IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERINTEGRASI
MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA
DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM

Oleh:
Derin Putri Sianipar
NIM 4123131010
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii


IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERINTEGRASI
MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA
DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM
Derin Putri Sianipar
(NIM 4123131010)
ABSTRAK
Penelitian ini telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
yang terintegrasi media pada hasil belajar dan karakter siswa dalam materi
hidrolisis garam. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar dan karakter siswa pada hidrolisis garam antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terintegrasi media
Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash. Dalam penelitian ini digunakan
rancangan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI IPA di SMA N 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Sampel
penelitian terdiri dari 3 kelas yang diambil secara purposive sampling. Data yang
dibutuhkan adalah data kuantitatif yang berupa data penilaian data hasil belajar
dan karakter siswa. Untuk memperoleh data penilaian karakter siswa dilakukan
dengan observasi, sedangkan untuk memperoleh data hasil belajar, maka peneliti
menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk test objektif menggunakan lima

pilihan jawaban. Berdasarkan hasil uji validasi, uji reliabilitas, uji tingkat
kesukaran, uji daya beda dan distruktor instrumen tes, maka dari 40 soal sebanyak
21 soal memenuhi syarat tetapi hanya 20 soal yang digunakan dalam penelitian
ini. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa dalam materi
hidrolisis garam antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD terintegrasi
media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash. Data yang diperoleh
Fhitung > Ftabel (13,37 > 3,10) dan sig(0,00) < α(0,05). Dengan rata-rata nilai 70,16
(Eksperimen 3), 69,83 (Eksperimen 2) dan 57,83 (Eksperimen 1) atau dapat
dikatakan Macromedia Flash > PPT > Peta Konsep. Implementasi model
pembelajaran
Kooperatif
tipe
STAD
terintegrasi
media
dapat
menumbuhkembangkan karakter rasa ingin tahu, kerjasama, dan tanggung jawab
siswa. Persen peningkatan hasil belajar untuk ketiga kelas dari hasil persen gain
yakni Peta Konsep = 43,00%, Powerpoint = 56,27% dan Macromedia Flash =
61,32%.

Kata kunci: Kooperatif Tipe STAD, Macromedia Flash, Peta Konsep,
Powerpoint, Hidrolisis Garam

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student
Teams Achievement Division) Terintegrasi Media pada Hasil Belajar dan
Karakter Siswa dalam Materi Hidrolisis Garam”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si.
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,
pengarahan, saran, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal

perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik (PA), Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si., Ibu Dra. Ani
Sutiani, M.Si., dan Ibu Nora Susanti, S.Si., Apt., M.Sc. sebagai dosen penguji
yang telah memberikan masukan yang sangat membangun dan saran-saran dalam
perbaikan skripsi penulis. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff
pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu
penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Herbin Manurung S.Pd., M.Si. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMA Negeri 8 Medan dan Ibu Sri Yunita Lubis S.Pd., M.Pd. selaku guru kimia
SMA Negeri 8 Medan, terkhusus kepada Observer, Aida Husni serta siswa-siswi
kelas XI IPA 2, XI IPA 3 dan XI IPA 4 Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda
Erwinsyah Sianipar dan Ibunda Dewanti, pemilik kasih tiada ujung yang berjuang
keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga

v

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan

kepada Adik-adik saya George Hakeem Sianipar, Adinda Audy Sianipar dan
Gerrard Hameed Sianipar atas motivasi dan semangat yang telah diberikan.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan
sekaligus sahabat-sahabat penulis yang selalu ada dalam suka maupun duka, yakni
Aida Husni, Devi Lestari, Dini Oktavianti, Dwi Endah Larasati, Dyah Tri
Renartika, dan Amru Daulay, serta seluruh mahasiswa Kimia Dik B 2012 yang
telah memberi banyak pelajaran kehidupan selama bertahun-tahun bersama, serta
terima kasih kepada teman–teman satu bimbingan skripsi Descey, Evi, Erra, Indri,
Malga, Reni dan Rini atas kerjasama dan bantuannya selama ini. Terima kasih
juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat penulis, Febby Faudina Nestia,
Ririn Darianto, dan Kartika Siregar yang senantiasa ikut membantu dan
memotivasi penulis serta sahabat-sahabat lainnya yang telah banyak memberikan
doa, motivasi, dan menjadi keluarga kedua bagi penulis.
Masih banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis

Derin Putri Sianipar

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak


iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Tabel

xii

Daftar Gambar

xiii

Daftar Lampiran


xiv

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Ruang Lingkup

4

1.3. Identifikasi Masalah

5

1.4. Rumusan Masalah


5

1.5. Batasan Masalah

6

1.6. Tujuan Penelitian

6

1.7. Manfaat Penelitian

6

1.8. Definisi Operasional

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


8

2.1. Pengertian Belajar

8

2.2. Hasil Belajar

9

2.3. Model Pembelajaran

10

2.4. Model Pembelajaran Kooperatif

11

2.4.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


15

2.4.2. Model Evaluasi Belajar Cooperative Learning

18

2.4.3. Keunggulan dan Kekurangan STAD

20

vii

2.5. Media Pembelajaran

21

2.5.1. Media Peta Konsep

24

2.5.2. Media Powerpoint

25

2.5.3. Media Macromedia Flash

26

2.6. Pendidikan Karakter

28

2.7. Hidrolisis Garam

29

2.7.1. Konsep Hidrolisis Garam

29

2.7.2. Sifat Larutan Garam

29

2.7.3. Jenis Garam

30

2.7.4. Penentuan Tetapan Hidrolisis (Kh) dan pH Larutan Garam

32

2.8. Kerangka Berpikir

35

2.9. Hipotesis Penelitian

37

BAB III METODE PENELITIAN

39

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

39

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

39

3.2.1. Populasi

39

3.2.2. Sampel

39

3.3. Variabel Penelitian

39

3.3.1. Variabel Bebas

39

3.3.2. Variabel Terikat

40

3.4. Instrumen Penelitian

40

3.4.1. Uji Validitas Isi

41

3.4.2. Uji Validitas Item Tes

41

3.4.3. Reliabilitas Tes

42

3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal

43

3.4.5. Daya Pembeda Soal

43

3.4.6. Distruktor (Pengecoh)

44

3.5. Rancangan Penelitian

45

3.6. Prosedur Kegiatan Penelitian

46

3.6.1. Tahap Persiapan

46

viii

3.6.2. Tahap Pelaksanaan

47

3.6.3. Tahap Pengolahan Data

48

3.7. Teknik Analisis Data

49

3.7.1. Uji Normalitas

50

3.7.2. Uji Homogenitas

50

3.7.3. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar

50

3.7.4. Pengukuran Karakter Siswa

51

3.7.5. Uji Hipotesis

51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian

53
53

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian

53

4.1.2. Validitas Instrumen Tes

53

4.1.3. Reliabilitas Instrumen Tes

54

4.1.4. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

54

4.1.5. Daya Pembeda Instrumen Tes

54

4.1.6. Distruktor (Pengecoh)

55

4.2. Deskripsi Data Penelitian

55

4.3. Uji Persyaratan Analisa Data

56

4.3.1. Uji Normalitas Data

56

4.3.2. Uji Homogenitas Data

56

4.4. Uji Hipotesis

57

4.5. Peningkatan Hasil Belajar

61

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

68

5.1. Kesimpulan

68

5.2. Saran

69

DAFTAR PUSTAKA

70

LAMPIRAN

75

xii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD

18

Tabel 2.2 Perhitungan Poin Kemajuan

19

Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok

20

Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas Isi

41

Tabel 3.2 Tabel Rancangan Penelitian

45

Tabel 3.3 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas

50

Tabel 3.4 Tabel Uji ANAVA Satu Jalur

52

Tabel 4.1 Hasil Analisis Uji Normalitas

56

Tabel 4.2 Uji Homogenitas Data

57

Tabel 4.3 Uji Anava Satu Jalur

58

Tabel 4.4 Uji Anava Satu Jalur Menggunakan IBM SPSS Statistics 23

