Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kota Medan Pada Tahun 2013-2018 Dengan Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil

(1)

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA

TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KUADRAT TERKECIL

TUGAS AKHIR

ISRA HERLINA 112407065

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA

TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KUADRAT TERKECIL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

ISRA HERLINA 112407065

\

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(3)

PERSETUJUAN

Judul : Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kota Medan Pada Tahun 2013-2018 Dengan Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil

Kategori : Tugas Akhir

Nama : Isra Herlina

Nomor Induk Mahasiswa : 112407065 Program Studi : D3 Statistika Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2014

Disetujui oleh

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,

Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Drs. Suyanto, M.Kom NIP. 195312181980031003 NIP. 195908131986011002


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN

METODE KUADRAT TERKECIL

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2014

ISRA HERLINA 112407065


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kota Medan Pada Tahun 2013-2018 Dengan Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Suyanto, M.Kom selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh Staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Guntur Hasibuan dan Ibunda Dra. Derliana Batubara serta keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar vii

BAB 1 Pendahuluan

1.1Latar Belakang 1

1.2Perumusan Masalah 2

1.3Pembatasan Masalah 3

1.4Maksud dan Tujuan 3

1.5Lokasi Penelitian 4

1.6Metode Penelitian 4

1.7Tinjauan Pustaka 5

1.8Sistematika Penulisan 6

BAB 2 Landasan Teori 8

2.1Pengertian-pengertian 8

2.1.1 Kesempatan Kerja 8

2.1.2 Angkatan Kerja 9

2.1.2.1 Pekerja 10

2.1.2.2 Pengangguran 10

2.2Proyeksi 12

2.3Metode Proyeksi 12

BAB 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 13

3.1Sejarah Badan Pusat Statistik 13

3.2Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 13

3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik 13

3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik 14

3.3Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 14

BAB 4 Pengolahan Data dan Pembahasan 15

4.1Pengolahan Data Secara Manual 15

4.1.1 Proyeksi Kesempatan Kerja di Kota Medan 15 4.1.2 Proyeksi Pengangguran Terbuka di Kota Medan 21 4.1.3 Laju Pertumbuhan Angkatan Kerja 27

4.1.4 Tingkat Kesempatan Kerja 30

4.2 Pengolahan Data Dengan Microsoft Excel 33


(7)

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 39

5.1Kesimpulan 39

5.2Saran 39

Daftar Pustaka Lampiran


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2007-2012 15 Tabel 4.2 Angkatan Kerja Yang Bekerja di Kota Medan 17

Tahun 2007-2018

Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Kesempatan Kerja (Angkatan Kerja 21 Yang Bekerja) di Kota Medan Tahun 2013-2018

Tabel 4.4 Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2007-2012 22 Tabel 4.5 Hasil Proyeksi Pengangguran Terbuka di Kota Medan 25

Pada Tahun 2013-2018

Tabel 4.6 Jumlah Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang Bekerja 26 Dan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2007-2012

Tabel 4.7 Laju Pertumbuhan Kesempatan Kerja dan Tingkat 33 Kesempatan Kerja di Kota Medan Tahun 2007-2018


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Diagram Pencar Data Angkatan Kerja Yang Bekerja 16 Gambar 4.2 Diagram Pencar Data Pengangguran Terbuka 16 Gambar 4.3 Grafik Jumlah Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang 27

Bekerja dan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2007-2018

Gambar 4.4 Mengaktifkan Microsoft Excel 34

Gambar 4.5 Lembar Kerja Microsoft Excel 35

Gambar 4.6 Pengisian Data Pada Lembar Kerja 35

Gambar 4.7 Menu Pada Data Analysis 36

Gambar 4.8 Kotak Dialog Pada Menu Regression 37


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesempatan kerja bagi setiap warga negara Indonesia merupakan hak-hak yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar kita, khususnya dalam pasal 27 ayat 2 yang berbunyi: “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Demikian pula dalam GBHN/TAP MPR IV/1978, manusia Indonesia atau penduduk disebut modal dasar, di samping tujuan modal dasar lainnya, dengan catatan: “Apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif”, jadi jelaslah kiranya jumlah penduduk yang sangat besar, bukan menjadi modal dasar bahkan akan menjadi beban nasional yang menawarkan ketahanan nasional atau mengganggu stabilitas nasional, jikalau tidak dimanfaatkan sebagai tenaga kerja yang efektif, artinya memperoleh kesempatan kerja.

Kesempatan kerja merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak ada bedanya dengan sandang, pangan dan papan serta juga merupakan salah satu indikator ekonomi yang dipergunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan perekonomian suatu daerah.Yang mana kesempatan kerja dapat memperlihatkan tingkat partisipasi masyarakat suatu negara dalam membangun perekonomiannya.Selain itu, indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonominya.


(11)

Seiring dengan tuntutan akan kemajuan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia pada umumnya dan di Kota Medan khususnya, diperlukan tenaga-tenaga kerja yang professional. Hal tersebut diperlukan taraf hidup para pekerja, mengingat masih tingginya tingkat taraf hidup kemiskinan masyarakat Indonesia. Selain itu, salah satu masalah yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan kualitas penduduk yang masih relatif rendah. Agar bisa bangkit dari keterpurukan tersebut, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dituntut untuk bekerja keras.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengajukan judul “proyeksi kesempatan kerja di kota medan pada tahun 2013-2018 dengan menggunakan metode kuadrat terkecil”, dengan alasan agar dapat mengetahui seberapa besar kesempatan masyarakat mendapatkan pekerjaan terutama di Kota Medan.

