Anemia Perubahan Kardiovaskular akibat Anemia

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anemia

Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya konsentrasi hemoglobin di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. 8,9 Sedangkan literatur lainnya mendefinisikan anemia yaitu bila konsentrasi hemoglobin di bawah persentil tiga sesuai usia dan jenis kelamin berdasarkan populasi normal. 10,11 Klasifikasi anemia pada anak menurut World Health Organisation WHO adalah berdasarkan usia terlihat pada Tabel 2.1. 1,8 Tabel 2.1. Konsentrasi hemoglobin pada anak menurut WHO 1,8 Usia Hemoglobin gdL 6 bulan - 5 tahun 11 ≥ 5 tahun - 14 tahun 12 Suatu penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa anemia yang sering ditemukan sama dengan yang ditemukan di negara berkembang lainnya yakni anemia oleh karena kekurangan gizi. 8 Suatu anemia berat yang kronis dikatakan bila konsentrasi hemoglobin ≤ 7 gdL selama lebih dari tiga bulan berturut-turut. 6 Beberapa penyebab anemia kronis antara lain anemia defisiensi besi, sickle cell anemia , talasemia, spherocytosis , anemia aplastik dan leukemia. 2,6,8 4 Universitas Sumatera Utara 5 Demikian pula pada keadaan infeksi kronis seperti tuberkulosis TBC atau infeksi parasit yang lama malaria, cacing dan lainnya. 8 Berbeda dengan anemia yang terjadi secara akut, pada anemia yang kronis penderita jarang mengalami perburukan yang tiba-tiba dari anemia seperti krisis aplastik ataupun perdarahan. 2,6

2.2. Perubahan Kardiovaskular akibat Anemia

Pada keadaan anemia dengan kadar hemoglobin 7gdL mengakibatkan kapasitas pengangkutan oksigen oleh sel darah merah menurun. 8,9 Suatu proses pengantaran oksigen ke organ ataupun jaringan dipengaruhi oleh tiga faktor di antaranya faktor hemodinamik yaitu cardiac output dan distribusinya, kemampuan pengangkutan oksigen di darah yaitu konsentrasi hemoglobin, dan oxygen extraction yaitu perbedaan saturasi oksigen antara darah arteri dan vena. 12-15 Pada keadaan anemia terjadi perubahan nonhemodinamik dan hemodinamik sebagai kompensasi dari penurunan konsentrasi hemoglobin. Mekanisme nonhemodinamik diantaranya yaitu peningkatan produksi eritropoetin untuk merangsang eritropoesis dan meningkatkan oxygen extraction. Ketika konsentrasi hemoglobin di bawah 10 gdL, faktor nonhemodinamik berperan dan terjadi peningkatan cardiac output serta aliran darah sebagai kompensasi terhadap hipoksia jaringan. 12-14 Kompensasi mekanisme hemodinamik bersifat kompleks, antara lain terjadi penurunan afterload akibat berkurangnya tahanan vaskular Universitas Sumatera Utara 6 sistemik, peningkatan preload akibat peningkatan venous return dan peningkatan fungsi ventrikel kiri yang berhubungan dengan peningkatan aktivitas simpatetik dan faktor inotropik. Pada anemia kronik, terjadi peningkatan kerja jantung menyebabkan pembesaran jantung dan hipertrofi ventrikel kiri. 12-15 Data longitudinal menunjukkan bahwa anemia merupakan predisposisi terjadinya dilatasi ventrikel kiri dengan kompensasi hipertrofi yang dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi sistolik. 16,17 Manifestasi kardiovaskular pada pasien dengan anemia kronis yang berat tidak terlihat jelas kecuali pada pasien mengalami gagal jantung kongestif. Pasien biasanya mengalami pucat, bisa terlihat kuning, denyut jantung saat istirahat cepat, prekordial aktif dan dapat terjadi murmur sistolik. 2 Pada keadaan anemia, venous return jantung akan meningkat. 16 Pada jantung dapat terjadi hipertrofi ventrikel kiri, 7 dengan miofibril jantung yang memanjang 7,16 dan ventrikel kiri dilatasi, 7 akibatnya akan memperbesar stroke volume sesuai dengan mekanisme Starling Gambar 2.1. 7,16,17 Universitas Sumatera Utara 7 Gambar 2.1. Grafik Frank – Starling 17 Secara fisiologis akibat dari hal ini terjadi dilatasi ventrikel khususnya terjadi peningkatan tekanan dinding jantung yang mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen dan percepatan kerusakan miosit. Pada tahap terjadi dilatasi yang progresif dinding ventrikel kiri menebal yang disebut dengan eccentric hipertrofi yang bermanfaat sebagai mekanisme adaptasi untuk melindungi jantung dari peningkatan tahanan dinding jantung. 16,18-20 Pada tingkat jaringan, anemia menyebabkan hipoksia, vasodilatasi dan peningkatan venous return . Dalam suatu penelitian, setiap penurunan konsentrasi hemoglobin 1 gdL berhubungan dengan dilatasi ventrikel kiri yang dipantau dengan ekokardiografi, perkembangan menjadi gagal jantung, kejadian gagal jantung berulang dan kematian. Penelitian ini menunjukkan bahwa anemia yang terjadi dalam jangka panjang dapat Universitas Sumatera Utara 8 menyebabkan pembesaran ventrikel kiri maladaptif, dekompensasi jantung, gagal jantung serta kematian. 16,18,19

2.3. Hubungan antara Anemia dan RJT

Dokumen yang terkait

Hubungan derajat gagal jantung kronis dengan derajat anemia pada di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

0 40 45

Hubungan Antara Kadar Hemoglobin dan Perubahan Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri Pada Penderita Anemia Berat Kronis

1 51 73

HUBUNGAN ANTARA KADAR FERITIN SERUM DENGAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA ANEMIA MIKROSITIK HIPOKRIMIK (Anemia Defisiensi Besi)

0 4 46

HUBUNGAN NILAI MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN CONCENTRATION (MCHC) DENGAN KADAR FERITIN PADA ANEMIA DEFISIENSI BESI

0 2 52

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

2 11 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ANEMIA, KESAKITAN DIARE, DAN KESAKITAN ISPA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA Hubungan Antara Pengetahuan Anemia, Kesakitan Diare, Dan Kesakitan Ispa dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja

1 1 16

Perbandingan Kadar RET HE, FE, dan TIBC Pada Penderita Anemia Defisiensi FE Dengan Anemia Karena Penyakit Kronis.

0 0 23

Hubungan Asupan Magnesium dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri Penderita Anemia di Sukoharjo.

0 0 11

retno purwaningtyas n a

0 8 63