PENGARUH PENERAPAN TEKNIK MURDER (MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, EXPAND, DAN REVIEW) DALAM KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK MURDER (MOOD, UNDERSTAND,
RECALL, DETECT, EXPAND, DAN REVIEW) DALAM
KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK
CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1
SIANTAR NARUMONDA TAHUN
PEMBELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ELISDA BETHARIA MARPAUNG
NIM 2123311023
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
i
ABSTRAK
Elisda Betharia Marpaung, NIM 2123311023. Pengaruh Penerapan Teknik MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Expand, dan Review) Dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S-1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Teknik MURDER MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Expand, dan Review) dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 269 siswa Kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 orang yang diambil dengan teknik random sampling (acak kelas). Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes esai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.
Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre test = 48,06 standar deviasi = 8,39, dan termasuk dalam kategori sangat baik tidak ada atau 0%, kategori baik juga tidak ada atau 0 %, kategori cukup sebesar 25,8% sebanyak 8 orang, kategori kurang sebesar 61,3% sebanyak 19 orang sedangkan kategori sangat kurang 12,9 sebanyak 4 orang. Nilai rata-rata post test = 64,04%, standar deviasi = 9,56%, dan termasuk kategori dalam sangat baik 6,5% sebanyak 2 orang, kategori baik 25,8% sebanyak 8 orang, kategori cukup 58,1% sebayak 18 orang, kategori kurang 9,6 % sebanyak 3 orang sedangkan kategori sangat kurang tidak ada atau 0 %. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre test dan post test berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji homogenitas dan uji normalitas dilakukan, maka diketahui �0 sebesar 6,89 selanjutnya �0 tersebut dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dengan satu pihak dimana dk= (n-1) maka �� �� = 2,04 sehingga jika dibandingkan dengan �0 dengan �� �� maka �0>�� �� (6,87>2,04) maka hipotesis nihil (�0) ditolak dan hipotesis alterrnatif (� ) diterima.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Expand, dan Review) berpengaruh positif dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen Kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda.
(7)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Teknik MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Expand, dan Review) dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa Dan
Sastra Indonesia.
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis. 6. Atika Wasilah, S.Pd., M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. 7. Drs. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum, Dosen Penguji I.
8. Drs. Malan Lubis, S.Pd., M.Hum, Dosen Penguji II.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah mengajarkan banyak ilmu, serta seluruh Pegawai yang ada di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
10.Bapak Piner Sihotang, S.Pd., M.Si Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda dan Ibu R. Marpaung, S.Pd., Guru Bahasa Indonesia di SMA
(8)
iii
Negeri 1 Siantar Narumonda serta seluruh Pegawai dan Siswa SMA Negeri 1 Siantar Narumonda.
11.Kedua orang tua tercinta, Ayahanda A. Marpaung dan Ibunda P. Dolok Saribu yang selalu mendoakan penulis, memotivasi, membimbing, memberikan kasih sayang serta dukungan baik secara moril maupun materil dengan tulus kepada penulis.
12.Abang, Kakak dan Adik tercinta (Bang Freddy, Bang Fernando, Ka Dewi, Dek Gunawan, Dek Francis dan Dek Fitri) yang turut juga mendoakan, membantu dan memotivasi penulis.
13.Sahabat penulis (Kak Asri Yulianda, Chanrika, Kak Wati, Kak Hotma, Lasma, Rimmauli dan Ranti) yang selalu menemani, membantu, dan memotivasi penulis dan juga teman seperjuangan di Kelas Non Reguler C 2012.
14.Teman seperjuangan dan adik-adik penulis yang selalu memberi semangat dan dorongan, Naomi, Kartini, Novita, Ilda, Febri, Sonia, Berta, Indah, Junesti dan semuanya yang menyayangi saya, saya ucapkan banyak terima kasih.
