar 5.3 Tampilan Yang Telah Dimasukkan Data 57

Gambar 5.4 Tampilan Mencari Kolom XY 58

Gambar 5.5 Tampilan Mencari X2 58


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesempatan kerja bagi setiap warga Negara Indonesia merupakan hak yang dijamin oleh undang-undang dasar Negara kita, khususnya dalam pasal 27 ayat 2 yang berbunyi : tiap-tiap warga Negara berhak atas perkerjaan dan penghidupan yang layak . Demikian pula dalam GBHN/TAP MPR IV/1978, manusia Indonesia atau penduduk disebut modal dasar, disamping tujuan modal dasar lainnya, dengan catatan: Apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif , jadi jelaslah kiranya jumlah penduduk yang sangat besar, bukan menjadi modal dasar bahkan akan menjadi beban nasional yang merawankan ketahanan nasional atau menggangu stabilitas nasional, jikalau tidak dimanfaatkan sebagai tenaga kerja yang efekif, artinya memperoleh kesempatan kerja.

Kesempatan kerja merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia (Human Basic Needs) yang tidak ada bedanya dengan sandang, pangan, dan papan serta juga merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat


(12)

keberhasilan perekonomian suatu daerah. Yang mana kesempatan kerja dapat memperlihatkan tingkat partisipasi masyarakat suatu Negara dalam membangun perekonomiannya. Selain itu, indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonominya.

Seiring dengan tuntunan akan kemajuan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia pada umumnya dan di Kota medan khususnya, diperlukan tenaga-tenaga kerja yang profesional. Hal ini diperlukan taraf hidup para pekerja, mengingat masih tingginya tingkat taraf hidup kemiskinan masyarakat kita.

Agar bisa bangkit dari keterpurukan tersebut, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dituntut untuk berkerja keras. Apabila kita sekarang telah memasuki era globalisasi dimana saling ketergantungan perekonomian lintas Negara makin kuat dan makin sarat dengan persaingan. Dengan demikian perlu pembenahan dan persiapan diberbagai bidang antara lain menyangkut sumber daya manusia dan ketenagakerjaan. Berdasarkan uraian diatas, maka judul yang penulis ambil untuk penulisan tugas akhir ini adalah Proyeksi Kesempatan kerja Di Kota Medan Pada Tahun 2009-2013 , dengan alasan agar dapat mengetahui seberapa besar kesempatan mendapatkan pekerjaan terutama di Kota Medan.


(13)

1.2 Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pertumbuhan jumlah penduduk, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja di Kota Medan.

2. Bagaimana proyeksi angkatan kerja, angkatan kerja yang sudah bekerja dan pengangguran pada tahun 2009-2013 yang akan datang.

3. Bagaimana proyeksi kesempatan kerja atau peluang kerja dari seluruh data angkatan kerja.

1.3 Identifikasi Masalah

Agar pembahasanya tidak menyimpang dari topik permasalahan tentang kesempatan kerja di Kota Medan pada tahun 2009-2013. Penulis melakukan pembatasan masalah/ruang lingkup masalah sebagai berikut:

1. Peninjauan terfokus pada konsep umum mengenai jumlah penduduk, jumlah angkatan kerja, bukan angkatan kerja dan jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja.

2. Data yang tersedia dianalisa dengan memakai metode geometrik untuk meramalkan jumlah penduduk Kota Medan tahun 2009-2013 dan metode regresi linier sederhan untuk meramalkan tingkat kesempatan kerja di Kota Medan tahun 2009-2013.


(14)

3. Langkah akhir yang dilakukan hanya untuk meramalkan jumlah penduduk, peluang kerja atau kesempatan kerja, jumlah penggangguran terbuka dan tenaga kerja yang ada di Kota Medan.

4. Sumber data diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara.

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar kesempatan masyarakat di Kota Medan untuk mendapatkan perkerjaan dan seberapa besar jumlah tenaga kerja produkif tersebut dalam memenuhi lapangan pekerjaan yang ada di Kota Medan pada tahun 2009-2013.

1.5 Lokasi Peneliti

Penelitian atau pengumpulan data mengenai Proyeksi Kesempatan Kerja di Kota Medan pada tahun 2009-2013 berdasarkan data tahun 1999-2008 diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, jln. Asrama No.179 Medan.

1.6 Metodelogi Penelitian


(15)

1) Penelitian keperpustakaan

Penelitian keperpustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir. 2) Metode pengumpulan data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang di peoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpul data tersebut.

1.7 Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui proyeksi kesempatan kerja, maka digunakan rumus untuk peramalan jumlah penduduk sebagai berikut:

1. Trend Linir

Dimana:

= Nilai Trend yang ditaksir

X= Waktu

= Variabel Konstanta b = Koefisien Variabel x


(16)

2. Trend Geometrik

Maka

Dimana

= Banyaknya penduduk pada tahun awal = Banyaknya penduduk pada tahun akhir t = Jangka waktu (dalam banyaknya tahun) r = Angka pertumbuhan penduduk

Dengan menggunakan kedua metode ini, yaitu metode geometrik dan metode regresi linier sederhana, kita dapat meramalkan berapakah peluang kesempatan kerja di Kota Medan untuk tahun 2009-2013.


