PERAN APARATUR PEMERINTAHAN DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA DIBIDANG PENDIDIKAN MENURUT UU NO. 6 TAHUN 2014 (Studi Kasus Desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi).

(1)

PERAN APARATUR PEMERINTAHAN DESA DALAM

MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA

DIBIDANG PENDIDIKAN MENURUT

UU NO. 6 TAHUN 2014

(Studi Kasus Desa Laumil

Kecamatan Tigalingga

Kabupaten Dairi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Mince Wastina Sihombing

NIM. 3123111048

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Mince Wastina Sihombing, NIM 3123111048, Peran Aparatur Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa Dibidang Pendidikan Menurut UU No. 6 Tahun 2014 (Studi Kasus Desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi), Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pembangunan mengupayakan peningkatan kualitas hidup dan untuk kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian pembangunan di desa Laumil menuju kearah perkembangan yang lebih baik. Aparatur pemerintahan desa Laumil berusaha menjalankan pembangunan desa dengan baik. Dimana pembangunan desa dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa Laumil. Tetapi aparatur pemerintahan desa Laumil belum maksimal pemerataan pembanguan disemua bidang. Lebih mengutamakan pembangunan disektor pertanian menjadi fokus program desa sehingga sektor lain kurang mendapat perhatian. Hal ini disebabkan oleh mayoritasnya masyarakat desa Laumil sebagai petani sehingga pemerintah desa Laumil bersikap mendukung pertanian untuk kesejahteraan masyarakat petani desa Laumil. Pendidikan anak di desa Laumil senantiasa diupayakan oleh pemerintah desa namun kurangnya dana desa menjadi kendala dalam melaksanakan pembangunan pendidikan yang lebih baik. Sarana prasarana sekolah yang ada cukup layak untuk digunakan dan syukuri dapat dipakai oleh anak-anak yang antusias untuk belajar. Pemerintahan desa Laumil mengupayakan kepedulian pendidikan anak yakni seperti izin pembukaan TK/PAUD dan bimbingan belajar anak serta jeli dan tanggap terhadap kebutuhan anak dalam urusan administrasi pengurusan beasiswa yang ditawarkan sekolah seperti pengurusan kartu keluarga, surat kurang mampu, surat penghasilan orangtua, akte lahir dan lain sebagainya. Implementasi undang-undang tentang desa sebagai acuan menyelenggarakan pembangunan desa kurang maksimal dilaksanakan oleh aparatur pemerintahan desa Laumil. Faktor utama penyebabnya adalah kurangnya kemampuan aparatur pemerintahan desa Laumil dalam pemerataan dana desa disetiap program desa.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karuniaNya yang telah dianugerahkanNya, sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peran Aparatur Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa Dibidang pendidikan (Studi Kasus Desa Laumil kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada program S-1 jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Terlebih mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Parlaungan G. Siahaan, S.H, M.Hum selaku dosen pengajar dan dosen pembimbing, yang selama ini telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan ilmunya sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr Syawal Gultom, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Brutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus menjadi dosen penguji ahli.


(7)

iii

4. Bapak Arif Wahyudi SH, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang selalu memberi informasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh bapak/ibu dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, terkhusus kepada Ibu Dra Rosnah Siregar, SH, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji utama dan Ibu Julia Ivanna, S.Sos, M.Si sebagai dosen penguji bebas yang telah memberi masukan dan kritikan yang membangunan dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Joni selaku staff tata usaha Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Laurensus Sianturi selaku kepala desa desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi Dan Bapak Jonner Sinaga selaku kepala urusan pembangunan serta bapak Tigor Siburian selaku ketua BPD desa Laumil 8. Seluruh masyarakat desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi

yang telah memberi waktunya dalam membatu penelitian penulis.

9. Kepada keluarga besar penulis, teristimewa kepada kedua orang tua penulis (ayah O.Sihombing dan Ibu R. Nababan) yang sungguh luar biasa memberi kasih sayang pada saya, sebagai malaikat penolong dalam hidup saya yang memberi semangat, doa dan perjuangan yang besar hingga penulis menyelesaikan perkuliahan saya, Tuhan Yesus memberkati kesehatan dan hidup ayah/ibu.