Besar harapan penulis Skripsi bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Februari 2017 Penulis,
Elisda Betharia Marpaung 2123311023
(9)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Masalah ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoretis ... 10
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 10
2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 11
a. Teknik MURDER ... 14
b. Langkah-langkah Pembelajaran Teknik MURDER ... 19
c. Kelebihan dan Kelemahan Teknik MURDER ... .. 20
(10)
v
3. Pengertian Cerpen ... 22
a. Ciri-ciri Cerpen ... 22
b. Unsur Intrinsik Cerpen ... 22
B. Kerangka Konseptual ... 30
C. Hipotesis Penelitian ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
1. Lokasi Penelitian ... 32
2. Waktu Penelitian ... 32
B. Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 33
C. Metode Penelitian... 34
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 35
E. Desain Penelitian ... 35
F. Instrumen Penelitian... 36
G. Jalannya Ekperimen ... 39
H. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46
1. Kemampuan Siswa Sebelum Menggunakan Teknik MURDER dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen (Pre-test) ... 47
2. Kemampuan Siswa Setelah Menggunakan Teknik MURDER dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen (Post-test) ... 51
3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 57
a. Uji Normalitas ... 57
(11)
vi
c. Uji Hipotesis ... 61
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
1. Pengaruh Penerapan Teknik MURDER dalam Kemampuan Menganalisis Unsur intrinsik Cerpen ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
(12)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda .... 33
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test dan Post-test ... 36
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kemampuan Menganalisis unsur Intrinsik Cerpen ... 37
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 38
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test dan Post Test Design ... 39
Tabel 4.1 Kemampuan Siswa Sebelum Menggunakan Teknik MURDER dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen ... 47
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test . ... 49
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 51
Tabel 4.4 Kemampuan Siswa Setelah Menggunakan Teknik MURDER dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen.. ... 52
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test ... 54
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post Test ... 56
Tabel 4.7 Analisis Data Kelompok Pre-Test dan Post Test .. ... 56
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Pre-Test .. ... 57
(13)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01 Silabus ... 73
Lampiran 02 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .. ... 75
Lampiran 03 Instrumen Pre-Test ... 80
Lampiran 04 Instrumen Post-Test ... 91
Lampiran 05 Kunci Jawaban Pre-Test ... 97
Lampiran 06 Kunci Jawaban Post-Test ... 101
Lampiran 07 Tabel Uji Liliefors ... 103
Lampiran 08 Nilai Persentil Untuk Distibusi F ... 104
Lampiran 09 Nilai Pre-Test …... 108
Lampiran 10 Nilai Post-Test ... 114
Lampiran 11 Dokumentasi .. ... 119
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman yang lebih mendalam, bukan hanya sekadar cerita khayal atau angan dari pengarang saja, melainkan wujud dari kreativitas pengarang dalam menggali dan mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya. Sejalan perkembangan waktu, keberadaan sastra semakin diterima di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa hasil karya sastra telah banyak beredar di lingkungan masyarakat.
Salah satu jenis karya sastra tersebut ialah cerpen. Cerpen merupakan kependekan cerita pendek. Pendek di sini masih mempersyaratkan adanya keutuhan cerita, bukan asal sedikit halamannya tapi permasalahan yang digarap tidak begitu kompleks dan biasanya menceritakan peristiwa atau kejadian sesaat. Cerpen banyak mengangkat nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat yang patut untuk diteladani oleh siswa karena cerpen melukiskan suatu peristiwa atau kejadian yang menyangkut persoalan jiwa/ kehidupan manusia.
Seperti karya sastra lainnya, cerpen juga terdiri dari unsur intrinsik yang membangun cerpen itu. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur dalam cerita fiksi yang secara langsung berada dalam bangunan cerita, menjadi bagian terpenting untuk membentuk eksistensi cerita yang akan diwujudkan. Oleh karena itu jika
(15)
2
seseorang ingin memahami cerpen yang dibacanya, ia perlu memperhatikan dan memahami unsur intrinsik yang membangun cerpen tersebut. Tanpa adanya pemahaman tentang unsur intrinsik cerpen, pembaca akan mengalami kesalahan tafsiran dalam memahami isi sebuah cerpen. Maka dari itu, diperlukan adanya analisis unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen.
Dalam kegiatan pembelajaran cerpen, siswa tidak hanya diarahkan untuk memahami teori seperti mengenali ciri-ciri cerpen dan unsur intrinsik cerpen, tetapi pembelajaran cerpen juga diarahkan untuk bagaimana siswa mampu menganalisis unsur intrinsik yang terkandung dalam cerpen seperti alur, latar, sudut pandang, tema, amanat, gaya bahasa, tokoh dan lain-lain. Artinya pembelajaran sastra secara umum dan khusus mengharapkan siswa untuk memahami teori dan tidak mengabaikan praktik dan aplikasi.