1.2Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana proyeksi kesempatan kerja di Kota Medan pada tahun 2013-2018. Selain itu penulis juga ingin melihat bagaimana laju pertumbuhan kesempatan kerja dan tingkat kesempatan kerja di Kota Medan 2013-2018.


(12)

1.3Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan penguraian, sesuai dengan latar belakang dan tuntutan menetapkan masalahnya sehingga ada yang menjadi arah sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam mengambil keputusan. Agar pembahasannya tidak menyimpang dari topik permasalahan tentang kesempatan kerja di Kota Medan pada tahun 2013-2018, maka peninjauan terfokus pada konsep umum mengenai kesempatan kerja pada tahun 2013-2018 berdasarkan data tahun 2007-2012. Kemudian berdasarkan data tersebut dapat ditentukan laju pertumbuhan kesempatan kerja dan tingkat kesempatan kerja.

1.4Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data, yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak-pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat.

Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk melihat proyeksi kesempatan kerja di Kota Medan pada tahun 2013-2018 dan melihat laju pertumbuhan kesempatan kerja serta tingkat kesempatan kerja di Kota Medan. Selain itu untuk melihat seberapa besar kesempatan masyarakat di Kota Medan untuk mendapatkan pekerjaan dan seberapa besar jumlah tenaga kerja produktif


(13)

tersebut dalam memenuhi lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Medan pada tahun 2013-2018.

1.5Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data yang dibutuhkan penulis mengenai Proyeksi Kesempatan Kerja di Kota Medan Pada Tahun 2013-2018diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara, yang bertempat:

Alamat :Jl. Asrama No. 179 Medan

Homepage

1.6Metode Penelitian

Data yang tersedia dianalisa menggunakan analisa time series (TREND) dengan memakai metode kuadrat terkecil (Least Squared Method) untuk melihat proyeksi kesempatan kerja, kemudian data tersebut digunakan untuk melihat laju pertumbuhan kesempatan kerja dan tingkat kesempatan kerja di Kota Medan pada tahun 2013-2018 yang akan datang. Persamaan garis trendnya adalah:

Ŷ= �+��

Keterangan:

Ŷ = Nilai Trend yang Ditaksir �= Waktu (Tahun)

�= Konstanta


(14)

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Squared Method), dapat dilihat proyeksi kesempatan kerja. Dan untuk menentukan laju pertumbuhan kesempatan kerja dapat digunakan rumus sebagai berikut:

��� = ��− ��−1 �−1 �

100%

Selain itu untuk menentukan berapakah tingkat kesempatan kerja kita dapat menggunakan rumus:

���������������������� =�����ℎ�������������������

�����ℎ������������� �100%

1.7Tinjauan Pustaka

Permintaan tenaga kerja (Demand Of Labor) pada dasarnya adalah tergantung pada outputperusahaan/industri dalam konteks mikro artinya semakin banyak outputyang dihasilkan pada akhirnya akan menciptakan permintaan input diantaranya adalah tenaga kerja (Labor) sering dikenal dengan Derived Demand. Sedangkan dalam tataran makro, produksi nasional (GDP, PDB) sangat menentukan laju tambah kesempatan kerja pada suatu perekonomian, artinya kalau ekonomi suatu negara tumbuh (tercermin pada pertumbuhan PDB) maka akan dapat menciptakan kesempatan kerja baru.

Menurut Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph. D (2000:312), jumlah angkatan kerja yang bekerja biasanya dipandang sebagai jumlah kesempatan kerja yang tersedia di suatu wilayah. Dalam pengertian “Kesempatan Kerja” tidaklah dsama dengan “Lapangan Kerja Yang Masih Terbuka”. Seperti telah diketahui, yang


(15)

dimaksud dengan bekerja dalam sebuah Sensus Penduduk 1980 ialah selama seminggu sebelum pencacahan melakukan pekerjaan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam dalam sehari.

Untuk menentukan proyeksi kesempatan kerja, kita dapat memproyeksikan data dari angkatan kerja yang bekerja. Hal itu dikarenakan kesempatan kerja dapat diartikan sebagai angkatan kerja yang bekerja dan bukan sebagai lapangan kerja yang tersedia. Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Squared Method) dapat diproyeksikan kesempatan kerja. Metode kuadrat terkecil ditujukan agar jumlah kuadrat dari semua deviasi antara variabel � dan � yang masing-masing memiliki koordinat sendiri-sendiri akan berjumlah seminimum mungkin, sehingga akan diperoleh suatu persamaan garis trend yang lebih akurat.

1.8Sistematika Penulisan

Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membagi tugas akhir ini dalam enam bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut:

Bab 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah yang ditimbulkan, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, lokasi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.


(16)

Bab 2 LANDASAN TEORI

Landasan Teori dijelaskan dan dibahas mengenai pengertian-pengertian yang menyangkut dengan penelitian tugas akhir dan perumusan masalah.

Bab 3 SEJARAH UMUM TEMPAT RISET

Pada bab ini dibahas secara ringkas mengenai sejarah,visi dan misi serta struktur organisasi Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara.