(8)

iv

10. Kepada kakak/abang penulis (Kak Ros/Bg Manguncong, Bg Edu/Eda Sinaga, Kak Lamtiur/Bg Manjuntak, Bg Nelson/Eda Siahaan, Kak Asni/Bg Silitonga, Kak Nurita Dan Adik Jusuf Roni Sihombing) Dan Ponakan (Janita Nainggolan, Resna Simanjuntak, Grace Simanjuntak, Reza Simanguncong, Rafael Simanguncong) yang telah memberi semangat dan doa dalam menyelesaikan perkuliahan hingga melesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih penulis ucapkan temanku Irawati Sianturi, Helen Karolina Hutauru, Leny Astria Sinaga, Koni Sitindaon, Pinta Sihole, Masna Simanjuntak, Kak Patimah Manurung, dan semua rekan seperjuangan PPKn regular A 2012 yang berjuang bersama selama perkuliahan dan selalu memberi motivasi.

12. Terima kasih penulis ucapkan kepada teman Youth GBI MMTC And Save Our Generation GBI MMTC yang telah memberi semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Terima kasih penulis ucapkan kepada teman kos Quistina Sinaga, M.Si, Monalisa, Kartika Simanjuntak yang telah memberi semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

14. Terima kasih penulis ucapkan kepada teman PPLT SMK GBKP Kabanjahe 2015 yang memberi semangat dalam menyusun skripsi ini dan seluruh.

15. Terima kasih buat teman-teman FA Metanoia GBI MMTC (Desi R. Munthe, Kak Pika, Trisa Panggabean, Irawati Sianturi, Jelita Bakkara) yang selalu memberi motivasi serta doanya.


(9)

v

16. Terima kasih kepada semua rekan/pihak yang membantu penulis dalammenyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu melalui kata pengantr ini penulis sanggat berharap dan terbuka menerima kritikan dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat diterima dan dilanjutkan sebagai dasar penelitian selanjutnya dan bermamfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2016


(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR ANGKET………viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kajian Teoritis ... 9

1. Pengertian Peran ... 9

2. Aparatur Pemerintahan Desa ... 10

a. Tinjauan Tentang Desa ... 10

b. Pengertian Aparatur Pemrintahan Desa ... 13

c. Tugas Aparatur Pemerintah Desa ... 15

3. Pembangunan Desa Menurut UU No. 6 Tahun 2014 ... 20

4. Pembangunan Desa Dibidang Pendidikan... 26

B. Kerangka Berpikir ... 31

BAB III METODE PENELITIAN... 34

A. Jenis penelitian ... 34

B. Lokasi Penelitian ... 34

C. Populasi Dan Sampel ... 35

D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 36

E. Jenis Data dan Sumber Data ... 36

F. Teknik Analisis Data ... 39


(11)

vii

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 40

1. Kondisi Fisik Wilayah ... 40

2. Kondisi Non Fisik Wilayah ... 41

B. Hasil Penelitian Angket... 41

C. Hasil Penelitian Wawancara………...68.

D. Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan Dua Instrumen………79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88


(12)

viii

DAFTAR TABEL

tabel 1: Kisi-Kisi Penelitian Sebaran Angket... 37

Tabel 2: Luas Wilayah Menurut Dusun Di Desa Laumil ... 40

Tabel 3: Peran Aparatur Pemerintahan Desa Dalam Pembanguan Desa ... 42

Tabel 4: Mengetahui Pemerintahan Berperan Dalam Pembangunan Desa ... 42

Tabel 5: Mengetahui Program Pemerintahan Desa Dalam Pembanguna Desa 43 Tabel 6: Perhatian Aparatur Pemerintahan Desa……..………...44

