1. Suatu organisasi  yang  memisahkan  tanggung  jawab  fungsional  secara tepat, jelas dan tegas
2. Suatu sistem otorisasi  dan prosedur pencatatan yang cukup baik, yang memungkinkan  untuk  mengadakan  pengawasan  akuntansi  terhadap
harta milik, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan serta biaya-biaya 3. Adanya  praktek-praktek  yang  sehat  dalam  melaksanakan  tugas-tugas
dan fungsi-fungsi setiap bagian di dalam organisasi itu 4. Suatu  tingkat  kecakapan  kualitas  pegawai  yang  sesuai  dengan  syarat
yang diminta oleh tanggung jawabnya
Adapun  unsur-unsur  pengawasan  internal  yang  menjadi  dasar  terhadap evaluasi dan penilaian pengawasan internal Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara adalah sebagai berikut: 1. Dalam suatu rencana organisasi terdapat pemisahan fungsi secara tepat
Dalam  struktur  organisasi  fakultas  tampak  jelas  bahwa,  pimpinan  fakultas dibantu  oleh  beberapa  bagian  yang  masing-masing  bagian  langsung
bertanggung  jawab  kepada  pimpinan.  Pada  dasarnya  pengawasan  internal yang  baik  dalam  suatu  organisasi  adalah  terdapat  pemisahan  tugas  dan
wewenang  secara  umum,  dapat  dikatakan  antara  pelaksana,  penyimpan  dan pencatatan  harus  dipisah.  Seorang  pegawai  tidak  boleh  memegang  dua  atau
tiga  dari  tugas  tersebut.  Ini  bermanfaat  untuk  mencegah  terjadinya  upaya- upaya  penyelewengan.  Pada  Fakultas  Ekonomi  Universitas  Sumatera  Utara
selain  pengawasan  internal  yang  telah  dilakukan  dengan  baik,  juga  unsur-
Universitas Sumatera Utara
unsur  pengawasan  internal  telah  dilaksanakan  dengan  baik.  Ini  terbukti dengan adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab secara fungsional juga
pemisahan  antara  fungsi  operasi,  akuntansi  dan  pengawasan  internal. Demikian  juga  halnya  didapati  adanya  kewajiban  tiap-tiap  pegawai  untuk
mempertanggung  jawabkan  semua  kegiatan  yang  dikerjakannya  kepada pimpinan fakultas.
2. Sistem pemberian wewenang dan prosedur, pencatatan akuntansi yang layak dalam fakultas
Ini terlihat adanya otorisasi terhadap setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus  disetujui  untuk  memudahkan  dan  memperketat  pengawasan  atas
penerimaan  dan  pengeluaran  kas,  maka  Fakultas  Ekonomi  Universitas Sumatera  Utara  membuat  pemisahan  antara  prosedur penerimaan  kas  dan
prosedur pengeluaran kas. 3. Praktek-praktek yang sehat dijalankan di dalam melakukan fungsi dan tugas
setiap organisasi Untuk  menciptakan  keserasian  dan  kerjasama  dalam  tiap  bagian  perlu
diadakan suatu pengintegrasian dari sistem akuntansi. 4. Pegawai  yang cakap dan seimbang dengan tanggung jawab organisasi  yang
baik memenuhi syarat-syarat dan prosedur-prosedur Pengawasan yang baik tidak cukup untuk menjamin tercapainya pengawasan
internal yang baik, tetapi prosedur yang ditetapkan dilaksanakan oleh pegawai yang cakap dan kompeten. Kecakapan itu terdiri sendiri meliputi kombinasi
Universitas Sumatera Utara
dan keahlian, pengetahuan dan  adanya wewenang  yang cukup. Oleh karena itu  dalam  memilih  pegawai  hendaknya  diperhatikan  dua  syarat  yaitu  ahli
dalam  bidangnya  dan  jujur dalam  melaksanakan  tugasnya,  karena penyelenggaraan  suatu  sistem  pengawasan  yang  baik  tergantung dari
pelaksanaannya, keahlian, pengalaman dan pemahaman atas dasar prosedur, metode  dan  teknik  yang  digunakan  yang  merupakan  faktor  penting  dalam
sistem pengawasan internal yang ditetapkan. Sistem  pengawasan  internal  pada  Fakultas  Ekonomi  Universitas  Sumatera
Utara  sudah  memenuhi  keempat  unsur  pengawasan  internal  sehingga  mengurangi mendetailnya  pemeriksaan  oleh  akuntan  publik,  juga  mengurangi  ruang  lingkup
pemeriksaan.  Dari  struktur  operasional  yang  ada  nampak  jelas  adanya  pembagian tugas  dan  wewenang  serta  tanggung  jawab  dari  masing-masing  bagian  telah
dilaksanakan dengan baik. Setiap bagian selalu berhubungan dengan baik sehingga saling  mengontrol  antara  bagian  tersebut.  Ini  menggambarkan  bahwa  penerapan
sistem pengawasan internal telah dilaksanakan dengan baik. Prinsip-prinsip pengawasan menurut Holmes Arthur 1990 adalah:
a. Setiap  pelaksanaan  tugas  harus  ditetapkan  tanggung  jawabnya,  sehingga kualitas dari pengawasan menjadi efisiensi.
b. Fungsi  pencatatan  dan  operasional  harus  dipisahkan,  sehingga  petugas pencatatan  tidak  boleh  merangkap  pelaksanaan  operasi  yang  menimbulkan
pencatatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengecekan  ketelitian  harus  dilakukan  sehubungan  untuk  menjamin kebenaran  operasi  dan  akuntansi,  misalnya  diadakannya  pencocokan  antara
bukti setoran ke bank dengan jumlah penerimaan kas hari itu. d. Tidak  seorangpun  karyawan yang  diperbolehkan  melaksanakan  transaksi-
transaksi sepenuhnya dari awal sampai akhir tanpa campur tangan pihak lain. e. Pegawai  harus  dipilih  melalui  cara  seleksi  yang  baik  dan  diadakan  latihan
peningkatan  keterampilan  sehingga  dapat  meningkatkan  mutu  pelaksanaan dan  pegawai  dapat  bertindak  lebih  waspada  dan  akhirnya  akan  dapat
menghemat biaya. f. Pegawai  harus  diikat  dengan  suatu  perjanjian  sehingga  dapat  merupakan
penghalang bagi pegawai untuk tergoda melakukan kecurangan. g. Harus  diadakan  rotasi  jabatan  atau  jika  memungkinkan  diadakan  cuti  yang
tidak periodik. Rotasi ini akan mengurangi kesempatan untuk berbuat curang, di samping itu juga akan dapat menghasilkan ide-ide baru yang berguna bagi
perusahaan. h. Intruksi  operasi  harus  diusahakan  secara  tertulis,  dan  adanya  pedoman
prosedur akan sangat membantu karena akan meningkatkan efisiensi kerja dan mencegah kesalahpahaman di antara para petugas.
i. Penggunaan buku besar  pembantu akan sangat  menunjang dalam mengecek ketelitian hasil kerja antara dua petugas yang berdiri sendiri.
j. Digunakannya alat-alat mechinis dan elektronis bila memungkinkan.
Universitas Sumatera Utara
D. Prosedur Penerimaan Kas Pada Fakultas Ekonomi USU