(17)

1.8 Sistematika Penelitian

Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi tugas akhir ini dalam enam bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-sub yaitu sebagai berikut:

Bab 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang penulisan, permasalahan yang ditimbulkan, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, lokasi penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab 2 TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan teoritis dijelaskan dan dibahas mengenai pengertian-pengertian yang menyangkut dengan penelitian tugas akhir dan perumusan masalah.

Bab 3 GAMBARAN UMUM INSTANSI

Pada bab ini di bahas secara ringkas mengenai sejarah BPS, kegiatan BPS dan struktur organisasi.

Bab 4 PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelasakan mengenai pembahasan dan analisa data untuk mengetahui kesempatan kerja pada tahun yang akan datang.


(18)

Bab 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan cara pengunaan rumus-rumus yang dipakai dengan menggunakan program aplikasi Excel.

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil dari analisa dan pendugaan pada bab-bab sebelumnya dirangkumkan pada bab ini. Selain kesimpulan, pada bab ini juga memberikan saran-saran yang sifatnya membangun untuk peningkatan kesmpatan kerja yang dimasa akan datang.


(19)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian-Pengertian

2.1.1 Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber pendapatan bagi mereka yang memperoleh kesempatan kerja. Disamping merupakan sumber dari peningkatan pendapatan Nasional, melalui peningkatan Produk Nasional Bruto. Oleh karena itulah dalam GBHN juga disebutkan, bahwa tujuan Pembagunan Nasional di samping meningkatkan produksi nasional, maka pertumbuhan ekonomi juga harus mempercepat pertumbuhan lapangan pekerjaan, oleh karena kesempatan kerja bukan memiliki nilai ekonomis, tetapi juga mengandung nilai kemanusiaan dengan menumbuhkan rasa harga diri, sehingga memberikan isi kepada asas kemanusiaan.

Kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja (demand for labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan


(20)

kerja yang siap diisi para penawar kerja (pencari kerja). Pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi serta keterbatasan kesempatan kerja akan mengakibatkan semakin meningkatanya tingkat penggangguran. Secara konsisten, pertumbuhan angkatan kerja ini masih selalu lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk. Disamping itu, angkatan kerja termasuk setengah pengganguran masih tetap tinggi. Hal ini menandakan bahwa produktivitas para tenaga kerja tersebut belum optimal. Dimana kesempatan kerja merupakan perbandingan antara jumlah angkatan kerja yang bekerja terhadap angkatan kerja.

Sejak tahun 1979 hingga saat ini, konsep dan definisi perihal ketenagakerjaan yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sama. Konsep dan definisi tersebut sesuai dengan Labour Force Approach yang diperkenalkan oleh Internasional Labour Organization (ILO). Pendekatan ini juga diterapkan oleh Negara-negara merkembang selain Indonesia.

Konsep dan definisi yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik dalam penelitian ketenagakerjaan sejak tahun 1976 adalah sebagai berikut:

1. Bekerja adalah mereka yang melakukan suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam yang secara kontinu dalam seminggu yang lalu (seminggu sebelum pencacahan). Dengan demikian, pekerjaan keluarga yang tanpa upah yang membantu dalam satu usaha/kegiatan ekonomi, dimaksudkan sebagai pekerja.

2. Setengah pengangguran (sementara tidak bekerja) adalah mereka yang mempunyai pekerjaan selama tetapi seminggu yang lalu tidak bekerja karena


(21)

berbagai alasan seperti sakit, cuti menunggu panen, mogok dan lain sebagainya. Termasuk mereka yang sudah diterima bekerja tetapi selama seminggu yang lalu belum bekerja. Mereka ini dikategorikan sebagai bekerja. 3. Mencari pekerjaan adalah mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan

seperti mereka yang belum pernah bekerja atau mereka yang sudah pernah bekerja, Karena suatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka itu dikategorikan sebagai pengganguran terbuka. Seseorang mencari pekerjaan tetapi dia sudah mempunyai pekerjaan atau sedang bekerja, tetapi digolongkan sebagai bekerja. 4. Sekolah adalah mereka yang melakukan kegiatan, bersekolah di sekolah formal mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu sebelum pencacahan, mereka ini termasuk yang sedang libur.

5. Mengurus Rumah Tangga adalah mereka yang mengurus rumah tangga tanpa mendapatkan upah. Misalkan ibu-ibu rumah tangga atau anaknya yang membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya, pembantu rumah tangga yang mendapat upah walaupun pekerjaanya rumah tangga dianggap bekerja.

6. Kegiatan lainnya adalah kegiatan selain yang disebutkan diatas, yakni mereka yang sudah pensiun, menerima royalty, penerimaan deviden dan orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak mampu melakukan suatu pekerjaan.

7. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja atau mempunyai pekerjaan sementara tidak bekerja atau mereka yang mencari pekerjaan. Mereka adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan, seperti pada butir 1, 2 dan 3 diatas selama seminggu sebelum pencacahan.


(22)

8. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan seperti pada butir 4, 5 dan 6 diatas selama seminggu sebelum pencacahan.

9. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau dalam penulisan ini dinyatakan dengan kesempatan kerja/peluang kerja adalah persentase angkatan kerja terhadap tolal penduduk usia kerja.

2.1.2 Metode Proyeksi

Dalam analisa psikologi, proyeksi bearti Mencetuskan inplusi yang tidak sadar dari diri sendiri dengan cara melihat sesuatunya seakan memiliki inplusi agresif secara tidak sadar sering kali melihat atau memiliki anggapan orang lain juga bersifat agresif (Anto Dajan).