58

Tabel 4.5 Uji Tukey Menggunakan IBM SPSS Statistics 23

59

Tabel 4.6 Uji Tukey Perbedaan Hasil Belajar

60

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Pengukuran Karakter Siswa

64

xiii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian Hasil Belajar dan Karakter

49

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

Silabus Mata Pelajaran Kimia

75

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

76

Lampiran 3a Kisi-kisi Instrumen Tes

84

Lampiran 3b Kisi-kisi Instrumen Tes Validator 1

95

Lampiran 3c Kisi-kisi Instrumen Tes Validator 2

109

Lampiran 4a Instrumen Penelitian Sebelum Valid

123

Lampiran 4b Instrumen Penelitian Setelah Valid

129

Lampiran 5a Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Valid

132

Lampiran 5b Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Valid

133

Lampiran 6

Lembar Kerja Siswa

134

Lampiran 7

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa

139

Lampiran 8

Lembar Pengamatan Karakter Siswa

143

Lampiran 9

Media Pembelajaran

145

Lampiran 10a Tabel Validitas (Expert Judgement)

156

Lampiran 10b Tabel Validitas Hitung

157

Lampiran 10c Perhitungan Uji Validitas Tes

158

Lampiran 11a Tabel Reliabilitas

161

Lampiran 11b Perhitungan Reliabilitas Tes

162

Lampiran 12a Tabel Tingkat Kesukaran

163

Lampiran 12b Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

164

Lampiran 13a Tabel Daya Pembeda

165

Lampiran 13b Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes

166

Lampiran 14 Tabel Distraktor

167

Lampiran 15 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes

170

Lampiran 16 Tabel Data Hasil Karakter

173

Lampiran 17 Tabel Data Hasil Penelitian

176

Lampiran 18 Uji Normalitas Data

179

Lampiran 19 Uji Homogenitas Data

183

xv

Lampiran 20 Uji Hipotesis

187

Lampiran 21 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

190

Lampiran 22 Jadwal Kegiatan

191

Lampiran 23 Tabel F

193

Lampiran 24 Tabel Q Tukey

195

Lampiran 25 Tabel r-Product Moment

196

Lampiran 26 Tabel Chi-Square

197

Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian

198

Lampiran 28 Surat

201

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara umum dapat dimengerti sebagai suatu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini
senada dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003 tentang fungsi pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Dikti, 2003).
Selain itu, berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003 yang mengarah pada terciptanya sebuah out-put pembelajaran
yang bukan hanya mengasah segi kognitif saja, namun juga diimbangi dengan
berkembangnya aspek afektif dan psikomotorik dari siswa, yaitu tumbuh dan
berkembangnya karakter pada diri siswa. Untuk mewujudkan amanah dari undang
– undang tersebut, maka seorang pendidik harus berusaha mengembangkan
kegiatan pembelajaran yang tidak hanya mencerdaskan peserta didik secara
intelektual namun juga dapat mengembangkan karakter yang dituntut dalam
undang – undang tersebut (Suryani dan Agung, 2012).
Siswa biasanya datang ke sekolah dengan harapan untuk berkompetisi dan
tekanan dari orang tua untuk menjadi yang terbaik. Dalam belajar kompetitif dan
individualitis, guru menempatkan siswa pada tempat duduk yan terpisah dari