Tabel 7: Add Dalam Program Pendidikan.………... 46

Tabel 8: Program Pembanguan Desa Dibidang Pendidikan ... 47

Tabel 9: Kerja Sama Antar Aparatur Pemerintahan Desa ... 48

Tabel 10: Berusaha Mewujudkan Pembanguan Desa Pendidikan ... 49

Tabel 11: Aparatur Pemerintahan Desa Dekat Dengan Masyarakat ... 50

Tabel 12: UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Sebagai UU Tentang Desa ... 52

Tabel 13: Pendidikan Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Masyaraka ... 54

Tabel 14: Pertemuan/Rapat Membicarakan Masalah Pendidikan Anak ... 55

Tabel 15: ADD Desa Sudah Dapat Meningkatkan Pendidikan ... 56

Tabel 16: Aparatur Pemerintahan Desa peduli Terhadap Pendidikan Anak... 57

Tabel 17: Dukungan Aparatur Pemerintahan Desa Kepada Sekolah... 58

Tabel 18: Mengatasi Anak-Anak Yang Putus Sekolah ... 59

Tabel 19: Bangga dan Senang Bila Anak Masyarakat Jebol Masuk PTN ... 61

Tabel 20: Tingkat Pengetahuan Dan Kualitas Anak Masyarakat Desa ... 62

Tabel 21: Semangat Anak-Anak Untuk Bersekolah Dan Menuntut Ilmu ... 63

Tabel 22: Mengatasi Ketidaklengkapan Sarana Prasarana Sekolah ... 64


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Angket

Lampiran 2 : Wawancara Untuk Aparatur Pemerintahan Desa Laumil Lampiran 3 : Program Pembangunan Desa

Lampiran 4: UU No. 6 Tahun 2014 Lampiran 5: Dokumentasi Penelitian Lampiran 6: Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 7: Nota Tugas

Lampiran 8: Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan Lampiran 9: Surat Keterangan Bebas Pustaka Fakultas Lampiran 10: Suarat Keterangan Bebas Pustaka Universitas Lampiaran 11: Penerbitan Surat Ijin Penelitian

Lampiran 12: Izin Mengadakan Penelitian Lampiran 13: Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 14: Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Lampiran 15: Daftar Riwayat Hidup


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang berlaku dalam sistem Pemerintahan Indonesia, merupakan langkah baru untuk membenahi penyelenggaraan pemerintah desa dimana aparatur pemerintahan desa adalah yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Maka salah satu tugas pemerintahan desa adalah melaksanakan pembangunan desa.

Pasal 1 ayat (8) undang-undang desa menjelaskan “pembangunan desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa”. Ditambah Pasal 78 ayat (1) menjelaskan “Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan”.

Salah satu program pembangunan yang tetap masih diharapkan menjadi andalan pembangunan nasional adalah pembangunan pendidikan anak. Dalam upaya meningkatkan peradaban bangsa Indonesia, diperlukan pembangunan yang menyeluruh dan terpadu salah satu adalah meningkatkan mutu pendidikan. Setiap insan memerlukan pendidikan yang layak untuk meningkatkan taraf hidup


(15)

2

sehingga secara nyata memerlukan suatu lembaga yang mampu meningkatkannya. Untuk itu diperlukan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) agar anak dapat mengenyam pendidikan sesuai tuntutan perkembangan zaman saat ini.

Segala aspek dan segi kehidupan masyarakat mengalami berbagai perkembangan baik dari yang terkecil hingga yang terbesar. Keseluruhan itu merupakan bentuk keinginan masyarakat untuk menuju kearah yang lebih baik. Desa sebagai tempat tinggal kesatuan masyarakat hukum yang merupakan unit atau bagian dari daerah kabupaten yang tidak dapat dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang perlu perhatian dan kepedulian.

Pembangunan pendidikan memiliki kedudukan yang penting untuk dibangun dalam masyarakat desa. Mengulas bahwa pendidikan adalah sebagai suatau investasi bagi pengembangan sumber daya manusia sebagai individu dan anggota masyarakat. Pendidikan tentunya tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Pendidikan sebagai pelayanan dasar sesuai dengan penjelasan undang-undang desa Pasal 74 ayat (2) berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama dalam membentuk dan merubah perilaku masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan taraf hidup yang lebih berkualitas.