Dalam hasil kutipan diatas, dapat dikatakan bahwa proyeksi sendiri merupakan suatu pengamatan atau suatu hal yang mana pengamatan itu dikembalikan kepada jiwa pengamat bagaimana dia menanggapi dan mencetuskan hasil pengamatanya tersebut dengan menggunakan suatu evaluasi ataupun rumusan yang bersesuaian dengan apa yang diamatinya.

Proyeksi tingkat kesempatan kerja adalah melihat ke depan akan hasil lowongan kerja dengan melihat pekembangan lowongan kerja tersebut dari tahun-tahun sebelumnya. Selain memproyeksikan tingkat kesempatan kerja, penulis juga melakukan proyeksi perkembangan penduduk pada tahun yang sama yaitu tahun


(23)

2009-2013. Dimana proyeksi perkembangan penduduk ini berguna untuk melihat seberapa besar kesempatan penduduk untuk mendapatkan pekerjaan.

2.2 Metode Analisa Data

Dengan memperhatikan data yang sudah diperoleh, dapat dilakukan analisa sementara dengan cara deskriptif. Adapun tahapan-tahapan analisa deskriptif yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisa deskriptif tentang perkembangan jumlah penduduk tahun 1999-2008.

2. Melakukan analisa deskriptif tentang kesempatan kerja tahun 1999-2008.

2.2.1 Perumusan Masalah

Dalam Negara berkembang seperti Indonesia yang berpenduduk besar, yang menjadi salah satu masalah utama adalah penganagguran struktural yang sangat besar. Masalah ini disebabakan oleh struktur ekonomi yang ada belum mampu menciptakan kesempatan kerja yang sesuai dan dalam jumlah yang cukup untuk menyerap angkatan kerja yang ada.

Dengan permasalahan-permasalahan yang telah dicetuskan pada bab sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan tersebut menjadi suatu rumusan matematika guna mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.


(24)

Adapun dalam melakukan perumusan masalah tersebut memiliki beberapa tahapan sabagai berikut:

1. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang jumlah penduduk pada tahun 2009-2013.

2. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang tingkat kesempatan kerja pada tahun 2009-2013.

2.2.1.1 Perumusan Peramalan Jumlah Penduduk tahun 2009-2013

Dengan memperhatikan data dan melakukan analisis deskriptif di atas, maka dapat digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan jumlah penduduk pada tahun 2009-2013. Adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan sebagai berikut:

Maka

Keterangan:

= Banyaknya penduduk pada tahun awal = Banyaknya penduduk pada tahun akhir t = Jangka waktu (dalam banyaknya tahun) r = Angka pertumbuhan penduduk


(25)

2.2.1.2 Perumusan peramalan tingkat kesempatan kerja tahun 2009-2013

Dengan memperlihatkan data dan melakukan analisis deskriptif di atas, maka dapat digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan tingkat kesempatan keja pada tahun 2009-2013. Adapun rumusan yang digunakan sebagai berikut:

Dimana

Keterangan:

= Hasil peramalan tenaga kerja. b = Koefisien variabel x.

a = Variabel konstanta. n = Banyak jumlah data.

X = Jumlah dari variable tahun. Y = Jumlah dari tenaga kerja.

XY = Jumlah perkalian tenaga karja dan variabel tahun.

Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, penulis melakukan suatu pendugaan/peramalan tingkat kesempatan kerja tahun 2009-2013. Adapun alasan


(26)

penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih pertumbuhan tenaga kerja dari setiap tahunnya dan selisih tersebut melakukan pendugaan bahwa tingkat kesempatan kerja setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang relatif konstan.

Dari penggunaan sementara dan analisa deskriptif, maka penulis menggunakan rumus yang sesuai dengan permasalahan di atas.


(27)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT BPS

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi Sumatera Utara merupakan lembaga pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Badan Pusat Statistik di Indonesia berdiri pada saat pemerintahan-pemerintahan antara lain:

1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan februari 1920, kantor statistic pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajianan dan perdagangan (Directur Van Land Bouw Nijeverheid En Handel), dan kedudukan di Bogor. Pada tahun 1923, di bentuk suatu komisi untuk statistic yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-departemen. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor De Statistiek (CSK)atau kantor statistik dan di pindahkan ke Jakarta.


(28)

2. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1944 pemerintah jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer pada masa ini CKS diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17 Agustus 1945. Kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuiensi dari Perjanjian Linggar Jati. Sementara itu, pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran kementerian kemakmuran tanggal 12 Juli 1950 nomor:219/S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kemakmuran. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor : P/44, lembaga KPS berada dibawah dan bertanggung jawab perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor:18.009/M,KPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaran tata usaha yang disebut Afdeling B.


(29)

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 131 tahun 1957, kementerian perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementerian perindustrian. Untuk selanjutnya, keputusan Presiden RI Nomor : 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah mrnjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewengan berada di bawah perdana menteri.

4. Masa Orde Baru

Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan. Maka untuk mendapatakan statistic yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.

Dalam masa Orde Baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi :

1. Peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS.

3. Peraturan pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, suasana dan tata kerja BPS.

4. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS.

6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan tata kerja BPS.