2

siswa lain. Proses seperti itu masih terjadi dalam pendidikan di Indonesia
sekarang ini.
Menurut Slavin, jika disusun dengan baik, belajar kompetitif dan
individualitis akan efektif dan merupakan cara memotivasi siswa untuk
melakukan yang terbaik. Meskipun demikian, terdapat beberapa kelemahan pada
belajar kompetitif dan individualitis, yaitu (a) kompetisi siswa kadang tidak sehat.
Sebagai contoh jika seseorang siswa menjawab pertanyaan guru, siswa yang lain
berharap agar jawaban yang diberikan salah, (b) siswa berkemampuan rendah
akan kurang termotivasi, (c) siswa berkemampuan rendah akan sulit untuk sukses
dan semakin tertinggal, dan (d) dapat membuat frustasi siswa lainnya (Trianto,
2011).
Selain itu, masalah utama pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah
tentang rendahnya hasil belajar peserta didik. Berdasarkan kajian data, diketahui
bahwa hasil belajar siswa SMA/sederajat masih rendah dalam hal pencapaian nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM), terutama untuk mata pelajaran MIPA. Kimia
merupakan salah satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit.
Mata pelajaran kimia merupakan produk pengetahuan alam yang berupa fakta,
teori, prinsip, dan hukum dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan
pembelajaran kimia harus mencakup tiga aspek utama yaitu: produk, proses, dan
sikap ilmiah. Kesulitan tersebut dapat membawa dampak yang kurang baik bagi
pemahaman siswa mengenai berbagai konsep kimia, karena pada dasarnya faktafakta yang sifatnya sukar dipahami merupakan penjelasan bagi fakta-fakta dan
konsep konkret. Salah satu indikator dari kelemahan kegiatan pembelajaran
berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu lemahnya proses pembelajaran yang
berlangsung. Proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang
mendorong kegiatan siswa untuk dapat terlibat dan aktif mengembangkan
pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi oleh guru (Wasonowati,
2014).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru kimia di
SMA Negeri 8 Medan dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai
berikut: 1) pembelajaran berpusat pada guru masih dominan digunakan dalam

3

kegiatan pembelajaran sehingga menimbulkan kejenuhan. 2) kurangnya minat
siswa dalam mengikuti pelajaran kimia. 3) kondisi siswa kurang aktif. 4) guru
masih kurang dalam memanfaatkan model pembelajaran yang terintegrasi media.
Untuk menghindari hal-hal tersebut dan agar siswa dapat membantu siswa yang
lain untuk mencapai sukses, maka diperlukan suatu model ataupun metode
pembelajaran yang tepat, misalnya model belajar kooperatif.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang berbasis cara belajar siswa
aktif (CBSA) yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division), yang merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk
permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD
telah digunakan dalam berbagai mata pelajaran yang ada, mulai dari matematika,
bahasa, seni sampai dengan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan ilmiah lain, dan
telah digunakan mulai dari siswa kelas dua sampai perguruan tinggi. Metode ini
paling sesuai untuk mengajarkan bidang studi yang sudah terdefenisikan dengan
jelas, seperti matematika, berhitung, dan studi terapan, penggunaan dan mekanika
bahasa, geografi dan kemampuan peta, dan konsep-konsep ilmu pengetahuan
ilmiah (Slavin, 2015).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa “Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap pendidik
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar
(Suryani dan Agung, 2012).

4

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Balfakih (2003) bahwa STAD adalah
metode pembelajaran