Namun kenyataannya kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinksi sebuah cerpen masih kurang. Hal tersebut terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Rahman Zulfitriah Tampubolon dengan judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Metode Quiz Team Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Oleh Siswa Kelas X SMA N 1 Siapar Dolok Hole Tahun Pembelajaran 2013/2014” menunjukkan bahwa kemampuan analisis siswa terhadap unsur intrinsik cerpen masih kurang memuaskan. Hasil penelitian beliau mengemukakan bahwa kemampuan rata-rata siswa dalam menentukan unsur intrinsik cerpen adalah 61,10. Nilai tersebut tergolong rendah dalam pencapaian hasil belajar. Hal yang sama juga terdapat pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Lestari Siregar dengan judul skripsi “Pengaruh Model Think Talk Write
(16)
3
Terhadap Kemamapuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen masih rendah, yaitu 63,7. Hal ini juga terdapat di SMA Swasta Daerah Sei Bejangkar. Pada saat peneliti melakukan kegiatan PPL di sekolah tersebut, peneliti melihat banyak siswa yang merasa kesulitan dan tidak mampu menganalisis unsur intrinsik cerpen tersebut. Hal yang sama juga terdapat di sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda. Dari hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar di sekolah tersebut, beliau mengatakan bahwa kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen masih rendah.
Rendahnya kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satu faktor dari siswa ialah kurang berminat dalam sastra. Hal tersebut dikarenakan cara pengajaran yang digunakan guru dalam proses belajar dan mengajar masih bersifat monoton, yaitu siswa disuruh membaca teks bacaan dalam hati kemudian guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan secara klasikal yang pada akhirnya siswa menjadi bosan dan kurang menyenangi pelajaran. Guru sebagai pemegang peranan penting dalam proses belajar mengajar seharusnya menggunakan cara yang dapat menarik perhatian siswa sehingga membuat siswa terlibat aktif.
Oleh karena itu, untuk mencipatakan pembelajaran yang aktif dan kreatif, maka peneliti menyuguhkan sebuah teknik yang menarik yaitu Teknik MURDER. Teknik MURDER merupakan akronim dari Mood, Understand, Recall, Detect,
(17)
4
Expand dan Review. Teknik MURDER merupakan salah satu teknik yang dapat membangun motivasi belajar siswa serta peningkatan kedalaman dan luasnya pemikiran pada peserta didik. Kegiatan berpikir dan berdiskusi secara berpasangan pada masing-masing dyad dapat memberikan banyak keuntungan. Siswa secara individu akan terdidik untuk mengembangkan pemikirannya karena adanya waktu berpikir dan dapat menyempurnakan konsepsinya melalui kegiatan diskusi. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendidik siswa untuk senantiasa aktif. Siswa lebih mudah memahami suatu materi karena mereka mendapat penjelasan dengan gaya bahasa mereka. Ketakutan siswa untuk mengemukakan pendapat juga dapat diminimalisir karena pembelajaran berlangsung dalam suasana kebersamaan bukan suasana persaingan yang dapat membuat siswa merasa tertekan. Siswa juga akan terlatih untuk menghargai pendapat orang lain.
Langkah-langkah teknik MURDER Menurut Ely Agus dan J.A. Pramukantoro (2014 : 158) , yaitu: (a) Mood : Pada langkah Mood ini siswa diajak untuk relaksasi atau santai bertujuan untuk mengatur suasana hati sebelum pembelajaran dimulai; (b) Understand : Sebuah bacaan (atau bagian dari buku teks) telah dibagi menjadi beberapa bagian. (Guru dapat membagi bagian tersebut atau siswa dapat menggunakan bagian bab). Setiap siswa membaca bagian pertama dengan silent; (c) Recall : Tanpa melihat bacaan. Salah satu anggota dari pasangan bertindak sebagai recaller yang merangkum gagasan kunci dari bagian bab tersebut; (d) Detect : Pasangan yang lainnya melihat bacaan, mendeteksi apakah ada yang salah, kelalaian, atau ada informasi yang belum dipahami dan mendiskusikannya dengan recaller. Recaller dan detector bergantian pada bab
(18)
5
selanjutnya; (e) Expand: Pada bagian ini kedua siswa menggabungkan pemahaman mereka; (f) Review : Ketika seluruh bab telah selesai, kedua pasangan menggabungkan pikiran mereka untuk merangkum seluruh bab.