Desa membutuhkan pendididikan sebagai wahana membangun manusia yang bermartabat dan bermoral sangat berperan dalam menciptakan generasi yang memiliki ilmu pengetahuaan, pengalaman dan keterampilan untuk dikembangkan. Untuk itu aparatur pemerintahan desa bukan hanya berfungsi sebagai pemimpin


(16)

3

suatu daerah, namun tentunya juga sebagai penunjang terwujudnya pendidikan didesa dan penggagas masyarakat untuk memiliki rasa kepedulian terhadap pendidikan anak.

Desa Laumil terletak di Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi yang dipimpin oleh Laurensus Sianturi merupakan desa yang masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani, sehingga penghasilan pendapatan desa ini ialah hasil pertanian seperti durian, jagung, kopi dan kacang. Desa Laumil terdapat 4 dusun, yakni dusun Laumil Sialaman, dusun Laumil Gereja, dusun Laumil Gadong dan dusun Laumil Tombak. Desa Laumil tidak kalahnya dengan daerah lain yang menginginkan perubahan kearah yang lebih baik untuk kualitas sumber daya masyarakat yang berkompeten. Namun kurangnya kepedulian dan perhatian aparatur pemerintahan desa dalam pembangunan di desa ini menjadi kendala dalam mewujudkan keinginan sumber daya masyarakat yang berkualitas. Terkhususnya dibidang pendidikan masih kurang diperhatikan dan dipedulikan. Hal ini dikatakan terbukti dari sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai, seperti kurangnya buku untuk mendukung belajar anak, dan perlengkapan sekolah yang tidak lengkap, banyaknya anak-anak masyarakat yang putus sekolah dan kurangnya minak anak dalam belajar dan tidak terlewatkan.

Terdapat 3 (tiga) Sekolah Dasar (SD) dan 2 (dua) taman kanak-kanak di desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi yang terletak di dusun Laumil gereja dalam kondisi layak pakai. Tetapi untuk menempuh sekolah ini anak-anak didik di desa Laumil khususnya dusun Laumil Sialaman, Laumil Tombak, dan Laumil Gadong harus menempuh jarak sejauh kira-kira 2 kilometer


(17)

4

(KM) dengan berjalan kaki. Dengan keadaan ini sering kali membuat anak-anak didik terlambat mengikuti kegiatan pengarahan pagi yang sangat bermamfaat bagi mereka untuk mendapatkan pencerahan dipagi hari namun itu tidak terealisasi dengan sempurna oleh karena kondisi yang demikian.

Bukan hanya itu saja kendala banyaknya masyarakat miskin yang mayoritas bekerja sebagai petani menjadikan masyarakat kurang memiliki perhatian ke dunia pendidikan. Kurangnya kepedulian masyarakat desa Laumil dalam pembangunan dibidang pendidikan hal ini disebabkan masyarakat desa sangat awam terhadap fungsi pendidikan anak yang sebenarnya sehingga pandangan terhadap pendidikan itu sempit. Yang sebetulnya adalah mereka bisa mempengaruhi dan mendorong pelaksanaan program pembangunan desa. Dengan keadaan ini menjadi kendala yang dihadapi aparatur pemerintahan desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi dalam meningkatkan pembangunan itu sendiri.

Dalam melaksanakan pembangunan tidaklah jauh dari anggaran dana. Maka dalam rangka meningkatkan pemberdayaan, kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di pedesaan, desa memiliki dana (Anggaran Dana Desa) ADD. Sepeti halnya dana yang diterima oleh pemerintahan desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi sebesar Rp 450.000.000 boleh dikatakan cukup lumayan besar. Pengalokasian 30% dana desa dialokasikan ke belanja dan honorer aparatur lainnya dan 70% dana desa dialokasikan ke pembangunan fisik desa termasuk didalamnya pembangunan disektor pendidikan. Tetapi tidak ditemukan


(18)

5

pengalokasian dana fisik desa dengan benar disetiap sektor hal ini menjadi kurang maksimal pengalokasian dana oleh aparatur pemerintahan desa Laumil.