(30)

5. Masa Reformasi sampai sekarang

Sejak era reformasi sampai sekarang Badan Pusat Statistik terus mengalami reorganisasi seiring dengan berlakunya Undang-undang Otonomi Daerah tahun 1999 dan PP No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota. Maka BPS perlu melakuakn reorganisasi seiring dengan semakin besarnya beban tugas Badan Pusat Statistik dengan dikeluarkannya peraturan Presiden RI No. 86 tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, social, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan dan keagamaan. Untuk mewujudkan pembanguanan statistik, Badan Pusat Statistik di bagi dalam 4(empat) program yaitu:

1. Program Penyempurnaan dan Pemgembangan Statistik. 2. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.

3. Program Pendidikan dan Aperatur Negara.


(31)

Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi Informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembagunan nasional dan regional, didukung sumber Daya Manusia yang berkualitas. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi yang mutahir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu handal, efektif, dan efesien. Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.

3.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi BPS

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam melaksanakan beberapa ketentuan perundangan:

1. UU No. 16 tentang Statistik.

2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS.

3. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Statistik.

Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinator dan kerjasama, serta mengembangakan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi yang diselenggarakan BPS yaitu:

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang statistic.


(32)

3. Penyelenggaran statistic dasar.

4. Koordinasi dan kejasama statistic dengan instansi pemerintah lembaga, organisasi, perseorangan dan unsur masyarakat bersama.

5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistic.

6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistic kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil komplisi produk administrasi.

7. Penyebarluasan statistic melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistic bagi masyarakat. 8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden dan penggunaan statistic.

9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan, pengendalian dan pengawasan adaministrasi di lingkungan BPS.

3.2.2 Tata Kerja BPS

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistic di dalam dan di luar Negeri sesuai dengan bidang masing-masing dan harus melaporkan kepada Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integeritas, sibronisasi dan sinlifikasi, baik dalam lingkaran masing-masing antara situasi unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai dengan bidang masing-masing.


(33)

3.3 Stuktur Organisasi BPS

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi social yang terjadi diantara individu- individu dalam rangka kerajsama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Bada Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur unsur spesialisasi kerja, standarlisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukan suatu kelompok kerja.

Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor BPS Provinsi Sumatera Utara adalah:

1. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Pembinaan saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

3. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan-kaputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

Adapun bagan atau stuktur organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:


(34)

Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin seorang kepala kantor. Kepala Kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari:

1. Sub Bagian Urusan Dalam. 2. Sub Bagian Perlengkapan. 3. Sub Bagian Keuangan. 4. Sub Bagian Kepegawaian.

5. Sub Bagian Bina Potensi/ Bina Program.

Sedangkan Bidang Penunjang Statistik terdiri dari lima (5) bidang yaitu: 1. Bidang Statistik Produksi.

2. Bidang Statistik Distribusi. 3. Bidang Statistik Sosial.

4. Bidang Integrasi Pengelolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS). 5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

3.4 Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Provinsi Sumatera Utara

1. Merencanakan kegiatan Badan Pusat Statistik. 2. Mengumpulkan data Badan Pusat Statistik. 3. Mengolah data Badan Pusat Statistik. 4. Menyajikan data Badan Pusat Statistik. 5. Menganalisa data Badan Pusat Statistik. 6. Memasyarakatkan data Badan Pusat Statistik.


(35)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan Data

Sebelum mengolah tingkat kesempatan kerja, terlebih dahulu penulis melakukan pengolahan jumlah penduduk di kota Medan karena tingkat kesempatan kerja mempunyai pengaruh yang sangat besar dengan tingkat pertambahan penduduk di Kota Medan.

Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah hasil survey/sensus Kantor Statistik di Kota Medan, dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 1999-2008 adalah sebagai berikut:


(36)

Table 4.1 Banyak Jumlah Penduduk dan Selisih Pertahun di Kota Medan Tahun 1999-2008

Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat, menimbulkan suatu permasalahan dimasa yang akan datang terutama untuk mendapatkan pekerjaan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Jumlah penduduk dari tahun 1999 sampai dengan 2008 yang terlihat pada table 4.1 di atas meningkat jumlahnya.

Dengan menggunakan data yang ada pada tabel 4.1, penulis memproyeksikan suatu data peramalan penduduk tahun 2009-2013, yang berguna untuk mengetahui tingkat kesempatan kerja pada penduduk kota medan.

Tahun Jumlah

Penduduk Selisih

1999 1.902.500

---2000 1.904.273 1.773

2001 1.926.520 22.247

2002 1.963.882 37.362

2003 1.993.602 29.720

2004 2.006.142 12.540

2005 2.036.185 30.043

2006 2.067.288 31.103

2007 2.083.156 15.868

2008 2.102.105 18.949

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara


(37)

Tingkat pertumbuhan penduduk geometris adalah pertumbuhan penduduk bertahap (discreate), yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah dengan metode geometrik, dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk. Secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi.

Jumlah penduduk di Kota Medan pada tahun 1999 sebesar 1.902.500 jiwa, dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 2.102.105 jiwa. Maka dapat dihitung besarnya laju pertumbuhan penduduk pertahun periode tahun 1999-2008.


(38)

Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk Kota Medan sebesar 1,12% pada periode tahun 1999-2008.