Bab 4 PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai pengolahan data dengan cara manual dan dengan menggunakan Microsoft Excel serta pembahasannya.

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan yang merupakan hasil-hasil yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan saran yang merupakan gagasan atas dasar hasil pembahasan dan simpulan.


(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian-pengertian 2.1.1 Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber pendapatan bagi mereka yang memperoleh kesempatan kerja. Disamping merupakan sumber dari Peningkatan Pendapatan Nasional, melalui peningkatan Produk Nasional Bruto. Oleh karena itulah dalam GBHN juga disebutkan, bahwa tujuan Pembangunan Nasional disamping meningkatkan produksi nasional, maka pertumbuhan ekonomi juga harus mempercepat lapangan pekerjaan, oleh karena kesempatan kerja bukan memiliki nilai ekonomis, tetapi juga mengandung nilai kemanusiaan dengan menumbuhkan rasa harga diri, sehingga memberikan isi kepada asas kemanusiaan.

Kesempatan kerja juga diartikan sebagai permintaan tenaga kerja (Demand For Labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja siap diisi para penawar kerja (pencari kerja). Pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi serta keterbatasan kesempatan kerja akan mengakibatkan semakin meningkatnya tingkat pengangguran.


(18)

2.1.2 Angkatan Kerja

Angkatan kerja dapat didefenisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Dari pengertian tersebut maka angkatan kerja dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok pekerja (employeement) dan kelompok penganggur (unemployeement).

Menurut Sunitro Djoyohadikusumo, faktor-faktor yang menentukan angkatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Jumlah dan sebaran usia penduduk, penduduk yang berusia lebih dari batas tertentu dianggap masuk kedalam usia kerja. Misalnya, seorang anak yang berusia di atas 15 tahun aktif bekerja, dapat dikatakan sebagai bagian dari angkatan kerja.

2. Pengaruh keaktifanbersekolah terhadap penduduk diusia muda. Maksudnya adalah penduduk usia muda yang masih sekolah tidak dianggap sebagai angkatan kerja, walaupun penduduk usia muda itu sebagian orang yang sudah mulai bekerja.

3. Peranan kaum wanita dalam perekonomian, wanita yang bekerja dalam urusan rumah tangga tidak dianggap sebagai bagian dari angkatan kerja. Jika seorang wanita mempunyai pekerjaan tertentu di luar rumah, maka dimasukkan sebagai angkatan kerja.

4. Pertambahan penduduk yang tinggi, setiap pertambahan jumlah penduduk cenderung akan menambah bagian penduduk yang tergolong angkatan kerja.


(19)

5. Meningkatkan jaminan kesehatan, dengan meningkatnya jaminan kesehatan, umur rata-rata penduduk bertambah. Umur rata-rata akan memperpanjang masa produktif setiap penduduk dalam melakukan pekerjaannya, sehingga otomatis akan menambah jumlah angkatan kerja.

2.1.2.1 Pekerja (employeement)

Pekerja mencakup orang-orang yang mempunyai pekerjaan dan saat disensus memang sedang bekerja, serta orang-orang yang mempunyai pekerjaan namun sementara waktu sedang tidak berkerja, misalnya petani sedang menanti panen atau pegawai yang sedang cuti. Pekerja dapat diartikan pula sebagai orang yang bekerja untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan minimal satu jam dalam satu minggu sebelum pencacahan.

2.1.2.2 Pengangguran (unemployeement)

Pengangguran merupakan masalah pelik dan terjadi bukan hanya di negara-negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Namun, tekanan masalah pengangguran banyak terasa di negara-negara berkembang. Hal ini wajar karena negara-negara berkembang umumnya adalah negara yang tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi dan tingkat pendidikan masyarakatnya rendah.

Pengangguran terjadi karena tidak seimbangnya antara kesempatan kerja dengan angkatan kerja atau antara permintaan tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja. Pengangguran dapat diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak


(20)

bekerja atau seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan, tetapi belum dapat memperolehnya.

Seseorang yang tidak bekerja tetapi sedang aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur, contohnya para ibu rumah tangga, mereka tidak mau bekerja karena ingin mengurus keluarganya, atau para anak orang kaya, mereka tidak ingin bekerja karena gajinya lebih rendah dari yang diinginkannya. Kelompok ibu rumah tangga dan anak orang kaya tersebut dikategorikan sebagai pengangguran sukarela.

Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat pendapatan. Tingginya tingkat pengangguran akan mengurangi pendapatan masyarakat sehingga dengan adanya pengangguran, tingkat kemakmuran masyarakat akan berkurang.

Pengangguran akan menimnbulkan masalah ekonomi dan sosial bagi individu yang mengalaminya. Pengangguran juga akan berdampak negatif terhadap keadaan ekonomi, politik, dan sosial bagi negara yang mempunyai tingkat pengangguran yang tinggi. Pengangguran sangat berpengaruh terhadap pencapaian kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan di negara yang bersangkutan.


(21)

2.2Proyeksi

Proyeksi adalah peramalan/perkiraan mengenai suatu yang belum terjadi. Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang.