Hal ini menjadi perhatian yang boleh diambil aparatur pemerintahan desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa fungsi dari aparatur pemerintahan desa bukan hanya memimpin daerah tetapi melaksanakan pembangunan dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat mampu membuka wawasan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak. Anak-anak desa tentunya harus memiliki kesempatan yang sama seperti anak-anak kota dalam mengecap dan menikmati pedidikan.

Berdasarkan latarbelakang diatas sangat diperlukan peran aparatur pemerintahan desa dalam meningkatkan pembangunan desa dibidang pendidikan. Sehingga sangat tertarik untuk membahas dengan judul “Peran Aparatur Pemerintahan Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa Dibidang Pendidikan (Studi Kasus Desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi )”.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana telah diterangkan dalam latar belakang masalah diatas, agar tidak terjadi kesalah pahaman maka perlu mengidentifikasikan masalah terkait dengan judul diatas adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya perhatian dan kepedulian masyarakat desa terhadap pendidikan anak


(19)

6

2. Faktor-faktor penyebab anak-anak masyarakat putus sekolah.

3. Sarana dan prasarana sekolah kurang memadai untuk mendukung pendidikan anak di desa.

4. Belum tercapainya secara utuh pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa terhadap pembangunan desa khususnya program pembangunan desa di sektor pendidikan.

5. Kendala yang dihadapi aparatur pemerintahan desa Laumil mewujudkan pembangunan desa.

6. Kurang maksimalnya kinerja aparatur pemerintahan desa dalam mengalokasikan dana dalam program pembangunan desa

C. Pembatasan Masalah

Setiawan (2014:20) menjelaskan bahwa “pembatasan masalah berisi batasan masalah sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya sebagai saja yang diteliti”. Penelitian ini dibatasi pada masalah:

1. Sarana dan prasarana sekolah kurang memadai untuk mendukung pendidikan anak di desa.

2. Belum tercapainya secara utuh pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa terhadap pembangunan desa khususnya program pembangunan desa di sektor pendidikan.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal pokok dalam suatu penelitian. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam merumuskan masalah,


(20)

7

sebagaimana yang dijelaskan Setiawan (2014:20) yaitu “isi masalah harus konsisten dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah”.

Berdasarkan kutipan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengapa sarana dan prasarana sekolah kurang memadai untuk mendukung pendidikan anak di desa?

2. Mengapa belum tercapainya secara utuh pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa terhadap pembangunan desa khususnya program pembangunan desa di sektor pendidikan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal paling penting untuk dirumuskan dalam suatu kegiatan agar pelaksanaan penelitian ini mencapai tujuan yang diinginkan. Penentuan tujuan penelitian berfungsi untuk menentukan arah yang tepat bagi peneliti untuk menghindari kesulitan-kesulitan yang mungkin akan terjadi dalam proses penelitian. Setiawan (2014:20 ) mendefenisikan bahwa “tujuan penelitian memuat pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian tersebut dilakukan. Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian”.

Dengan demikian tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab sarana dan prasarana sekolah kurang memadai untuk mendukung pendidikan anak didesa.


(21)

8

2. Untuk mengetahui penyebab belum tercapainya secara utuh pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa terhadap pembangunan desa khususnya program pembangunan desa di sektor pendidikan.

F. Manfaat Penelitian

Pada hakekatnya penelitian pasti memiliki manfaat yang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengembangkan ilmu pengetauan.

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah

1. Bagi aparatur pemerintahan desa, penelitian ini diharapkan sebagai masukan untuk meningkatkan pembangunan desa dibidang pendidikan. 2. Bagi tokoh masyarakat, dengan mengetahui dan berlakunya UU. No 6

Tahun 2014 tentang desa diharapkan masyarakat pedesaan memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak dan ikut berperan dalam pembangunan desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. 3. Bagi penulis, sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan

bagi diri penulis khususnya pengetahuan dibidang peran aparatur pemerintahan desa dalam melaksanakan pembangunan desa di sektor pendidikan.