yang lebih efektif dibandingkan dengan metode

pembelajaran tradisional dikatakan demikian karena hasil belajar siswa di kelas
eksperimen meningkat dibandingkan dengan kelas kontrol. Penelitian yang
dilakukan oleh Sari, dkk (2013) bahwa penerapan model pembelajaran STAD
menggunakan media animasi macromedia flash player lebih tinggi daripada
menggunakan molymod pada materi pokok Ikatan Kovalen. Hal ini ditunjukkan
dengan prestasi kognitif dan afektif siswa pada model pembelajaran STAD
menggunakan media animasi macromedia flash player masing-masing sebesar
87,50 dan 93,80. Sedangkan prestasi kognitif dan afektif siswa pada model
pembelajaran STAD menggunakan molymod masing-masing sebesar 74,00 dan
90,00. Penelitian lain yang dilakukan oleh Faozah (2014) bahwa rata-rata hasil
belajar postes kelas eksperimen (75,83) lebih besar dari hasil belajar postes kelas
kontrol (63,17), sehingga terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD menggunakan media powerpoint terhadap hasil belajar
kimia siswa. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sirait (2014)
bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media peta konsep lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
diskusi bebas, dengan persen peningkatan masing-masing sebesar 59,3% dan
24,6%.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukkan
penelitian dengan judul: “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Teams Achievement Division) Terintegrasi Media pada Hasil
Belajar dan Karakter Siswa dalam Materi Hidrolisis Garam”.

1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Terintegrasi Media pada Hasil Belajar dan Karakter Siswa dalam Materi

5

Hidrolisis Garam. Penelitian direncanakan akan dilakukan di lingkungan SMA N
8 Medan yang melibatkan Guru Kimia dan siswa SMA N 8 Medan kelas XI pada
Semester Genap.

1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, terdapat
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, sebagai berikut :
1. Guru masih kurang dalam memanfaatkan model pembelajaran yang berbasis
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).
2. Siswa kurang tertarik untuk belajar kimia disebabkan oleh jarangnya
penggunaan media yang dapat menarik minat siswa dalam belajar.
3. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung belajar individualitis dan kompetitif.
4. Hasil belajar siswa yang relatif rendah.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sesuai dengan latar belakang di atas,
maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada hidrolisis garam antara model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
terintegrasi media peta konsep, powerpoint dan macromedia flash?

2.

Bagaimana karakter siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terintegrasi
media peta konsep, powerpoint dan macromedia flash?

3.

Berapa persen (%) peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) terintegrasi media peta konsep, powerpoint dan macromedia flash
pada materi hidrolisis garam?

6

1.5. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti dapat membatasi masalah
yang akan diteliti agar tidak menyimpang dan sesuai dengan tujuan penelitian.
Berikut adalah batasan-batasan masalah dalam penelitian ini :
1.

Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe STAD

2.

Penggunaan media pembelajaran yaitu media peta konsep, powerpoint dan
macromedia flash

3.

Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui tes
berupa pre-test dan post-test.

4.

Karakter siswa diamati melalui lembar observasi sesuai dengan indikator
standar pengukuran.

5.

Materi yang diajarkan adalah Hidrolisis Garam

6.

Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA semester genap di SMAN
8 Medan.

1.6. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada hidrolisis garam antara
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) terintegrasi media peta konsep, powerpoint dan macromedia flash.

2.

Untuk mengetahui karakter siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) terintegrasi
media peta konsep, powerpoint dan macromedia flash.

3.

Untuk mengetahui persen (%) peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) terintegrasi media peta konsep, powerpoint dan
macromedia flash pada materi hidrolisis garam.

1.7. Manfaat Penelitian
Dengan diterapkannya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan manfaat
yang didapat setelah penelitian adalah sebagai berikut :

7

a.

Bagi siswa: siswa akan termotivasi dalam proses belajarnya karena adanya
model yang mendukung pembelajaran siswa, sehingga siswa akan lebih
tertarik untuk mempelajari pelajarannya lebih dalam lagi.

b.

Bagi guru: adanya alternatif model pembelajaran, sehingga guru diharapkan
tidak mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar terutama pada
pokok bahasan Hidrolisis Garam.

c.

Bagi sekolah: sebagai informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa di sekolah.

d.

Bagi peneliti: hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik kelak.

e.

Bagi mahasiswa atau peneliti lanjut: sebagai bahan informasi bagi peneliti
lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya serta sebagai
referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut.