2.3 Metode Proyeksi

Dalam negara berkembang seperti Indonesia yang berpenduduk besar, yang menjadi salah satu masalah utama adalah pengangguran struktural yang sangat besar. Masalah ini disebabkan oleh struktural ekonomi yang ada belum mampu menciptakan kesempatan kerja yang sesuai dan dalam jumlah yang cukup untuk menyerap angkatan kerja yang ada.

Dengan permasalahan-permasalahan yang telah dicetuskan pada bab sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan tersebut menjadi suatu rumusan metematika guna mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.


(22)

BAB 3

SEJARAH UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen.Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan.Selain hal-hal di atas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.

3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.


(23)

3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik

Dalam menunjuk pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu, handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.

3.3 Struktur Organisasi BPS

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupaun swasta mempunyai struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi.Dimana organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana hubungannya yang satu dengan yang lain.Dengan adanya struktur organisasi perusahaan yang baik, maka dapat diketahui pembagian tugas antara para pegawai dalam rangka pencapaian tujuan. Adapun struktur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara adalah struktur organisasi berbentuk Lini dan staff, yaitu bagian Tata Usaha, bidang Statistik Produksi, bidang Statistik Distribusi, bidang Statistik Kependudukan, bidang Pengolahan, Penyajian, dan Pelayanan Statistik, bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.


(24)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan Data Secara Manual

4.1.1 Proyeksi Kesempatan Kerja di Kota Medan

Data mengenai jumlah angkatan kerja di Kota Medan dalam hal ini penduduk yang berusia di atas 15 tahun yang terbagi menjadi angkatan kerja yang bekerja dan pengangguran terbuka digunakan data selama 2007-2012. Data ini yang nantinya akan digunakan untuk melihat proyeksi kesempatan kerja di Kota Medan. Data tersebut bersumber dari BPS Propinsi Sumatera Utara yang merupakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2007-2012 Tahun Angkatan Kerja

Yang Bekerja Pengangguran Terbuka Total (Angkatan Kerja) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 729.892 833.832 824.250 886.815 902.097 851.642 123.670 125.477 137.160 133.811 99.916 84.501 853.562 959.309 961.410 1.020.626 1.002.013 936.143 Sumber: BPS Propinsi Sumatera Utara


(25)

Gambar 4.1 Diagram Pencar Data Angkatan Kerja Yang Bekerja

Gambar 4.2 Diagram Pencar Data Pengangguran Terbuka

Dengan mempergunakan tabel di atas dan melihat diagram pencar dari data yang menunjukkan diagram garis linier pertumbuhan angkatan kerja yang bekerja tahun 2007-2012 dan diagram pertumbuhan pengangguran terbuka tahun

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 1000000

2006 2008 2010 2012 2014

A n g k at an K e rj a Y an g B e k e rj a (Y ) Tahun

Diagram Pencar Data Angkatan Kerja Yang Bekerja

Angkatan Kerja Yang Bekerja

Linear (Angkatan Kerja Yang Bekerja) 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000

2006 2008 2010 2012 2014

P e ng a ng g ur a n T e rbuk a ( Y ) Tahun

Diagram Pencar Data Pengangguran Terbuka

Pengangguran Terbuka

Linear (Pengangguran Terbuka)


(26)

2007-2012. Dengan diagram tersebut akan memberikan suatu gambaran pertumbuhan angkatan kerja yang bekerja dan pengangguran terbuka pada tahun yang akan datang.

Dari tabel 4.1 di atas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja yang bekerja tahun 2013-2018. Karena data yang digunakan merupakan data genap, sehingga harus menggunakan metode kuadrat terkecil dengan kasus data genap, yaitu dengan menentukan unit tahun yang akan digunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan unit menentukan unit tahun yang akan digunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan unit tahun �0. Sehingga pertambahan/penurunan volume angkatan kerja yang bekerja untuk setengah tahun.

Tabel 4.2 Angkatan Kerja Yang Bekerja di Kota Medan Tahun 2007-2012

Tahun

Angkatan Kerja Yang Bekerja ()

�� �� �� 2007 2008 2009 --- 2010 2011 2012 Jumlah 729.892 833.832 824.250 --- 886.815 902.097 851.642 5.028.528 -2,5 -1,5 -0,5 0 0,5 1,5 2,5 0 -1.824.730 -1.250.748 -412.125 --- 443.407,5 1.353.145,5 2.129.105 438.055 6,25 2,25 0,25 --- 0,25 2,25 6,25 17,5 Selanjutnya ditentukan nilai � dan �, yaitu sebagai berikut:


(27)

� =∑ �

� =5.028.528 6

� = 838.088

� =∑ ��

∑ �2

� = 438.055 17,5

� = 25.031,71

Nilai � sebesar 25.031,71 menunjukkan volume pertambahan angkatan kerja yang bekerja setiap tahunnya. Maka didapat persamaan garis trend sebagai berikut:

Ŷ =�+��

Ŷ = 838.088 + 25.031,71�

Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan proyeksi kesempatan kerja (angkatan kerja yang bekerja) pada tahun 2013-2018. Proyeksi angkatan kerja yang bekerja pada tahun tersebut adalah sebagai berikut:


(28)

1. Angkatan yang bekerja pada tahun 2013 �=3,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 838.088 + 25.031,71 (3,5) Ŷ = 925.698,985

Ini berarti peramalan angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2013 adalah sebesar 925.699 jiwa.

2. Angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2014 �=4,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 838.088 + 25.031,71 (4,5) Ŷ = 950.730,695

Ini berarti peramalan angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2014 adalah sebesar 950.731 jiwa.

3. Angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2015 �=5,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 838.088 + 25.031,71 (5,5) Ŷ = 975.762,405

Ini berarti peramalan angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2015 adalah sebesar 975.762 jiwa.


(29)

4. Angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2016 �=6,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 838.088 + 25.031,71 (6,5) Ŷ = 1.000.794,115

Ini berarti peramalan angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2016 adalah sebesar 1.000.794 jiwa.

5. Angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2017 �=7,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 838.088 + 25.031,71 (7,5) Ŷ = 1.025.825,825

Ini berarti peramalan angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2017 adalah sebesar 1.025.826 jiwa.

6. Angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2018 �=8,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 838.088 + 25.031,71 (8,5) Ŷ = 1.050.857,535

Ini berarti peramalan angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2018 adalah sebesar 1.050.858 jiwa.


(30)

Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Kesempatan Kerja (Angkatan Kerja Yang Bekerja) di Kota Medan Pada Tahun 2013-2018

Tahun Tahun () Angkatan Kerja Yang

Bekerja () 2013

2014 2015 2016 2017 2018

3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5

925.699 950.731 975.762 1.000.794 1.025.826 1.050.858

4.1.2 Proyeksi Pengangguran Terbuka di Kota Medan

Dari tabel 4.2 di atas dapat dilakukan proyeksi pengangguran terbuka tahun 2013-2018. Seperti halnya data di atas mengenai angkatan kerja yang bekerja, data yang digunakan pada masalah ini juga merupakan data genap, sehingga harus menggunakan metode kuadrat terkecil dengan kasus data genap, yaitu dengan menentukan unit tahun yang akan digunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan unit tahun �0, sehingga pertambahan/penurunan volume pengangguran terbuka diperoleh untuk tiap tahunnya. Apabila menggunakan �1, maka akan diperoleh nilai � yang menunjukkan pertambahan/penurunan volume pengangguran terbuka untuk setengah tahun.


(31)

Tabel 4.4 Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2007-2012 Tahun Pengangguran

Terbuka ()

�� �� �� 2007 2008 2009 --- 2010 2011 2012 Jumlah 123.670 125.477 137.160 --- 133.811 99.916 84.501 704.535 -2,5 -1,5 -0,5 0 0,5 1,5 2,5 0 -309.175 -188.215,5 -68.580 --- 66.905,5 149.874 211.252,5 -137.938,5 6,25 2,25 0,25 --- 0,25 2,25 6,25 17,5

Selanjutnya ditentukan nilai a dan b, yaitu sebagai berikut:

� =∑ �

� � =704.535

6

� = 117.422,5

� =∑ ��

∑ �2

� = −137.938,5 17,5


(32)

Nilai b sebesar 7.882,2 menunjukkan volume penurunan pengangguran terbuka setiap tahunnya. Maka didapat persamaan garis trend sebagai berikut:

Ŷ =�+��

Ŷ= 117.422,5−7.882,2�

Dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dilakukan proyeksi pengangguran terbuka pada tahun 2013-2018. Proyeksi pengangguran terbuka pada tahun tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengangguran Terbuka pada tahun 2013 X = 3,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 117.422,5−7.882,2 (3,5) Ŷ = 89.834,8

Ini berarti peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2013 adalah sebesar 89.835 jiwa.

2. Pengangguran Terbuka pada tahun 2014 X = 4,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 117.422,5−7.882,2 (4,5) Ŷ = 81.952,6

Ini berarti peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2014 adalah sebesar 81.953 jiwa.


(33)

3. Pengangguran Terbuka pada tahun 2015 X = 5,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 117.422,5−7.882,2 (5,5) Ŷ = 74.070,4

Ini berarti peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2015 adalah sebesar 74.070 jiwa.

4. Pengangguran Terbuka pada tahun 2016 X = 6,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 117.422,5−7.882,2 (6,5) Ŷ = 66.188,2

Ini berarti peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2016 adalah sebesar 66.188 jiwa.

5. Pengangguran Terbuka pada tahun 2017 X = 7,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 117.422,5−7.882,2 (7,5) Ŷ = 58.306

Ini berarti peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2017 adalah sebesar 58.306 jiwa.


(34)

6. Pengangguran Terbuka pada tahun 2018 X = 8,5

Ŷ =�+��

Ŷ = 117.422,5−7.882,2 (8,5) Ŷ = 50.423,8

Ini berarti peramalan pengangguran terbuka pada tahun 2018 adalah sebesar 50.424 jiwa.