Maka perhitungan pada tahun 1999 (setelah 1 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

Maka perhitungan pada tahun 2000 (setelah 2 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

Maka perhitungan pada tahun 2001 (setelah 3 tahun) jumlah penduduk menjadi atau


(39)

Maka perhitungan pada tahun 2002 (setelah 4 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

Maka perhitungan pada tahun 2003 (setelah 5 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

Maka perhitungan pada tahun 2004 (setelah 6 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

Maka perhitungan pada tahun 2005 (setelah 7 tahun) jumlah penduduk menjadi atau


(40)

Maka perhitungan pada tahun 2006 (setelah 8 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

Maka perhitungan pada tahun 2007 (setelah 9 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

2.301.709

Maka perhitungan pada tahun 2008 (setelah 10 tahun) jumlah penduduk menjadi atau

Maka dapat diperkirakan jumlah penduduk di Kota Medan pada tahun 2009-2013 sebagai berikut:

Pada tahun 2009 (setelah 11 tahun) jumlah penduduk menjadi Atau


(41)

Pada tahun 2010 (setelah 12 tahun) jumlah penduduk menjadi Atau

Pada tahun 2011 (setelah 13 tahun) jumlah penduduk menjadi Atau

Pada tahun 2012 (setelah 14 tahun) jumlah penduduk menjadi Atau

Pada tahun 2013 (setelah 15 tahun) jumlah penduduk menjadi Atau


(42)

Tabel 4.2 peramalan penduduk di Kota Medan Tahun 1999-2013

Tahun Jumlah

Penduduk (Y) t Pt

1999 1.902.500 1 1.923.707

2000 1.904.273 2 1.946.963

2001 1.926.520 3 1.991.666

2002 1.963.882 4 2.052.923

2003 1.993.602 5 2.107.220

2004 2.006.142 6 2.144.112

2005 2.036.185 7 2.200.479

2006 2.067.288 8 2.258.995

2007 2.083.156 9 2.301.709

2008 2.102.105 10 2.348.537

2009* 11 2.374.716

2010* 12 2.401.187

2011* 13 2.427.953

2012* 14 2.455.017

2013* 15 2.482.383


(43)

Dengan memperoleh tabel pada peramalan penduduk tersebut dapat dibuat suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan penduduk dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2013. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran tentang pertumbuhan penduduk pada tahun-tahun yang akan datang.

Gambar 4.1 Pertumbuhan Penduduk dari Tahun 1999-2013

4.1.1 Angkatan Kerja di Kota Medan

Pembahasan mengenai keberadaan angkatan kerja di Kota Medan, dalam hal ini penduduk yang berusia di atas 15 tahun digunakan data selama 1999-2007. Data tersebut bersumber dari BPS Sumatera Utara yang merupakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional.


(44)

Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 1999-2008

Dari data di atas, diketahui selam priode 9 tahun (1999-2008) terdapat pertambahan jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas sebanyak 199.605 jiwa. Hal ini berarti untuk tiap tahunnya terjadi pertambahan penduduk sebesar 22.178 jiwa. Bertambahnya jumlah penduduk ini diikuti dengan bertambahnya jumlah angkatan kerja yakni sebesar 53.894 jiwa pertahun.

Dengan mempergunakan tabel pada peramalan angkatan kerja tersebut dapat dibuat suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan angkatan kerja pada tahun 1999-2007 dan diagram garis linier pertumbuhan Non-angkatan

Tahun Penduduk Angkatan Kerja Non Angkatan Kerja

1999 1.902.500 474.260 499.076

2000 1.904.273 478.188 403.316

2001 1.926.520 494.206 512.985

2002 1.963.882 430.860 472.575

2003 1.993.602 453.427 521.338

2004 2.006.142 846.954 560.622

2005 2.036.185 935.718 462.748

2006 2.067.288 889.352 540.142

2007 2.083.156 853.562 602.648

2008 2.102.105 959.309 573.562


(45)

kerja. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran pertumbuhan Angkatan Kerja dan Non-Angkatan Kerja pada tahun yang akan datang.

Gambar 4.2 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Non-Angkatan Kerja dari Tahun 1999-2008

4.1.2 Angkatan Kerja yang Sudah Bekerja di Kota Medan

Penduduk yang berkerja di Kota Medan setiap tahunnya selalu menunjukan trend yang menarik (lihat tabel 4.4 dan diagram 4.2). Peningkatan penduduk yang berkerja ini sebanding dengan peningkatan jumlah angkatan kerja.


(46)

Tabel 4.4 Jumlah Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Medan Tahun 1999-2008

Tahun AngkatanKerja BekerjaYang PengangguranTerbuka

1999 474.260 463.292 10.968

2000 478.188 466.019 12.169

2001 494.206 485.927 8.279

2002 430.860 367.633 63.227

2003 453.427 372.136 81.291

2004 846.954 682.380 164.574

2005 935.718 819.161 116.557

2006 889.352 755.882 133.470

2007 853.562 729.892 123.670

2008 959.309 833.832 125.477

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Pada tahun 1999 dan jumlah orang yang bekerja di Kota Medan sebanyak 4.63 ribu, peningkatan terjadi pada tahun 2000 sebanyak 4.66 ribu. Pada tahun 2001 tejadi peningkatan kembali menjadi 4.85 ribu. Dan terjadi penurunana pada tahun 2002-2003 sebanyak 3.67 ribu. Dan di tahun 2004 dan 2005 terjadi peningkatan sebanyak 8.19 ribu. Pada tahun 2006 dan 2007 terjadi penurunan kembali sebanyak 7.29 ribu. Dan pada tahun 2008 tejadi peningkatan kembali sebanyak 8.33 ribu.