1.8. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara
operasional sebagai berikut:
1.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division) terintegrasi media adalah model pembelajaran kooperatif yang
akan diterapkan pada penelitian, dimana peserta didik dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok kecil dengan berbagai tingkat kemampuan dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan belajar bersama dan model pembelajaran ini
dilakukan dengan bantuan media peta konsep, powerpoint dan macromedia
flash.

2.

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah penguasaan materi siswa dalam
materi hidrolisis garam, yaitu hasil belajar kognitif melalui pre-tes dan posttes.

3.

Karakter adalah tingkah laku siswa yang ditunjukkan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
dan akan diamati melalui lembar observasi sesuai dengan indikatornya.

68

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)
terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash dalam
materi hidrolisis garam. Hasil belajar yang lebih baik berdasarkan hasil
analisis uji Tukey adalah Macromedia Flash > PPT > Peta Konsep yakni
model Kooperatif tipe STAD terintegrasi Macromedia Flash dengan rata-rata
= 70,16, Powerpoint = 69,83, Peta Konsep = 57,83.
2. Implementasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team
Achievement Division) terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan
Macromedia Flash dapat menumbuhkembangkan karakter rasa ingin tahu,
kerjasama, dan tanggung jawab siswa dalam materi hidrolisis garam.
3. Persen peningkatan hasil belajar untuk ketiga kelas dari hasil persen gain yang
diajarkan dengan model Kooperatif tipe STAD terintegrasi Peta Konsep =
43,00%, Powerpoint = 56,27% dan Macromedia Flash = 61,32% sehingga
kelas Eksperimen 3 memiliki tingkat persen yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas Eksperimen 1 dan 2.

69

5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan halhal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru disarankan menerapkan model pembelajaran
Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) terintegrasi
media Macromedia Flash sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan rasa ingin tahu,
kerjasama dan tanggung jawab siswa khususnya dalam pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelemahan model pembelajaran ini, dan
dapat mengkolaborasikan media dengan praktikum yang sesuai dengan materi
yang diajarkan sehingga siswa lebih dapat mengkaitkan teori yang dijelaskan
dalam media dengan penerapan nyata saat praktikum.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat
melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar dan lebih efisien.
4. Selain kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat penelitian, sebaiknya peneliti
juga harus memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran agar dapat mengantisipasi tidak tercapainya
nilai KKM pada hasil belajar.
5. Disarankan lebih memperhatikan waktu, jumlah sampel dan indikator yang
sesuai dalam pengintegrasian karakter pendidikan khususnya pada sikap rasa
ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab sehingga hasil yang dicapai lebih
meningkat.
6. Agar komposisi naskah ujian lebih berimbang sebaiknya digunakan butir soal
yang mempunyai tingkat kesukaran, yaitu : soal berkategori sukar sebanyak
25%, kategori sedang 50% dan kategori mudah 25%.

70

DAFTAR PUSTAKA

Aceh, N.I, (2015), Pengembangan Bahan Ajar dan Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa dalam Hidrolisis,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Anas, M., (2014), Mengenal Metode Pembelajaran, CV Pustaka Hulwa, Pasuruan
Arfiyani,A.Y.,Haryono., dan Mulyani.B., (2014), Penerapan Model Pembelajaran
Problem Solving Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X-5
SMA N 5 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia,
3(1) : 111-116.
Arifin,Z., (2014), Evaluasi Pembelajaran, PT Rosdakarya, Bandung.
Arikunto, S., (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Balfakih, N.M.A., (2003), The Effectiveness of Student Team Achievement Division
(STAD) For Teaching High School Chemistry in The United Arab Emirates,
International Journal Science of Education, 25(5): 605-624
Dahar, R.W., ( 2006), Teori-teori Belajar & Pembelajaran, Erlangga, Jakarta
Dikti, (2003), Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional

71

Faozah, F.N., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimia pada
Konsep Ikatan Kimia, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta
Gusbandono,T.,Sukardjo., dan Utomo,S.B., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran
Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dilengkapi Media
Animasi Macromedia Flash dan Plastisin Terhadap Prestasi Belajar Siswa
pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1 SMA N 1
Sambungmacan Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(4):
102-109.
Keenan,dkk., (1984), Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Khuswatun,

(2013),

Statistika

Pendidikan,

http://statistikapendidikan.com/wp-

content/uploads/2013/05/ujivaliditas.khuswatun.pdf (diakses 14/02/2016)
Maidiyah, (1998), Metode Mengajar, Gramedia, Jakarta.
Meltzer, D.E., (2002), The Relationship Between Mathematics Preparation And
Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible Ìhidden Variableî In
Diagnostic Pretest Scores, Ames: Department of Physics and Astronomy,
Iowa State University
Minium, E.W., King, B.M., Bear, G., (2010), Statistical Reasoning in Psychology
and Education; Third Edition, John Wiley & Sons, Inc., Canada
Nurseto, T., (2011), Membuat Media Pembelajaran yang Menarik, Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, 8(1): 19-35
Purba, M., (2006), Kimia Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

72

Rahman, R., Setiawan, W., Fitrajaya, E., (2008), Optimalisasi Macromedia Flash
untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer pada Program Studi Ilmu
Komputer FPMIPA UPI, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi, 1(2): 1-10
Raswaty, (2010), Pengaruh Penerapan Multimedia Macromedia Flash Terhadap
Perkembangan Persepsi Visual Siswa dalam Pembelajaran Matematika,
Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta
Rohana., Hartono, Y., Purwoko, (2009), Penggunaan Peta Konsep dalam
Pembelajaran Statistika Dasar di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Universitas PGRI Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2): 92-102
Sadiman, S.A., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito, (2009), Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta
Sanjaya,W.,(2012), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Kencana Prenada Media Group,Jakarta
Sari, A.M., Ashadi., Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran
STAD dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player dan
Molymod pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen Ditinjau
dari Kreativitas Siswa Kelas X SMAN 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2): 110-116
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan
Sirait, R.A., (2014), Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Media Peta Konsep

73

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan
Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Situmorang, M., Purba, J., dan Tambunan., (2000), Efektifitas Media Peta Konsep
dalam Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU, Pelangi Pendidikan, 7(1): 3135.
Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta
Slavin, R.E., (2015), Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Solihatin, E., dan Raharjo, (2008), Cooperative Learning, Bumi Aksara, Jakarta
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung
Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen

Kompetensi Praktikum

Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi
Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung
Sunardi, (2011), Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2, Yrama
Widya, Bandung.
Suryani, N., dan Agung, L., (2012), Strategi Belajar-Mengajar, Penerbit Ombak,
Yogyakarta
Susilana, R dan Cepi, R., (2009), Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian, CV Wacana Prima, Bandung.
Suyanti, R.D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Program Pascasarjana Unimed,
Medan

74

Suyanto dan Jihad, A., (2013), Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan
Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Erlangga, Jakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Kencana, Jakarta
Wasonowati, R.R.T., Redjeki T., dan Ariani, S.R.D., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar
Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), 3(3): 66- 75
Watoni, A.H., ( 2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Widya, Bandung
Zubaedi, (2013), Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan, Kencana, Jakarta

ii

RIWAYAT HIDUP

Derin Putri Sianipar dilahirkan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara
pada tanggal 8 Mei 1994, ayah bernama Erwinsyah Sianipar dan ibu bernama
Dewanti, merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis memulai
pendidikannya pada tahun 1999 di TK Permata Sari Tembung dan lulus pada tahun
2000. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 2000 di SD
Muhammadiyah 23 Medan dan lulus jenjang pendidikan SD pada tahun 2006.
Kemudian tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 6 Medan dan
lulus pada tahun 2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikannya di SMA
Negeri 8 Medan, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di
Universitas Negeri Medan program studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM.

4 29 28