Tabel 4.5 Hasil Proyeksi Pengangguran Terbuka di Kota Medan Pada Tahun 2013-2018

Tahun Tahun (X0)

Pengangguran Terbuka (Y)

2013* 2014* 2015* 2016* 2017* 2018*

3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5

89.835 81.953 74.070 66.188 58.306 50.424

Setelah dilakukan perhitungan dan mendapatkan hasil dari proyeksi kesempatan kerja, angkatan kerja yang bekerja dan pengangguran terbuka. Maka dapat ditentukan proyeksi dari jumlah angkatan kerja. Seperti terlihat pada tabel berikut ini:


(35)

Tabel 4.6 Jumlah Angkatan Kerja, Angkatan Kerja yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka di Kota Medan Tahun 2007-2018

Tahun Angkatan Kerja yang Bekerja Pengangguran Terbuka Total (Angkatan Kerja) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 2014* 2015* 2016* 2017* 2018* 729.892 833.832 824.250 886.815 902.097 851.642 925.699 950.731 975.762 1.000.794 1.025.826 1.050.858 123.670 125.477 137.160 133.811 99.916 84.501 89.835 81.953 74.070 66.188 58.306 50.424 853.562 959.309 961.410 1.020.626 1.002.013 936.143 1.015.534 1.032.684 1.049.832 1.066.982 1.084.132 1.101.282 Keterangan: * adalah hasil proyeksi

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa tahun 2007 terdapat angkatan kerja yang bekerja sebesar 729.892 jiwa dan pada tahun 2012 sebesar 851.642 jiwa. Jadi, selama 5 tahun angkatan kerja yang bekerja bertambah sebesar 121.750 jiwa.


(36)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas juga dapat dilihat grafik dari angkatan kerja yang bekerja, pengangguran terbuka dan jumlah angkatan kerja di Kota Medan pada tahun 2007-2018. Adapun grafik tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik Jumlah Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka Kota Medan Tahun 2007-2018

4.1.3 Laju Pertumbuhan Kesempatan Kerja

Berikut perhitungan laju pertumbuhan kesempatan kerja pada tahun 2007-2018: �2007 =

729.892−755.882

755.882 �100% = 103.940

729.892�100% = 14,24%

�2008 =

833.832−729.892

729.892 �100% = 103.940

729.892�100% = 14,24%

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 2014* 2015* 2016* 2017* 2018*

Angkatan Kerja Yang Bekerja, Pengangguran Terbuka dan Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2007-2018

Angkatan Kerja Yang Bekerja Pengangguran Terbuka


(37)

�2009 =

824.250−833.832

833.832 �100% = −9.582

833.832�100% = −1,15%

�2010 =

886.815−824.250

824.250 �100% = 62.565

824.250�100% = 7,59%

�2011 =

902.097−886.815

886.815 �100% = 15.282

886.815�100% = 1,72%

�2012 =

851.642−902.097

902.097 �100% = −50.455

902.097�100% = −5,59%

�2013 =

925.699−851.642

851.642 �100% = 74.057

851.642�100% = 8,69%


(38)

�2014 =

950.731−925.699

925.699 �100% = 25.032

925.699�100% = 2,70%

�2015 =

975.762−950.731

950.731 �100% = 25.031

950.731�100% = 2,63%

�2016 =

1.000.794−975.762

975.762 �100% = 25.032

975.762�100% = 2,56%

�2017 =

1.025.826−1.000.794

1.000.794 �100% = 25.032

1.000.794�100% = 2,50%

�2018 =

1.050.858−1.025.826 1.025.826 �100 = 25.032

1.025.826�100% = 2,44%


(39)

4.1.3 Tingkat Kesempatan Kerja

Perhitungan kesempatan kerja pada tahun 2007-2018 adalah sebagai berikut: 1. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2007

����������������������=729.892

853.562�100% = 85,51% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 86 orang yang bekerja.

2. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2008

����������������������=833.832

959.309�100% = 86,92% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 87 orang yang bekerja.

3. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2009

����������������������=824.250

961.410�100% = 85,73% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 86 orang yang bekerja.

4. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2010

����������������������= 886.815

1.020.626�100% = 86,88% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 87 orang yang bekerja.

5. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2011

����������������������= 902.097

1.002.013�100% = 90,02% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 90 orang yang bekerja.


(40)

6. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2012

����������������������=851.642

936.143�100% = 90,97% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 91 orang yang bekerja.

7. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2013

����������������������= 925.699

1.015.534�100% = 91,15% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 91 orang yang bekerja.

8. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2014

����������������������= 950.731

1.032.684�100% = 92,06% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 86 orang yang bekerja.

9. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2015

����������������������= 975.762

1.049.832�100% = 92,94% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 93 orang yang bekerja.

10. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2016

����������������������=1.000.794

1.066.982�100% = 93,79% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 94 orang yang bekerja.


(41)

11. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2017

����������������������=1.025.826

1.084.132�100% = 94,62% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 95 orang yang bekerja.

12. Tingkat Kesempatan Kerja pada Tahun 2018

����������������������=1.050.858

1.101.282�100% = 95,42% Artinya dari 100 orang angkatan kerja ada sekitar 95 orang yang bekerja.