Keberhasilan penggunaan teknik MURDER didukung oleh penelitian Mailatul Jannah dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif teknik SPIKPU untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah Bantul”. SPIKPU adalah teknik pembelajaran yang merupakan terjemahan dari MURDER. Hasil penelitian tersebut menunjukkan implementasi teknik MURDER dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa adalah 70,15 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83,68. Rata-rata siswa meningkat sebesar 13,53. Dari hasil diatas membuktikan bahwa teknik MURDER dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Dalam menganalisis cerpen sangat diperlukan kemampuan membaca pemahaman agar siswa dapat mengetahui dengan baik isi dari cerpen karena dengan mengetahui isi cerpen siswa dapat menganalisis unsur intrinsik cerpen dan dapat membuktikan hasil analisis tersebut dengan menunjukkan bagian-bagian unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen tersebut. Dalam langkah penerapan teknik Murder, siswa dibagi berpasang-pasangan. Hal ini untuk lebih meleluasakan siswa dalam berdiskusi dan mengelurkan pendapat. Seperti yang kita ketahui bahwa pemahaman setiap siswa pasti berbeda-beda. Dengan adanya diskusi berpasangan dalam teknik MURDER, siswa yang memiliki pemahaman yang lebih tinggi dapat membantu siswa yang
(19)
6
memiliki pemahaman yang kurang sehingga semua siswa dilatih untuk memiliki tingkat pemahaman yang sama akan suatu materi. Dengan saling berbagi pemahaman, diharapakan teknik ini dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti dengan judul “Pengaruh Penerapan Teknik MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Expand, dan Review) dalam Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun ajaran 2015/1016”
B. Identifkasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. kurangnya minat baca siswa
2. rendahnya kemampuan menganalisis unsur intriksi cerpen 3. guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
4. cara penyampaian materi oleh guru yang masih bersifat monoton
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi permasalahan pada rendahnya kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen. Oleh karena itu, peneliti menawarkan penggunaan teknik MURDER (Mood, Understand, Recall,
(20)
7
Detec, Expand Dan Review) yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan sasaran masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan masalah, maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini adalah
1. Bagaimana kemampuan siswa sebelum menggunakan teknik MURDER dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana kemampuan siswa setelah menggunakan teknik MURDER dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada pengaruh penerapan teknik MURDER terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menganalisis unsur cerpen sebelum menggunakan teknik MURDER pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016
(21)
8
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menganalisis unsur cerpen setelah menggunakan teknik MURDER pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan teknik MURDER terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari dilaksanakannya penelitian ini mencakup bagipeneliti, bagi guru dan bagi siswa. Ketiga hal ini diuraikan di bawah ini:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran bahasa indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa indonesia khususnya kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen.
b. Sebagai gambaran dan sumber informasi bagi guru Bahasa Indonesia di sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.
c. Menambah wawasan penulis sebagai calon guru melihat perbedaan pengaruh penggunaan teknik pembelajaran.
(22)
9
d. Bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik yang sama dengan penulis.
e. Memberika masukan kepada pihak sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam memicu minat belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
(23)
70 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan teknik MURDER memperoleh nilai rata-rata 48,06 dengan kategori kurang.
2. Kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah diberikan perlakuan teknik MURDER memperoleh nilai rata-rata 64,04 dengan kategori cukup.
3. Penerapan teknik MURDER memiliki pengaruh untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur-unsur Intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016. Ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari hasil pre test dan post test siswa dan hasil pengujian uji t.
B. Saran
1. Guru dapat menggunakan teknik MURDER dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen
2. Perlu adanya pengkondisian waktu dan juga kontrol yang baik oleh guru agar waktu yang digunakan tidak terlalu lama dan kondusif.
(24)
71
DAFTAR PUSTAKA
Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis
Agus, Ely dan J.A. Pramukantoro. 2014. Model Pembelajaran Kooperatif MURDER untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Surabaya: Jurnal Pendidikan, Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014.
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung: Sinar Baru
Daryanto, Mulyo, 2012. Model Pembelajran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Hamzah, B.U. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Istarani, dan M. Ridwan. 2015. 50 Tipe, Strategi dan Teknik Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada
Kosasih, E. 2008. Apresiasi Sastra. Jakarta: Nobel Edumedia
Jamarah, S.B. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Asdi Mahasatya
Jannah, Mailatul. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif teknik SPIKPU untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah Bantul (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Mursini, 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan Puisi. Medan: UNIMED Press.
Ngalimun, 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmaasin: Aswaja Pressindo.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Univercity Press.