Dengan menggunakan tabel pada peramalan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja, dapat dibuat suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier pengganguran terbuka pada tahun 1999-2008. Dengan diagram tersebut akan


(47)

memberikan suatu gambaran pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Bekerja dan pertumbuhan Pengganguran Terbuka pada tahun yang akan datang.

Gambar 4.3 Pertumbuhan Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan Pengganguran Terbuka

4.2 Proyeksi

4..2.1 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Medan

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun 2000-2013. Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut:


(48)

Tabel 4.5 Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 1999-2013

Tahun Tahun (X)

Angkatan

Kerja (Y) XY

1999 0 474.260 0 0

2000 1 478.188 478.188 1

2001 2 494.206 988.412 4

2002 3 430.860 1.292.580 9

2003 4 453.427 1.813.708 16

2004 5 846.954 4.234.770 25

2005 6 935.718 5.614.308 36

2006 7 889.352 6.225.464 49

2007 8 853.562 6.828.496 64

2008 9 959.309 8.633.781 81


(49)

Dari perhitungan di atas, maka dapat dilakukan suatu persamaan baru untuk melaksanakan peramalan angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan peramalan angkatan kerja pada tahun 2009-2013. Peramalan angkatan kerja pada tahun tersebut adalah sebagai berikut:


(50)

Angkatan Kerja pada tahun 2010

Angkatan Kerja pada tahun 2011

Angkatan Kerja pada tahun 2012


(51)

Tabel 4.6 Peramalan Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2009-2013

4.2.2 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Medan

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tahun 2009-2013. Adapun proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Tahun (X)

Angkatan Kerja (Y)

2009* 10 1.044.141

2010* 11 1.110.061

2011* 12 1.175.981

2012* 13 1.241.901

2013* 14 1.307.821

Keterangan: * adalah hasil peramalan angkatan kerja


(52)

Tabel 4.7 Proyeksi Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja di Kota Medan Tahun 1999-2008

Tahun Tahun(X) Bekerja (Y)Yang XY

1999 0 463.292 0 0

2000 1 466.019 466.019 1

2001 2 485.927 971.854 4

2002 3 367.633 1.102.899 9

2003 4 372.136 1.488.544 16

2004 5 682.380 3.411.900 25

2005 6 819.161 4.914.966 36

2006 7 755.882 5.291.174 49

2007 8 729.892 5.839.136 64

2008 9 833.832 7.504.488 81


(53)

Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan peramalan angkatan kerja pada tahun 2009-2013. Peramalan angkatan kerja pada tahun tersebut adalah sebagai berikut:

Angkatan Kerja pada tahun 2009


(54)

Angkatan Kerja pada tahun 2011

Angkatan Kerja pada tahun 2012

Angkatan Kerja pada tahun 2013

Tabel 4.8 Peramalan Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2009-2013

Tahun Tahun(X) Yang Bekerja(Y)

2009* 10 870.933

2010* 11 920.509

2011* 12 970.185

2012* 13 1.019.861

2013* 14 1.069.537


(55)

4.2.3 Proyeksi Pengangguran Terbuka

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilakukan proyeksi pengangguran terbuka tahun 2009-2013. Adapun proyeksi pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Proyeksi Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 1999-2013

Tahun Tahun (X)

Pengangguran Terbuka

(Y)

XY

1999 0 10.968 0 0

2000 1 12.169 12.169 1

2001 2 8.279 16.558 4

2002 3 63.227 189.681 9

2003 4 81.291 325.164 16

2004 5 164.574 822.870 25

2005 6 116.557 699.342 36

2006 7 133.470 934.290 49

2007 8 123.670 989.360 64

2008 9 125.477 1.129.293 81


(56)

Dari perhitungan di atas maka dapat dilakukan suatu peramalan baru untuk melaksanakan peramalan pengangguran terbuka tersebut adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2009-2013. Peramalan pengangguran terbuka pada tahun tersebut adalah sebagai berikut:


(57)

Pengangguran terbuka tahun 2009

Pengangguran terbuka tahun 2010

Pengangguran terbuka tahun 2011

Pengangguran terbuka tahun 2012


(58)

Tabel 4.10 Peramalan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2009-2013

Salah satu cara untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pengangguran terbuka adalah dengan melihat selisih angkatan kerja dengan angkatan kerja yang sudah bekerja. Maka untuk mengetahui jumlah pengangguran terbuka dapat dilihat dari tabel 4.11

Tahun Tahun (X)

Pengangguran (Y)

2009* 10 173.309

2010* 11 189.553

2011* 12 205.797

2012* 13 222.041

2013* 14 238.285

Keterangan: * adalah hasil peramalan pengangguran terbuka


(59)

Tabel 4.11 Jumlah Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 1999-2013

Tahun Angkatan Kerja Yang BekerjaJumlah PengangguranTerbuka

1999 474.260 463.292 10.968

2000 478.188 466.019 12.169

2001 494.206 485.927 8.279

2002 430.860 367.633 63.227

2003 453.427 372.136 81.291

2004 846.954 682.380 164.574

2005 935.718 819.161 116.557

2006 889.352 755.882 133.470

2007 853.562 729.892 123.670

2008 959.309 833.832 125.477

2009* 1.044.141 870.933 173.309

2010* 1.110.061 920.509 189.553

2011* 1.175.981 970.185 205.797

2012* 1.241.901 1.019.861 222.041

2013* 1.307.821 1.069.537 238.285

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, terlihat bahwa jumlah angkatan kerja tahun 1999 sebanyak 474.260 jiwa dan pada akhir tahun 2013 sebanyak 1.307.821 jiwa. Dengan demikian berarti rata-rata peningkatan angkatan kerja dari tahun 1999-2013 adalah sebesar 59.540 pertahun. Demikian juga halnya dengan jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja tahun 1999 sebesar 463.292 jiwa dan pada akhir tahun 2013


(60)

sebesar 1.069.537 jiwa, dengan rata-rata peningkatannya sebesar 41.171 jiwa pertahun.