Setelah menghitung laju pertumbuhan kesempatan kerja dan tingkat kesempatan kerja, dapat dibuat suatu tabel untuk memperjelas hasil dari data tersebut. Dari hasil di atas dilihat dalam bentuk tabel di bawah ini:


(42)

Tabel 4.7 Laju Pertumbuhan Kesempatan Kerja dan Tingkat Kesempatan Kerja di Kota Medan Tahun 2007-2018

Tahun Angkatan Kerja yang Bekerja Pengangguran Terbuka Total (Angkatan Kerja) Laju Pertmbuhan Kesempatan Kerja dalam % Tingkat Kesempatan Kerja dalam % 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 2014* 2015* 2016* 2017* 2018* 729.892 833.832 824.250 886.815 902.097 851.642 925.699 950.731 975.762 1.000.794 1.025.826 1.050.858 123.670 125.477 137.160 133.811 99.916 84.501 89.835 81.953 74.070 66.188 58.306 50.424 853.562 959.309 961.410 1.020.626 1.002.013 936.143 1.015.534 1.032.684 1.049.832 1.066.982 1.084.132 1.101.282 -3,44 14,24 -1,15 7,59 1,72 -5,59 8,69 2,70 2,63 2,56 2,50 2,44 85,51 86,92 85,73 86,88 90,02 90,97 91,15 92,06 92,94 93,79 94,62 95,42

4.2 Pengolahan Data Dengan Microsoft Excel

Secara umum ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam mengoperasikan Excel agar hasil yang diperoleh berdayaguna, yaitu tahap penyiapan data yang mencakup pemasukan (input) data, penyuntingan (editing) data, penyimpanan data, tahap proses analisis data dan tahap analisis hasil.


(43)

Adapun cara pengaktifan Excel adalah sebagai berikut: 1. Dari dekstop klik start pada taskbar

2. Klik program

3. Pilih Microsoft Excel maka akan tampil jendela utama program aplikasi Microsoft Excel pada layar monitor. Seperti pada gambar berikut ini:


(44)

Gambar 4.5 Lembar Kerja Microsoft Excel


(45)

Untuk melihat hasil regresinya, dapat diselesaikan dalam langkah berikut:

a. Klik tombol Data lalu Data Analysis yang terdapat dalam grup Analysis pada ribbon data. Jendela atau kotak dialog Data Analysis ditampilkan.

b. Pada menu Data Analysis, pilih dan klik ganda Regression seperti pada tampilan berikut ini:

Gambar 4.7 Menu Pada Data Analysis

Cara melakukan pemilihan dan pengisian data adalah sebagai berikut:

1. Input Y range: klik tombol pencari dan sorot data yang meupakan variabel Y 2. Input range X: klik tombol pencari data dan sorot data yang merupakan


(46)

3. Labels: Tandai kotak periksa jika input range termasuk judul atau biarkan dalam keadaan kosong jika input range tidak termasuk judul.

4. Output range: tentukan posisi awal untuk menempatkan hasil setelah Excel menjalankan proses tersebut.


(47)

5. Klik OK, maka akan muncul hasil pengolahan data regresi seperti ini:

Gambar 4.9 Output Dari Regression

4.3 Pembahasan

Pengolahan data dengan cara manual diperoleh konstanta a sebesar 838.088 dan koefisien b sebesar 25.031,7. Begitu juga dengan menggunakan aplikasi Excel, hasil yang didapat tidak berbeda. Dari hasil perhitungan manual, angkatan kerja yang bekerja diproyeksi akan terus meningkat, tetapi tidak untuk pengangguran, pengangguran diproyeksi akan semakin menurun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja meningkat adalah karena meningkatnya jumlah penduduk dan tersedianya lapangan kerja.


(48)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja setiap tahunnya dan diikuti dengan meningkatnya jumlah kesempatan kerja, tetapi terjadi penurunan jumlah pengangguran terbuka setiap tahunnya.

Pada setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah kesempatan kerja dan penurunan jumlah pengangguran terbuka. Hal ini wajar terjadi karena berbagai sektor usaha selalu membutuhkan tenaga kerja. Dari hasil proyeksi yang dilakukan berdasarkan data seluruh angkatan kerja, maka terlihat bahwa dari tahun 2013 jumlah kesempatan kerja sebesar 925.699 jiwa meningkat terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebesar 1.050.858 jiwa.Dari hasil proyeksi juga dapat dilihat tingkat kesempatan kerja dari tahun 2013 sebesar 91,15% meningkat terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebessar 95,42%.

5.2 Saran

Penulis menyarankan sebaiknya untuk pengolahan data selanjutnya, data yang dikumpulkan (Variabel Y) harus lebih banyak agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Dan agar penelitian lebih berkembang lagi, sebaiknya digunakan program aplikasi yang lain, seperti program SPSS dan lain-lain.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2007. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2008. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2009. Badan Pusat

Statistik. Medan.

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2010. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2011. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2012. Badan Pusat

Statistik. Medan.

Mantra, Ida Bagus. 1985. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yogyakarta. Mantra, Ida Bagus. 2009. Demografi Umum, Edisi kedua. Pustaka Pelajar.

Jakarta.

Makridakis, Spyros. 1989. Metode dan Aplikasi Peramalan. Binapura Aksara. Jakarta.


(50)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja setiap tahunnya dan diikuti dengan meningkatnya jumlah kesempatan kerja, tetapi terjadi penurunan jumlah pengangguran terbuka setiap tahunnya.

Pada setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah kesempatan kerja dan penurunan jumlah pengangguran terbuka. Hal ini wajar terjadi karena berbagai

sektor usaha selalu membutuhkan tenaga kerja. Dari hasil proyeksi yang

dilakukan berdasarkan data seluruh angkatan kerja, maka terlihat bahwa dari tahun 2013 jumlah kesempatan kerja sebesar 925.699 jiwa meningkat

terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebesar 1.050.858 jiwa.Dari hasil proyeksi juga

dapat dilihat tingkat kesempatan kerja dari tahun 2013 sebesar 91,15% meningkat terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebessar 95,42%.