4. Bagi Jurusan/Fakultas, Untuk dijadikan bahan bacaan dan menambah literatur di Jurusan PPKn perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan perpustakaan UNIMED.


(22)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan hasil-hasil temuan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Sarana prasarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di desa Laumil kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi kurang memadai untuk digunakan dikarenakan kurangnya dana desa untuk dialokasikan dalam pembangunan desa dan tidak meratanya pembangunan desa disetiap sektor program pembangunan desa. Ketersediaan buku-buku pelajaran, media pembelajaran dan kelengkapan sekolah dapat melancarkan pembelajaran setiap hari sesuai kebutuhan anak didik. Namun jarak tempuh kesekolah menjadi permasalahan yang saat ini belum ditangani oleh pemerintahan desa Laumil dengan kondisi jalan yang rusak tidak mendukung tujuan pembelajaran sekolah sehingga banyak anak-anak didik sering terlambat dalam mengikuti pembelajaran. Meningkatan pendidikan anak di desa Laumil diupayakan untuk ditingkatkan dengan memberi izin pembukaan TK/PAUD, pembukaan bimbingan belajar dan sosialisasi atau diskusi dengan masyarakat mengenai pentingnya pendidikan. Ketersediaan sarana prasarana yang telah ada saat ini aparatur pemerintahan desa merasa lebih bersyukur karena masih dapat digunakan oleh anak-anak didik yang antusias untuk belajar.


(23)

88

2. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa terhadap pembangunan desa khususnya program pembangunan desa di sektor pendidikan belum terlaksana secara utuh. Kurang maksimalnya terlaksana undang-undang desa di desa Laumil dikarenakan kurangnya kemampuan aparatur pemerintahan desa Laumil terhadap penyelenggaraan sistem pemerintahan desa dan pembangunan desa. Pembangunan pendidikan desa Laumil kurang mendapat perhatian karena desa Laumil yang mayoritas sebagai petani memfokuskan pembangunan dibidang pertanian, seperti pembukaan jalan pengangkutan hasil tanah, pemberian bibit unggul, penyediaan perontok jagung, insprastruktur desa dan ketersediaan sandang dan pangan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebgai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan sebagai berikut:

1. Untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan khususnya di desa hendaknya masyarakat, pemerintah desa dan dinas pendidikan memiliki rasa kepedulian terhadap pendidikan anak. Bila anak-anak sudah memiliki gairah dan semangat yang kuat untuk bersekolah dan menuntut ilmu hendaknya didukung dengan fasilitas yang memadai untuk menyempurnakan tujuan yang hendak dicapai. Aparatur pemerintahan desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi hendaknya meratakan program pembangunan desa disemua sektor sehingga tidak


(24)

89

setiap sektor mendapat perhatian yang sama untuk mensejahterakan masyarakat desa Laumil

2. UU tentang desa sebagai acuan kinerja dari aparatur pemerintahan desa sebaiknya dipahami oleh setiap aparatur pemerintahan desa Laumil supaya pelaksanaan pemerintahan desa dan pembanguan desa dapat terarah dengan baik dan benar. Karena tanpa adanya landasan untuk berpijak dan menjalankan sesuatu maka akan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.


(25)

90

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita, Rahardjo. 2013. Pembangunan pedesaan pendekatan prtisipatif, tipologi, strategi, konsep desa pusat pertumbuhan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Sidoarjo: Kencana.

Imron, Ali. 2008. Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Ire. 2010. Pembangunan Pemerintahan Desa. Yogyakarta: Ire Press.

Latif, H Abdul. 2009. Pendidikan Bernilai Kemasyarakatan. Bandung: PT Rifika Aditama.

Nurcholis, Hanif. 2007. Teori Dan Praktik Pemerintahan Dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo.

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, Nanang. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graham Ilmu.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. “Dampak Otonomi Daerahh Di

Indonesia Merangkai Sejarah Politik Dan Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Setiawan, Deny. 2014. Metode Penelitian. Medan: Laboratorium Ppkn Fis Unimed.

Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokus Media.

Solekhan, Moch. 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi Masyarakat. Malang: Setara Press.

Sugiharto. 2010. Pembangunan Dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Perss

Tambak, Syahraini. 2013. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan (Gagasan Pemikiran Melalui Perwujudan Pendidikan Berkualitas Untuk Kemajuan Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(26)

91

Waluyo, Bambang. 2008. Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta: Sinar Grafika.

Wasistiono, Sadu Dan Tahir, Irwan. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV Fokus Media.

Widjaja, HAW. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Widjaja, HAW. 2013. Penyelenggaraan Otonomi Di Indonesia. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Yudoyono, Bambang. 2001. Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Jurnal:

Christian Imanuel1, Florentinus. (2015). “Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Di Desa Budaya Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara”. E Jurnal Ilmu Pemerintahan. Volume 3, Nomor 2.

Juraidah. 2015. “Peran Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pembangunan Di Desa Mendik Karya Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser”. Ejournal Administrasi Negara, volume 3 No (4).

Laksana, Nuring Septyasa. (2013). “Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Desa

Dalam Program Desa Siaga Di Desa Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”.

Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X, Volume 1,

Nomor 1.

Mahayana Wayan. 2013. “Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa Di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur”. Ejournal Ilmu Pemerintahan. Volume 1, Nomor 1.

Megasari, Rika. 2014. “Peningkatan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Untuk Meningkatan Kualitas Pembelajaran Di Smpn 5 Bukittinggi”. Jurnal Administrasi Pendidikan. Volume 2 Nomor 1


(1)

2. Untuk mengetahui penyebab belum tercapainya secara utuh pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa terhadap pembangunan desa khususnya program pembangunan desa di sektor pendidikan.

F. Manfaat Penelitian

Pada hakekatnya penelitian pasti memiliki manfaat yang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengembangkan ilmu pengetauan.

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah

1. Bagi aparatur pemerintahan desa, penelitian ini diharapkan sebagai masukan untuk meningkatkan pembangunan desa dibidang pendidikan. 2. Bagi tokoh masyarakat, dengan mengetahui dan berlakunya UU. No 6

Tahun 2014 tentang desa diharapkan masyarakat pedesaan memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak dan ikut berperan dalam pembangunan desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. 3. Bagi penulis, sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan

bagi diri penulis khususnya pengetahuan dibidang peran aparatur pemerintahan desa dalam melaksanakan pembangunan desa di sektor pendidikan.

4. Bagi Jurusan/Fakultas, Untuk dijadikan bahan bacaan dan menambah literatur di Jurusan PPKn perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan perpustakaan UNIMED.


(2)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan hasil-hasil temuan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Sarana prasarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di desa Laumil kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi kurang memadai untuk digunakan dikarenakan kurangnya dana desa untuk dialokasikan dalam pembangunan desa dan tidak meratanya pembangunan desa disetiap sektor program pembangunan desa. Ketersediaan buku-buku pelajaran, media pembelajaran dan kelengkapan sekolah dapat melancarkan pembelajaran setiap hari sesuai kebutuhan anak didik. Namun jarak tempuh kesekolah menjadi permasalahan yang saat ini belum ditangani oleh pemerintahan desa Laumil dengan kondisi jalan yang rusak tidak mendukung tujuan pembelajaran sekolah sehingga banyak anak-anak didik sering terlambat dalam mengikuti pembelajaran. Meningkatan pendidikan anak di desa Laumil diupayakan untuk ditingkatkan dengan memberi izin pembukaan TK/PAUD, pembukaan bimbingan belajar dan sosialisasi atau diskusi dengan masyarakat mengenai pentingnya pendidikan. Ketersediaan sarana prasarana yang telah ada saat ini aparatur pemerintahan desa merasa lebih bersyukur karena masih dapat digunakan oleh anak-anak didik yang antusias untuk belajar.