Dari tabel tersebut, terlihat juga angka mencari kerja (pengangguran terbuka) pada tahun 1999 sebesar 10.968 jiwa sedangkan pada tahun 2013 nanti di perkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 238.285 jiwa. Meningkatnya angka pengangguran ini disebabkan ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Dengan mempergunakan tabel pada peramlan angkatan kerja, angkatan kerja yang sudah bekerja dan pengangguran terbuka tersebut, dapat dibuat suatu diagram yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan angkatan kerja. Angkatn yang sudah bekerja dan pengangguran terbuka dari tahun 1999-2013. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran tentang pertumbuhan angkatan kerja, angkatan kerja yang sudah bekerja dan pengangguran terbuka pada tahun-tahun yang akan datang.


(61)

Gambar 4.4 Peramalan Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang Sudah Bekerja dan Pengangguran Terbuka

4.2.4 Proyeksi Kesempatan Kerja atau Peluang Kerja

Tingkat pengangguran terbuka yang terus meningkat, menandakan bahwa jumlah angkatan kerja semakin tinggi. Sementara tingkat penerimaan tenaga kerja di berbagai sektor usaha sangat kecil. Dari tabel 4.11 dapat dilihat peluang kerja dari seluruh angkatan kerja.


(62)

Tabel 4.12 Kesempatan Kerja dari Seluruh Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 1999-2013

Tahun Angkatan Kerja Yang BekerjaJumlah PengangguranTerbuka

% Peluang Kerja /Kesempatan

Kerja

1999 474.260 463.292 10.968 97,69

2000 478.188 466.019 12.169 97,46

2001 494.206 485.927 8.279 98,32

2002 430.860 367.633 63.227 85,33

2003 453.427 372.136 81.291 82,07

2004 846.954 682.380 164.574 80,57

2005 935.718 819.161 116.557 87,54

2006 889.352 755.882 133.470 84,99

2007 853.562 729.892 123.670 85,51

2008 959.309 833.832 125.477 86,92

2009* 1.044.141 870.933 173.309 83,41

2010* 1.110.061 920.509 189.553 82,92

2011* 1.175.981 970.185 205.797 82,50

2012* 1.241.901 1.019.861 222.041 82,12

2013* 1.307.821 1.069.537 238.285 81,78

Peluang kerja atau kesempatan kerja tahun 1999 adalah sebesar 97,69 % artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 97 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil proyeksi di tahun 2013 nanti akan di ketahui peluang kerja sebesar 81,78 % yang diperoleh dari:


(63)

Dengan kata lain, dari 81 orang bekerja dintara 100 orang Angkatan Kerja, Angkatan Kerja yang tidak dapat ditampung oleh berbagai sektor usaha di Kota Medan sebesar 238.285 orang.


(64)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengerian Implementasi Sistem

Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain sistem yang telah disetujui, menginstal dan memulai sistem baru/sistem yang diperbaiki.

Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui. 2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan

prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui. 3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru. 4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai. 5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.


(65)

5.2 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap penerapan hasil desain tertulis ke dalam progaming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa programan tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga desain yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalanya, sehingga dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam pengolahan data pada karya ini, penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program excel dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.

5.3 Pengaktifan Excel

Program excel merupakan suatu program speadsheet yang paling mapan dewasa ini. Program excel mempunyai banyak fasilitas seperti kemampuan kalkulasi yang sangat mudah dengan formula dan fungsi yang kompleks dan fleksibel, fasilitas pengelolahan databes yang sangat mapan, kemampuan membuat dan mengelolah grafik dengan cepat, mudah dan menarik serta berbagai fasilitas lainnya.


(66)

1. Dari desktop klikstartpada taskbar. 2. Lalu klikprogram.

3. Lalu pilih Microsoft excel, maka akan tampil jendela utama program aplikasi Microsoft excel pada layar monitor. Seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Excel


(67)

5.4 Fungsi Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana adalah suatu analisa yang menggunakan variabel yang dicari atau diramalkan dengan hanya satu-satunya variabel bebas yang mempengaruhi yang merupakan variabel waktu, dan sebagai variabel tak bebas adalah variabel yang akan diramalkan. Dimana dalam bentuk simbol yaitu X adalah variabel waktu dan Y adalah variabel yang akan diramalakan.

Adapun langkah-langkah yang digunkan untuk menentukan regresi sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya yaitu:

1. Pada lembaran kerja excel, masukkan data-data angkatan kerja.

Gambar 5.3 Tampilan Yang Telah Dimasukkan Data

2. Lalu hitunglah nilai dari perkalian x dan y dari data-data tersebut dengan menggunakan rumus perkalian yaitu:


(68)

a. Klik kolom yang akan di cari jumlahnya lalu masukkan =C2*B2 ke dalam kolom. Begitu seterusnya sampai kolom D11.