5.2 Saran

Penulis menyarankan sebaiknya untuk pengolahan data selanjutnya, data yang dikumpulkan (Variabel Y) harus lebih banyak agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Dan agar penelitian lebih berkembang lagi, sebaiknya digunakan program aplikasi yang lain, seperti program SPSS dan lain-lain.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2007. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2008. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2009. Badan Pusat

Statistik. Medan.

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2010. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS] Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2011. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2012. Badan Pusat

Statistik. Medan.

Mantra, Ida Bagus. 1985. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yogyakarta. Mantra, Ida Bagus. 2009. Demografi Umum, Edisi kedua. Pustaka Pelajar.

Jakarta.

Makridakis, Spyros. 1989. Metode dan Aplikasi Peramalan. Binapura Aksara. Jakarta.


(1)

3. Labels: Tandai kotak periksa jika input range termasuk judul atau biarkan dalam keadaan kosong jika input range tidak termasuk judul.

4. Output range: tentukan posisi awal untuk menempatkan hasil setelah Excel menjalankan proses tersebut.

Gambar 4.8 Kotak Dialog Menu Regression


(2)

38

5. Klik OK, maka akan muncul hasil pengolahan data regresi seperti ini:

Gambar 4.9 Output Dari Regression

4.3 Pembahasan

Pengolahan data dengan cara manual diperoleh konstanta a sebesar 838.088 dan koefisien b sebesar 25.031,7. Begitu juga dengan menggunakan aplikasi Excel, hasil yang didapat tidak berbeda. Dari hasil perhitungan manual, angkatan kerja yang bekerja diproyeksi akan terus meningkat, tetapi tidak untuk pengangguran, pengangguran diproyeksi akan semakin menurun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja meningkat adalah karena meningkatnya jumlah penduduk dan tersedianya lapangan kerja.


(3)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja setiap tahunnya dan diikuti dengan meningkatnya jumlah kesempatan kerja, tetapi terjadi penurunan jumlah pengangguran terbuka setiap tahunnya.

Pada setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah kesempatan kerja dan penurunan jumlah pengangguran terbuka. Hal ini wajar terjadi karena berbagai

sektor usaha selalu membutuhkan tenaga kerja. Dari hasil proyeksi yang

dilakukan berdasarkan data seluruh angkatan kerja, maka terlihat bahwa dari tahun 2013 jumlah kesempatan kerja sebesar 925.699 jiwa meningkat terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebesar 1.050.858 jiwa.Dari hasil proyeksi juga dapat dilihat tingkat kesempatan kerja dari tahun 2013 sebesar 91,15% meningkat terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebessar 95,42%.

5.2 Saran

Penulis menyarankan sebaiknya untuk pengolahan data selanjutnya, data yang dikumpulkan (Variabel Y) harus lebih banyak agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Dan agar penelitian lebih berkembang lagi, sebaiknya digunakan program aplikasi yang lain, seperti program SPSS dan lain-lain.


(4)

40

DAFTAR PUSTAKA

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2007. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2008. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2009. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2010. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2011. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2012. Badan Pusat Statistik. Medan.

Mantra, Ida Bagus. 1985. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yogyakarta. Mantra, Ida Bagus. 2009. Demografi Umum, Edisi kedua. Pustaka Pelajar.

Jakarta.

Makridakis, Spyros. 1989. Metode dan Aplikasi Peramalan. Binapura Aksara. Jakarta.


(5)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja setiap tahunnya dan diikuti dengan meningkatnya jumlah kesempatan kerja, tetapi terjadi penurunan jumlah pengangguran terbuka setiap tahunnya.

Pada setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah kesempatan kerja dan penurunan jumlah pengangguran terbuka. Hal ini wajar terjadi karena berbagai sektor usaha selalu membutuhkan tenaga kerja. Dari hasil proyeksi yang dilakukan berdasarkan data seluruh angkatan kerja, maka terlihat bahwa dari tahun 2013 jumlah kesempatan kerja sebesar 925.699 jiwa meningkat terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebesar 1.050.858 jiwa. Dari hasil proyeksi juga dapat dilihat tingkat kesempatan kerja dari tahun 2013 sebesar 91,15% meningkat terus-menerus sampai pada tahun 2018 sebessar 95,42%.

5.2 Saran

Penulis menyarankan sebaiknya untuk pengolahan data selanjutnya, data yang dikumpulkan (Variabel Y) harus lebih banyak agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Dan agar penelitian lebih berkembang lagi, sebaiknya digunakan program aplikasi yang lain, seperti program SPSS dan lain-lain.


(6)

40

DAFTAR PUSTAKA

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2007. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2008. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2009. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2010. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2011. Badan Pusat Statistik. Medan.

[BPS]Badan Pusat Statistik, Sumatera Utara dalam Angka. 2012. Badan Pusat Statistik. Medan.

Mantra, Ida Bagus. 1985. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yogyakarta. Mantra, Ida Bagus. 2009. Demografi Umum, Edisi kedua. Pustaka Pelajar.

Jakarta.

Makridakis, Spyros. 1989. Metode dan Aplikasi Peramalan. Binapura Aksara. Jakarta.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi ke-6. Tarsito. Bandung.