(3)

2. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa terhadap pembangunan desa khususnya program pembangunan desa di sektor pendidikan belum terlaksana secara utuh. Kurang maksimalnya terlaksana undang-undang desa di desa Laumil dikarenakan kurangnya kemampuan aparatur pemerintahan desa Laumil terhadap penyelenggaraan sistem pemerintahan desa dan pembangunan desa. Pembangunan pendidikan desa Laumil kurang mendapat perhatian karena desa Laumil yang mayoritas sebagai petani memfokuskan pembangunan dibidang pertanian, seperti pembukaan jalan pengangkutan hasil tanah, pemberian bibit unggul, penyediaan perontok jagung, insprastruktur desa dan ketersediaan sandang dan pangan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebgai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan sebagai berikut:

1. Untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan khususnya di desa hendaknya masyarakat, pemerintah desa dan dinas pendidikan memiliki rasa kepedulian terhadap pendidikan anak. Bila anak-anak sudah memiliki gairah dan semangat yang kuat untuk bersekolah dan menuntut ilmu hendaknya didukung dengan fasilitas yang memadai untuk menyempurnakan tujuan yang hendak dicapai. Aparatur pemerintahan desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi hendaknya meratakan program pembangunan desa disemua sektor sehingga tidak


(4)

setiap sektor mendapat perhatian yang sama untuk mensejahterakan masyarakat desa Laumil

2. UU tentang desa sebagai acuan kinerja dari aparatur pemerintahan desa sebaiknya dipahami oleh setiap aparatur pemerintahan desa Laumil supaya pelaksanaan pemerintahan desa dan pembanguan desa dapat terarah dengan baik dan benar. Karena tanpa adanya landasan untuk berpijak dan menjalankan sesuatu maka akan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita, Rahardjo. 2013. Pembangunan pedesaan pendekatan prtisipatif, tipologi, strategi, konsep desa pusat pertumbuhan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Sidoarjo: Kencana.

Imron, Ali. 2008. Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Ire. 2010. Pembangunan Pemerintahan Desa. Yogyakarta: Ire Press.

Latif, H Abdul. 2009. Pendidikan Bernilai Kemasyarakatan. Bandung: PT Rifika Aditama.

Nurcholis, Hanif. 2007. Teori Dan Praktik Pemerintahan Dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo.

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, Nanang. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graham Ilmu.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. “Dampak Otonomi Daerahh Di

Indonesia Merangkai Sejarah Politik Dan Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Setiawan, Deny. 2014. Metode Penelitian. Medan: Laboratorium Ppkn Fis Unimed.

Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Bandung: Fokus Media.

Solekhan, Moch. 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi Masyarakat. Malang: Setara Press.

Sugiharto. 2010. Pembangunan Dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Perss

Tambak, Syahraini. 2013. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan (Gagasan Pemikiran Melalui Perwujudan Pendidikan Berkualitas Untuk Kemajuan Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(6)

Waluyo, Bambang. 2008. Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta: Sinar Grafika.

Wasistiono, Sadu Dan Tahir, Irwan. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV Fokus Media.

Widjaja, HAW. 2004. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Widjaja, HAW. 2002. Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Widjaja, HAW. 2013. Penyelenggaraan Otonomi Di Indonesia. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Yudoyono, Bambang. 2001. Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Jurnal:

Christian Imanuel1, Florentinus. (2015). “Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Di Desa Budaya Sungai Bawang Kecamatan Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara”. E Jurnal Ilmu Pemerintahan. Volume 3, Nomor 2.

Juraidah. 2015. “Peran Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Di Desa Mendik Karya Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser”. Ejournal Administrasi Negara, volume 3 No (4).

Laksana, Nuring Septyasa. (2013). “Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Desa Dalam Program Desa Siaga Di Desa Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X, Volume 1, Nomor 1.

Mahayana Wayan. 2013. “Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa Di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur”. Ejournal Ilmu Pemerintahan. Volume 1, Nomor 1.

Megasari, Rika. 2014. “Peningkatan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Untuk Meningkatan Kualitas Pembelajaran Di Smpn 5 Bukittinggi”. Jurnal Administrasi Pendidikan. Volume 2 Nomor 1