Gambar 5.4 Tampilan Mencari Kolom XY

b. Begitu juga untuk mencari x2 pada kolom E2 yaitu dengan rumus

=B2^2. Kemudian klik dan geser fill handle ke arah bawah sampai kolom E11.


(69)

c. Kemudian untuk mencari jumlah XY dengan rumus =sum(D2:D11) dan untuk mencari X2=sum(E2:E11). Maka akan terlihat hasil seperti

di bawah ini.


(70)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Terjadi peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya dan diikuti dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

2. Pada setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja. Hal ini wajar terjadi karena berbagai sektor usaha selalu membutuhkan tenaga kerja. Namun pada setiap priode (satu tahun)terjadi peningkatan angka jumlah angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan.

3. Jumlah angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan pada tahun-tahun berikutnya menurut data proyeksi pada tahun 2009 adalah sebesar 173.309, pada tahun 2010 sebesar 189.553, pada tahun 2011 sebesar 205.797, pada tahun 2012 sebesar 222.041 dan pada akhir tahun 2013 sebesar 238.285. 4. Dari hasil proyeksi yang dilakukan berdasarkan data seluruh angkatan

kerja. Maka pada tahun 2009 sebesar 86,29%, pada tahun 2010 sebesar 85,98%, pada tahun 2011 sebesar 85,76%, pada tahun 2012 sebesar


(71)

85,53%. Proyeksi kesempatan kerja terus menerus mengalami penurunan hingga akhir tahun 2013 nanti sebesar 85,33%.

6.2 Saran

6.2.1 Pemerintah dan Pengusaha

1. Agar mengantisipasi mengenai jumlah angkatan kerja yang belum memperoleh pekerjaan.

2. Mengupayakan lapangan usaha baru, yang mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar.

6.2.2 Angkatan Kerja

1. Berusaha untuk membuka lapangan usaha sendiri tanpa harus sepenuhnya bergantung pada orang lain.

2. Berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan, baik formal maupun informal agar kesempatan mendapatkan pekerjaan cenderung lebih mudah.


(72)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika.2007.Sumatera Utara Dalam Angka. Sumatera Utara Mantra, Ida Bagoes. 1999.Demografi umum, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudjana. 2001.Metode Statistika, Bandung: Tarsito Bandung.


(1)

5.4 Fungsi Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana adalah suatu analisa yang menggunakan variabel yang dicari atau diramalkan dengan hanya satu-satunya variabel bebas yang mempengaruhi yang merupakan variabel waktu, dan sebagai variabel tak bebas adalah variabel yang akan diramalkan. Dimana dalam bentuk simbol yaitu X adalah variabel waktu dan Y adalah variabel yang akan diramalakan.

Adapun langkah-langkah yang digunkan untuk menentukan regresi sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya yaitu:

1. Pada lembaran kerja excel, masukkan data-data angkatan kerja.

Gambar 5.3 Tampilan Yang Telah Dimasukkan Data

2. Lalu hitunglah nilai dari perkalian x dan y dari data-data tersebut dengan menggunakan rumus perkalian yaitu:


(2)

a. Klik kolom yang akan di cari jumlahnya lalu masukkan =C2*B2 ke dalam kolom. Begitu seterusnya sampai kolom D11.

Gambar 5.4 Tampilan Mencari Kolom XY

b. Begitu juga untuk mencari x2 pada kolom E2 yaitu dengan rumus =B2^2. Kemudian klik dan geser fill handle ke arah bawah sampai kolom E11.


(3)

c. Kemudian untuk mencari jumlah XY dengan rumus =sum(D2:D11) dan untuk mencari X2=sum(E2:E11). Maka akan terlihat hasil seperti di bawah ini.


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Terjadi peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya dan diikuti dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

2. Pada setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja yang sudah bekerja. Hal ini wajar terjadi karena berbagai sektor usaha selalu membutuhkan tenaga kerja. Namun pada setiap priode (satu tahun)terjadi peningkatan angka jumlah angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan.

3. Jumlah angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan pada tahun-tahun berikutnya menurut data proyeksi pada tahun 2009 adalah sebesar 173.309, pada tahun 2010 sebesar 189.553, pada tahun 2011 sebesar 205.797, pada


(5)

85,53%. Proyeksi kesempatan kerja terus menerus mengalami penurunan hingga akhir tahun 2013 nanti sebesar 85,33%.

6.2 Saran

6.2.1 Pemerintah dan Pengusaha

1. Agar mengantisipasi mengenai jumlah angkatan kerja yang belum memperoleh pekerjaan.

2. Mengupayakan lapangan usaha baru, yang mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar.

6.2.2 Angkatan Kerja

1. Berusaha untuk membuka lapangan usaha sendiri tanpa harus sepenuhnya bergantung pada orang lain.

2. Berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan, baik formal maupun informal agar kesempatan mendapatkan pekerjaan cenderung lebih mudah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika.2007.Sumatera Utara Dalam Angka. Sumatera Utara Mantra, Ida Bagoes. 1999.Demografi umum, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudjana. 2001.Metode Statistika, Bandung: Tarsito Bandung.