(25)
72
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Santyasa, I Wayan. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif. Disajikan dalam pelatihan tentang pembelajaran dan assement inovatif bagi guru-guru sekolah menengah di kecamatan Nusa Penida, tanggal 22, 23, dan 24 Agustus 2008 di Nusa Penida. Diakses dari http://www.freewebs.com pada 15 Februari 2016.
Sanjaya, W. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Pratik). Bandung: Nusa Media
Siregar, Sri Lestari. 2014. Pengaruh Model Think Talk Write Terhadap Kemamapuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015 (Skripsi). Medan: Universitas Negeri Medan.
Sudjiono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.
Tampubolon, Rahman. 2015. Pengaruh Penggunaan Metode Quiz Team Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Oleh Siswa Kelas X SMA N 1 Siapar Dolok Hole Tahun Pembelajaran 2013/2014 (Skripsi). Medan: Univeritas Negeri Medan.
Trianto, Slamet. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresi. Jakarta: Kencana.
(1)
7
Detec, Expand Dan Review) yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan sasaran masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan masalah, maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini adalah
1. Bagaimana kemampuan siswa sebelum menggunakan teknik MURDER dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana kemampuan siswa setelah menggunakan teknik MURDER dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada pengaruh penerapan teknik MURDER terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menganalisis unsur cerpen sebelum menggunakan teknik MURDER pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016
(2)
8
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menganalisis unsur cerpen setelah menggunakan teknik MURDER pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan teknik MURDER terhadap kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun pembelajaran 2015/2016
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari dilaksanakannya penelitian ini mencakup bagipeneliti, bagi guru dan bagi siswa. Ketiga hal ini diuraikan di bawah ini:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran bahasa indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa indonesia khususnya kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen.
b. Sebagai gambaran dan sumber informasi bagi guru Bahasa Indonesia di sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016.
c. Menambah wawasan penulis sebagai calon guru melihat perbedaan pengaruh penggunaan teknik pembelajaran.
(3)
9
d. Bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik yang sama dengan penulis.
e. Memberika masukan kepada pihak sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam memicu minat belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
(4)
70 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan teknik MURDER memperoleh nilai rata-rata 48,06 dengan kategori kurang.
2. Kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah diberikan perlakuan teknik MURDER memperoleh nilai rata-rata 64,04 dengan kategori cukup.
3. Penerapan teknik MURDER memiliki pengaruh untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur-unsur Intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran 2015/2016. Ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari hasil pre test dan post test siswa dan hasil pengujian uji t.
B. Saran
1. Guru dapat menggunakan teknik MURDER dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen
2. Perlu adanya pengkondisian waktu dan juga kontrol yang baik oleh guru agar waktu yang digunakan tidak terlalu lama dan kondusif.
(5)
71
DAFTAR PUSTAKA
Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis
Agus, Ely dan J.A. Pramukantoro. 2014. Model Pembelajaran Kooperatif MURDER untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Surabaya: Jurnal Pendidikan, Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014.
Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung: Sinar Baru
Daryanto, Mulyo, 2012. Model Pembelajran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media
Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Hamzah, B.U. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Istarani, dan M. Ridwan. 2015. 50 Tipe, Strategi dan Teknik Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada
Kosasih, E. 2008. Apresiasi Sastra. Jakarta: Nobel Edumedia
Jamarah, S.B. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Asdi Mahasatya
Jannah, Mailatul. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif teknik SPIKPU untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Muhammadiyah Bantul (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Mursini, 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan Puisi. Medan: UNIMED Press.
Ngalimun, 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmaasin: Aswaja Pressindo.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Univercity Press.
(6)
72
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Santyasa, I Wayan. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif. Disajikan dalam pelatihan tentang pembelajaran dan assement inovatif bagi guru-guru sekolah menengah di kecamatan Nusa Penida, tanggal 22, 23, dan 24 Agustus 2008 di Nusa Penida. Diakses dari http://www.freewebs.com pada 15 Februari 2016.
Sanjaya, W. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Pratik). Bandung: Nusa Media
Siregar, Sri Lestari. 2014. Pengaruh Model Think Talk Write Terhadap Kemamapuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015 (Skripsi). Medan: Universitas Negeri Medan.
Sudjiono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.
Tampubolon, Rahman. 2015. Pengaruh Penggunaan Metode Quiz Team Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Oleh Siswa Kelas X SMA N 1 Siapar Dolok Hole Tahun Pembelajaran 2013/2014 (Skripsi). Medan: Univeritas Negeri Medan.
Trianto, Slamet. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresi. Jakarta: Kencana.